Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM GROGRAFI TANAH

STRUKTUR TANAH
ACARA 6

Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh S.Si,M.Si

Oleh:

Nama : Komang Bagus Putra

NIM : 200722638827

Offering : G

Dosen Pengampu : Ferryati Masitoh S.Si,M.Si

Asisten Dosen : 1. Andhika Ananda Wijaya

2. Safira Arum Arysandi

UNIVERSITAS NEGRI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

2021
I. TUJUAN

• Untuk menghitung indeks cole pada tanah


• Untuk menentukan pH tanah
• Untuk menentukan kandungan bahan organic dan kapur pada tanah
• Untuk menentukan warna tanah

II. DASAR TEORI

1. Indeks COLE

Beberapa tanah memiliki sifat yang mengembang jika dalam keadaan basah dan mengkerut
Ketika keadaan kering. Sifat mengembang dan mengerutnya tanag disebabkan oleh kandungan
mineral liat montmorillonite yang tinggi pada tanah. Besarnya pengembangan dan pengkerutan
tanah dinyatakan dengan nilai

• Jika COLE > 0,09 menujukkan bahwa tanah mengembang dan mengerut dengan nyata,
kandungan liat montmorillonit tinggi.

• Jika COLE > 0,03 menujukkan bahwa tanah memiliki kandungan mineral liat
montmorillonit agak tinggi.

Mineral lempung montmorillonite bersifat kembang kerucut tinggi (karena substitusi


isomorfik terdapat pada lembar octahedral) mendominasi tanh vertisol. Mineral montmorillonite
mengembang saat basah, sehingga saat musim hujan tanah menjadi sangat lengket, becek dan
sangat liat, sebaliknya Ketika musim kemarau, tanah akan sangat kering dan membentuk
retakan(Fanning dan Fanning, 1989; Buol dkk., 2003).

2. Bahan Organik dan Kapur pada Tanah

Bahan organik, merupakan salah satu factor dalam menentukan kesuburan tanah.
Kandungan bahan organic dapat mempengaruhi tersedianya unsur hara, sifat fisik tanah dan
organisme dalam tanah. Bahan organik di dalam tanah merupakan hasil dari sisa-sisa tanaman dan
hewan di dalam tanah yang mengalami pelapukan dan juga terdiri dari organisme yang masih
hidup ataupun yang sudah mati. Didalam tanah, bahan organik berfungsi untuk memperbaiki sifat
kimia, fisika, dan biologi tanah, sehingga semakin banyak kandungan bahan organik di dalam
tanah maka kualitas tanah juga semakin baik. Kandungan kapur dalam tanah dapat meningkatkan
pH tanah dan kejenuhan basa agar ketersediaan hara bagi tanaman meningkat (Hanafiah, 2005).

3. Kemasaman Tanah

Kemasaman tanah merupakan salah satu factor yang penting, karena hubungan pH dengan
ketersediaan unsur hara, juga beberapa hubungan antara pH dengan sifat-sifat tanah. pH tanah
merupakan kondisi keterikatan antar unsur atau senyawa yang terdapat di dalam tanah, nilai pH
tanah terdiri dari acid/masam, netral dan alkalis. Pada kondisi tanah dengan pH <7
(rendah/masam), tanah didominasi oleh ion Al, Fe. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang
sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), S (sulfur), sehingga tanaman tidak mampu
menyerap nutrisi yang dibutuhkan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya
banyak. Pada kondisi tanah pH 7 (netral), kondisi tanah kebanyakan unsur hara yang mudah larut
dalam air, sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Pada kondisi tanah >7
(alkali), unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium) dan Mg (magnesium) sementara
unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah alkalis akan
menyebabkan tanaman keracunan.

4. Warna Tanah

Warna tanah, berfungsi untuk menunjukkan sifat dari tanah. Dalam menentukan warna
pada tanah, digunakan buku Munsell soil color chart. Pada buku Munsell soil color chart terdapat
tiga variable penting dalam menentukan warna tanah, yaitu hue, value, dan chroma. Hue adalah
warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya, value menunjukkan gelap
terang dari sebuah warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan, dan chroma
menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefinisikan juga sebagai
gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih
netral ke warna lainnya.

Penyebab warna tanah dapat berbeda karena dipengaruhi oleh kandungan bahan organic
dalam tanah. Semakin banyak kandungan organic maka warna tanah semakin gelap. Dan di lapisan
tanah bawah, warna tanah dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah.
Dalam pencatattan warna tanah menggunakan buku Munsell soil color chart, sebagai berikut:
a) Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), maksudnya adalah warna tanah mempunyai nilai hue =
7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang berarti tanah tersebut berwarna coklat.

b) Tanah berwarna 10 R 4/6 (merah), maksudnya adalah warna tanah tersebut mempunyai nilai
hue =10 R, value =4 dan chroma = 6, yang berarti tanah tersebut berwarna merah.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Indeks COLE

• Penumbuk
• Nampan
• Suntikan tanah
• Sampel tanah bebas
• Penggaris

2. Bahan Organik dan Kapur pada Tanah

• Pipet
• H2O2
• HCl
• Sampel tanah bebas

3. Kemasaman Tanah

• Penumbuk
• BaSO3
• Tabung reaksi
• Sampel tanah bebas
• Aquades
• PH test paper

4. Warna Tanah

• Sampel tanah bebas


• Munsell Soil Color Chart
IV. LANGKAH KERJA

1. Indeks COLE

a. Menumbuk sampel tanah bebas


b. Memasukkan sampel tanah bebas pada nampan
c. Campurkan aquades pada tanah bebas di nampan dengan cara meremas hingga membentuk
seperti adonan
d. Memasukkan sampel tanah bebas tersebut pada suntikan, pastikan tidak ada udara dalam
suntikan
e. Mengeluarkan sampel tanah dari suntikan sehingga membentuk tabung panjang tanpa
putus dan lubang
f. Mengukur panjang sampel tanah tersebut sebagai panjang awal (Lm)
g. Angin-anginkan tanah tersebut selama 24 jam h. Mengukur panjang sampel tanah setelah
dianginkan sebagai panjang akhir (Ld)

2. Bahan Organik dan Kapur pada Tanah

a. Menyiapkan sampel tanah bebas


b. Meneteskan H2O2 menggunakan pipet pada sampel tanah
c. Mengamati reaksi yang terjadi pada sampel tanah
d. Meneteskan HCl menggunakan pipet pada sampel tanah
e. Mengamati reaksi yang terjadi pada sampel tanah

3. Kemasaman Tanah

a. Memasukkan sampel tanah bebas yang telah ditumbuk sebanyak 5gr kedalam tabung reaksi
b. Menambahkan BaSO3 setengah sendok teh dan aquades dengan perbandingan 3 : 1 sampel
tanah bebas
c. Kocok tabung reaksi
d. Mengendapkan larutan selama sekitar 5 menit pada rak tabung reaksi
e. Setelah pengendapan, masukkan PH test paper pada tabung reaksi
f. Mencocokkan warna PH test paper pada tabel PH meter
4. Warna Tanah

a. Mengambil sampel tanah bebas


b. Mencocokkan warna tanah pada Munsell Soil Color Chart
c. Mencatat Hue, value, Chrome dan warna tanah

1.

Tumbuk sampel Masukkan sampel Campur aquades


tanah bebas tanah pada pada tanah dengan
nampan cara meremas

Ukur Panjang sampel Keluarkan sampel Masukkan sampel


tanah awal tanah dari suntikan tanah bebas pada
suntikan

Ukur Panjang sampel


tanah akhir
2.

Siapkan sampel tanah


bebas

Teteskan H2O2 pada Teteskan HCl pada


sampel tanah sampel tanah

Amati reaksi yang


terjadi pada sampel

Masukkan sampel tanah Tambahkan BaSO3 setengah


yang sudah ditumbuk ke sendok the dan aquades (3:1) Kocok tabung reaksi
tabung reaksi pada sampel tanah bebas

Cocokan pH test papper masukkan PH test Endapkan larutan


pada tabel pH meter paper pada tabung selama 5 menit di rak
reaksi tabung reaksi
4.

Ambil sampel tanah


bebas

Cocokan warna tanah Catat hue, value, chroma


pada Munsell soil colour dan warna tanah
chart

V. HASIL PRAKTIKUM

Hasil Praktikum

1. Perhitungan indeks cole (perkebunan dan permukiman)

Diket:

Tanah pemukiman sebelum dikeringkan (Lm) = 10,5 cm

Tanah pemukiman Sesudah Dikeringkan (Ld) = 10,1 cm

Tanah perkebunan sebelum dikeringkan (Lm) = 10 cm

Tanah perkebunan sebelum dikeringkan (Ld) = 10 cm

Dit = Derajat kerucut tanah

Pemukiman

• 10,5/10,1 – 1 = 0,03

Perkebunan

• 10/10 – 1 = 0
2. Hasil penentuan pH tanah

• pH tanah pada pemukiman sebesar 6


• pH tanah pada perkebunan sebesar 5

3. Uji kandungan BO dan kapur

Sampel Tanah Larutan Bereaksi Tidak Bereaksi Hasil


Perkebunan H2O2 V Tidak
mengandung
bahan organik
Perkebunan HCl V Mengandung
kapur
Pemukiman H2O2 V Tidak
mengandung
bahan organik
Pemukiman HCl V Mengandung
kapur

4. Warna Tanah

Lapisan Lokasi Penulisan Warna (Munsell soil


color chart)
20-40 Perkebunan 10R 2,5/1 Redish black
Pemukiman 10R 2,5/1 Redish black
40-60 Perkebunan 5YR 4/2 Dark Redish grey
Pemukiman 7,5YR 4/2 Brown
60-80 Perkebunan 7,5YK 4/2 Brown
Pemukiman 5YR 4/2 Dark Redish grey
80-100 Perkebunan 5YR 4/1 Brown
Pemukiman 7,5YK 4/2 Dark grey

VI, PEMBAHASAN

Pada uji coba pertama, dilakukan uji coba untuk menghitung indeks COLE, Pada tanah
pemukiman dan tanah perkebunan. Berdasarkan hasil yang didapat, bahwa indeks COLE tanah
pemukiman sebesar 0,03 (sedang) dan tanah perkebunan sebesar 0 (rendah). Yang berarti tanah
pada pemukiman memiliki kandungan mineral liat montmorillonit lebih tinggi dari tanah
perkebunan. Tanah pemukiman dapat lebih tinggi dari tanah perkebunan, karena tanah pemukiman
jenis tanah tergolong jenis berat dan kandungan bahan organic tanah pemukiman lebih rendah dari
tanah di perkebunan. Selain itu juga, tanah pemukiman kandungan bahan anorganik juga
mempengaruhi besarnya indeks COLE. Adanya kandungan bahan anorganik di tanah pemukiman
karena aktivitas sehari-hari dari manusia.

Selanjutnya uji coba kedua, dilakukan uji coba untuk mengetahu memiliki kandungan
bahan organic dan kapur. Pada praktikum tersebut untuk mengetahui kandungan pada tanah dapat
dilakukan dengan menggunakan larutan kimia, yaitu H2O2 dan HCl . Untuk mengetahui tanah
yang memiliki kandungan bahan organic. Maka larutan H2O2 ditetesi ke sampel tanah. Jika tanah
bereaksi seperti berbuih, menandakan bahwa tanah memiliki kandungan bahan organic.
Berdasarkan hasil praktikum tanah pada pemukiman dan perkebunan tidak bereaksi, yang berarti
kedua tanah tersebut tidak memiliki kandungan bahan organic. Dan untuk mengetahui kandungan
kapur di dalam tanah larutan kimia yang diperlukan adalah HCl. Cara dilakukan sama dengan
menetesi larutan HCl ke tanah. Jika tanah bereaksi seperti berbuih, menandakan bahwa tanah
memiliki kandungan bahan organic. Berdasarkan hasil praktikum tanah pada pemukiman dan
perkebunan bereaksi, yang berarti kedua tanah tersebut memiliki kandungan kapur.

Ujicoba ketiga, dilakukan uji coba menetukan besaran pH dalam tanah pemukiman dan
perkebunan. Menentukan pH tanah sangat bermanfaat khususnya bagi sektor pertanian. Hal
tersebut dengan menentukan pH tanah, dapat diketahui kemampuan tanah dalam mengikat unsur
hara dan senyawa lainya yang dibutuhkan tanaman. Dengan begitu kita dapat mengetahui
kesuburan yang dimiliki tanah tersebut. Untuk mengetahui pH tanah, dapat dilakkan dengan cara
mencocokkan warna tanah yang sudah diendapkan, dengan pH test papper, yang kemudian dilihat
warna di tabel pH meter. Berdasarkan hasil praktikum tanah pada pemukiman memiliki pH 6 dan
tanah perkebunan memiliki pH sebesar 5. Yang berarti kedua tanah termasuk kedalam pH rendah
(acid). Bagi daerah perkebunan, tanah dengan pH 5 dapat dibilang masih mendukung aktivitas
perkebunan, karena ), tanah didominasi oleh ion Al, Fe. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang
sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), S (sulfur), meskipun unsur tersebut di ambil
secara tidak maksimal.

Selanjutnya uji coba keempat, dilakukan uji coba menentkan warna tanah pada lapisan 40-
100 cm. Untuk menentukan warna tanah dilakukan dengan membandingkan warna tanah tersebut
dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Berdasarkan hasil tersebut warna tanah
pemukiman pada lapisan 40 cm, memiliki nilai hue = 10R, value = 2,5 dan chroma = 1, atau
dinotasikan 10R 2,5/1. Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna Redish black.
Lapisan 60 cm, memiliki nilai hue = 7,5YR, value = 4, chroma = 2 atau dinotasikan 7,5YR 4/2.
Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna Brown. Lapisan 80cm, memiliki nilai hue
= 5YR, Value = 4, chroma = 2, atau dinotasikan 5YR 4/2. Dan menurut buku Munsell soil colour
chart berwarna Dark Redish grey. Lapisan 100cm,, memiliki hue = 7,5YK, Value = 4, chroma =
2, atau dinotasikan 7,5YK 4/2. Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna Dark grey.
Pada tanah perkebunan lapisan 40cm, memiliki hue = 10R, value = 2,5 dan chroma = 1, atau
dinotasikan 10R 2,5/1. Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna redish black.
Lapisan 60cm memiliki hue nilai hue = 5YR, Value = 4, chroma = 2, atau dinotasikan 5YR 4/2.
Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna Dark Redish grey. Lapisan 80 cm, memiliki
nilai hue = 7,5YR, value = 4, chroma = 2 atau dinotasikan 7,5YR 4/2. Dan menurut buku Munsell
soil colour chart berwarna Brown. Lapisan 100cm, memiliki nilai hue = 7,5YR, value = 4, chroma
= 2 atau dinotasikan 7,5YR 4/2. Dan menurut buku Munsell soil colour chart berwarna Brown.
Dapat dilihat dari kedua tanah tersebut semakin kebawaah warna gelap pada tanah semakin
berkurang, hal ini karena semakin kedalam lapisan tanah kandunga bahan organik semakin kecil.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahsan dan hasil praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

• Indeks cole tanah pemukiman adalah 0,03 dan perkebunan 0


• PH tanah pada pemukiman 6 dan tanah di perkebunan 5
• Tanah pemukiman dan perkebunan tidak mengandung bahan organic, melainkan
mengandung senyawa kapur
• Warna tanah pemukiman pada adalah Redish black (40), Brown (60), Dark Redish grey
(80), Dark grey (100), dan pada tanah perkebunan adalah Redish black (40), Dark Redish
grey (60), Brown (80), Brown (100)

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Sunarminto, Bambang Hendro. 2008. Daya Mengembang dan Mengerut Montmorillonit I:
Pengaruh Intensitas Curah-Embun Terhadap Pengolahan Tanah Vertisol Di Kecamatan Tepus
dan Playen, Pegunungan Seribu Wonosari - Riset Laboratorium. AGRITECH, Vol. 28, No. 1.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Priandan, Karlisa, Ahmad Zulfikar dan Sukarman. 2016. Mobile Munsell Soil Color Chart
Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi KNN. Volume
3 Nomor 2 halaman 93–101. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Prabowo, Rosi dan Renan Subantoro. 2018. Analisis Tanah Sebagai Indikator Tingkat
Kesuburan Lahan Budidaya Pertanian Di Kota Semarang. Semarang: Universitas Wahid Hasyim.
Nazir, Muhamad, Syakur dan Muyassir. 2017. Pemetaan Kemasaman Tanah dan Analisis
Kebutuhan Kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
Unsyiah Volume 2, Nomor 1. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Sunarta, I Nyoman. 2016. Penuntun Praktikum Sifat Fisika Tanah. Denpasar: Universitas
Udayana.
DOKUMENTASI

Gambar 1 Mengaduk tanah yang Gambar 2 Hasil sampel tanah setelah dikeluarkan dari suntikan
sudah dicampur aquades

Gambar 3 Menuangkan H2O2 Gambar 4 Menuangkan HCl

Gambar 5 Menuangkan aquades ke tanah Gambar 6 Menuangkan BaSO4 ke tanah di dalam tabung reaksi
di dalam tabung reaksi

Gambar 7 Menentukan warna tanah dengan buku Munssel soil colour chart Gambar 8 pH test papper
LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Perhitungan indeks cole (perkebunan dan permukiman)

Diket:

Tanah pemukiman sebelum dikeringkan (Lm) = 10,5 cm

Tanah pemukiman Sesudah Dikeringkan (Ld) = 10,1 cm

Tanah perkebunan sebelum dikeringkan (Lm) = 10 cm

Tanah perkebunan sebelum dikeringkan (Ld) = 10 cm

Dit = Derajat kerucut tanah

Pemukiman

• 10,5/10,1 – 1 = 0,03

Perkebunan

• 10/10 – 1 = 0

2. Hasil penentuan pH tanah

• pH tanah pada pemukiman sebesar 6


• pH tanah pada perkebunan sebesar 5

3. Uji kandungan BO dan kapur

Sampel Tanah Larutan Bereaksi Tidak Bereaksi Hasil


Perkebunan H2O2 V Tidak
mengandung
bahan organik
Perkebunan HCl V Mengandung
kapur
Pemukiman H2O2 V Tidak
mengandung
bahan organik
Pemukiman HCl V Mengandung
kapur

Lampiran 2
4. Warna Tanah

Lapisan Lokasi Penulisan Warna (Munsell soil


color chart)
20-40 Perkebunan 10R 2,5/1 Redish black
Pemukiman 10R 2,5/1 Redish black
40-60 Perkebunan 5YR 4/2 Dark Redish grey
Pemukiman 7,5YR 4/2 Brown
60-80 Perkebunan 7,5YK 4/2 Brown
Pemukiman 5YR 4/2 Dark Redish grey
80-100 Perkebunan 5YR 4/1 Brown
Pemukiman 7,5YK 4/2 Dark grey
CEK PLAGIASI
Dasar Teori:
1. Indeks Cole

2. Kandunan BO dan kapur

3.kemasaman tanah
4. Warna Tanah

Pembahaasn

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai