Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN

Disusun Oleh :

Nama : Gabriel Raymond Hutajulu


Kelas : 23843/22/SHTI
Jurusan : Kehutanan
Acara V : pH Tanah Colorimetris
Kelompok : XIV ( Empat belas )
Co Ass : Ardi Zulmi

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
1. ACARA IV : pH Tanah Colorimetris
2. TANGGAL : Senin, 13 Maret 2023
3. TUJUAN :
1. Menetapkan pH tanah secara colorimetris dengan H2O (pH H2O) / pH
Aktual
2. Menetapkan pH tanah secara colorimetris dengan KCl (pH KCl) / pH
Potensial.
4. METODE : Colorimetris
5. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a) Tabung reaksi
b) pH Stik
c) Sprayer
d) Kertas label
e) pH meter
2. Bahan :
a) Contoh tanah kering angin / udara, dengan diameter : 0,5 mm
b) Aquadest
c) KCL
6. CARA KERJA
1. Tabung reaksi diisi contoh tanah dan H20 (aquadest) dengan c. Pada tanah
ringan gejala penguraian agregat lebih jelas, karena perbandingan I tanah 1
cm, aquadest 4 cm, sehinaga tinggi hanya ada dua kemungkinan, yaitu
utuh atau terurai sama tanah + aquadest menjadi 5 cm.
2. Larutan dikocok hingga homogen dan dibiarkan mengendap gejala-gejala
antara bempa retak dan pecah.
3. Dimasukkan pH stik dengan hati-hati dalam tabung reaksi (seluruh
indikator stik tercelup dalam larutan jernih).
4. pH lebih stik akurat kemudian bisa digunakan dicocokkan pH
meter.dengan balok komparator dan perbandingan dicatat pH-nya.
5. Ulangi langkah I -4 dengan menggunakan KCI.
G. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
Larutan Warna Larutan Colorimetris pH meter

H2O Kecoklatan 6 7,51

KCL Keruh 6 4,47

2. Keterangan
 Warna larutan pada larutan dilihat secara visual (misal: kecoklatan
keruh/jernih)
 Colorimetis pH stik disertai nilai pH pada balok komparator.
 pH meter digunakan untuk pengukuran pH yang lebih akurat.

3. Dokumentasi

Gambar 5.1 Pengukuran pH tanah menggunakan pH meter

Gambar 5.1 Pengukuran pH tanah menggunakan pH stik


Gambar 5.1 Hasil Pengukuran pH
H. PEMBAHASAN
Tanah adalah media alami yang menjadi salah satu aspek penunjang
kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau
tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda
pada setiap jenis tanah.tanah juga memiliki ph yang merupakan ukuran jumlah
ion hidrogen dalam suatu larutan di dalam tanah. pH tanah sangat berpengaruh
terhadap kesuburan pada tanah untuk kelangsungan hidup pada tanaman. pH
tanah menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (didalam tanah).
Makin tinggi kadar ion didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Bila
kandungan H sama dengan maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH =
7. 58 (Santi, 2008)
Nilai pH tanah dipengaruhi oleh sifat misel dan macam katron yang
komplit antara lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam kation yang
terserap. Semakin kecil kejenuhan basa, maka semakin masam tanah tersebut
dan pH nya semakin rendah. Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka
unsur hara semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika
terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada
didalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk
yang kita yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja
cenderung netral (Santi, 2008)
Praktikum kali ini membahas tentang pH tanah, terdapat Metode yang
digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode colorimetris. Adapun
beberapa tujuan dalam praktikum ini yaitu menetapkan pH tanah secara
colorimetris dengan H2O (pH H2O) / pH aktual dan menetapkan pH tanah
secara colorimetris dengan KCl (pH KCl) / pH potensial. Adapun alat-alat
yang digunakan yaitu tabung reaksi, pH stik, sprayer, kertas label, pH meter.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu contoh tanah kering angin/udara, dengan
diameter : 0,5 mm, aquades, dan KCl.
Praktikum kali ini memiliki 5 cara kerja, yaitu yang pertama tabung
reaksi diisi contoh tanah dan H20 (aquadest) dengan c. Pada tanah ringan
gejala penguraian agregat lebih jelas, karena perbandingan I tanah 1 cm,
aquadest 4 cm, sehinaga tinggi hanya ada dua kemungkinan, yaitu utuh atau
terurai sama tanah + aquadest menjadi 5 cm. Kedua, larutan dikocok hingga
homogen dan dibiarkan mengendap gejala-gejala antara bempa retak dan
pecah. Gcjala-gejala lalu warna jernih di bagian atas dicatat, misalnya kuning.
Selanjutnya, masukkan pH stik dengan hati-hati dalam tabung reaksi (seluruh
indikator stik tercelup dalam larutan jernih). Keempat, H lebih stik akurat
kemudian bisa digunakan dicocokkan pH meter dengan balok komparator dan
perbandingan dicatat pH-nya. Terakhir, Ulangi langkah I -4 dengan
menggunakan KCI.
Dapat diperhatikan pada tabel hasil pengamatan, bahwa warna larutan
tanah yang diberikan H2O yaitu kecoklatan. Saat diukur menggunakan
colorimetri didapatkan pH sebesar 6, tetapi saat digunakan pH meter, pH yang
dihasilkan adalah 7,51.Dan Untuk larutan KCl, warna larutan dari larutan
tanah yang diberikan cairan KCl tersebut adalah jernih. Saat diukur
mengunakan colorimetris, pH yang didapatkan adalah 5, tetapi saat digunakan
pH meter, pH yang dihasilkan adalah 4,47.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini pada Acara V yang berjudul “pH Tanah
Colorimetri” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengukuran menggunakan pH meter lebih akurat bila dibandingkan
dengan colorimetris.
2. Berdasarkan tabel hasil pengamatan terdapat 2 larutan yang digunakan
dalam proses praktikum ini yaitu larutan H2O menjadi kecoklatan dan
KCL berubah menjadi jernih.
3. Tanah dengan cairan H2O memiliki pH sebesar 6 jika diukur dengan
colorimetri, dan apabila diukur dengan pH meter, dihasilkan pH sebesar
4,49 & cairan KCL yang memiliki ph sebesar 5 diperoleh pH meter
sebesar 4,06.
DAFTAR PUSTAKA
Hafif, B. 2011. Polisakarida Dan Stabilitas Agregat Tanah Masam Yang
Diperlakukan Dengan Brachiaria, Mikoriza Dan Kompos Jerami
Diperkaya Kalium. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Diakses pada
tanggal 22 Maret 2023, pukul 14.13 WIB.

Pujawan, M. 2016. Kemantapan Agregat Tanah Pada Lahan Produksi Rendah


Dan Tinggi Di Pt Great Giant Pineapple. Lampung : Universitas
Lampung. Diakses pada tanggal 22 Maret 2023, pukul 14.51 WIB.

Yulina, Henly. 2018. Hubungan Bobot Isi dan Kemantapan Agregat Tanah
Andisol Lembang Biomassa Tanaman Jagung Manis Setelah dilakukan
Kombinasi Terak Baja dan Bokashi Sekam Padi. Jurnal Agro Wiralodra.
1(2): 44-47.Diakses pada tanggal 22 Maret 2023, pukul 15:22 WIB.

Yogyakarta, 27 Maret 2023


Mengetahui,
Co.Ass Praktikan
( Ardi Zulmi ) ( Gabriel Raymond Hutajulu)

Anda mungkin juga menyukai