Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

GEORAFI TANAH

Dosen pengampu :
Bagus Setiabudi Wiwoho ,S.Si, M.Si
ACARA 3
INDEKS COLE,pH TANAH DAN WARNA TANAH

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Naufal al-faruqi
NIM : 210722611223
Off/tahun : G /2021
Asisten praktikum : - Safira Arum Arysandi
Hyundra Zakiya Putri Wahyu

PROGAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
ACARA 3
INDEKS COLE,pH TANAH DAN WARNA TANAH

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui tingkat kembang-kerut tanah dengan Indeks Cole
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kandungan BO dan kapur dalam tanah
3. Mahasiswa mampu mengetahui nilai pH dan jenis warna tanah
4. Mahasiswa mampu menganalisis setiap hasil dari praktikum yang telah dilakukan

II. DASAR TEORI

Tanah adalah permukaan daratan yang paling luar, Tanah menurut bahasa yunani
berasal dari kata pedon, sedangkan menurut bahasa latin berasal dari kata solum (bagian
kerak bumi yg tersusun menurut mineral dan bahan organik). Ditinjau dari segi asal-
usul, tanah merupakan hasil alihrupa (transformation) dan alihtempat (translocation)
zat-zat mineral dan organik yang berlangsung di permukaan daratan di bawah pengaruh
faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu sangat panjang, dan berbentuk
tubuh dengan organisasi dan morfologi tertentu (Schroeder, 1984).Dari banyak faktor
tersebut muncul berbagai macam tanah yang memiliki kandungan zat yang
berbeda.pengujian zat tanah terutama kimiawi akan lebih spesifik jika dilakukan di
labortorium seperti meneliti karasteristik tanah dari segi nilai mengembang dan
mengerutnya tanah (indeks cole),pH tanah dan warna tanah.
Indeks cole adalah nilai mengembang mengerutnya tanah,Beberapa jenis tanah
mempunyai sifat mengembang ( bila basah ) danmengkerut ( bila kering ). Akibatnya
pada musim kering karena tanah mengerutmaka tanah menjadi pecah-pecah. Sifat
mengembang dan mengerutnya tanahdisebabkan oleh kandungan mineral liat
montmorillonit yang tinggi. Besarnya pengembangan dari pengerutan tanah
dinyatakan dalam nilai COLE ( CoefficientOf Linear Extensibility ) atau PVC ( Potential
Volume Change = Swell index =index pengembangan ).Berat ringannya tanah akan
menentukan besarnya derajat kerut tanah.Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar
derajat kerut tanah. Selain itu, bahanorganik tanah, bahan organik tanah berpengaruh
sebaliknya. Semakin tinggikandungan bahan organik tanah maka derajat kerut tanah
makin kecil.

Dalam memahami dan mendalami karakteristik pada suatu tanah, warna dan keasaman
(PH) adalah beberapa variabel yang penting. pH tanah merupakan tingkat keasaman
yang diukur dengan skala pH antara 0 sampai 14. Suatu tanah disebut memiliki sifat
asam jika angka skala pH kurang dari 7 dan sebaliknya dikatakan basa jika skala pH
lebih dari 7. Jika skala pH adalah 7 maka benda tersebut bersifat netral, tidak asam
maupun basa. Tingkat keasaman ini memiliki pengaruh dalam proses peyerapan unsur
hara oleh akar tanaman yang berhubungan dengan tingkat kesuburan tanah. PH Test
Paper dibutuhkan dalam menentukan tingkat keasaman.

Warna tanah adalah campuran dari beberapa warna unsur penyusunnya. Unsur dan
komponen tersebut memiliki efek pada warna campuran secara langsung proporsional
pada seluruh permukaan tanah yang setara dengan luas permukaan yang spesifik dikali
dengan proporsi volumerik masing-masingnya terhadap tanah, yang berarti materi
koloid memiliki efek yang besar pada warna tanah. Warna tanah sendiri bermanfaat
untuk menjadi pemandu dari sifat tanah dikarenakan warna tanah sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang di tanah tersebut. Faktor yang membedakan warna permukaan
tanah biasanya disebabkan karena berbedanya bahan organik yang terkandung dalam
tanah tersebut. Semakin tinggi tingkat bahan organik, warna tanah akan semakin gelap
dan sebaliknya semaikin sedikit kandungan dari bahan organik membuat warna tanah
menjadi terang seperti di lapisan bawah. Warna tanah dapat diidentifikasi dengan
mencocokan warna tanah dengan buku Munsell Soil Color Chart

