Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENETAPAN KEASAMAN TANAH (PH) SEBELUM TANAM

Dosen Pengampu:
Asty Asfianti, S. P., M.SP
Asisten:
Silma Hanifa
Isma Mustika

Disusun Oleh:
Nama : Rintari Mustika Pebriana
Npm : 24031121021

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap tanaman memerlukan jumlah hara dalam komposisi yang berbeda-beda,
pengetahuan pengaruh pH Tanah terhadap pola ketersediaan hara tanah dapat di gunakan
sebagai acuan dalam pemeliharaan tanaman yang sesuai dengan suatu jenis tanah, melalui
berbagai penelitian, telah di ketahui bahwa tanaman tertentu mempunyai kisaran pH ideal
yang tertentu pula.
pH tanah sanggat penting di karenakan larutan tanah mengandung unsur seperti
nitrogen(N),kalium(K), pospor(P), dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu
untuk tumbuhan, berkembang dan bertahan terhadap penyakit. pH tertentu yang
berukuran pada tanah di tentukan oleh seperangkat faktor kimia tertentu, oleh karena itu,
penentuan PH tanah adalah sebuah lini yang paling penting yang dapat di gunakan untuk
mendiagnosis masalah pertumbuhan tanaman, biasanya tanah pada daerah basah
bersifatmasam dan pada daerah kering bersifat basah.
Nilai pH berkisar antara 0 – 14, makin tinggi kepekatan/ kosentrasi (H+) dalam
tanah,makin rendah pH tanah dan sebaliknya, makin rendah konsentrasi (H+) maka
makin tinggi PH tanah, sehubungan dengan nilai pH di jumpai tiga (tiga) kemungkinan
yaitu : Masam, Netral,dan Basah. pH optimum, untuk ketersediaan unsur hara tanah
adalah sekitar 7,0 karena pada pH ini semua unsur makro tersedia secara maksimum.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan nilai pH tanah, menetapkan tingkat
kemasaman tanah.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu Dan Tempat


Waktu : Jumat, 7 Oktober 2022
Tempat : Lab Fakultas Pertanian

2.2 Alat Dan Bahan


- Mortar
- Alu
- pH meter
- Saringan
- Tanah
- Aquades
- KCL 1M
- Botol Kocok 100 ml
- Timbangan
- Labu semprot

2.4 Prosedur Kerja


1.Timbang 10,00 g contoh tanah sebanyak dua kali
2. Masukkan ke dalam botol kocok
3. Tambahkan 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (pH H2O) dan 50 ml
KCl 1 M ke dalam botol lainnya (pH KCl).
4. Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit.
5. Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi
menggunakan larutan sangga pH 7,0 dan pH 4,0. Laporkan nilai pH dalam
satu desimal.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Nama PH
Aquades 7,0
KCL 5,5

3.2 Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari praktikum yang dilakukan dengan menggunakan H2O
dan KCL, pH H2O yang dihasilkan lebih tinggi daripada pH KCL. Hal ini dikarenakan
kemasaman yang diukur dengan menggunakan H2O adalah kemasaman aktif, sedangkan
pH KCL mengukur kemasaman aktif dan potensial. KCL mampu mengukur aktifitas H+
yang ada di luar larutan tanah disebabkan karena ion K+ yang berasal dari KCL dapat
ditukar dengan ion H+, sedangkan hal tersebut tidak berlaku pada H2O. Oleh karena itu
lebih baik menggunakan KCL daripada H2O karena lebih akurat.
Kemasaman yang terukur pada pH aktual adalah ion H+ yang terdapat dalam
larutan tanah, sedangkan pH potensial ialah ion H+ yang terukur selain dalam larutan
tanah juga dalam kompleks jerapan tanah. Pada pengukuran pH aktual bahan
pendesaknya adalah H2O dan pH potensial bahan pendesaknya KCl. Dalam hal ini
KCl mampu melepaskan ion H+ di dalam jerapan tanah menjadi H bebas. Sedangkan
H2O tidak dapat membebaskan ion H+, sehingga pengukuran pH potensial jumlah
H akan lebih rendah dibandingkan pH aktual.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pH tanah,yang menyebabkan perbedaan nilai pH


adalah :

1. Kejenuhan Basa (KB), apabila semakin besar kejenuhan basa, semakin tinggi pH tanah
dan sebaliknya bila kejenuhan basa rendah, maka pH rendah.
2. Sifat koloid, merupakan koloid organik mudah mendisosiasikan ion H+ kelarutan tanah
dan sebaliknya untuk koloid Fe dan Al hidroks oksida dan liat silikat, pH tanah organik <
pH tanah mineral yang kaya Fe dan Alhidroks oksida atau liat silikat pada kejenuhan basa
yang sama.

3.Macam kation yang terjerap, koloid-koloid yang menjerap Na+ dan ion basa-basa yang
lain akan mempunyai pH tinggi.

4.Drainase tanah interna

5.Tipe vegetasi

6.Aktivitas manusia

7.Ketersediaan unsur hara

8.Tekstur tanah dan stuktur tanah

9.Ketersediaan air

10.Bahan organik

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan pH tanah antara lain:

1.Perbandingan tanah dengan air, faktor ini harus diperhatikan karena perbandingan tersebut
menentukan besar kecilnya pH, jika perbandingan menurun, maka elektroda tidak
sempurna.

2.Kandungan garam-garam dalam larutan tanah, tanah-tanah masam mengandung cukup


garam-garam terlarut untuk mengganggu pertumbuhantanaman, terutama dengan
meningkatnya tekanan osmosis larutan tanahdan membatasi larutan air. Garam-garam
terlarut mungkin mengendapsecara alami dalam tanah di daerah-daerah kering, sebagai
akibat penambahan air irigasi.

3.Keseimbangan CO2 udara dan CO2 tanah, CO2yang dihasilkan dari pernapasan melarut
dalam larutan tanah membentuk asam karbonatrendah. Pengaruh ini terlihat pada tanah-
tanah kapur dan tanah alkalilainnya untuk ribuan tahun, yang menunjukkan bahwa
terbentuknya asamkarbonat dalam tanah mempunyai peranan yang kurang berarti
dalammenentukan pH tanah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah :
1. PH tanah yang diukur dengan H2O lebih tinggi dibandingkan pH tanah yang diukur
dengan KCL.
2. Fungsi dari penambahan H2O adalah untuk mengetahui kemasaman aktif, sedangkan
fungsi dari penambahan KCl adalah untuk mengetahui kemasaman potensialnya.
3. Tingkat kemasaman tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui pengaruh ion H
dan pengaruh tak langsung, yaitu tidak tersedianya unsur hara tertentu dan adanya unsur
yang beracun.
DAFTAR PUSTAKA

Bunting. 1981. Konservasi Tanah dan Air. CV. Pustaka buana: Bandung.

Gaur. 1981. Soil Clasification in Indonesia. Balai Penjelasan Pertanian. Bogor


Modul
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai