Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA DAN FISIKA TANAH

PENETAPAN REAKSI pH TANAH

OLEH

NAMA : ROSSI BIMA ELVANOSA

NPM : 71220713031

GELOMBANG : 2 (DUA)

KELOMPOK : 3 (TIGA)

LABORATORIUM KIMIA DAN FISIKA TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA DAN FISIKA TANAH

PENETAPAN REAKSI pH TANAH

OLEH

NAMA : ROSSI BIMA ELVANOSA

NPM : 71220713031

GELOMBANG : 2 (DUA)

KELOMPOK : 3 (TIGA)

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Di Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

Asisten Nilai

1. Fiqi Alfisar Lubis S.Agt., M.Agt

2. Desman Kurniawan Gulo S.Agt

3. Nur Hafizah Sabrina

4. Kaffi Hanzallah

KOORDINATOR

( Ir. Chairani Siregar, M.P )

LABORATORIUM KIMIA DAN FISIKA TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
I. Judul Prakrikum : Penetapan Reaksi (pH) Tanah

II. Tanggal Praktikum : 31 Oktober 2023

III. Pemateri : Desman Kurniawan Gulo, S.Agt

IV. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui kadar nilai pH


pada tanah Andisol
V. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan Di Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah

Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Wisata,

Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi

Sumatera Utara Pada Ketinggian Tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar.

Praktikum ini dilaksanakan Pada hari Selasa 10 Oktober 2022 Pada Pukul 14.00

Wib sampai dengan selesai.

VI. Alat dan Bahan

a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Pinggan aluminium,
Penjepit tahan karat, Beaker gelas 100 ml, Oven, dan Timbangan
analitik.

b. Bahan
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah Tanah, Kertas label
nama, Sarung tangan, Koran, dan Serbet.

VII. Cara kerja

1. Timbang tanah contoh.

2. Kemudian memasukkan tanah ke beker gelas.

3. Setelah itu tambahkan tanah dengan aquadest dan KCL.


4. Lalu aduk selama 24 jam.

5. Menghitung pH tanah dengan alat pH meter.


VIII. Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa hubungan komponen dalam tanah yang mempengaruhi
konsentrasi H tanah ,dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan yang
lain .Penetapan reaksi tanah tertentu.Oleh karena itu,penentuan pH tanah adalah
salah satu uji yang paling penting yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
masalah pertumbuhan tanaman.Reaksi tanah atau pH tanah menggambar kan
kondisi kimia tanah yang menunjukan konsentrasi ion H+ dalam
larutan(Rusdiana,2012).
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah, yang
dinyatakan sebagai log[H+]. Peningkatan konsentrasi H+ menaikkan potensial
larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas
merupakan elektrode selektif khusus H+, hingga memungkinkan untuk hanya
mengukur potensial yang disebabkan kenaikan konsentrasi H+. Potensial yang
timbul diukur berdasarkan potensial elektrode pembanding (kalomel atau AgCl).
(Sulaiman, 2016).
Reaksi tanah (pH) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah sebagai
media pertumbuhan tanaman. Ketersediaan beberapa unsur hara essensial untuk
pertumbuhan. Tanaman dipengaruhi oleh pH tanah. Reaksi tanah dirumuskan
dengan pH = - Log [H+]. Kemasaman tanah dibedakan atas kemasaman aktif dan
kemasaman cadangan (potensial). Kemasaman aktif disebabkan oleh adanya ion-
ion H+ bebas didalam larutan tanah, sedang kemasaman cadangan disebabkan
oleh adanya ion-ion H+ dan AL3+ yang teradsorpsi pada permukaan kompleks
adsorpsi (Sugeng, 2013).
pH tanah dapat mempengaruhi ketersediaan hara tanah dan bisa menjadi
faktor yang berhubungan dengan kualitas tanah. pH sangat penting dalam
menentukan aktivitas dan dominasi mikroorganisme tanah yang berhubungan
dengan proses-proses yang sangat erat kaitannya dengan siklus hara, penyakit
tanaman, dekomposisi dan sintesa senyawa kimia organik dan transpor gas ke
atmosfir oleh mikroorganisme, seperti metan (Sudaryono, 2019).
Penilaian mengenai produktivitas atau kesuburan tanah dapat dilihat pada
tiga aspek, yaitu sifat fisik tanah, sifat kimia, dan biologis tanah. Ketiga aspek ini
dapat diketahui sama penting peranannya dalam menentukan kesuburan tanah.
Apabila salah satu dari ketiga aspek ini rendah, sementara yang lainnya tinggi
maka produktivitas tanah yang maksimum belum dapat
tercapai(Firmansyah,2017).

IX. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil

Tanah Ultisol

No Larutan pH

1. KCL 1 : 50 4,26

2. KCL 1 : 25 4,11
3. H₂O 1 : 50 6,2

4. H₂O 1 : 25 4,95

Tanah Andisol

No Larutan pH

1. KCL 1 : 50 6,64

2. KCL 1 : 25 6,71

3. H₂O 1 : 50 5,30

4. H₂O 1 : 25 5,06

Tanah Entisol

No Larutan pH

1. KCL 1 : 50 5,25

2. KCL 1 : 25 5,24

3. H₂O 1 : 50 6,92

4. H₂O 1 : 25 5,92

b. Pembahasan

pH tanah begitu berpengaruh semasa pertumbuhan vegetasi tanaman.

Pengukuran dan pendeteksi pH sangat penting karena dapat membantu kita untuk

mengelola tanah dengan baik sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur dan

sempurna. Jika tanah terlalu masam maka akan menyebabkan kerusakan pada akar

sehingga menurunkan kualitas dan hasil panen. Sedangkan jika pH tanah terlalu
basa akan menyebabkan tingginya kandungan alkali pada tanah sehingga

menghambat laju pertumbuhan tanaman. Hal ini juga ditunjukkan dengan

terdapatnya vegetasi alang-alang dan komba-komba di sekitar tempat

pengambilan keempat sampel tanah.

pH tanah juga sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan

tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung

berupa ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya usur-

unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun.

Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5-10 atau lebih. Sebaliknya

untuk tanah gembur, pH tanah dapat kurang dari 3,0. Alkalis dapat menunjukkan

pH lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran pada yang ekstrim rendah atau

tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup bgagi pertumbuhan

suatu tanaman.

Reaksi tanah umumnya cukup dinyatakan sebagai logaritma negatif

konsentrasi ion H+ (pH= -log [H+]). Praktikum Reaksi Tanah (pH Tanah)

dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2011 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan

Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Untuk

mengetahui nilai pH dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kalorimetri dan

elektometri.

Tanah masam adalah tanah yang memiliki nilai pH kurang dari 7 baik

berupa lahan kering maupun lahan basah. Kemasaman tanah ditentukan oleh

kadar atau kepekatan ion hidrogen di tanah tersebut. Bila kepekatan ion hidrogen

di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan bereaksi asam, sebaliknya bila
kepekatan hidrogen terlalu rendah maka tanah akan bereaksi basa. Pada kondisi

ini kadar kation OH- lebih tinggi dari ion H+.

Reaksi tanah sangat mempengaruhi serangkaian proses-proses kimiawi

dalam tanah antara lain proses pembentukan mineral lempung, reaksi kimia dan

biokimiantanah, serta penentuan status hara dalam tanah. Reaksi tanah

menunjukkan perimbangan konsentrasi asam basa dalam tanah. Reaksi kimia

yang terjadi di dalam tanah mempengaruhi kondisi fisik tanah, akibatnya tanah

mampu mendukung atau menghambat pertumbuhan tanaman.

Tanah bereaksi masam (pH rendah) adalah tanah kekuranagan

Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang disebabkan oleh curah hujan tinggi,

pupuk pembentuk asam, drainase yang kurang baik, adanya unsur-unsur yang

berlebihan (Al, Fe, dan Cu), dan proses dekomposisi bahan organik.
X. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

1. Reaksi tanah sangat mempengaruhi serangkaian proses-proses

kimiawi dalam tanah antara lain proses pembentukan mineral

lempung.

2. Daerah dengan curah hujan tinggi dapat meningkatkan kemasaman

pada tanah.

3. Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang

dinyatakan dengan nila pH.

4. Pada lapisan dua dengan menggunakan pH meter dengan hasil 7

dan dengan menggunakan pH indikator dengan hasil 4 dengan

kriteria agak masam.

5. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion Hidrogen (H+)

di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin

masam tanah tersebut.

b. Saran

1. Praktikan sebaiknya melengkapi alat dan bahan yang akan

digunakan pada saat praktikum.

2. Praktikan sebaiknya datang tepat waktu dan tidak datang terlambat.

3. Praktikan sebaiknya membersihkan ruangan laboratorium setelah

praktikum selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, 2017. Laporan reaksi tanah . Serial Online
(https://firmansayah.blogspot.com.br/2017/10/laporan-reaksi-tanah).Di
Akses Pada Tanggal 24 November 2022. Pada Pukul 18.45 wib.

Rusdiana, 2012. Pendugaan kolerasi anatar kerakteristik tanah terhadap cadangan


karbon (carbon stock) pada hutan sekunder. Departemen silvikultur,fakultas
kehutanan IPB,Bogor.Di Akses Pada Tanggal 24 November 2022. Pada
Pukul 18.45 wib. Medan.

Sugeng 2013. Pengukuran pH,Bahan Organik,ktk dan kb. Jurusan tanah fakultas
pertanian brawijaya,malang. Di Akses Pada Tanggal 24 November 2022.
Pada Pukul 18.45 wib. Medan.

Sulaiman, 2016.Analisis kimia tanah, tanaman, Air, dan pupuk.Balai penelitian


tanah, bogor.Di Akses Pada Tanggal 24 November 2022. Pada Pukul 18.43
wib. Medan.

Sudaryono, 2019. Tingkat kesuburan tanah ulisol pada lahan pertambangan


batubara sangatta. Penelitian pusat teknologi lingkungan kalimantan timur. Di
Akses Pada Tanggal 24 November 2022. Pada Pukul 18.45 wib. Medan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai