Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Komplek Perkantoran Jajaway, Pelabuhan Ratu, Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi

IDENTIFIKASI POTENSI
PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUS
(WISATA BAHARI)
L A P O R A N A N TA R A

Sukabumi
Sistematika Materi

Pendahuluan
1
Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus 2
Analisis Internal dan Eksternal
Pengembangan Kepariwisataan 3
1 Pendahuluan
• Pengembangan Pariwisata Nasional tercermin pada Undang-Undang Potensi geografis Sukabumi yaitu garis pantai yang menghadap
Nomor 10 Tahun 2009 menyatakan bahwa Pengembangan Pariwisata ke Samudra Hindia Indonesia sepanjang 117 km, bila ditarik garis
diselenggarakan berdasarkan Rencana Induk Pengembangan pantai 4 mil laut, maka wilayah laut produksi Kabupaten
Pariwisata yang meliputi perencanaan pembangunan industri Sukabumi seluas 702 km. Sangat memungkinkan baik untuk
pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan pengembangan produksi ikan laut dan pemanfaatan untuk

kelembagaan kepariwisataan pengembangan WISATA BAHARI.

• Pengembangan kawasan wisata bahari adalah satu bentuk


pengelolaan kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan
manfaat terutama bagi upaya perlindungan dan pelestarian serta
pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan sumber daya kelautan
KAJIAN IDENTIFIKASI POTENSI PENGEMBANGAN WISATA MINAT
KHUSUS (WISATA BAHARI).

Kabupaten Sukabumi memiliki segudang potensi pariwisata untuk dijelajahi.


GURILAPSS (Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Sungai, Seni Budaya) merupakan
sebuah ungkapan yang menggambarkan kekayaan potensi pariwisata
Kabupaten Sukabumi.
Maksud dan Tujuan, Sasaran

MAKSUD DAN TUJUAN SASARAN


1. Menyusun Data Dan Informasi potensi-potensi objek dan 1. Tersajinya data dan informasi objek dan destinasi wisata
destinasi wisata bahari di Kabupaten Sukabumi yang bahari yang lengkap.
kemudian dijadikan dokumen induk data potensi objek dan 2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan setiap objek
destinasi pariwisata. dan destinasi wisata bahari.
2. Menganalisis Potensi Wisata Bahari yang dimiliki Kabupaten 3. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan objek
Sukabumi untuk dikembangkan. wisata.
3. Memberikan Rekomendasi mengenai objek dan destinasi 4. Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar
pariwisata yang dapat ditetapkan untuk segera kawasan dalam wilayah kabupaten.
dikembangkan oleh pemerintah dan atau dipasarkan untuk
5. Terciptanya percepatan investasi masyarakat dan swasta
dikelola oleh investor.
di dalam kawasan.
4. Mengidentifikasi Dan Merancang Konsep Pengembangan
6. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara
yang sesuai dengan potensi wisata bahari yang dimiliki
pemerintah dan masyarakat/swasta.
Kabupaten Sukabumi.
5. Menganalisis Faktor-faktor Penghambat pengembangan
potensi wisata bahari Kabupaten Sukabumi dan memberikan
solusi penyelesaiannya.
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus

DPN BOGOR-HALIMUN DSKTR

KSPN KPPN
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional disebutkan bahwa
untuk menarik pasar umum massal (mass tourists)
difokuskan pada detail DPN Bogor – Halimun dan
sekitarnya (Wisata Budaya Peninggalan Sejarah: Istana
Bogor; Wisata Hutan: Kebun Raya Bogor, Wisata agro:
Gunung Mas, Mekarsari, Wisata Hutan/Satwa: Taman
Safari).

Sedangkan untuk ceruk pasar khusus (niche market)


direncanakan pemasaran detail untuk DPN Bogor –
Halimun dan sekitarnya (Wisata Ekologi Hutan dan
Gunung: Halimun, Gede Pangrango; Wisata Budaya
Etnik/Tradisi: Cipta Rasa – Halimun).

Untuk pasar mass tourist dari mancanegara dipasarkan


DPN Bogor – Halimun dan sekitarnya (Wisata Budaya
Peninggalan Sejarah : Istana Bogor, Kebun Raya Bogor).

