Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGUKURAN PH TANAH DAN KELEMBABAN TANAH

Nama: Mutiara Alya Lestari (PO7133121041)


Kelas : 1.A
DOSEN PENGAMPU : PRIYADI, SKM, M.Kes

D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Kimia
Pengukuran Ph Tanah dan Kelembaban Tanah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kimia. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ph tanah dan
kelembaban tanah di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak PRIYADI, SKM, M.Kes
selaku Dosen Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Palembang, 10 April 2022

Mutiara Alya
Lestari

.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pH Tanah adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas
ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.Pada tanah-tanah
tertentu seperti tanah liat berat,gambut yang mampu menahan perubahan pH atau kemasaman
yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang berpasir.Tanah yang mampu menahan
kemasaman tersebut dikenal sebagai tanah yang berpenyangga baik (Mukhlis,2014).Dalam
sistem tanah, pH tanah cenderung dikaitkan dengan kumpulan dari berbagai kondisi tanah,
salah satunya adalah ketersediaan hara bagi tanaman.Banyak proses-proses yang
mempengaruhi pH suatu tanah, keberadaan salah satunya asam sulfur dan asam nitrit sebagai
komponenalami dari air hujan (Foth, 1995).

Nilai pH tanah sangat mempengaruhi kelarutan unsur yang cenderung berseimbang


dengan fase padat. Kondisi pH. Mengetahui suatu kondisi tanah yang baik itu sangat penting
karena dengan mengetahui kondisi tanah, dapat membantu seseorang yang melakukan
penanaman Tumbuhan dapat berkembang atau tumbuh dengan baik.Tanah optimum untuk
ketersediaan unsur hara adalah sekitar 6,0−7,0. Pada pHKisaran 7 semua unsur hara makro
dapat tersedia secara maksimum dan unsur haramikro tersedia tidak maksimum. Pengukuran
yang berhubungan dengan kelembapan tanah, serta melakukan pengukuran tingkat dengan
menggunakan alat yang dinamakan soil tester. Soil tester adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur kelembapan tanah yang dinyatakan dalam satuan pH.

1.2 Tujuan Laporan Praktikum

1. Mengetahui bagaimana cara pengukuran pH tanah menggunakan alat Soil Tester


Meter.
2. Mengetahui bagaimana cara pengukuran kelembaban tanah menggunakan alat Soil
Tester Meter.
3. Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tanah

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang kosong
diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1995). Selain itu dalam arti lain tanah
merupakan akumulasi partikel mineral atau ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena
pelapukandaribatuan (Craig,1991).

Tanah dapat didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai
atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan.Diantara partikel-
partikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-pori yang berisi air dan udara.Ikatan
yang lemah antara partikel-partikel tanah disebabkan oleh karbonat dan oksida yang
tersenyawa diantara partikel tersebut, atau dapat juga disebabkan oleh adanya material
organik.Bila hasil daripelapukan tersebut berada pada tempat semula maka bagian ini disebut
sebagai tanah sisa (residu soil). Hasil pelapukan terangkut ke tempat lain dan mengendap di
beberapa tempat yang berlainan disebut 5tanah bawaan (transportation soil). Media
pengangkut tanah berupa gravitasi, angin, air, dan gletsyer. Pada saat akan berpindah tempat,
ukuran dan bentuk partikel dapat berubah dan terbagi dalam beberapa rentang ukuran.Proses
penghancuran dalam pembentukan tanah dari batuan terjadi secara fisis atau kimiawi. Proses
fisis antara lain berupa erosi akibat tiupan angin, pengikisan oleh air dan gletsyer, atau
perpecahan akibat pembekuan dan pencairan es dalam batuan,sedangkan proses kimiawi
menghasilkan perubahan pada susunan mineral batuan asal. Salah satu penyebabadalah air
yang mengandung asam alkali, oksigen dankarbondioksida (Wesley, 1977)."
2.2 Pengertian pH Tanah

pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen. Sedangkan pH tanah adalah


media alami yang menjadi salah satu aspek penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup,
termasuk pula tanaman. Subur atau tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara
yang berbeda-beda pada setiap jenis tanah.

2.3 Satuan Ukuran pH Tanah AsamdanBasa

pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan
skala pH antara 0 hingga 14. Suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala pH
kurang dari 7 dan disebut basa jika skala pH lebih dari 7.Jika skala pH adalah 7 maka
benda tersebut bersifat netral, tidak asam maupun basa.Kondisi tanah yang paling ideal
untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral.Namun
demikian beberapa jenis tanaman masih toleran terhadap tanah dengan pH yang sedikit asam,
yaitu tanah yang ber pH maksimal 5.

2.4 Cara Menetralkan pH Tanah Pada Tanah yang Terlalu Asam

1. Pengapuran
Cara pertama bisa digunakan untuk menetralkan tanah yang bersifat terlalu
asam, yaitu dengan pengapuran.Pengapuran ini adalah pemberian kapur khusus
pertanian. Kapur yang digunakan untuk menetralkan tanah ini bersifat khusus,
biasanya bisa berbentuk butiran, bubuk, kristal hingga pelet.Masing-masing bentuk
kapur ini juga memiliki fungsi berbeda. Seperti misalnya kapur dalam bentuk kristal
yang bersifat bisa menaikkan pH tanah dalam waktu cepat. Biasanya digunakan pada
tanah yang tingkat keasamannya begitu tinggi.

2. PemberianPupuk
Untuk jenis tanah yang bersifat asam, cara menetralkan pH tanah selanjutnya
adalah dengan memberikan pupuk. Penggunaan pupuk akan meningkatkan kandungan
unsur hara dalam tanah seperti Kalium, Fosfor, dan Nitrogen.Tanah juga bergantung
pada kondisi air yang ada di dalamnya. Maka dengan pemberian pupuk maka akan
menetralkan pH tanah. Namun pemberian pupuk juga tidak boleh berlebihan karena
jika terlalu berlebihan justru akan merusak kondisi tanah serta membuat proses
penetralan pH tanah semakin sulit dilakukan.

3. Pemberian Bakteri Pengurai


Bakteri pengurai dalam alur rantai makanan dan ekosistem alam merupakan
organisme yang memiliki peran sangat besar.Di dalam alur ekosistem ini, bakteri
pengurai berperan sebagai dekomposer yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk
hidup yang sudah mati dan membusuk di dalam tanah. Dengan begitu akan bisa
membuat tanah menjadi lebih subur.
Perannya tidak berhenti sampai disitu saja.Bakteri pengurai ini juga berperan
penting dalam membantu menetralkan pH tanah. Hal ini karena pada dasarnya
organisme yang belum terurai di dalam tanah akan menyebabkan pH tanah menurun.
Karena itu bakteri pengurai ini dibutuhkan untuk menetralkan pH tanah.

2.5 Cara Menetralkan pH Tanah Pada Tanah yang TerlaluBasa

1. Pemberian Sulfur
Cara pertama yang dilakukan untuk menetralkan tanah yang terlalu basa
adalah dengan cara pemberian sulfur pada tanah. Penetralan pH tanah dengan
pemberian sulfur bisa dilakukan melalui pupuk buatan yang di dalamnya biasa
mengandung magnesium sulfat, amonium sulfat, dan lain sebagainya.

2. Pemberian Pupuk yang Terbuatdari Material Organik


Cara selanjutnya yang bisa digunakan untuk menetralkan pH tanah adalah
dengan memberikan pupuk yang terbuat dari material organik.Jenis pupuk yang
terbuat dari material organik misalnya adalah pupuk kandang dan pupuk
kompos.Kedua jenis pupuk ini adalah pupuk yang bersifatasam.
Pupuk organik ini tidak hanya bisa meningkatkan kandungan asam yang
membuat tanah yang bersifat basa menjadi lebih netral saja.Kandungan bahan organik
dalam jenis pupuk ini juga mengandung unsur hara yang sangat baik untuk
pertumbuhan tanaman.Apalagi untuk menghasilkan produk tanaman organik.Kedua
pupuk ini bisa menghasilkan tanaman yang berkualitasbaik.
2.6 Dampak dari Tanah yang Asam dan Basah

Dampak dari tanah yang asam :

 Ketersediaan unsur hara bagi tanaman turun.


 Meningkatkan unsur-unsur yang beracun bagi tanaman.
 Penurunan hasil produksi tanaman.
 Meningkatnya mikroorganisme dalam tanah seperti jamur dan bakteri pengurai bahan
oraganik.

Dampak dari tanah yang basa :

Semakin tinggi pH tanah (basa) maka unsur hara yang terkandung di dalam tanah
akan sangat sulit diserap oleh tanaman, begitupun sebaliknya saat kondisi tanah cendrung
asam atau pH terlalu rendah. Tanah basa biasanya kandungan hara dan mikroorganismenya
sangat sedikit sehingga pertumbuhan tanaman terganggu.

2.7 Faktor yang mempengaruhi KeasamandanBasa Tanah

Faktor Penyebab Terjadinya Kemasaman Tanah:

 Air Hujan murni yang tidak mengandung bahan pencemar pada dasarnya adalah air
distilasi. Air hujan ini yang dalam kesetimbangan dengan atmosfer akan memiliki pH
sekitar 5,6 karena pelarutan karbon dioksida di dalam air. Hujan asam juga
memberikan kontribusi dalam proses pengasaman tanah. Dalam sistem tanah
kontribusi dari hujan asam relatif rendah dibandingkan dengan pengaruh dari pasir
sesquioxida yang bersifat sangat asam yang kapasitas tukar kation sangat rendah.
Akan tetapi banyak tanaman sangat peka terhadap pengaruh dari hujan asam.
 Respirasi Akar, tanaman juga menghasilkan karbon dioksida karena proses respirasi
akar, dan selama periode pertumbuhan aktif akar dapat menyebabkan karbon dioksida
di tanah yang konsentrasinya lebih tinggi beberapa kali dari di atmosfer, sehingga
terjadi peningkatan jumlah karbon dioksida terlarut dalam air tanah dan menyebabkan
peningkatan keasaman tanah atau pH menjadi lebih rendah.
 Pupuk, Karbon dioksida bukan satu-satunya sumber ion hidrogen dalam tanah, namun
pada tanah yang dikelola, pupuk dapat menjadi sumber utama ion hidrogen. Pupuk
Amonium, pupuk modern biasanya menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen,
akan tetapi oksidasi ammonium dihasilkan ion nitrat dan ion hidrogen sehingga
menyebabkan pengasaman tanah. Dengan kata lain, dua atom hidrogen dihasilkan
setiap molekul ammonium teroksidasi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah Sistem tanah yang dirajai oleh
ion-ion H+ akan bersuasana asam.Penyebab keasaman tanah adalah ion H+ dan Al3+
yang berada dalam larutan tanah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah,
konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah, air hujandanbahaninduk.

Faktor Penyebab Terjadinya Basa Tanah :

 Tanah Berkapur
Berdasarkan karakteristiknya tanah Terarosa atau tanah kapur ini memiliki sifat yang
kurang subur. Hal tersebut karena jenis tanah ini memiliki kandungan unsur hara yang
relatif sedikit bahkan cenderung tidak ada.Tanah dengan pH basa lebih banyak
mengandung zat kapur dan umumnya terdapat di daerah pesisir pantai.Selain itu tanah
basa juga memiliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium, dan natrium lebih
tinggi. Kondisi kebasa-an yang tinggi tidak baik untuk tanaman.
 Tanah Kering
Lahan keringatau tanah kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat
rendah, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan
kelembabannya rendah.Tingginya kadar garam di tanah
pertanianlahankeringmengakibatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukan tanaman
tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, karena garam sifatnya mereduksi
unsur-unsur makro dan membuat unsur-unsur mikro bersifat toksit atau beracun bagi
tanaman.

2.8 Pengertian Alat Soil Tester

PH Meter Soil Tester merupakan Sebuah alat untuk Kontrol kelembaban tanah sangat
penting bagi pengguna dibidangnya.Kelembaban tanah biasanya mengungkapkan dalam
satuan disebut pH, istilah umumnya asing bagi orang-orang yang menggeluti, dengan
menggabungkan pH dengan moisture meter, mudah digunakan.Kelembaban tanah dapat
ditentukan.

PH Meter merupakan alat elektronik yang berfungsi mengukur PH yang prinsipnya


berdasarkan potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan didalam elektroda
sedangkan Soil Tester juga berfungsi untuk mengukur PH dan Kelembaban tanah

Adapun tata cara pengoperasian alat ukur pH Tanah adalah sebagai berikut:

1. Siapkan batere 9 volt sebagai tenaga/power untuk mengoperasikan alat.


2. Buka bagian belakang alat sebagai tempat batere berada secara hati hati, pasang
batere dan jangan lupa sesuaikan dengan kutub min danplusnya.
3. Nyalakan tombol on.
4. Sesuaikan posisi saklar yang berada di bagian belakang alat (diatas kotak batere), jika
mau mengukur suhu, geser saklar ke posisi huruf yang menunjukan derajat Celsius,
jika mau mengukur pH tanah, atur saklar di posisipH.
5. Sebelum ditancapkan ke tanah pastikan batang “Probe” dalam keadaan bersih dan
buka tutup/pelindung Probe (warnaputih”
6. Pastikan jika tanah dalam keadaan keras/padat/Compact, harus digemburkan dahulu
(tidak perlu disiram air, karena bisa berpengaruh pada kelembabannya), bisa
digemburkan dengan Cetok/ Cangkul. Usahakan jangan langsung menancapkan ke
tanah jika tanahdalamkeadaankeras/kompak.
7. Setelah pemakaian, bersihkan alat dengan Aquades dan di lap dengan kain bersih dan
lembut (Flanel) atau bisa dengan Tissue. Simpan di tempat Kering

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 April 2022 pukul 09.00

Di Lorong Swadaya Belakang Stadion Kamboja Palembang

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

 Soil Tester
 Tanah
 Garpu tanah
 Sekop

3.3 Langka-Langka Kerja Praktikum

1. Tentukan tempat yang ingin diperiksa tanah nya.


2. Setelah itu bersihkan area tanah dari kotoran menggunakan garpu tanah.
3. Lalu gali tanahnya menggunakan sekop, pastikan tanah yang akan digunakan untuk
pengukuran sudah lembut.
4. Setelah itu lakukan pengukuran pH pada tanah menggunakan alat Soil Tester.
5. Masukkan alat Soil Tester kedalam tanah hingga batas sensor nya tertutupi oleh tanah.
6. Setelah itu tunggu beberapa menit sampai jarum nya stabil.
7. Jika hasil pengukuran pH tanah sudah keluar catatlah.
8. Untuk mengukur kelembaban pada tanah masukkan alat Soil Tester kedalam tanah
hingga batas sensor nya tertutupi oleh tanah.
9. Setelah itu tekan tombol pada alat tersebut dan jangan dilepas sampai jarum nya
stabil.
10. Setelah jarumnya stabil. Catatlah hasil pengukuran kelembaban tanah nya.
11. Jika sudah selesai digunakan. Jangan lupa bersihkan sensor alat Soil Tester
menggunakan tisu.

3.4 Hasil Pengukuran

 Hasil Pengukuran pH tanah dan kelembaban tanah

Pengukuran pH

Keterangan : Pada gambar di atas menunjukkan bahwa hasil pengukuran Ph tanah dari jam
14:22 - 14:25 adalah sebesar 6,8
Pengukuran Kelembaban Tanah

Keterangan : Pada gambar diatas diketahui bahwa hasil pengukuran kelembaban tanah dari
jam 14:25 – 14:30 adalah 50 %.

KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini diketahui bahwa hasil pengukuran pH tanah adalah sebesar
6,8 dan untuk pengukuran kelembabannya yaitu sekitar 50%. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa pH pada tanah yang diuji adalah sekitar 6,8 Suatu benda dikatakan bersifat asam jika
angka skala pH kurang dari 7 dan disebut basa jika skala pH lebih dari 7, berarti pengukuran
tanah pada praktikum kali ini bersifat asam. Dan untuk kelembaban pada tanah yang diuji
adalah sekitar 50% mengandung air. Kondisi tanah yang paling ideal untuk tumbuh dan
berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral. Namun demikian beberapa jenis
tanaman masih toleran terhadap tanah dengan pH yang sedikit asam, yaitu tanah yang ber pH
maksimal 5.

Anda mungkin juga menyukai