III. Alat dan Bahan


Alat

 Penumbuk
 Nampan
 Suntikan tanah
 Pipet
 Tabung reaksi
 Penggaris
Bahan

 Sampel tanah bebas


 BaSO4
 Aquades
 PH test paper/Ph meter
 Munsell Soil Color Chart

IV. LANGKAH KERJA


1. Indeks cole
 Menumbuk sampel tanah bebas
 Memasukkan sampel tanah bebas pada nampan
 Kemudian campurkan aquades pada tanah bebas di nampan dengan cara
meremas hingga membentuk seperti adonan
 Memasukkan sampel tanah bebas tersebut pada suntikan, pastikan tidak ada
udara dalam suntikan
 Mengeluarkan sampel tanah dari suntikan sehingga membentuk tabung
panjang tanpa putus dan lubang
 Mengukur panjang sampel tanah tersebut sebagai panjang awal (Lm)
 Angin-anginkan tanah tersebut selama 24 jam
 Mengukur panjang sampel tanah setelah dianginkan sebagai panjang akhir
(Ld)
 Terakhir adalah menghitung berapa nilai indeks colenya
2. PH tanah
 Memasukkan sampel tanah bebas yang telah ditumbuk sebanyak 5gr kedalam
tabung reaksi
 Menambahkan BaSO3 setengah sendok teh dan aquades dengan perbandingan
3 : 1 sampel tanah bebas
 Campurkan dengan kocok tabung reaksi
 Mengendapkan larutan selama sekitar 5 menit pada rak tabung reaksi
 Setelah pengendapan, masukkan PH test paper pada tabung reaksi
 Mencocokkan warna PH test paper pada tabel PH meter
3. Warna tanah
 Mengambil sampel tanah bebas
 Mencocokkan warna tanah pada Munsell Soil Color Chart
 Mencatat Hue, value, Chrome dan warna tanah

V. HASIL PRAKTIKUM
PEMUKIMAN

1. INDEKS COLE
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐴𝑤𝑎𝑙 (𝐿𝑚)
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = −1
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝐿𝑑)

11,5
𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = −1
11
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 1,045 − 1
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 0,045

2. ph tanah 6 (netral)

3. Warna tanah
Lapisan Sampel Tanah Bebas Penulisan Warna (Munsell Soil Color Chart)
0 - 20 Pemukiman 10 YR 2/2 Very Dark Brown
cm
20-40 Pemukiman 10 YR 2/2 Very Dark Brown
cm
40-60 Pemukiman 7.5 YR 3/4 Dark Brown
cm
60-80 Pemukiman 10 YR 3/3 Dark brown
cm
80-100 Pemukiman 5 YR 2,5/2 Dark Redish Brown
cm

PERKEBUNAN

1. INDEKS COLE

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐴𝑤𝑎𝑙 (𝐿𝑚)


𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = −1
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝐿𝑑)

11
𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = −1
10
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 1,1 − 1
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 0,1

2. pH tanah 6 (netral )

3. Warna tanah

Lapisan Sampel Tanah Bebas Penulisan Warna (Munsell Soil Color Chart)
0 - 20 Perkebunan 7,5 YR 2,5/2 Very Dark Brown
cm
20-40 Perkebunan 10 YR 3/3 Dark Brown
cm
40-60 Perkebunan 7,5 YR 2,5/2 Very Dark Brown
cm
60-80 Perkebunan 7,5 YR 3/2 Dark brown
cm
80-100 Perkebunan 5 YR 3/2 Dark Redish Brown
cm
VI. PEMBAHASAN
Praktikum dilakukan pada hari Rabu 2 Februari 2022 di laboratorium geografi
tanah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.praktikum bertujuan agar
mahasiswa mampu memahami mengetahui dan menganalis mengenai indeks cole
tanah,pH tanah,dan warna tanah.

Nilai mengembang dan mengkerut tanah /indeks cole pada sampel tanah bebas
yang telah malalui proses dari penunbukan,pencampuran dengan aqudes ,sudah
dibentuk dengan suntikan dan sudah di angina anginkan selama 24 jam. daerah
pemukiman memiliki nilai 0,045,angka ini diklasifikasikan dalam indeks cole termasuk
dalam nilai yang sedang yakni 0,031-0,06 .sedangkan pada lahan perkebunan nilai
indeks cole adalah 0,1 yang termasuk dalam kategori berbahaya yakni 0,061- 0,100.
Semakin tinggi nilai indeks COLE pada tanah, maka apabila pada musim kemarau
tanah akan mengkerut sehingga pecah pecah hal ini bisa terjadi pada sampel tanah
perkebunan yang termasuk dalam klasifikasi berbahaya . Sedangkan pada musim hujan
tanah akan mengembang sehingga menjadi becek dan tanahnya akan menjadi lengket
serta akan rawan terhadap bencana longsor dan ini dapat terjadi pada tanah pemukiman
yang tergolong sedang.

Tingkat Keasaman pada tanah dapat diidentifikasi dengan cara memasukkan PH


Test Paper ke dalam tabung reaksi yang berisi campuran sampel tanah bebas yang sudah
ditumbuk dengan berat 5 gram, setengah sendok teh BaSO3 dan aquades dengan
perbandingan 3 : 1 sampel tanah bebas yang sudah didiamkan 5 menit. PH Test Paper
yang dimasukkan tadi kemudian dicocokkan warna dengan tabel PH Meter. Hasilnya
pada sampel tanah pemukiman dan perkebunan memiliki tingkat keasaman yaitu 6
(Netral). Kondisi tanah yang paling pas dan ideal untuk tumbuh dan berkembangnya
tanaman adalah tanah yang bersifat netral hamper semua jenis tanaman bisa ditanam
pada tanah yang memiliki ph netral.

Warna tanah dapat diketahui dengan cara mencocokan warna sampel tanah bebas
dengan warna yang ada di Buku Munsell Soil Color Chart. Pada Buku Munsell Soil
Color Chart memiliki indikator value, hue, chrome dan warna tanah.hasilnya pada lahan
pemukiman kedalaman 0-20 memiliki penulisan 10 YR 2/2, 20 – 40 cm 10 YR 2/2,40-
60 cm 7,5 YR ¾.60-80 cm 10 YR 3/3, 80 – 100 cm 5 yr 2,5/2.dan hasil pada lahan
perkebunan pada kedalaman 0 -20 memiliki penulisan 7,5 YR 2,5/2,20 – 40 cm 10 YR
3/3.40-60 cm 7,5 YR 2,5/2. 60- 80 cm 7,5 YR 3/2 , 80 – 100 cm 5 YR 3/2.perbedaan
warna tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor terutama horizon pada horizon o
tanah akan sangat gelap hal ini karena kaya akan bahan organic semakin kedalam
sampai horizon B tanah akan semakin terang .

VII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini mahasiswa akan lebih paham mengenai penggunaan alat dalam
laboratorium ,selain itu mahasiswa juga mampu melakukan uji indeks cole ,pH tanah
dan warna tanah.selain mampu melakukan penelitian mahasiswa juga dapat menganalis
bagaimana perbedaan disetiap tanah. Pemahaman dan pengetahuan dari nilai indeks cole
tingkat keasaman dan warna tanah dapat membantu pemahaman karakteristik dari suatu
tanah.nilai indeks cole sangat penting digunakan karena dapat mengetahui bagaimana
keadaan tanah disetiap musimnya terutama musim pemghujan dan kemarau.Tingkat
keasaman sendiri memiliki pengaruh dalam proses peyerapan unsur hara oleh akar
tanaman yang berhubungan dengan tingkat kesuburan tanah. Tingkat keasaman dari
sampel tanah yang diambil dari pemukiman maupun perkebunan hasilnya 6 (Netral)
yang berarti ideal untuk bercocok tanam. Warna tanah. Warna tanah sendiri dipengaruhi
oleh kandungan bahan organik yang ada di dalam tanah. Warna tanah dari sampel tanah
yang diambil dari pemukiman maupun perkebunan semua cenderung gelap yang berarti
mengandung banyak bahan organik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Sunarminto, B. H., & Santosa, H. (2008). Daya Mengembang dan Mengerut


Montmorillonit I: Pengaruh Intensitas Curah-Embun terhadap Pengolahan Tanah
Vertisol di Kecamatan Tepus dan Playen, Pegunungan Seribu Wonosari-Riset
Laboratorium. Agritech: Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 28(1), 90230.

Zainuddin, R. (2015). Genesis dan Klasifikasi Tanah Yang Berkembang di Atas


Batuan Induk Granit di Taman Nasional Lore Lindu. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian, 22(3), 175-187.

Budhisurya, E., Anggono, R. C. W., & Simanjuntak, B. H. (2013). Analisis kesuburan


tanah dengan indikator mikroorganisme tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan
di Plateau Dieng. Agric, 25(1), 64-72.

Mulyanto, D., & Surono, S. U. R. O. N. O. (2009, December). Pengaruh topografi dan


kesarangan batuan karbonat terhadap warna tanah pada Jalur Baron-Wonosari
Kabupaten Gunungkidul, DIY. In Forum Geografi (Vol. 23, No. 2, pp. 181-195).

Hardjowigeno, S., Subagyo , H., & Rayes , M. (2004). Morfologi dan Klasifikasi Tanah
Sawah. Di dalam Tanah Sawah dan Teknik Pengelolaannya.
IX. LAMPIRAN

Gambar 2 :pencocokan warna tanah pada soil test kit

Gambar 1 : pengukuran pH tanah

Gambar 3 : pencocokan warna tanah

Gambar 5 : tanah sampel inmdeks cole yang


telah di bentuk dg suntikan

Gambar 4 : indeks cole yang sudah didiamkan 24 JAM


Gambar 6 : cek plagiasi dasar teori

Anda mungkin juga menyukai