Sedangkan untuk ceruk pasar khusus (niche market)


dari mancanegara dipasarkan DPN Bogor – Halimun
dan sekitarnya (Wisata Ekologi Hutan dan Gunung :
Halimun – Gede Pangrango; Wisata Budaya
Etnik/Tradisi: Cipta Rasa – Halimun).
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
RTRW Provinsi Jawa Barat
KSP Sukabumi bagian Selatan dan
Sekitarnya, dimana kawasan ini
merupakan bagian dari WP
Sukabumi dan sekitarnya yang
ditetapkan sebagai ‘kawasan yang
dibatasi perkembangannya’.

Kawasan budidaya, salah satunya


disebutkan kawasan pengembangan
wisata pesisir, dimana Kawasan
Pesisir Palabuhanratu adalah salah
satunya.

“Kawasan Ekowisata
Palabuhanratu” dan “Kawasan
Minat Khusus” (Pasal 50)
Sumber: Buku Rencana Besar Pengembangan Destinasi Wisata Kelas Dunia Provinsi Jawa Barat – BAPPEDA JAWA BARAT
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus Ripparprov Jawa Barat
Kawasan Strategis Geowisata
Palabuhanratu – Ciletuh –
Ujunggenteng dan Sekitarnya.

Pada Pasal 19 disebutkan bahwa untuk


Kawasan Geowisata Palabuhanratu-
CIletuh-Ujunggenteng dan Sekitarnya
diarahkan untuk mengembangkan tema
geowisata, dengan sasaran
pengembangan ialah potensi geowista
untuk mendukung pembentukan
geopark dunia di Provinsi Jawa Barat.

Daya tarik primer meliputi Pantai


Palabuhanratu, Kawasan Ciletuh-Ciemas,
Pantai Ujunggenteng. Sedangkan daya tarik
sekunder ialah Kawasan Cipanas Cisolok,
Pantai Sukawayana, Pantai Karanghawu, Desa
Ciptagelar-Ciptarasa-Ciptamulya, Tugu Gede
Cengkuk, Punden Berundak, Situs Ciarca, Situs
Gunung Tangkil
Ripparprov Jawa Barat
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
Potensi Saat Ini (Tahun
2016) Dan Kedepan

Kebijakan Pembangunan Kab. Sukabumi


Rencana Besar Pengembangan Destinasi Wisata Kelas
Dunia Provinsi Jawa Barat

Tahapan Pengembangan Destinasi


Wisata Kelas Dunia Provinsi Jawa Barat
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
Di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Ripparda
Kebijakan Pembangunan Kab. Sukabumi
Kabupaten Sukabumi menetapkan wisata agro dimana
Ciemas sebagai zona pengembangan, Ciracap sebagai
Di dalam Ripparda Kabupaten Sukabumi 2010 tidak zona inti, dan Surade sebagai zona penyangga, serta
ditemukan pembagian kawasan strategis ataupun kawasan Tegalbuleud sebagai zona pelayanan. Ujunggenteng dan
pengembangan pariwisata. Namun disebutkan bahwa peran Pantai Pangumbahan ditetapkan sebagai zona inti agro
zonasi adalah penting dan menetapkan zona-zona yang wisata dan ekowisata.
disarankan berdasarkan sebaran kecamatan.

