Anda di halaman 1dari 8

UNSUR HARA TANAH NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P)

Penulis

Nama : Aulia Asmara Loka

NPM : 1614151039

P.S. : Kehutanan

Mata Kuliah : Ilmu Tanah Hutan

Dosen : Dr. Melya Riniarti, S.P.

Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Bandar Lampung
30 Mei 2017
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah adalah lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan
(batural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya
alam (natural force), sehingga membentuk regolit (lapisan berpartikel halus).
Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik
secara fisika maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecahbelahan,
penghancuran dan trabsformasi bebatuan dan mineral penyusunnya menjadi
material lepas di permukaan bumi.

Didalam tanah terkandung unsur hara yang mana adalah asupan nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Saat ini tanaman untuk dapat tumbuh
dan berkembang harus mempunyai suplai unsur hara yanf mencukupi. Unsur hara
sendiri adalah suatu komponen yang diburuhkan oleh tanaman baik dalam jumlah
sedikit maupun banyak yang diserap untuk membantu mendukung pertumbuhan
dan perkembangan tanaman yang optimal.

Dalam unsur hara terdapat dua jenis yaitu unsur hara esensial dan unsur hara non
esensial. Unsur hara esensial merupakan suatu kebutuhan bagi tanaman yang
sangat dibutuhkan dan yang tidak bisa digantikan oleh semua jenis unsur hara
karena sangat penting dan berpengaruh bagi metabolisme tumbuhan. sedangkan
unsur hara non esensial ialah unsur hara yang tidak terlalu dibutuhkan tapi dapat
membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman .

Unsur hara esensial yang diperlukan tanaman terdiri dari dua jenis, yaitu unsur
hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri atas unsur karbon (C),
oksigen (O), nitogen (N), fosfor (F), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
dan belerang (S). Sedangkan unsur hara mikro yang terkandung pada tanah antara
lain unsur aluminium(Al), mangan(Mn), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan
silikon (Si).

Pada umumnya tanggapan tanaman terhadap suatu unsur hara bisa berubah-ubah
tergantung pada status ketersediaan unsur hara lainnya. Berdasarkan adanya saling
keterkaitan yang sifatnya interaksi positif ataupun negatif dari setiap unsur hara
dengan unsur hara lainnya serta adanya pengaruh dari lingkungan terhadap
interaksi tersebut di dalam tanah maka kiranya perlu dipelajari mengenai
pengaruh dari unsur hara P dan N pada tanaman.

B. Tujuan

Untuk mengetahui unsur hara tanah terutama unsur N dan P. Mengetahui manfaat,
pengaruh dan perlakuan terhadap unsur tersebut.
BAB II PEMBAHASAN

Ketersediaan unsur hara esensial seperti N dan P sangat berpengaruh positif


terhadap pertumbuhan tanaman. Ketersediaan hara ini, termasuk penyerapan,
translokasi serta pembagiannya dalam tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi serta
komposisi media eksternal, selain dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
Pengambilan hara esensial akan menjadi sulit saat tanah di sekitar tanaman
mengandung hara esensial makro dan mikro yang sangat terbatas, atau ketika
kondisi lingkungan (seperti kekeringan) menyebabkan hara makro dan mikro
menjadi tidak mungkin untuk diserap. Kekurangan (defisiensi) hara akan
mengubah proses fisiologi serta menurunkan pertumbuhan tanaman, bahkan
sebelum muncul tanda-tanda kasat mata seperti timbulnya klorosis, nekrosis dan
warna ungu-kemerahan pada daun, pertumbuhan kerdil keseluruhan tanaman, atau
pertumbuhan kerdil pada ujung-ujung tanaman.

A. Nitrogen (N)

Menurut Nariratih dkk (2013), unsur N adalah salah satu dari unsur hara esensial
tanah yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat banyak. N dalam tanah bersifat
sangat mobil dan sesuai dengan sifat N yang mudah menguap memnyebabkan
unsur N mudah untuk berubah atau bahkan dapat hilang. Kehilangan unsur N
dapat melalui denitrifikasi, volatilisasi, pengangkutan hasil panen atau pencucian
dan erosi permukaan tanah. Hilangnya N melalui pencucian umum terjadi pada
tanah-tanah yang bertekstur kasar, kandungan bahan organik sedikit dan nilai
kapasitas tukar kation (KTK) rendah. Rendahnya kandungan unsur N serta unsur
hara lain dapat terjadi pada tanah yang memiliki tingkat kemasaman tinggi (pH
5.5).

Unsur N yang rendah terkandung dalam tanah menyebabkan penghambatan


pertumbuhan tanaman. Kekurangan unsur hara N pada tanaman akan dimobilisasi
jaringan tua, yang dapat menyebabkan jaringan tua menguning dan jika terus
berlanjut maka seluruh tumbuhan akan kining, layu dan mati. Dampak lain
kekurangan unsur N mengakibatkan rendahnya produksi bobot kering tanaman.

Menurut Alhaddad, A (2014), dalam tanah terkandung yang namanya kandungan


N-total dimana artinya jumlah total N yang terkandung dalam tanah. Jumlah
Nitrogen total adalah jumlah dari nitrogen organik, amonia (NH3), dan amonium
(NH4+) dalam analisis kimia tanah, air, atau air limbah (misalnya limbah instalasi
pengolahan limbah). Untuk menghitung Nitrogen total, konsentrasi N-nitrat dan
N-nitrit ditentukan dan ditambahkan ke N-Total. N-Total ditentukan dengan cara
yang sama seperti nitrogen organik.

Setelah mengalami proses mineralisasi, senyawa N-organik akan menjadi NH4-N


dan N03-N yang dapat digunakan oleh tanaman. Proses tersebut dipengaruhi oleh
reaksi tanah, aerasi,populasi mikroorganisme, suplai amonium, suhu, kelembaban
dan lain-lain. Ketersediaan N bagi tanaman umumnya rendah karena nisbah C/N
yang lebar. Selain itu, amonium yang dihasilkan melalui proses amonifikasi akan
diikat oleh gugus reaktif dari bahan organik.

Patty dkk (2013) menjelaskan Nitrogen mempunyai peran penting bagi tanaman
padi yaitu: mendorong pertumbuhan tanaman yang cepat dan memperbaiki tingkat
hasil dan kualitas gabah melalui peningkatan jumlah anakan, pengembangan luas
daun, pembentukan gabah, pengisian gabah, dan sintesis protein. Tanaman padi
yang kekurangan nitrogen anakannya sedikit dan pertumbuhannya kerdil.Daun
berwarna hijau kekuning-kuningan dan mulai mati dari ujung kemudian menjalar
ke tengah helai daun.Sedangkan jika nitrogen diberikan berlebih akan
mengakibatkan kerugian yaitu: melunakkan jerami dan menyebabkan tanaman
mudah rebah dan menurunkan kualitas hasil tanaman. Ada tiga hal yang
menyebabkan hilangnya nitrogen dari tanah yaitu nitrogen dapat hilang karena
tercuci bersama air draenase, penguapan dan diserap oleh tanaman. Keberadaan
nitrogen pada tanah sawah sangat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman
padi sawah.

Salah satu cara meningkatkan kadar unsur Nitrogen adalah dengan pemberian
pupuk urea. Ramadhani dkk (2016) menjabarkan bahwa urea ialah pupuk tunggal
yang mengandung N tinggi yaitu sekitar 45-46%.Sifat urea yang cepat terlarut
menjadikannya cepat tersedia bagi tanaman. Namun, sifatnya ini pula yang dapat
merugikan. Jika urea diaplikasikan di permukaan dan tidak dimasukkan dalam
tanah, kehilangan N ke udara bisa mencapai 40% dari N yang telah diaplikasikan.
Oleh karena itu, efisiensi penggunaan pupuk perlu dilakukan. Salah satu strategi
efisiensi penggunaan pupuk ialah pengaturan waktu pemberian pupuk urea.
Informasi mengenai pengaturan waktu pemberian pupuk urea pada jagung manis
tidak terlalu banyak. Hasil terbaik pada 2 kali pemberian pupuk urea. Pemberian
pupuk Nitrogen yang bertahap tidak memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap
hasil jika diaplikasikan selama tahap daun kecil, tapi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pencucian N. Unsur hara N pada Urea berperan dalam
pembentukan daun, namun unsur ini mudah tercuci sehingga diperlukan bahan
organik untuk meningkatkan daya menahan air dan kation-kation tanah.
B. Fosfor (P)

Hadi dkk (2014), Fosfor merupakan salah satu unsur terpenting bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman serta tergolong pada unsur makro. Namun fosfor juga
menjadi pembatas pertumbuhan tanaman. Biasanya kandungan fosfor dalam tanah
relatif tinggi namun dalam keadaan tidak tersedia. Sebagian besar petani
memberikan pupuk fosfor lebih banyak dibandingkan dengan pupuk lainnya
sehingga fosfor total di dalam tanah semakin meningkat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ketersediaan fosfor di dalam tanah antara lain pH, bahan organik
tanah, dan tekstur tanah, sehingga pada setiap jenis tanah ketersediaan fosfornya
berbeda sesuai dengan karakteristik tanah tersebut. Salah satu pupuk yang paling
sering digunakan petani adalah pupuk fosfat. Jenis pupuk fosfat yang biasa
dipakai adalah TSP, SP-36, SP-18, dan Rock Fosfat.

Bentuk P yang potensial tersedia meliputi bentuk P organik dan beberapa bentuk
P anorganik yang relatif tidak tersedia seperti bentuk P terendapkan (P-Al, P-Fe,
P-Mn, atau P-Ca). Bentuk P ini cenderung terakumulasi dalam keadaan sangat
stabil, namun dalam keadaan tertentu dapat berubah menjadi tersedia, misalnya
oleh pengapuran tanah masam yang mampu meningkatkan P tersedia, atau
penggenangan tanah sawah yang mengubah bentuk P-Fe menjadi tersedia.

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone
phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan
kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida
fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama
proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan
batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Fosfat
komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan
sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros).

Bentuk ion fosfat pada tanah-tanah masam akan bereaksi dengan Fe, Al, dan Mn
membentuk senyawa tidak larut (terfiksasi atau teradsorpsi secara kuat dan
mengendap) dan tidak tersedia bagi tanaman. Sebaliknya pada tanah-tanah alkalin
(pH tinggi), Ca dan Mg bereaksi dengan P, sehingga P juga kurang tersedia.
Tanaman sebagian besar menyerap hara fosfat dalam bentuk ion orthofosfat
primer yaitu H2PO4 - dan orthofosfat sekunder (HPO4 2-). Kemasaman tanah
(pH) sangat mempengaruhi keberadaan dari masing-masing bentuk ion tersebut.
Pada tanah-tanah di daerah tropis, bentuk ion H2PO4 - lebih banyak dijumpai
daripada bentuk yang lain.
BAB III. PENUTUP

Kesimpulan

Unsur Nitrogen adalah salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak oleh tanaman. Unsur N mudah menguap, hingga dibutuhkan
perlakuan khusus saat penambahan unsur N pada tanaman. Unsur N juga mudah
tercuci. Kekurangan unsur N menyebabkan tanaman menguning, layu dan mati.
Salah satu cara meningkatkan kadar unsur N pada tanaman adalah pemberian
pupuk urea.

Unsur Fosfor, unsur hara makro yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Ketersediaannya dipengaruhi pH, bahan organik dan
tekstur tanah. Unsur P kekurangannya dapat dibantu dengan pemberian pupuk
adalah TSP, SP-36, SP-18, dan Rock Fosfat.
DAFTAR PUSTAKA

Alhaddad, A. 2014. PERUBAHAN UNSUR HARA NITROGEN (N) DAN


PHOSPHOR (P) TANAH GAMBUT DI LAHAN GAMBUT YANG
DIPENGARUHI LAMA PENGOLAHAN LAHAN. Jurnal Pedon Tropika Edisi 1
Vol 1 (1-9).

Hadi MA, Razali, Fauzi. 2014. Pemetaan status unsur hara fosfor dan kalium di
perkebunan nanas (Ananas comosus L. Merr) rakyat Desa Panribuan Kecamatan
Dolok Silau Kabupaten Simalungun. J Online Agroteknologi. Vol 2, No. 2, Hlm
427-439.

Nariratih I, Damanik MMB, Sitanggang G. 2013. Ketersediaan Nitrogen pada


tiga jenis tanah akibat pemberian tiga bahan organik dan serapannya pada
tanaman jagung. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Hlm 479-488.

Patti, S., Kaya, E., Silahooy, C.,. 2013. ANALISIS STATUS NITROGEN TANAH
DALAM KAITANNYA DENGAN SERAPAN N OLEH TANAMAN PADI SAWAH
DI DESA WAIMITAL, KECAMATAN KAIRATU, KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT. Jurnal Agrologia, Vol. 2, No. 1, Hlm. 51-58.

Ramadhani, R. H., Rovi, M., Maghfoer, M.. 20. PENGARUH SUMBER PUPUK
NITROGEN DAN WAKTU PEMBERIAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN
HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Sturt. var. saccharata). Jurnal
Produksi Tanaman, Vol. 4, No. 1, Hlm. 8 – 15.

Anda mungkin juga menyukai