ANGGOTA KELOMPOK 1 :
KELAS : D
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
4.2.1.PH pada Berbagai Lokasi yang Berbeda
Berdasarkan hasil pengamatan, tanah Inceptisol yang diambil di daerah
Asrama Tanjung Raya, Yogyakarta pada praktikum sebelumnya menunjukan Ph
tanah yaitu 6,5. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang (2019), pH tanah
netral atau normal tanah berada di angka 6,5-7,5.
Tanah Ultisol yang diamati memiliki angka berkisar 4,3-4,9. Tanah tersebut
tergolong ke tanah yang masam. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
(2019), pH tanah masam berkisar angka 0-5,9.
Tanah Alfisol yang diamati memiliki angka berkisar 5,5-8,5. Tanah tersebut
tergolong ke tanah yang asam dan juga basah. Adanya perbedaan pH disebabkan
oleh faktor-faktor tertentu. Menurut Dinas Pertanian Kabupatern Lumajang
(2019), pH tanah yang masam berkisar 0-5,9 dan tanah yang basa berkisar 8,1-14.
Tanah Vertisol yang diamati memiliki angka berkisar 6,4-6,9. Tanah
tersebut tergolong ke dalam tanah netral. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten
Lumajang (2019), pH tanah netral atau normal tanah berada di angka 6,5-7,5.
5.2. Saran
Dalam melakukan pengujian pH tanah banyak yang harus diperhatikan
seperti tempat untuk pengambilan sample tanah, kedalaman tanah, dan kondisi
sekitar. Hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pH yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian Kabupaten lumanjang. 2019. Cara Jitu Menyemburkan dan
Menetralkan Tanah. https://pertanian.lumajangkab.go.id/detail/cara-jitu-
menyuburkan-dan-menetralkan-tanah. Diakses pada 20 maret 2021.
Foth, Henry D. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika. Pressindo : Jakarta
Kartasapoetra, A.G. 2009. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.
Kedungwaru, BPP. 2013. Cara Menanggulangi Tanah Masam. Buku Petunjuk
Pemupukan efektif. Jawa Timur
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2020. 6 Cara menetralkan tanah.
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
http://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/6-cara-menetralkan-
tanah. Diakses pada 20 Maret 2021
Pairunan, Anna K., J. L. Nanere, Arifin, Solo S. R. Samosir, Romualdus
angkaisari, J. R. Lalopua, Bachrul Ibrahim, Hariadji Asmadi, 2010. Dasar-
Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian
Timur Makassar
Rimud. 2014. Laporan Reaksi Tanah. http://rimud.br/2014/10/laporan-reaksi-
tanah.html. Diakses tanggal 20 Maret 2021.
Rusdiana, O. 2012. Pendugaan Korelasi antara Karakteristik Tanah terhadap
Cadangan Karbon (Carbon Stock) pada Hutan Sekunder. Departemen
Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Sugeng, P. 2013. Pengukuran pH, Bahan Organik, Ktk dan Kb. Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Sulaiman. 2006. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai
Penelitian Tanah. Bogor.
Sudaryono. 2009. Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol Pada Lahan Pertambangan
Batubara Sangatta. Peneliti Pusat Teknologi Lingkungan. Kalimantan
Timur.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA ACARA REAKSI TANAH (PH)
Sumber :
Ultisol:
Syahputra, Erwin dkk. 2015. Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di
Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Fakultas Pertanian USU. Medan
Alfisol:
Ispandi, Anwar. 2001. Nutrients Dynamic in Soil of and Peanut Plant in Dryland
Alfisol As Affected By Nitrogen, Phosphourus, Potassium, and Sulfur
Fertilization. University of Gadjah Mada. Yogyakarta
Vertisol:
Sholihah Anis, Novita. 2016. Sifat Fisika Tanah Ordo Vertisol Pada Penggunaan
Lahan Pertanian. Jurnal Pendidikan Geografi, Th. 21, No. 1