Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEASAMAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN KACANG TANAH ( ARACHIS HYPOGAEA )

MAKALAH KIMIA

Oleh :

ALIFIA RAHMA NUR ADELA


NIM. 20254112028

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERKEBUNAN


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH


2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, kacang tanah ( ARACHIS HYPOGAEA ) merupakan sumber


protein penting dalam makanan penduduk Indonesia. Permintaan akan kacang
tanah terus meningkat dari waktu ke waktu, baik itu untuk konsumsi maupun
untuk industri. Sementara itu produksi dalam negeri belum mampu memenuhi
kebutuhan tersebut sehingga masih diperlukan impor kacang tanah dari negara
tetangga.
Produksi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang
maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras
(rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon
pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman,
faktor iklim, dan juga faktor keasaman tanah itu sendiri, serta faktor pemeliharaan
lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tingkat keasaman


tanah dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi

 Kingdom : Plantae (tumbuhan)
 Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
 Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
 Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
 Ordo : Leguminales (berbunga kupu – kupu)
 Famili : Papilionaceae
 Genus : Arachis
 Spesies : Arachis hypogaea

2.2 Morfologi

1. Morfologi Akar
Tanaman kacang tanah memiliki jenis akar tunggang, namun akar-akar ini hanya
tumbuh hingga kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Dari akar tunggang
tumbuh akar cabang yang memiliki bulu akar yang fungsinya menyerap unsur
hara. Namun, keberadaannya tidak seluruhnya permanen, karena akar ini juga bisa
mati.

Yang menarik adalah pada akar tanaman kacang tanah terdapat bintil – bintil akar
atau nodula. Nodula merupakan tempat bakteri Rhizobium radicicola yang
bersimbiosis dengan tanaman kacang tanah. Bakteri ini dapat mengikat nitrogen
bebas di udara, sehingga kebutuhan unsur nitrogen tanaman kacang tanah dapat
terpenuhi.

2. Morfologi Batang
Ada dua tipe tanaman kacang tanah, ada yang tumbuh tegak dan ada yang
menjalar. Pada tanaman kacang tanah yang bertipe tegak batangnya tumbuh lurus
ke atas, sedangkan pada tipe menjalar, cabangnya tumbuh ke samping namun
ujungnya tetap mengarah ke atas. Pada tipe menjalar, batang utama panjangnya
sekitar 33-66 cm.

3. Morfologi Daun
Tanaman kacang tanah memiliki tipe daun majemuk, terdapat empat helai anak
daun dalam satu tangkai. Bentuknya agak lonjong dengan tipe tulang daun yang
menyirip.

2
Warna daun pada saat masih muda adalah hijau muda dan agak kekuningan,
namun warnanya akan semakin gelap jika daun sudah mulai tua. Daun tanaman
kacang tanah juga akan gugur mulai dari bawah ke atas di akhir masa
pertumbuhan tanaman.

4. Morfologi Bunga
Bentuk bunga tanaman kacang tanah mirip dengan sayap kupu-kupu, semua
ordo Leguminales atau kacang-kacangan memiliki bentuk bunga yang agak mirip.
Warna bunga tanaman kacang tanah adalah kuning terang dan tumbuh dari ketiak
daun. Bunganya seperti memiliki tangkai panjang yang sebenarnya bukanlah
tangkai bunga melainkan tabung kelopak.

Bunga tanaman kacang tanah melakukan penyerbukan sendiri karena sifat


geotropis positif yang dimilikinya. Umur bunganya pun cukup singkat, jika bunga
mekar di pagi hari, maka pada sore hari bunganya akan layu.

5. Morfologi Buah dan Biji


Anda pasti sudah pernah melihat kacang tanah yang masih memiliki kulit, ini
sebenarnya adalah polong. Polong ini berkembang dibawah tanah, karena setelah
terjadi pembuahan, bakal buah akan tumbuh memanjang atau disebut dengan
tangkai polong (ginofora). Tangkai polong akan masuk ke dalam tanah dan
tumbuh menjadi polong.  Polongnya berwarna coklat agak putih dan keras.

Polong inilah yang berisi biji kacang. Ada yang isinya hanya 2, atau hanya 3 biji
atau bahkan lebih. Biji kacang sendiri bentuknya bulat agak lonjong dan memiliki
kulit yang tipis warnanya pun bervariasi ada yang merah, pink, putih bahkan
ungu.

2.3 Syarat Tumbuh

      1. Iklim

o Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga
tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan
meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
o Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu
udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat Celcius.
Bila suhunya di bawah 10 derajat Celcius menyebabkan pertumbuhan tanaman
sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang
kurang sempurna.
o Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.
Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi
di sekitar pertanaman.
o Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman
kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

3
      2. Media Tanam

o Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah
yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
o Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah
pH antara 6,0–6,5.
o Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan
akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber
air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik
atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi
pertumbuhan kacang tanah.

     3. Ketinggian Tempat

         Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah
adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat
ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

4
III. PEMBAHASAN

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor


eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah derajat keasaman. Hujan
asam dapat menambah keasaman tanah. Jika keadaan tanah terlalu asam, klorofil
akan rusak sehingga mengganggu proses fotosintesis. Tanah bekas rawa-rawa dan
tanah potsolik yang berwarna merah kekuningan cenderung bersifat asam. Tanah
jenis ini harus dicampur dengan kapur sebelum ditanami agar keasamannya
berkurang. Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti bunga hortensia (Hydrangea
sp.), keasaman tanah berpengaruh terhadap warna bunga. Jadi air dapat
mempengaruhi pH tanah.

Dalam ilmu pertanian, pengaruh terhadap pH tanah sangat memiliki


peranan yang sangat penting gunanya untuk menentukan mudah tidaknya ion-ion
unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya pH tanah yang paling cocok
untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah adalah pH 6,5- 7,0 atau netral. Derajat
keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman, Pada pH 5,5 – 7 jamur dan bakteri pengurai bahan
organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme yang
menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik.

Jenis tanah lempung berpasir, liat berpasir atau lempung liat berpasir
sangat cocok untuk tanaman kacang tanah. Kemasaman (pH) tanah yang cocok
untuk kacang tanah adalah 6,5−7,0. Tanaman masih cukup baik bila tumbuh pada
tanah agak masam (pH 5,0–5,5), tetapi peka terhadap tanah basa (pH>7). Pada pH
tanah 7,5−8,5 (bereaksi basa) daun akan menguning dan terjadi bercak hitam pada
polong. Di tanah basa, hasil polong akan berkurang karena ukuran polong dan
jumlah polong menurun. Pada jenis tanah Vertisol yang bertekstur berat
(kandungan lempung tinggi) tanaman kacang tanah dapat tumbuh baik, akan
tetapi pada saat panen banyak polong tertinggal dalam tanah sehingga mengurangi
hasil yang diperoleh.
Tanah yang baik sistem drainasenya menciptakan aerasi yang lebih baik,
sehingga tanaman akan lebih mudah menyerap air, hara nitrogen, CO2 dan O2.
Drainase yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap respirasi akar, karena

5
persediaan O2 dalam tanah rendah. Kondisi ini akan menghambat pertumbuhan
akar dan bakteri fiksasi nitrogen menjadi tidak aktif. Apabila tanah mempunyai
struktur remah, maka keberhasilan perkecambahan benih akan lebih besar, ginofor
lebih mudah melakukan penetrasi kemudian berkembang menjadi polong, dan
polong lebih mudah dicabut pada saat panen.
Menurut dasar-dasar ilmu tanah, pada pH asam pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor
dan nitrogen. Pada tanah asam, terjadi berbagai reaksi tanah yang dapat
menyebabkan kombinasi dari keracunan aluminium (Al), mangan (Mn),
keracunan besi (Fe), serta defisiensi (kahat) unsur P (fosfor), Ca (kalsium), Mg
(magnesuim), dan kahat K (kalium).

Sedangkan pada pH tanah basa, unsur mikro molibdenum (Mo) dan


magnesium (Mg) berada dalam jumlah cukup. Unsur Mo berperan dalam
pembentukan asam amino dan protein yang penting untuk petumbuhan tanaman
serta untuk penambatan oksigen dari udara.

6
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat


racun bagi tanaman. Jika tanah masam akan banyak ditemukan unsur alumunium
(Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor sehingga tidak bisa
diserap tanaman. Selain itu pada tanah masam juga terlalu banyak unsur mikro
yang bisa meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah basa banyak ditemukan unsur
Na (Natrium) dan Mo (Molibdenum) Kondisi pH tanah juga menentukan
perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada pH 5,5 – 7 jamur dan bakteri
pengurai bahan organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga
mikroorganisme yang menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang
dengan baik.

Sebenarnya setiap tanaman memerlukan pH tertentu yang spesifik untuk


pertumbuahnnya yang optimal, akan tetapi pH tanah yang ideal untuk semua jenis
tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura di Indonesia adalah antara 6 sampai
7. Jika pH tanah kita sudah menyimpang dari kisaran tersebut maka segeralah
mengatasinya. Sebagai contoh jika pH tanah dibawah 6 itu berarti tanah masam
dan jika lebih dari 7 berarti basa.

4.2 Saran

1. Sebaiknya penelitian ini perlu diteliti lebih lanjut untuk uji pengaruh keasaman
tanah terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah yang akhirnya dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
2. Sebaiknya penulisan makalah dapat dikembangkan lebih luas lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rahmiana,Pratiwi,dan Harmono. 2015. Budidaya Kacang Tanah.Monograf


Balitkabi,(no.13),hal 133-169.

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kacang-tanah/

https://prezi.com/tdkaekdwlwk3/pengaruh-ph-terhadap-pertumbuhan-kecambah-
kacang-hijau/?fallback=1

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70887/Pengaruh-Ph-Tanah-Terhadap-
Pertumbuhan-Tanaman--Di-Kecamatan-Ringinarum/#:~:text=Derajat
%20keasaman%20atau%20pH%20tanah,pertumbuhan%20dan
%20perkembangan%20suatu%20tanaman.&text=Pada%20pH
%205%2C5%20%E2%80%93%207,juga%20akan%20berkembang
%20dengan%20baik

Anda mungkin juga menyukai