Anda di halaman 1dari 12

SIFAT FISIK TANAH (AERASI)

(Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan)

Oleh
SUSI INDRIYANI
1214151062

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sifat fisik tanah merupakan kemampuan suatu jenis tanah untuk menyerap dan

menyimpan unsure hara makro dan mikro yang terdapat didalam tanah itu

sendiri dan yang terdapat di udara. Unsure makro adalah unsure yang sangat

penting dan perlu karaena sangat berpengaruh terhadap tanaman. Sedangkan

unsure mikro adalah unsure yang keberadaannya jika ada lebih baik dan bila

tidak ada tidak terlalu berpengaruh terhadap tanaman.

Tanah merupakan media amat penting untuk pertumbuhan vegetasi. Tanah

menyediakan tanaman nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan dapat

menyimpan air. Jenis tanah yang berbeda akan memiliki perbedaan

karakteristik dalam hal sifat fisik, biologi, maupun kimiawi tanah. sifat-sifat

tanah dapat menentukan jenis nutrisi atau zat makanan dalam tanah, banyak

air yang dapat disimpan dalam tanah, dan system perakaranyang

mencerminkan sirkulasi pergerakan air dalam tanah.

Beberapa sifat fisik tanah adalah Warna tanah, Tekstur tanah, Struktur

tanah, Konsistensi tanah , Bobot isi (Bulk density) dan bobot jenis (Partcle’s

density), Kedalaman efektif tanah, dan sifat-sifat lain yang terkait,


Drainase, Permeabilitas tanah, Potensi mengembang dan mengkerut, Indek

Pengembangan dan Kematangan tanah (nilai n). tekstur tanah merupakan

salah satu sifat fisik tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah menyerap

air.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut .

1. Mahasiswa dapat mengetahui aerasi dan proses aerasi dalam tanah.

2. Mahasiswa dapat mengetahui aliran udara dalam tanah.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan aerasi dalam berbagai

jenis tanah.

C. Lokasi Praktikum

Praktikum ini dilakukan di laboratorium silvikultur, gedung hortikultura lantai

dasar, pada hari jum’at, 3 Mei 2013.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Aerasi adalah proses dimana air dikontakkan dengan udara agar terjadi transfer

massa antara air dan udara. Proses ini adalah proses fisik dimana molekul-molekul

gas mengalami pertukaran antara cairan dan gas pada interface gas-cairan.

Pertukaran ini menghasilkan penambahan konsentrasi gas pada cairan selama

kondisi belum jenuh (saturated) cairan gas pada tekanan dan temperatur tertentu,

disebut dengan absorpsi gas, dan sebaliknya terjadi penurunan konsentrasi jika

cairan dalam keadaan oversaturated, disebut desorpsi (Degremont, 1991).

Aerasi merupakan salah satu proses daari transfer gas yang lebih dikhususkan

pada transfer oksigen dari fase gas ke cair. Fungsi utama aerasi dalam pengelolaan

air adalah melarutkan oksigen ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen

terlarut dalam air dan melepaskan kandungan gas-gas yang terlarut dalam air,

serta membantu pengadukan air. Aerasi dipergunakan untuk menghilangkan

kandungan gas-gas terlarut, oksidasi kandungan besi dan mangan dalam air,

mereduksi kandungan amonia dalam air melalui proses nitrifikasi dan untuk

meningkatkan kandungan okksigen terlarut agar air terasa lebih segar.

Penyisihan rasa dan bau. Aerasi mempunyai keterbatasan daan hal penyisihan rasa

dan bau. Sebagian besar rasa dan bau disebabkan oleh bahan yang sangat larut

dalam air, sehingga awrasi kurang efisien dalam menyisihkan rasa dan bau ini
dibandingkan dengan metode pengolahan lain, misalnya oksidasi kimiawi atau

adsobsi (Benefield L.D & Randall, 1982).

Aerasi merupakan pengaliran udara ke dalam tanah untuk menigkatkan

kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara

ke dalam tanah. Aerasi tanah adalah proses pertukaran O2 dan CO2 tanah dan

atmosfer. Jenis-jenis gas lain yang termasuk dalam pertukaran ini adalah bentuk

volatil nitrogen (N2, NH3, NO, NO2), sulfur (H2S, SO2) dan hidrokarbon (CH4).

Proses aerasi tanah merupakan salah satu faktor terpenting dalam produktivitas

tanah. Akar tanaman menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida pada

proses respirasi (Bailey, 1986).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol air mineral 1,5 liter

yang telah dilubangi sebanyak tiga buah, balon sebanyak tiga buah, stopwatch,

karet gelang dan gelas ukur. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tiga sampel

(pasir, sekam, dan tanah), air bening.

