Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Semasa pertumbuhan vegetatif, tanaman dipengaruhi oleh pH tanah (pH = tingkat keasaman).
Pengukuran dan deteksi pH sangat penting karena membantu kita dalam mengambil tindakan.

Untuk menyiapkan tanah yang baik dan dapat menyerap pupuk secara optimal, diperlukan netralisasi
tanah. Netralisasi bisa menggunakan campuran bahan kimia penetralisir seperti kapur dolomit dan
lain-lain. Sebagian besar tanah di Indonesia bersifat asam (5.5 sampai 6), atau pH dibawah 7. Maka
netralisasi tanah dilakukan dengan menaikan pH tanah mencapai pH 7 atau pH netral. Tapi pH 7 atau
netral tidak selalu merupakan kondisi terbaik, ada beberapa tanaman yang tumbuh optimal di tanah
yang bersifat sedikit asam atau sedikit basa.

Pengaruh tingkatan pH tanah terhadap tanaman adalah sebagai berikut:


-pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan
tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
-pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)
Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman
-pH diatas 6
Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah
karena berada di musim yang tidak tepat.

Menaikan atau menurunkan pH tanah juga berguna untuk pengendalian penyakit, pH tanah diubah
agar tidak sesuai dengan kebutuhan pathogen, biasanya untuk tanaman umbi-umbian seperti
kentang.

Fungsi Pupuk pada Tanaman


1. Dapat meningkatkan dan mempercepat proses pertumbuhan serta pekembangan
tanaman
2. Salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan
nutrisi pada tanaman
3. Memperbaiki kondisi tanah dan kualitas atau kuantitas tanaman

Manfaat Pupuk ZA :
1. Meningkatkan dan memperbaiki kualitas produksi tanaman
2. Memperbaiki warna dan rasa hasil panen tanaman
3. Menjadikan tanaman lebih sehat
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara
nitrogen dan belerang bagi tanaman
Nama lain dari pupuk ZA adalah Amonium Sulfat. Karena ini Sulfat larut secara kuat,
sedangkan ion amonium lebih lemah.Rumus kimia Amonium Sulfat adalah (NH4)2SO4.
Kelebihan pupuk ini adalah terdapat kandungan sulfur di dalamnya. Bahkan kandungan
sulfur lebih besar dari hara N. Dengan adanya unsur sulfur, pemakain pupuk ZA, sangat baik
diberikan pada awal tanam karena berpotensi menurunkan pH tanah.

Di bidang pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH


tanah dengan tanaman yang ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan
jenis pupuk yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang
sering digunakan untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4.
Apabila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+ akan
terhidrolisis di dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam.
Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah pada
lahan pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga pH-
nya agar tetap sama, diperlukan pupuk agar tidak terlalu asam atau basa.
Biasanya para petani menggunakan senyawa (NH₄)₂SO₄ untuk menurunkan pH
tanah. Garam (NH₄)₂SO₄ berasal dari H₂SO₄ (asam kuat) dan NH₄OH (basa
lemah).
(NH₄)₂SO₄ → NH₄+ + SO₄2-
NH₄+ akan terhidrolisis, sedangkan SO₄2- tidak terhidrolisis. Jadi, garam
(NH₄)₂SO₄ mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat asam.
Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk
amonium). Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya
dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.

Reaksi kerja pupuk ZA adalah agak lambat, maksudnya akar tanaman tidak dapat menyerap unsur hara
pada pupuk ZA bersamaan dengan penyerapan air tapi harus mendapatkannya langsung. Tak seperti
pupuk nitrogen yang lain, pupuk ZA tergolong sulit tercuci (leaching) oleh air, sehingga penggunaannya
sangat cocok diterapkan sebagai pupuk dasar yang diaplikasikan sebelum tanam. Namun yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan pupuk ZA adalah pupuk ini tidak cocok digunakan pada tanh muda yang
baru dibuka dan tanah yang kandungan kalsiumnya kurang, alasannya tak lain karena kemampuan si
pupuk ZA dalam menurunkan derajat kemasaman tanah.

Anda mungkin juga menyukai