Anda di halaman 1dari 12

UJI NPK TANAH DAERAH TEGALDLIMO

Kesuburan Tanah

Dosen Pengampu : Ari Istanti S.P., M.P.


Teknisi : Moch. Shandy Sasmito S.ST

Disusun oleh:
1. Annisa Amalia Putri (362041311064)
2. Ahmad Raffa Dimas N. (362041311069)
3. Disti Yuliya Ningsih (362041311076)
4. Mas Ayu Wulan R. (362041311080)
5. Hugo Tandayu (362041311085)
6. Riska Yuliastuti (362041311090)

2C Agribisnis

Semester:
3 (Ganjil)

PROGAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2021
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Bahan Penyusun Tanah

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit


bumi,yang tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan,dan bahan
bahan organik sebagai hail pelapukan sisa sisa tumbuhan hewan,yang merupakan
medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat sifat tertentu,yang terjadi
akibat dari pengaruh kombinasi factor factor iklim,bahan induk,jasad
hidup,bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan.

Bahan penyusun tanah tersusun atas empat komponen,yaitu bahan padat


mineral.bahan padat organic,air,dan udara. Bahan padat mineral terdiri atas bibir
batuan dan mineral primer,pelapukan batuan dari mineral,serta mineral sekunder.
Bahan padat organic terdiri atas sisa dan rombakan jasad,terutama tumbuhan,zat
humik,dan jasad hidup penghuni tanah,termasuk akar tumbuhan hidup

Secara umum bahan padatan Menyusun sekitar 50% bahan tanah,dan


50%lagi berupa cairan dan gas. Bahan cairan(air) dan gas (udara) secara Bersama
sama dan bergantian mengisi pori pori tanah,masing masing dengan kisaran 20-
30%

1.2 Pengertian Bahan Organik Tanah

Bahan organik merupakan bahan bahan yang dapat diperabarui,didaur


ulang ,dirombak oleh bakteri bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunkan
oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan
penimbunan sisa sisa tanaman dan binatang yang Sebagian telah mengalami
pelapukan dan pembentukan Kembali. Bahan organic demikian berada dalam
pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya
bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbarui
melalui sisa sisatanaman atau binatang.

Sumber asli bahan organik tanah ialah jaringan tumbuhan. Dalam keadaan
alami bagian diatas tanah,akar pohon,semak semak,rumput dan tanamn tingkat
rendah lainya tiap tahun menyediakan sejumlah besar sisa sisa organik. Sebgaian
besar dari tumbuhan bisa diangkut sebagai hasil panen. Sumber organic bisa dari
hewan. Hewan memberi hasil smaping meninggalan bagian tubuh mereka sebagai
peredaran hidup. Contonya cacing tanah, sentipoda dan semut.
BAB 2

METODOLOGI PRAKTIKUM

Judul Praktikum : Uji NPK dan pH pada tanah

Tujuan Praktikum :

a. Untuk mengetahui besar kandungan N (Nitrogen)


b. Untuk mengetahui besar kandungan P (Phosphor)
c. Untuk mengetahui besar kandungan K (Kalium)
d. Untuk mengetahui pH pada tanah

Waktu Praktikum : Jumat , 29 Oktober 2021

Lokasi Praktikum : Laboratorium Gedung C Politeknik Negeri Banyuwangi

Alat dan Bahan :

Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah sendok spatula
, syringe (spet) , tabung reaksi , beberapa pereaksi serta sarung tangan latex.
Bahan yang digunakan meliputi tanah yang dibawa dari desa Tegaldlimo.

Prosedur Kerja :

1. Uji kandungan N:
 Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
 Tambahkan 2ml pereaksi N-1 , kemudian diaduk rata sampai
homogen dengan pengaduk kaca
 Tambahkan 2 ml pereaksi N-2 , dikocok sampai rata
 Tambahkan 3 tetes pereaksi N-3 , dikocok sampai rata
 Tambahkan 5-10 butir pereaksi N-4 , dikocok sampai rata
 Diamkan kurang lebih 10 menit
 Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih dipermukaan
tanah dengan bagan warna N tanah dan baca status unsur hara N
tanah
2. Uji kandungan P:
 Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
 Tambahkan 3ml pereaksi P-1 , kemudian diaduk sampai merata
dengan pengaduk kaca
 Tambahkan 5-10 butir atau seujung spatula pereaksi P-2 , dikocok
hingga 1 menit
 Diamkan kurang lebih 10 menit
 Bandingkan warna biru yang muncul dari larutan jernih
dipermukaan tanah dengan bagan warna P tanah
3. Uji kandungan K:
 Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
 Tambahkan 2ml pereaksi K-1 , kemudian diaduk hingga merata
dengan pengaduk kaca
 Tambahkan 1 tetes pereaksi K-2 , dikocok sampai rata selama 1
menit
 Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3 , dikocok sampai rata selama 1
menit
 Diamkan kurang lebih 10 menit
 Bandingkan warna kuning yang muncul pada larutan jernih
dipermukaan tanah dengan bagan warna K tanah
4. Uji pH tanah:
 Masukkan contoh sampel tanah Tegaldlimo sebanyak ½ sendok
spatula atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spet atau jumlah
tanah sebanyak garis 0,5 ml yang terletak pada tabung reaksi
 Tambahkan 4 ml pereaksi pH-1 , kemudian diaduk sampai me rata
dengan pengaduk kaca
 Tambahkan 1-2 tetes indikator warna pereaksi pH-2
 Diamkan larutan selama kurang lebih 10 menit hingga suspensi
mengendap dan terbentuk warna pada cairan jernih di bagian atas
 Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih di permukaan
tanah dengan bagan warna pH tanah
 Jika warna yang timbul meragukan , tanah dikocok ulang secara
perlahan sampai cairan jernih teraduk merata lalu diamkan sampai
mengendap kembali. Selanjutnya bandingkan lagi dengan bagan
warna pH
BAB 3

PEMBAHASAN

Status hara N, P, dan K dapat menggambarkan ketersediaan unsur N, P,


dan K dalam tanah, apakah dalam kondisi rendah, sedang atau tinggi. Status unsur
hara N, P, dan K penting untuk diketahui, karena dapat digunakan sebagai dasar
penetapan jenis dan dosis pupuk. Peta kemasaman tanah (pH) juga penting karena
pH tanah berhubungan dengan ketersediaan hara dalam tanah. Apabila status
unsur hara N, P, K dan pH tanah telah diketahui, maka pemilihan jenis dan dosis
pemupukan dapat dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan menekan
kerugian akibat pemupukan.

a) Status N tanah Unsur hara N dalam tanah sangat mobile, sehingga mudah
hilang karena menguap atau tercuci, dimana N mudah berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya seperti NH4 menjadi NO, N2O, NH3. Tanaman
padi sangat respon terhadap pemberian pupuk urea tetapi efisiensi serapan
pupuk sangat rendah < 30 %. Efisiensi serapan pupuk dapat ditingkatkan
dengan cara 2 sampai 3 kali pemberian, yaitu pada saat tanam, 4 MST, dan
8 MST dan pupuk dibenamkan ke tanah. Sebelum pemberian pupuk urea
kedua atau ketiga dilakukan, bagan warna daun (Balitpa-IRRI)
dipergunakan untuk memonitor tingkat kecukupan hara N pada tanaman.
Tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, daun berwarna kuning,
dan mudah gugur, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan aakar terbatas
sehingga produksi rendah. Kekurangan N dapat diperbaiki dengan
pemupukan N dalam berbagai bentuk seperti Urea, ZA, DAP, pupuk
majemuk NPK, dan pupuk organik seperti kompos, azolla, pupuk hijau,
dan kotoran ternak.
b) Status P tanah Unsur P berperan penting dalam pembentukan bunga, buah
dan biji serta mempercepat kematangan buah. Tanaman padi yang kahat P
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, anakan sedikit,
kematangan gabah terhambat, dan produksi gabah rendah. Sumber hara P
berasal dari pupuk SP36, DAP, P-Alam, pupuk NPK majemuk dapat
memenuhi kebutuhan tanaman akan hara P. Pemberian pupuk P harus
tepat dosis, jenis, cara dan waktu agar lebih efisien. Fosfor (P) dalam tanah
terdiri dari P-anorganik dan P-organik yang berasal dari bahan organik dan
mineral yang mengandung P (apatit). Unsur P dalam tanah rendah karena
P terikat oleh liat, bahan organik serat oksidasi Fe dan Al pada tanah yang
pH rendah (tanah masam pH 4 – 5,5) dan oleh Ca, dan Mg pada tanah
yang pH tinggi (7-8). Akibat pemupukan P dalam jumah banyak dan
kontinyu telah terjadi penimbunan (akumulasi) P didalam tanah. P tanah
terakumulasi dapat digunakan kembali apabila reaksi tanah mencapai
kondisi optimal untuk pelepasan P tersebut.
c) Unsur hara K merupakan unsur hara utama ketiga yang diperlukan
tanaman dalam jumlah besar. Unsur tersebut dalam bentuk mobile,
sehingga mudah hilang tercuci. Bila terjadi kekurangan unsur K tanaman
menjadi rentan terhadap serangan hama penyakit, proses metabolisme
terganggu, sehingga kualitas dan kuantitas produksi padi rendah

Berdasarkan hasil analisis unsur hara diperoleh hasil bahwa hasil analisis N-total
(%) didominasi oleh status N sangat tinggi,Hasil analisis P-tersedia (mg/kg)
didominasi oleh status P rendah,dan Hasil analisis K-tersedia (me/100 g tanah)
didominasi oleh status K rendah..Hasil analisis pH tanah didominasi oleh status
pH tanah masam.

Table 3.1 Uji Kandungan Unsur Hara NPK Tanah Daerah Tegaldlimo

Uji tanah status Bagan warna Rekomendasi(kg/ha)

Hara N Sangat Tinggi Hijau Tua Pupuk Urea (kg/ha) =


200 kg/ha

Hara P Rendah Putih Bening Pupuk SP-36 =


100 kg
SP-36/ha
Hara K Rendah Kuning Kunyit a. KCL 100 kg/ha
b. KCL + jerami
50 kg/ha + 5 ton
jerami

Table 3.2 Bagan Warna Untuk pH Tanah Daerah Tegaldlimo

Bagan warna pH kategori rekomendasi


Kuning Kunyit Masam (PH 4-5) a. Sistem drainase
terputus
b. Kapur 1-2 t/ha
c. Pupuk N dalam
bentuk Urea

Table 3.3 Penetapan Warna Daun Dengan BWD (Bagan Warna Daun)
Daerah Tegaldlimo

Gambar dan Taksasi hasil(GKG


Nilai warna 5t/ha 6t/ha 7t/ha 8t/ha
daun dengan Takaran urea(kg/ha)
BWD

50 75 100 125

Antara 3 dan 4

Kesimpulan :

1. Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air,udara dan
unsur hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan
tanaman,baik fisik,kimia,dan biologi tanah.
2. Indikator kesuburan tanah meliputi : Kapasitas absorbsi,tingkat kejenuhan
basa,kandungan liat,dan kandungan bahan organik.
3. Apabila kadar N tinggi pertumbuhan dan perkembangan Netrogen
tersebut dalam bentuk Organik sehingga harus memerlukan proses
mineralisasi untuk dapat digunakan tanaman. Tetapi apabila tanah
kekurangan unsur N dapat menyebabkan hasil tanaman menurun karena
pembentukan klorofil yang sangat penting Kekurangan nitrogen dalam
tanah menyebabkan proses fotosintetis terganggu.
4. Padi / rumput sangat hijau karena hara yang tinggi dibanding hara P
ataupun K. Hara N berfungsi sebagai sumber bahan untuk pertumbuhan
tanaman, pembentukan anakan, pembentukan klorofil yang penting untuk
proses asimilasi, yang pada akhirnya memproduksi pati untuk
pertumbuhan dan pembentukan gabah. 
5. Tanah yang memiliki kelembapan air sangat tinggi dibutuhkan oleh
tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Dan unsur N
berpengaruh terhadap kelembaban tanah apabila tanah yang terlalu asam
dapat membuat tanah terpengaruh dengan logam berat sehingga tanah
tidak subur.
6. Mempermudah tumbuhan parasite berkembang biak.
REFERENSI

https://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/12011484_170619011155_Bab_II.pdf

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/12015/05.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai