Pada musim tanam kedua wilayah Temon pada khususnya dan berbagai daerah
musim tanam pertama. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kondisi tanah yang
tanah masam ini masih ditambah kondisi curah hujan yang tidak menentu akibat
perubahan iklim. Tentunya ini sangat merugikan petani karena pendapatan yang
turun.
Perlu diketahui bahwa pada tanaman padi seringkali muncul gejala serupa yang
disebut dengan asem-aseman padi yang dimana gejalanya nyaris sama dengan
penyakit blas yang disebabkan oleh jamur dan juga penyakit kresek yang disebabkan
oleh bakteri. Lebih jelasnya, asem-aseman adalah suatu gejala dimana daun padi
yang tadinya hijau menjadi kuning kemerahan diawali dari ujung dan menjalar ke
pangkal daun. Tak lama kemudian, daun akan mengering dan pertumbuhannya
menjadi kerdil. Ketika tanaman dicabut akarnya tampak berwarna coklat seperti
perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikro organisme yang belum selesai pada
tanah tersebut. Pada proses tersebut akan menghasilkan panas pada tanah sawah.
tanah sehingga tanah akan cenderung asam. Kejadian seperti ini banyak dijumpai
kebiasaan petani yang sering menggenangi sawahnya dengan tujuan untuk menekan
Pada lahan dengan drainase yang buruk (tidak mendapat masukkan dan air sulit
Kondisi seperti ini jelas akan mengurangi suplai dan proses pertukaran oksigen di
dalam tanah, yang mana fungsinya yang sangat penting bagi perkembangan akar.
Asem-aseman biasanya terjadi pada musim tanam kedua (MT II) saat padi mulai
membentuk anakan, atau kurang lebih umur 10-20 hari setelah pindah tanam.
Konsep Kemasaman Tanah adalah salah satu prinsip dasar kimia tanah yang
mengindikasikan reaksi tanah. Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah
adalah proses alamiah (natural). Kemasaman tanah merupakan salah satu masalah
utama bagi pertumbuhan tanaman karena pada tanah dengan pH sangat masam,
yaitu pH lebih rendah dari 4,5 dalam sistem tanah akan terjadi perubahan kimia
sebagai berikut : Aluminium menjadi lebih larut dan beracun untuk tanaman,
sebagian besar hara tanaman menjadi kurang tersedia bagi tanaman, sedangkan
beberapa hara mikro menjadi lebih larut dan beracun, penurunan hasil tanaman,
mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman
Dinamakan tanah masam karena tanah ini bersifat lebih asam daripada jenis tanah
pada umumnya. Jadi, tanah masam sebenarnya adalah suatu permasalan bagi
tanah terutama dalam masalah tingkat keasaman (pH), yaitu yang memiliki pH
dibawah 6 (kondisi tanah di Indonesia memiliki pH antara 6-7). Seperti yang kita
ketahui bersama hampir semua benda yang ada di bumi ini ada zat- zat yang
terkandung di dalamnya dan salah satunya adalah tingkat keasaman atau pH. Tanah
asam tentunya adalah tanah yang memiliki jumlah pH yang lebih banyak daripada
tanah lainnya. Kedua kondisi ekstrem, yaitu: terlalu asam dan terlalu basa
tanaman. Akan tetapi, ada beberapa reaksi kimia di alam yang terjadi dalam kondisi
terhadap sifat kimia tanah lain, karena untuk kemasaman tanah (pH) dikelompokkan
normal dan merana. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keracunan
unsur tertentu dan tidak tersedianya beberapa unsur hara. Secara umum
1. Menentukan mudah atau tidaknya ion- ion unsur hara diserap oleh tanaman.
Berikut faktor-faktor yang jadi penyebab tanah menjadi lebih asam (pH lebih
3. Kandungan unsur tembaga (Cu), almunium (Al) dan besi (Fe) yang berlebihan
pada tanah.
tanah.
Apa sebenarnya penyebab gejala asam-asaman pada tanaman padi ini? Sudah
barang tentu kondisi pH tanah yang di bawah ambang normal untuk tanaman padi
yaitu 5,5 – 6. Namun kondisi ini tidak berdiri sendiri melainkan ada beberapa hal
1. Terjadinya pada tanaman padi MT-2, dimana masih banyak terdapat sisa-sisa
menguning kecokelatan seperti besi berkarat, agak licin jika dipegang dan
dengan potong malai (tidak dibabat) dan jerami tidak dibawa keluar dari
sawah.
5. Gejala akan semakin parah setelah diberikan pupuk susulan berupa urea.
6. Tidak ada tenggang waktu cukup lama antara panen MT-1 dengan
1. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah
3. Air yang tergenang secara terus menerus pada lahan karena drainase yang
tidak baik.
Cara mengetahui pH tanah dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara
tumbuh secara alami pada tanah tersebut dan menggunakan indikator dari bahan
alami, misalnya kunyit. Berikut ini beberapa cara mudah mengetahui tanah asam (pH
Oleh karena itu tumbuhan yang ada pada suatu lahan dapat digunakan sebagai
indikator kadar pH tanah tersebut. Dengan cara ini kita dapat mengetahui apakah
tanah tersebut asam atau basa hanya dengan memperhatikan tanaman yang
yaitu Harendong (Sunda), Senduduk atau Sikaduduk (Minang), Keduduk (Melayu)
banyak ditumbuhi tanaman tersebut maka mengindikasikan bahwa tanah pada lahan
bagian,
2. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan
3. ‘Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air
Satu bagian kunyit dimasukkan kedalam adonan tanah tersebut dan biarkan
Jika warna kunyit menjadi pudar maka tanah tersebut dapat dipastikan
masam (pH rendah), Jika warna kunyit tetap berarti pH tanah tersebut netral,
dan jika warna kunyit berubah menjadi biru berarti tanah tersebut ber pH
keasaman suatu lahan pertanian, namun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti
angka pH-nya. Sehingga kita masih mengalami kesulitan dalam perlakuan tanah
tanah, kita tidak tahu pasti berapa dosis kapur yang harus diberikan. Untuk itu kita
perlu mengukur pH tanah menggunakan suatu alat, salah satunya adalah kertas
berikut :
1. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan
2. Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air
Biarkan selama kurang lebih 15-20 menit sehingga tanah mengendap (air dan
tanah terpisah).
3. Celupkan ujung kertas lakmus pada air selama 1 menit dan jangan sampai
menyentuh tanah, Segera angkat jika warna kertas lakmus sudah stabil,
jika dibandingkan dengan ketiga cara diatas. Dengan menggunakan pH Meter bisa
dan praktis, yaitu cukup dengan menusukkan ujung alat pH meter pada keempat
ujung titik lahan dan satu titik ditengah-tengah lahan. Hasil yang diperoleh pada
kita dalam pemberian dosis kapur pertanian. Karena angka atau skala pH hasil
pengukuran dapat diketahui dengan pasti. Secara umum untuk menaikkan 1 tingkat
skala pH membutuhkan 2 ton dolomit (kapur pertanian) setiap hektar. Misalnya jika
dalam satu hektar lahan dibutuhkan 2 ton dolomit. Jika hasil pengukuran
menunjukkan angka 4, maka dalam satu hektar dibutuhkan 6 ton dolomit untuk
Pengapuran
Tujuan pengapuran ini adalah untuk menaikkan PH tanah dalam jangka pendek
pengapuran efektif, sementara dalam dalam waktu berjalan tanah akan kembali
asam lagi.
Selain itu, pengapuran dapat meningkatkan KTK (kapasitas tukar kation) tetapi sekali
lagi, ini dalam waktu yang relatif, karena tanah selelu memiliki system penyangga.
menurunkan kadar logam dalam tanah. Tetapi perlu menjadi perhatian kebanyakan
Ca dan Mg dalam tanah juga akan mempengaruh ikeseimbangan hara dalam tenah,
Karena tanah masam, maka KTK (kapasitas tukar kation) mengakibatkan pupuk
yang kita berikan akan hilang begitu saja dan tidak dapat diserap dengan baik. Untuk
Waktu pemupukan haruslah dihitung dengan cermat, jangan sampai unsure hara
(N,P dan K) hilang terkunci oleh air. Pemupukan sebaiknya diberikan paling tidak dua
kali pada masa awal tanam dan 1-2 bulan setelah tanam
Penempatan pupuk juga memiliki peran strategis untuk memperbaiki kondisi tanah.
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menyiram di seputaran akar atau dapat
juga dilakukan penyemprotan di belakang daun. Pendekatan ini dilakukan supaya
Herbisida
Tanah yang masam terutama tanah gambut biasanya depenuhi rumput ilalang dan
jenis gulma ini merusak keseimbangan hara dalam tanah, sehingga tanaman tidak
Peberian Phosphat
Disarankan untuk tanah yang masam menggunakan jenis phosphat yang cukup
tinggi.Untuk efektifitas unsur P ini maka disarankan menggukan P yang mudah laru
tdalam air. P yang bagus untuk tanah asam adalah P dengan kandungan Ca dan CaO
diatas 40% akan efektif di tanah masam. Hindari penggunaan pupuk P dengan
kandungan sesqu oiksida tinggi (Al2O3 dan Fe2O3) kerena tidak akan berguna
Dalam tanah gambut terlalu banyak baha organik yang belum terurai secara
Sumber:
https://www.deltaagrotani.com/pengaruh-keasaman-tanah-terhadap-budidaya-
tanaman/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/69938/5-Cara-Mengatasi-Tanah-Masam-
dan-Penjelasannya/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/72309/Karakteristik-TANAH-MASAM-
dan-Cara-Menaikkan-pH-Tanah-Masam/
https://pertanian.sariagri.id/57153/catat-ini-enam-faktor-penyebab-ph-tanah-lahan-
tanam-rendah
https://tanesia.id/kenali-gejala-asem-aseman-pada-tanaman-padi/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86085/CARA-TRADISIONAL-MENGUKUR-
pH-TANAH-DENGAN-MENGGUNAKAN-KUNYIT/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85533/Solusi-Untuk-Tanah-Masam/