Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN DAN PENGERUTAN

S.M.FHADLY (G011191265)
Kelas C, Kelompok 24, Muhammad Fathir
Program Studi Agroteknologi, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK
Mengembang dan mengerut merupakan salah satu sifat fisik tanah. Di mana sifat
mengembang ditandai dengan terisinya semua ruang pori tanah baik makro maupun mikro
oleh molekul-molekul air dan gejala ini terjadi ketika tanah dalam keadaan basah. Sedang
sifat mengerut tanah terjadi ketika tanah dalam keadaan kering setelah basah yang ditandai
dengan semakin mengecilnya pori-pori tanah pada waktu mengerut. Tujuan praktikum
pengembangan dan pengertan tanah ini untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan alat
yang digunakan pada praktikum pengembangan dan pengerutan pada suatu tanah dan
mengamati hasilnya.Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Fisika dan konservasi
Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, kecamatan Tamalanrea Indah,
Makassar.Alat yang digunakan dalam praktikum pengembangan dan pengerutan yaitu COLE
device, spatula, dan mistar dengan panjang 30 cm, berskala mm. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu sampel tanah terombak yang mewakili kapasitas pengembangan yang kontras
( nilai COLE tinggi, sedang, dan rendah), air dan gemuk.Berdasarakan hasil dapat dijelaskan
bahwa, pada praktikum ini dilakukan dengan mengunakan COLE (Coefficient of Linear
Extensibility). Dimana terlebih dahulu sampel tanah dihaluskan kemudian dicampurkan
dengan air hingga menjadi pasta. Dengan menggunakan spatula, pasta tanah kemudian
dimasukkan ke dalam COLE lalu dibiarkan mengering dalam ruangan selama 7 hari.Dalam
melakukan penelitian dilakukan dengan ketelitian yang tinggi agar tidak ada data yang keliru.
Kata kunci : Pengembangan, Pengerutan, Tanah
PENDAHULUAN
Volume Change = swell index = indeks
Mengembang dan mengerut merupakan
pengembangan)    (Hardjowigeno, 1998).
salah satu sifat fisik tanah. Di mana sifat
Montmorilonit mengakibatkan tanah
mengembang ditandai dengan terisinya
Inceptisol mempunyai sifat mengembang
semua ruang pori tanah baik makro maupun
dan mengerut dengan penjenuhan dan
mikro oleh molekul-molekul air dan gejala
pengeringan. Potensi pengembangan dan
ini terjadi ketika tanah dalam keadaan
pengerutan tanah berkaitan erat dengan tipe
basah. Sedang sifat mengerut tanah terjadi
dan jumlah liat dalam tanah. Tanah
ketika tanah dalam keadaan kering setelah
Inceptisol yang banyak mengandung
basah yang ditandai dengan semakin
mineral liat akan memperlihatkan sifat
mengecilnya pori-pori tanah pada waktu
mengembang pada waktu basah karena
mengerut. Pengerutan biasanya terjadi pada
kation-kation dan molekul air mudah masuk
musim kemarau atau musim kering.
pada rongga antara kristal mineral. Tanah
Pengerutan adalah keadaan di mana tanah
yang mengembang selalu memilki
mengalami retakan retakan, yang
kandungan liat yang banyak, di mana
disebabkan oleh karena ruang atau pori
mungkin saja mempunyai kemampuan yang
tanah tersebut tidak terisi oleh kandungan
tinggi menyimpan air, akan tetapi peredaran
air yang cukup(Hakim, 1986).
udara dalam tanah atau aerase tidak baik,
Sifat mengembang dan mengerut
penambahan bahan organik akan
tanah disebabkan oleh kandungan liat
mengurangi masalah kekurangan air pada
montmorillonit yang tinggi. Besarnya
tanah berpasir. Bahan organik membantu
pengembangan dan pengerutan tanah
mengikat butiran liat dan membentuk ikatan
dinyatakan dalam nilai COLE (Coefficient
yang lebih besar sehingga memperbesar
of Linear Extendility ) atau PVC ( Potential
ruang-ruang udara di tanah(Pairunan, 1997).
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang kontras ( nilai COLE tinggi, sedang,
mengembang dan mengerut adalah dan rendah), air dan gemuk.
pengembangan terjadi karena penetrasi air
ke dalam lapisan kristal liat yang Prosedur Kerja
menyebabkan pengembangan di dalam
kristal. Akan tetapi sebagian besar terjadi Adapunlangkah-langkah yang
karena tertariknya air ke dalam koloid- dilakukandalampengamatanmengembangda
koloid dan ion-ion yang terabsorbsi pada liat nmengerutpadatanahdiantaranya:
dan karena udara yang terperangkap di 1. Menyiapkanalatdanbahan.
dalam pori mikro ketika memasuki pori 2. Menghaluskansampeltanah.
tanah. Adapun faktor- faktor yang 3. Mencampurtanahdenganaquadeshinggab
mempengaruhi sifat mengembang dan erbentuk pasta
mengerut pada tanah dalah kadar air dalam 4. MengoleskangemukpadaCOLE device
tanah, luas ruang atau pori tanah serta hinggamerata.
kandungan mineral liat. Ketiga faktor ini 5. Memasukkan pasta tanahkedalamCOLE
sangat berpengaruh disebabkan karena devicedandiamkanselamaseminggudeng
apabila kadar air dalam tanah tinggi maka ankeringudara.
pori atau ruang dalam tanah akan banyak 6. Mencatathasil yang telahdidapatkan.
terisi oleh air, sehingga terjadi 7. Menghitunghasildari data yang
pengembangan pada tanah.begitu juga telahdidapatdenganrumus:
sebaliknya. Kandungan liat juga sangat COLE = 100 x (Ia – If)/Ia
berpengaruh karena permukaan liat yang Keterangan :
besar dapat menyerap banyak air sehingga Ia =
tanah yang memiliki kadar liat yang tinggi Panjangtanahawal(panjangCOLE device
sangat mudah terjadi pengembangan begitu bagiandalam)
pula sebaliknya (Foth, 1994).  If = Panjangtanahakhir (mm)
Berdasarkan uraian diatas, maka COLE= dinyatakandalam %
perlu dilakukan pengamatan tentang
pengembangan dan pengertan tanah untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui bagaimana cara penggunaan
alat yang digunakan pada praktikum Berikut merupakan hasil pengamatan
pengembangan dan pengerutan pada suatu kembang kerut pada tanah di laboratorium
tanah dan mengamati hasilnya.
Tabel 9. Hasil pengamatan pengembangan
METODE PELAKSANAAN dan pengerutan
Tempat dan Waktu Jenis Tanah Foto/ Gambar Tanah
Sebelum Mengerut Setelah Mengerut
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium
Fisika dan konservasi Tanah, Fakultas Sampel Tanah
Pertanian Universitas Hasanuddin, Kebun Percobaan
kecamatan Tamalanrea Indah, Makassar. Lahan Basah
pada hari Jumat, 8 november 2019 pukul Fakultas
Pertanian, Unhas
08:00 – 09:40(hingga selesai).
Sumber : Data Primer, 2019
Alat dan Bahan Berdasarakan hasil dapat dijelaskan bahwa,
Alat yang digunakan dalam praktikum pada praktikum ini dilakukan dengan
pengembangan dan pengerutan yaitu COLE mengunakan COLE (Coefficient of Linear
device, spatula, dan mistar dengan panjang Extensibility). Dimana terlebih dahulu
30 cm, berskala mm. Sedangkan bahan yang sampel tanah dihaluskan kemudian
digunakan yaitu sampel tanah terombak
dicampurkan dengan air hingga menjadi
yang mewakili kapasitas pengembangan
pasta. Dengan menggunakan spatula, pasta
tanah kemudian dimasukkan ke dalam
COLE lalu dibiarkan mengering dalam PENUTUP
ruangan selama 7 hari.
Kesimpulan
Faktor- faktor yang mempengaruhi sifat
mengembang dan mengerut pada tanah Pada praktikum ini dilakukan dengan
dalah kadar air dalam tanah, luas ruang atau mengunakan COLE (Coefficient of Linear
pori tanah serta kandungan mineral liat. Extensibility). Dimana terlebih dahulu
sampel tanah dihaluskan kemudian
Ketiga faktor ini sangat berpengaruh
dicampurkan dengan air hingga menjadi
disebabkan karena apabila kadar air dalam pasta. Dengan menggunakan spatula, pasta
tanah tinggi maka pori atau ruang dalam tanah kemudian dimasukkan ke dalam
tanah akan banyak terisi oleh air, sehingga COLE lalu dibiarkan mengering dalam
terjadi pengembangan pada tanah.begitu ruangan selama 7 hari.Sifat mengembang
juga sebaliknya. Kandungan liat juga sangat dan mengerut tanah terjadi karena
kandungan liat monmorilonit yang tinggi.
berpengaruh karena permukaan liat yang
Tanah mengembang pada saat basah dan
besar dapat menyerap banyak air sehingga tanah mengerut pada saat kering.
tanah yang memiliki kadar liat yang tinggi
sangat mudah terjadi pengembangan begitu Saran
pula sebaliknya (Foth, 1994). Dalam melakukan penelitian ini haruslah
Sesuai dengan pendapat Hardjowigeno, dilakukan dengan ketelitian yang tinggi agar
(2003) Sifat mengembang dan mengerut tidak ada data yang keliru.
tanah terjadi karena kandungan liat
DAFTA R PUSTAKA
monmorilonit yang tinggi. Tanah
mengembang pada saat basah dan tanah Foth, Hendry D. 1994. Dasar-dasar Ilmu
mengerut pada saat kering. Akibatnya pada Tanah. Yogyakarta:  Gadjah Mada
saat musim kering tanah menjadi pecah- University Press.
pecah dan kalau basah tanah mengembang
Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar
dan menjadi lengket, apabila tanahnya Ilmu Tanah. Lampung: Universitas
memiliki kandungan liat yang tinggi maka Lampung..
pertikel litanya akan mudah mengalami
perluasan akibatnya tanah ini mengembang Hardjowigeno,S. 1998.lmu Tanah.
pada keadaan lembab dan mengerut Akademika Pressindo. Jakarta.
pada keadaan kering. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah.
Mengembang dan mengerut adalah salah Akademika Pressindo, Jakarta
satu sifat fisik tanah. Pengembangan dan
pengerutan ini dipengaruhi oleh tekstur yang Pairunan, dkk. 1997. Dasar-Dasar Ilmu
dimiliki oleh tanah tersebut. lapisan tanah Tanah. Makassar: Badan Kerja Sama
Perguruan Tinggi Indonesia Timur.
yang di uji pada praktikum ini memliki
tekstur liat yang banyak sehingga kapasitas
pengerutanya tinggi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Gusli (2019) yang menyatakan
bahwa semakin tinggi kandungan liat suatu
tanah maka semakin tinggi pula kapasitas
mengembang mengerut tanah itu.
LAMPIRAN:

Gambar 1. Proses pelumatan pasta menjadi Gambar 2. Cole device yang telah diolesi
pasta gemuk

Gambar 3. Proses memasukkan tanah dalam


cole device

Anda mungkin juga menyukai