B. Metode Praktikum

Hal-hal yang harus dilakukan dalam paktikum ini adalah sebagai berikut.

1.Siapkan tiga buah botol air mineral yang telah dilubangi kemudian isi masig-

masing botol dengan masing-masing sampel tanah, pasir dan sekam.

2. Masukkan air kedaam masing-masing botol dan tunggu hingga air surt dan

mengalir melalui lubang dibawah botol.

3. Tiup balon hingga ukuran tertentu kemudian pasang di bagian lubang atas

botol, jepit dengan leher balon denagn tangan agar udara tidak keluar.

4. Ikat balon dengan menggunakan karet gelang.

5. Lepaskan tangan kita yang menahan leher balon agar udara kelur dari balon

dan menuju sampel media.


6. Hitung waktu balon tersebut kempis dengan menggunakan stopwatch,

hentikan penghitungan jika sudah melewati lima menit.

7. lakukan hal yang sama pada sampel media yang lain.


III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang telah dilakukan, di dapatkan hasil sebagai berikut :

Table 1. Pengamatan Kertas Lakmus

No Nama Sampel Waktu Keterangan

Sekam 3.12 detik Kempes,ada udaranya


1
2 Pasir 132 detik Kempes,masih ada
udaranya
3 tanah 5,79 detik Kempes ,masih ada
udaranya

B. Pembahasan

Tanah memiliki komposisi kimia dan kadar yang berbeda-beda yang

berperan peting begi pertumbuhan tanaman. Antara lain reaksi tanah (pH),

kadar organic, kapasitas penukaran kation (kpk), kejenuhan basa dan unsure-

unsur hara.

Salah satu sifat dari sifat fisik tanah yaitu sifat airasi. Sifat airasi itu sendiri

yaitu pengaliran udara kedalam tanah untuk meningkatkan kandungan

oksigen. Airasi tanah juga salah satu proses dari transfer gas yang lebih

dikhususkan pada transfer oksigen dari fase gas kecair. Airasi menurut

(Bailey,1986) airasi merupakan pengaliran udara kedalam tanah untuk


meningkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air dengan atau

melewati gelembung udara kedalam tanah.

Pada praktikum airasi tanah ini mengginakan media pasir,tanah dan sekam.

Adapun meggunakan balon. Fungsi dari balon itu sendiri yaitu sebagai

indikator untuk mengetahui kapasitas media atau juga sebagai penyedia udara

untuk media dalam menampung udara dan air yang sebelumya telah

diberikan pada media tersebut seperti media sekam,padi.dan tanah.

Pasir memiliki pori-pori yang lebih besar daripada tanah sehingga siat pasir

menjadi cepat mudah basah dan cepat kering. Sehingga dalam menyerap air,

pasir lebih cepat menyerap air tetapi cepat juga dalam pengeringannya.

Ketika udara dipaksa mendorong air untuk keluar atau meresap, karena sifat

udara yang dapat memberikan kekeringan maka pasir akan cepat keringnya

dari air oleh dorongan udara dari balon. Pasir juga dapat meningkatkan

aerasi serta drainase tanaman dikarenakan sifat fisik dari pasir itu sendiri.

Hal ini sesuai dengan Redaksi PS (2007) menyatakan keunggulan media

tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan

sistem aerasi serta drainase media tanam. Pada media sekam air ini dalam

penyerapan air lebih sedang dari pada dibandingkan dengan media pasir

yang memiliki pori-pori lebih besar,begitu juga dengan media tanah.

Fungsi air itu sendiri sebagai indikator untuk mengetahui kapasitas indikator

media dalam menampung air pada media pasir,sekam dan padi.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Airasi merupakan pengaliran udara kedalam tanah untuk meningkatkan

kandungan oksigen.

2. Balon berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui kapasitas media

dalam menampung udara.

3. Media yang memiliki pori-pori lebih besar yaitu media pasir.

B. Saran

Adapun saran untuk praktikum selanjutnya lebih baik lagi dari prakktikum

sebelumya dan lebih kondusif pada saat prakktikum..


DAFTAR PUSTAKA

Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Bennefield, Larry D; Randall, Clifford W. Biological Process Design for

Wastewater Treatment, Prentice-Hal, Inc, Englewood Cliffs, NJ 07632,

1982

Degremont, 1991a, Water Treatment Handbook, 6th edition, Vol.1.Rueil-

Malmaison Cedex, France.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai