Kesuburan Tanah
Disusun oleh:
1. Annisa Amalia Putri (362041311064)
2. Ahmad Raffa Dimas N. (362041311069)
3. Disti Yuliya Ningsih (362041311076)
4. Mas Ayu Wulan R. (362041311080)
5. Hugo Tandayu (362041311085)
6. Riska Yuliastuti (362041311090)
2C Agribisnis
Semester:
3 (Ganjil)
Sumber asli bahan organik tanah ialah jaringan tumbuhan. Dalam keadaan
alami bagian diatas tanah,akar pohon,semak semak,rumput dan tanamn tingkat
rendah lainya tiap tahun menyediakan sejumlah besar sisa sisa organik. Sebgaian
besar dari tumbuhan bisa diangkut sebagai hasil panen. Sumber organic bisa dari
hewan. Hewan memberi hasil smaping meninggalan bagian tubuh mereka sebagai
peredaran hidup. Contonya cacing tanah, sentipoda dan semut.
BAB 2
METODOLOGI PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum :
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah sendok spatula
, syringe (spet) , tabung reaksi , beberapa pereaksi serta sarung tangan latex.
Bahan yang digunakan meliputi tanah yang dibawa dari desa Tegaldlimo.
Prosedur Kerja :
1. Uji kandungan N:
Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
Tambahkan 2ml pereaksi N-1 , kemudian diaduk rata sampai
homogen dengan pengaduk kaca
Tambahkan 2 ml pereaksi N-2 , dikocok sampai rata
Tambahkan 3 tetes pereaksi N-3 , dikocok sampai rata
Tambahkan 5-10 butir pereaksi N-4 , dikocok sampai rata
Diamkan kurang lebih 10 menit
Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih dipermukaan
tanah dengan bagan warna N tanah dan baca status unsur hara N
tanah
2. Uji kandungan P:
Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
Tambahkan 3ml pereaksi P-1 , kemudian diaduk sampai merata
dengan pengaduk kaca
Tambahkan 5-10 butir atau seujung spatula pereaksi P-2 , dikocok
hingga 1 menit
Diamkan kurang lebih 10 menit
Bandingkan warna biru yang muncul dari larutan jernih
dipermukaan tanah dengan bagan warna P tanah
3. Uji kandungan K:
Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
Tambahkan 2ml pereaksi K-1 , kemudian diaduk hingga merata
dengan pengaduk kaca
Tambahkan 1 tetes pereaksi K-2 , dikocok sampai rata selama 1
menit
Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3 , dikocok sampai rata selama 1
menit
Diamkan kurang lebih 10 menit
Bandingkan warna kuning yang muncul pada larutan jernih
dipermukaan tanah dengan bagan warna K tanah
4. Uji pH tanah:
Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
Tambahkan 4 ml pereaksi pH-1 , kemudian diaduk sampai me rata
dengan pengaduk kaca
Tambahkan 1-2 tetes indikator warna pereaksi pH-2
Diamkan larutan selama kurang lebih 10 menit hingga suspensi
mengendap dan terbentuk warna pada cairan jernih di bagian atas
Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih di permukaan
tanah dengan bagan warna pH tanah
Jika warna yang timbul meragukan , tanah dikocok ulang secara
perlahan sampai cairan jernih teraduk merata lalu diamkan sampai
mengendap kembali. Selanjutnya bandingkan lagi dengan bagan
warna pH
BAB 3
PEMBAHASAN
a) Status N tanah Unsur hara N dalam tanah sangat mobile, sehingga mudah
hilang karena menguap atau tercuci, dimana N mudah berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya seperti NH4 menjadi NO, N2O, NH3. Tanaman
padi sangat respon terhadap pemberian pupuk urea tetapi efisiensi serapan
pupuk sangat rendah < 30 %. Efisiensi serapan pupuk dapat ditingkatkan
dengan cara 2 sampai 3 kali pemberian, yaitu pada saat tanam, 4 MST, dan
8 MST dan pupuk dibenamkan ke tanah. Sebelum pemberian pupuk urea
kedua atau ketiga dilakukan, bagan warna daun (Balitpa-IRRI)
dipergunakan untuk memonitor tingkat kecukupan hara N pada tanaman.
Tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, daun berwarna kuning,
dan mudah gugur, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan aakar terbatas
sehingga produksi rendah. Kekurangan N dapat diperbaiki dengan
pemupukan N dalam berbagai bentuk seperti Urea, ZA, DAP, pupuk
majemuk NPK, dan pupuk organik seperti kompos, azolla, pupuk hijau,
dan kotoran ternak.
b) Status P tanah Unsur P berperan penting dalam pembentukan bunga, buah
dan biji serta mempercepat kematangan buah. Tanaman padi yang kahat P
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, anakan sedikit,
kematangan gabah terhambat, dan produksi gabah rendah. Sumber hara P
berasal dari pupuk SP36, DAP, P-Alam, pupuk NPK majemuk dapat
memenuhi kebutuhan tanaman akan hara P. Pemberian pupuk P harus
tepat dosis, jenis, cara dan waktu agar lebih efisien. Fosfor (P) dalam tanah
terdiri dari P-anorganik dan P-organik yang berasal dari bahan organik dan
mineral yang mengandung P (apatit). Unsur P dalam tanah rendah karena
P terikat oleh liat, bahan organik serat oksidasi Fe dan Al pada tanah yang
pH rendah (tanah masam pH 4 – 5,5) dan oleh Ca, dan Mg pada tanah
yang pH tinggi (7-8). Akibat pemupukan P dalam jumah banyak dan
kontinyu telah terjadi penimbunan (akumulasi) P didalam tanah. P tanah
terakumulasi dapat digunakan kembali apabila reaksi tanah mencapai
kondisi optimal untuk pelepasan P tersebut.
c) Unsur hara K merupakan unsur hara utama ketiga yang diperlukan
tanaman dalam jumlah besar. Unsur tersebut dalam bentuk mobile,
sehingga mudah hilang tercuci. Bila terjadi kekurangan unsur K tanaman
menjadi rentan terhadap serangan hama penyakit, proses metabolisme
terganggu, sehingga kualitas dan kuantitas produksi padi rendah
Berdasarkan hasil analisis unsur hara diperoleh hasil bahwa hasil analisis N-total
(%) didominasi oleh status N sangat tinggi,Hasil analisis P-tersedia (mg/kg)
didominasi oleh status P rendah,dan Hasil analisis K-tersedia (me/100 g tanah)
didominasi oleh status K rendah..Hasil analisis pH tanah didominasi oleh status
pH tanah masam.
Table 3.1 Uji Kandungan Unsur Hara NPK Tanah Daerah Tegaldlimo
Table 3.3 Penetapan Warna Daun Dengan BWD (Bagan Warna Daun)
Daerah Tegaldlimo
50 75 100 125
Antara 3 dan 4
Kesimpulan :
1. Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air,udara dan
unsur hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan
tanaman,baik fisik,kimia,dan biologi tanah.
2. Indikator kesuburan tanah meliputi : Kapasitas absorbsi,tingkat kejenuhan
basa,kandungan liat,dan kandungan bahan organik.
3. Apabila kadar N tinggi pertumbuhan dan perkembangan Netrogen
tersebut dalam bentuk Organik sehingga harus memerlukan proses
mineralisasi untuk dapat digunakan tanaman. Tetapi apabila tanah
kekurangan unsur N dapat menyebabkan hasil tanaman menurun karena
pembentukan klorofil yang sangat penting Kekurangan nitrogen dalam
tanah menyebabkan proses fotosintetis terganggu.
4. Padi / rumput sangat hijau karena hara yang tinggi dibanding hara P
ataupun K. Hara N berfungsi sebagai sumber bahan untuk pertumbuhan
tanaman, pembentukan anakan, pembentukan klorofil yang penting untuk
proses asimilasi, yang pada akhirnya memproduksi pati untuk
pertumbuhan dan pembentukan gabah.
5. Tanah yang memiliki kelembapan air sangat tinggi dibutuhkan oleh
tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Dan unsur N
berpengaruh terhadap kelembaban tanah apabila tanah yang terlalu asam
dapat membuat tanah terpengaruh dengan logam berat sehingga tanah
tidak subur.
6. Mempermudah tumbuhan parasite berkembang biak.
REFERENSI
https://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/12011484_170619011155_Bab_II.pdf
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/12015/05.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
DOKUMENTASI