Geowisata: Kecamatan Simpenan diposisikan di dalam Di bagian lain (Pasal 49) disebutkan bahwa CIracap
rencana induk ini sebagai zona penyangga, dengan fungsi pun diposisikan sebagai destinasi wisata bahari selain
pemeliharaan, pengembangan, dan konservasi lingkungan Ciemas dan Surade.
ekowisata. Di samping itu, Kecamatan Cikakak dijadikan
sebagai zona inti dimana di dalamnya tedapat Cimaja dan
Kampung Ciptagelar. Kecamatan Cisolok disebutkan
sebagai zona pengembangan dan pembangunan.
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
2 Kebijakan Kepariwisataan dan
Identifikasi Wisata Minat Khusus
Kondisi Fisik
• Kemiringan 0 - >40%
• kawasan pengembangan wisata bahari terdapat
Potensi wilayah administrasi ketinggian 0 sampai 1000 m dpl.
wisata bahari di Kabupaten • 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu; DAS
Sukabumi terdapat di 8 Cimandiri, DAS Cileutah, DAS Cikarang, DAS Cikaso,
kecamatan yang tercakup DAS Cibuni dan DAS Cibareno.
dalam kawasan • kawasan pengembangan wisata bahari sebagian
pengembangan : besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik
1. Kecamatan Cisolok dan alluvial. Jenis tanah ini termasuk tanah yang
2. Kecamatan Cikakak agak peka erosi.
3. Kecamatan Pelabuhan Ratu • Rawan gerakan tanah terdpat pada kecamatan
4. Kecamatan Simpenan Cibitung, Pelabuhan Ratu, Cisolok. Rawan gempa
5. Kecamatan Ciemas terdapat pada kecamatan Simpenan dan Pelabuhan
6. Kecamatan Ciracap Ratu. Rawan tsunami terdapat pada Tegalbuleud,
7. Kecamatan Surade Cibitung, Pelabuhan Ratu, Cisolok, Cikakak, Ciemas,
8. Kecamatan Cibitung Ciracap, Surade, Simpenan.
• Penggunaan lahan di 8 kecamatan kawasan
pengembangan wisata bahari Kabupaten Sukabumi
meliputi kawasan hutan, lahan pertanian (ladang,
rumput/ilalang, sawah, semak belukar, perkebunan,
kebun campuran, dan lainnya), permukiman, tubuh
air serta kawasan yang tidak teridentifikasi.
Jumlah Penduduk Kawasan Minat Khusus
Identifikasi Kawasan Minat Khusus (Bahari)
Cikakak Ciemas

Kawasan Wisata Minat Khusus


8% 10%
Cisolok Ciracap
15% 10%

(Bahari) Kab. Sukabumi Simpenan


12%
Surade
16%

Cibitung
Pelabuhanratu
6%
23%

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Cikakak 19,595
21,377

A C Cisolok 34,149
37,183

7
28,190
Luas Wilayah Simpenan

488.005
29,997

sebesar Pelabuhanratu 54,231


57,557
KECAMATAN 1.463,85 km2 Jiwa Cibitung 13,667
14,189

Surade 37,644
38,752

Ciracap 25,213
Dari 47 Kecamatan 35,17% Dari Total 19,24% Dari Total 26,552

Ciemas 23,935
di Kab. Sukabumi Luas Wilayah Kab. Jumlah Penduduk 25,774

Sukabumi Kab. Sukabumi


0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

P L
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2018
Identifikasi Kawasan Wisata Minat Khusus (Bahari)
Jumlah Objek Pariwisata di Kabupaten Sukabumi

Jenis Obyek Wisata 2013 2014 2015 2016 2017

Hutan 3 3 3 3 3
Pantai 19 19 19 19 19
Muara 0 0 0 0 6
Alam Air Panas 1 1 1 1 1
Situ 2 2 2 2 2
Air Terjun 5 5 5 5 14

Buatan
Goa
Tempat Rekreasi
Peninggalan Sejarah
4
3
2
4
3
2
4
3
2
4
3
2
4
3
2
30%
Perkebunan Teh / Bunga 3 3 3 3 3 bahari
Arung Jeram 2 2 2 2 2
Arung Gelombang 1 1 1 1 1
Diving 1 1 1 1 1
Minat Khusus
Surfing 2 2 2 2 2
Wisata Religi 1 1 1 1 1
Wisata Buru 1 1 1 1 1

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2018


Objek Daya Tarik Wisata
Ciletuh-palabuhanratu
Geopark
Pantai Karang Hawu Goa Lalay Goa Sodong Parat Vihara Kwan In

Pantai Cimaja Jembatan Bakbadan Puncak Darma Air Terjun Cimarunjing

Pantai Citepus Pantai Palangpang Konservasi Penyu

Puncak habibie Pantai Loji Pantai Ujunggenteng

Sumber : Hasil Survey, Tahun 2018


Pasar wisata/ Bayah,
Banten - Jakarta
Pasar wisata/ Bogor
GEOAREA CISOLOK
via Cibadak via
Cikidang

P. Karanghawu
P. Cimaja
 Pasar wisata/ Kota
 Sukabumi via
P. Citepus
Cikembar

GEOAREA SIMPENAN

Pasar wisata/ Kota


Sukabumi via
Jampang Kulon -
Surade
P.Plangpang
 
P.CIkepuh
 GEOAREA CILETUH


Pasar wisata/ Cianjur
P.Ujung Genteng – Garut –
Tasikmalaya -
P. Karang bolong Pangandaran
P. Muara karang
Aksesibilitas Kawasan Wisata Minat Khusus (Bahari)

Untuk menuju destinasi wisata minat khusus bahari di Kabupaten Sukabumi,


wisatawan dapat melalui beberapa moda transportasi sebagai berikut :
A. Moda transportasi udara dapat melalui 2 alternatif bandara yaitu Bandara Husein
Sastranegara di Bandung dan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
B. Moda transportasi darat dapat menggunakan angkutan pribadi dan angkutan
umum (Bus, Travel).
C. Moda Kerata Api Jakarta – Bogor oleh HPI Bogor menangkap wisman Jl.
Jaksa, Jakarta  Pengalihan baru setelah sejak tahun 19080-an Jkt-Bdg

Moda transportasi yang ada didalam destinasi utama untuk mempermudah wisatawan
dalam mencapai destinasi wisata lainnya, yaitu sebagai berikut :
A. Moda Trasnportasi darat terdiri dari angkutan umum seperti bus, angkot, Akses Baru
elf, dan ojeg. Selain moda transportasi moda angkutan umum terdapat angkutan Loji-Puncak Darma -
pribadi yang dapat disewakan kewisatawan, dimana untuk penyewaan Ciracap
kendaraan bermotor dapat ditemui sekitar cimaja.
B. Moda transportasi laut merupakan salah satu moda yang dapat mengakses
beberapa destinasi wisata yang harus menggunakan transportasi laut
seperti destinasi wisata pulau mandra, pulau batik, pulau kunti, dll. Moda
transportasi laut dapat diakses melalui dermaga dekat dengan destinasi wisata
pantai palangpang. Dimana pada dermaga tersebut wisatawan dapat
mendapatkan informasi terkait paket wisata.
Aksesibilitas Kawasan Wisata Minat Khusus (Bahari)

KONDISI AKSESIBILITAS INTERNAL BELUM MENJADI SEBUAH


JAMINAN UNTUK WISATAWAN MENGUNJUNGI DAYA TARIK
WISATA YANG ADA.

PERSPEKTIF AKSESIBILITAS PEMERINTAH DAERAH HARUS


SAMA DENGAN PERSPEKTIF AKSESIBILITAS TRAVELER/
WISATAWAN
Fasilitas Pariwisata Kawasan Wisata Minat Khusus (Bahari)

Air Bersih Tempat Sampah Atraksi Wisata Rumah Makan

Mushala Jalur Pejalan Kios/Warung Media Informasi Penginapan


Kaki
Jumlah Fasilitas Perdagangan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Fasilitas Perdagangan
Pasar Supermarket Warung/
No Kecamatan Toko/ Restoran
Permanen /Pasar Mini Kedai
Warung /Rumah ruko
dan Tidak Swalayan/ Market Makanan
Kelontong Makan
Permanen Toserba Minuman
1 Cisolok 3 1 6 167 1 85
2 Cikakak 2 637 15 37
3 Palabuhanratu 8 12 20 837 62 719
4 Simpenan 1 3 494 1 409
5 Ciemas 6 3 878 32
6 Ciracap
7 Surade 5 9 1,427 1
8 Cibitung 8 4 47 2513 396 14

Jumlah Tempat Kesehatan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016


Fasilitas Peribadatan

No. Kecamatan Poliklinik/ Tempat


Puskesmas Rumah Sakit Rumah
Balai Puskesmas Praktek Posyandu
Pembantu Bersalin Sakit
Pengobatan Dokter

1 Cisolok 3 1 9 - - - 89
2 Cikakak 2 1 4 - - 3 69
3 Palabuhanratu 5 2 4 - 1 11 116
4 Simpenan - 1 4 - - 3 90
5 Ciemas - 2 8 2 - 2 75
6 Ciracap - 1 6 - - 3 58
7 Surade - 2 3 - - 3 133
Sumber: Kecamatan Dalam Angka tahun 2017 8 Cibitung 59 4 7 17 3 12 247
Jumlah Wisman di Prov. Jawa Barat Top 10 Kabupaten/Kota di Jawa Barat
2012-2016 Tujuan Wisman Tahun 2016
5000000
4,428,094
4000000 Pangandaran 10,344

3000000 Cianjur 12,100

2000000 1,905,378 1,962,639 2,027,629


1,794,401
Bogor 13,217
1000000
Sumedang 18,637
0
2012 2013 2014 2015 2016
Kab Sukabumi 49,985
Jumlah Wisnus di Prov. Jawa Barat
2012-2016 Bogor 228,913

70000000
56,334,706 58,728,666 Bandung Barat 278,027
60000000
45,536,179 47,992,088
50000000 42,758,063
Bandung 432,271
40000000
30000000 Subang 748,972
20000000
10000000 Kab. Bandung 867,000
0
2012 2013 2014 2015 2016 - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000
Top 10 Kabupaten/ Kota di Jawa JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBJEK WISATA
DI KABUPATEN SUKABUMI 2013-2016
Barat Tujuan
Wisnus Tahun 2016
Bandung 1,431,290

Pangandaran 1,824,367

Depok 1,864,273

Purwakarta 1,957,194

Kab. Sukabumi 2,031,979

Subang 3,477,300

Karawang 4,574,411

Kab. Bogor 4,955,079

Bogor 5,293,040

Kab. Bandung 5,583,468

- 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000


Hasil Penilaian Point Rating System (PRS)
KATEGORI
Pada penilaian PRS terhadap daya
DAYA TARIK Jarak Pola Ruang
NO Kawasan Kestabilan Kondisi Flora dan dan Daya tarik Aktivitas Aksesibilitas Sarana dan RATA - RATA Ranking
WISATA
dengan Pusat Tanah Lingkungan Fauna Kepemilikan Wisata Wisata Fisik Prasarana tarik wisata yang terdapat di
Distribusi Lahan
Kawasan Wisata Minat Khusus
1 Konservasi Penyu 1,00 5,00 4,80 5,00 5,00 5,00 2,00 2,33 4,44 3,84 2
2 Panenjoan 1,00 5,00 4,80 2,50 5,00 5,00 2,00 2,67 4,44 3,60 6 Bahari Kabupaten Sukabumi telah
3 Pulau Karang Daeu 1,00 4,00 4,00 2,50 5,00 2,00 1,00 1,00 1,56 2,45 22
4 Pantai Loji 2,00 5,00 4,00 2,50 5,00 3,00 2,00 2,33 3,33 3,24 16 ditentukan beberapa variabel,
5 Jembatan Bagbagan 4,00 5,00 2,00 2,50 5,00 1,00 1,00 3,33 1,44 2,81 21
6 Pantai Karang Hawu 3,00 5,00 3,00 2,50 5,00 3,00 2,00 2,33 3,56 3,27 14 subvariabel serta indikator yang
7 Pantai Citepus 4,00 5,00 3,60 4,00 5,00 2,00 1,00 3,00 3,11 3,41 13
8 Gua Lalay 4,00 5,00 4,20 4,50 5,00 3,00 2,00 2,00 3,11 3,65 5
mampu memunculkan bobot nilai
9 Pantai Karang embe 3,00 4,00 3,60 2,50 5,00 3,00 2,00 2,00 3,11 3,13 18
dari berbagai aspek yang terkait
10 Puncak Darma 1,00 4,00 4,60 2,50 5,00 3,00 1,00 2,67 4,00 3,09 19
11 Pangumbahan 2,00 5,00 3,60 4,50 4,00 2,00 4,00 2,67 4,11 3,54 12 dengan kepariwisataan
12 Ujung genteng 1,00 5,00 2,80 3,50 5,00 4,00 4,00 2,67 4,11 3,56 9
13 Palampang 2,00 4,00 2,80 3,00 5,00 4,00 4,00 3,00 4,11 3,55 11
14 Vihara Kuanin 3,00 4,00 3,80 4,00 3,00 5,00 3,00 3,33 4,33 3,72 4
15 Pantai Karang Bolong 1,00 4,00 3,80 3,50 5,00 3,00 2,00 1,00 2,11 2,82 20
16 Puncak Habibi 4,00 3,00 2,80 3,50 3,00 4,00 1,00 3,67 4,22 3,24 15
17 Curug Cimarinjung 2,00 3,00 3,00 3,00 5,00 4,00 2,00 2,67 4,11 3,20 17
18 Pulau Mandra 2,00 5,00 4,60 3,50 5,00 5,00 3,00 2,33 1,56 3,55 10
19 Pulau Manuk 2,00 5,00 4,60 3,50 5,00 5,00 3,00 2,33 1,67 3,57 7
20 Pulau Kunti 2,00 5,00 4,60 3,50 5,00 5,00 3,00 2,33 1,67 3,57 7
21 Pantai Cikalapa 1,00 4,00 4,00 2,50 5,00 2,00 1,00 1,00 1,56 2,45 22
22 Ombak Tujuh 1,00 5,00 4,40 3,50 5,00 5,00 3,00 2,33 3,78 3,78 3
22 Pantai Cimaja 5,00 5,00 2,60 3,50 5,00 5,00 2,00 3,00 4,11 3,91 1
RATA-RATA 2,30 4,52 3,74 3,30 4,78 3,61 2,22 2,43 3,20 3,35
Rata-rata Nilai Kondisi Daya Tarik Wisata Minat Khusus Berbasis Bahari Di
Kawasan Geopark Ciletuh
3 Analisis Internal dan Eksternal
Pengembangan Kepariwisataan
Matriks Kekuatan dan Kelemahan Potensi Pengembangan Wisata Minat Khusus Berbasis
Bahari di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu
KEKUATAN KELEMAHAN
ASPEK DESTINASI ASPEK DESTINASI
1. Rentang kawasan pengembangan potensi wisata 1.Kegiatan wisata yang dominan ditawarkan saat ini
minat khusus mencakup 7 kecamatan pesisir mayoritas masih rekreasi keluarga dan konvensi
yang relative sudah terhubung konektivitas instansi di hotel-hotel convention Kecamatan
antarkawasan maupun antarwilayahnya. Palabuhanratu.
2. Kualitas lingkungan keseluruhan, pola ruang dan 2.Teluk Palabuhanratu/ Ciletuh merupakan
statusnya, serta kontur kestabilan lahan pertemuan banyak sungai yang airnya dipengaruhi
menjadikan kawasan Ciletuh Geopark ideal bagi aktivitas industri pertambangan sehingga
wisata minat khusus berbasis bahari. membawa warna keruh di musim-musim tertentu.
3. Pantai Cimaja Cisolok dan Pantai Ombak Tujuh 3.Pola arus air, tutupan terumbu karang, fasilitas
Ciemas dikenal sebagai surfing spot yang khusus di RSUD/ klinik terdekat, dan kesadaran
menjadi bagian dari jalur surfing Batukaras, masyarakat nelayan terhadap ekologi laut
Madasari, Sancang, dan Sawarna. membuat usaha diving di kawasan teluk Ciletuh
4. Jalur jalan Palabuhanratu-Ciletuh Geopark Geopark tidak feasible.
memiliki panorama kelas dunia. 4.Jalur jalan baru masih minim fasilitas umum untuk
menunjang perjalanan overland jarak jauh.
ASPEK INDUSTRI ASPEK INDUSTRI
1. Pengalaman pelaku usaha pariwisata sudah 1.Ragam usaha wisata di kawasan Ciletuh Geopark
terbentuk lama sejak Palabuhanratu masih didominasi oleh kuliner/ seafood dan
berkembang. akomodasi di Palabuhanratu dan Ujunggenteng.
2. Berkembangnya TPI yang menyediakan ikan laut 2.Tidak berkembangnya usaha wisata minat khusus
di kawasan Ciletuh-Pelabuhanratu Geopark dari berbasis bahari, kecuali surfing yang berjalan dari
penangkapan ikan laut oleh nelayan dan pehobi basis usaha akomodasi.
mancing di banyak titik pemancingan (ikan 3.Informasi akomodasi yang dipromosikan website
tangkap dan budidaya). BPGCP terbatas di Ciwaru, Cigaok, dan
Tamanjaya.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai