Anda di halaman 1dari 10

Budidaya Kacang Hijau

BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
                        Kacang hijau merupakan komoditas potensial yang memiliki kelebihan baik dari 
segi agronomis maupun ekonomis. Cara budidayanya mudah, dapat ditanam pada tanah yang
kurang subur, lebih tahan kekeringan, dapat dipanen umur 60 hari, dan harga  jual relatif tinggi
dan stabil. Indonesia merupakan penghasil kacang hijau terbesar ke  empat di dunia setelah India,
Thailand, dan Cina, dengan luas panen sekitar 300.000 ha/tahun. Kacang hijau
di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah. Karena sangat pentingnya kacang hijau, kebutuhan akan
kacang hijau pun terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kacang hijau di
Indonesia, tentunya peningkatan  kuantitasnya pun sangat diharapkan.
                        Hampir semua negara di dunia membutuhkan kacang hijau untuk berbagai macam
keperluan .Yang dibutuhkan sekarang adalah kejelian para petani dan produsen kacang hijau
dalam memanfaatkan peluang tersebut ( Andrianto dan Indarto,2004 ). Rendahnya produksi
kacang hijau disebabkan antara lain yaitu tidak digunakannya varietas unggul, susahnya
mendapatkan benih untuk dibudidayakan ,pemupukan tidak sesui rekomendasi atau bahkan tidak
menggunakan pupuk sama sekali dan cara bercocok tanaman masih bersifat tradisional. Selain
itu juga disebabkan tingkat kesuburan tanah yang rendah.
                        Pemanfaatan lahan gambut dan lahan alluvial sebagai media tumbuh bagi
tanaman kacang hijau ternyata banyak menemui faktor pembatas dalam pengusahaannya,
diantaranya sifat kimia tanah yang kurang mendukung bagi pertumbuhan dan produksi tanaman
kacang hijau secara maksimal.
                        Kandungan bahan organik yang rendah menyebabkan kesuburan tanah berkurang.
Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus tanpa diimbangi oleh pupuk organik dapat
menyebabkan kesuburan tanah semakin rendah. Kesuburan tanah yang rendah menyebabkan
tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan menurunkan pH tanah. Oleh
karena itu perlu adanya perbaikan kondisi tanah dengan penambahan bahan organik pada tanah
melalui pemberian pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman kacang hijau
                        Pemberian pupuk ke dalam tanaman dalam jumlah yang rasional dan berguna
dapat meningkatkan hasil panen. Pengaruh penambahan pupuk terhadap tanah adalah untuk
menciptakan suatu kadar zat hara yang tinggi, serta dapat meningkatkan produksi dan kualitas
hasil tanaman (Sarief, 1986).
                        Dalam laporan hasil praktikum ini penulis akan menjelaskan pengaruh aneka jenis
pupuk, yakni pupuk kandang, dan urea terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

B.   Tujuan
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau  pada tanah
gambut dan tanah alluvial dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk NPK .
C.  Tempat Pratikum
Lokasi pratikum dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura
Pontianak.Pada tanggal 28 Septermber 2012 – 16 November 2012.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A.  Botani Tanaman
            Tanaman kacang hijau termasuk famili leguminosa yang banyak varietasnya .Susunan
morfologi kacang hijau terdiri atas akar,batang,daun,bunga dan biji.Perakaran tanaman kacang
hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula ) akar .Makin banyak nodula
akar ,makin tinggi kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan tanah.Klasifikasi kacang
hijau adalah sebagai berikut:
Divisi                : Spermatophyta
Sub-divisi         : Angiospermae
Kelas               : Magnoliophyta
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili               : Fabaceae
Genus               : Vigna
Spesies             : vigna radiata ( L ) wilczek
            Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan cabang menyamping pada batang
utama,berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang
ungu ( Andrianto dan Indiarto,2004)
            Batang tanaman kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku .Ukuran batangnya
kecil,berbulu,berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan.Setiap buku batang menghasilkan satu
tangkai daun ,kecuali pada daun pertaman berupa sepasang dauan yang berhadap-hadapan dan
masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengna ketinggian
mencapai 30 cm-110 cm dan cabangnya menyebar kesegala arah.
            Kacang hijau merupakan tanaman berumur pendek biasanya berbunga antara 30-70
hari.Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna .Proses penyerbukan
terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya akar mekar dan pada sore hari sudah layu.
            Polongya menyebar dan menggantung berbentuk silinder panjangnya mencapai 15
cm,sering kali lurus ,berbulu atau tanpa bulu berwarna hitam atau coklat soga ( tawny brown )
berisi samapi 20 butir biji yang bundar sampai lonjong. Polong menjadi tua sampai 60-120 hari
setelah tanam.Perontokan bunga banyak terjadi dan mencapai angka 90 %.
            Buah kacang hijau berbentuk polong .Panjang sekitar 5-16 cm.Setiap polong berisi 10-15
biji.Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau
tumpu.Polong muda berwarna hijau setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman
.Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek/berbulu.
            Biji berwarna hijau atau kuning,seringkali coklat atau kehitam-hitaman ,memiliki kilap
( hustre) yang kusam atau berkilat ( diasosiasikan dengan sisa-sisa dinding polong0 hilumnya
pipih dan putih .Perkecambahannya epigeal.
B.   Iklim
            Berdasarkan indikator di daerha sentrum produsen tersebut keadaan iklim yang ideal
untuk tanaman kacang hijau adalah daerha yang bersuhu 250 C-270 C dengan kelembapan udara
50 % - 80 % ,curah hujan antara 50 mm-200 mm pebulan,dan cukup mendapat sinar matahari
.Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau.Tanaman ini cocok ditanam
pada musim kering (kemarau ) yang rata-rata curah hujannya rendah.Di daerah yang bercurah
hujan tinggi,penanaman kacang hijau mengalami banyak hambatan misalnya ,mudah rebah dan
mudah terserang hama penyakit .Produksi kacang hijau musim hujan biasanya lebih rendah dari
pada produksi masa musim kemarau.
C.  Tanah
            Hal yang paling penting dalam pemilihan lokasi untuk kebun kacang hijau adalah
tanahnya subur ,gembur,banyak mengandung bahan organik ( humus ) ,aerase dan drainasenya
baik ,serta mempunyai kisaran pH 5,6-6,8 untuk pH yang berpH lebih rendah dari pada 5,8 perlu
dilakukan pengapuran (liming).
            Kacang hijau adalah tanaman hari pendek .Awal pembungaannya akan dihambat jika
fotoperiode meningkat .Kacang hijau adalah tanaman semusim hangat dan tumbuh dibawah suhu
rata-rata yang berkisar antara 200C dan 400C ,dengan suhu optimumnya 280 Cdan 300 C
.Karenanya kacang hijau dapat ditanam musim panas dan musim gugur serta pada ketinggian di
bawah 2000 m dpl di daerah tropik.Tanaman ini rentan terhadap genangan dan tahan terhadap
kekeringan dengan cara mempersingkat periode antara pembungaan dan pematangan .kebutuhan
airnya 200-300 mm untuk masa pertumbuhannya.Toleransinya terhadap keracunan almunium
sangat sedikit dijumpai .Kacang hijau akan segera berbintil akar jika diinokulasi oleh galur
rhizobium.
            Unsur hara makro tersedia dalam jumlah optimal pada kisaran pH 6,5-7,5 atau mendekati
netral.Seperti unsur hara P tersedia dalam jumlah banyak pada kisaran pH 6,5-8 dan 9-10.
D.  Pemupukan
1)      Bahan Organik
            Bahan organik dapat berperan langsung sebagai sumber hara tanaman setelah mengalami
proses mineralisasi dan secara tidak langsung dapat menciptakan suatu kondisi lingkungan
pertumbuhan tanaman yang lebih baik dengan meningkatkan ketersediaan hara untuk
mendukung pertumbuhan tanaman .Bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik,kimia dan
biologi tanah yang pada gilirannya akan memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman.
            Pupuk kandang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk kimia yaitu
dapat membantu menetralkan pH tanah,membantu menetralkan racun akibat adanya logam berat
dalam tanah,memperbaiki struktur tanah menjadi gembur sehingga mempertinggi porositas tanah
dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah,membantu penyerapan hara dari pupuk
kimia yang ditambahkan ,dan juga membantu mempertahankan suhu tanah sehingga fluktusinya
tidak tinggi.
2)      Pupuk Kimia
                        Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang mengandung unsur hara
utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis
pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Pupuk NPK mempunyai berbagai
bentuk. Yang paling khas adalah pupuk padat yang berbentuk granul atau bubuk.

Nitrogen (N) Dalam Npk


                        Nitrogen digunakan oleh tanaman untuk menghasilkan pertumbuhan berdaun dan
pembentukan batang dan cabang. Pada dasarnya, tanaman yang memghasilkan daun lebih, kebutuhan
nitrogennya juga lebih tinggi. Meskipun 78% dari atmosfer adalah nitrogen, kebanyakan tanaman tidak
dapat memanfaatkan ini. Tanaman seperti kacang, memiliki nodul pada akar tempat bakteri hidup yang
membuat nitrogen dari udara dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman seperti itu menyediakan pupuk
nitrogen sendiri dengan cara ini.

Gejala Kekurangan Nitrogen pada Tanaman


                        Untuk mengetahui apakah tanaman Anda perlu nitrogen saat pertumbuhan mereka
terhambat dengan batang lemah dan warnanya yang akan menguning atau berubahnya warna daun.

Fosfor (P) dalam NPK


                        Fosfor sangat penting untuk perkecambahan benih dan perkembangan akar. Hal ini
diperlukan terutama oleh tanaman muda membentuk akar mereka dan dengan tanaman buah dan biji.
Gejala Kekurangan Fosfor pada Tanaman
                        Tanpa fosfor yang cukup pertumbuhan terhambat, mungkin warna ungu untuk daun dan
buah hasil panen rendah.

Kalium (K) dalam pupuk NPK


                        Kalium memiliki K simbol kimia dari kalium nama Latinnya. Ini mendorong produksi bunga
dan buah dan sangat penting untuk menjaga pertumbuhan tanaman dan membantu melawan penyakit.
Ini digunakan dalam proses pembentukan pati dan gula sehingga diperlukan dalam sayuran dan buah-
buahan.
Gejala Kekurangan Kalium pada Tanaman
                        Tanaman yang kekurangan kalium akan memiliki ketahanan yang rendah terhadap
penyakit, terik daun dan hasil panen yang sedikit.

E. Media Tanam
                        Media tumbuh atau media tanam berpengaruh dalam menentukan pembentukan
akar. Media tanam untuk pembibitan dapat berbeda-beda, tetapi pada dasarnya mempunyai
syarat-syarat yang sama yaitu berupa campuran media yang homogeny, drainase baik dan murah,
sifat media dengan aerasi yang baik sangat penting untuk pembentukan akar.
                        Pemanfaatan lahan gambut sebagai media tumbuh bagi tanaman kacang hijau
ternyata banyak menemui faktor pembatas dalam pengusahaannya, diantaranya sifat kimia tanah
yang kurang mendukung bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau secara maksimal.
Menurut Suryanto (1994), unsur N dan P dalam tanah gambut terdapat dalam bentuk senyawa
organik, sehingga memerlukan proses mineralisasi agar dapat digunakan untuk pertumbuhan
tanaman. Ketersediaan N bagi tanaman berhubungan dengan nisbah C/N yang tinggi, sehingga
yang dapat diserap tanaman terbatas.
                        Tanah alluvial terjadi dari pelapukan batuan yang merupakan suatu campuran dari
beberapa unsur.jenis-jenis tanah yang aku ketauhi,antara lain:tanah volkanik adalah tanah yang
berasal dari endapan lahar gunung berapi,tanah ini baik untuk perkebunan,karena banyak
mengandung unsur hara didalamnya.tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa
tumbuhan ataupun hewan,tanah ini biasanya digunakan untuk menyuburkan tanaman karena
banyak mengandung humus
BAB III. PROSEDUR KERJA
A.  Bahan Dan Alat
1.      Cangkul
2.      Pupuk Kandang ( kotoran sapi )
3.      Pupuk NPK
4.      Polybag
5.      Tanah Alluvial
6.      Tanah Gambut
7.      Timbangan

B.   Cara Kerja
a.       Penyiapan media tanam
 Tanah yang digunakan sebagai media tanam adalah tanah gambut dan tanah alluvial kemudian
penghalusan dan pemisahan tanah dari kotoran (tumbuhan yang masih utuh atau berbagai benda
selain tanah) dan masukkan tanah ke dalam polybag.
 Adapun komposisi media tanam adalah sebagai berikut :
1.      Tanah gambut + pupuk NPK
2.      Tanah gambut + pupuk kandang
3.      Tanah alluvial + pupuk NPK
4.      Tanah alluvial + pupuk kandang
5.      Tanah gambut + tanah alluvial
b.      Penanaman benih
                        Media yang sudah dikering anginkan dapat langsung di tanam benih kacang hijau
yang telah disiapkan.
c.       Pemeliharaan tanaman
 Tanaman disiram pada pagi hari dan sore hari jika tidak terjadi hujan pada hari tersebut.
 Pemberian pupuk NPK pada tanaman yang berumur 1 minggu setelah ditanam
 Pembersihan gulma pada polybag
d.    Parameter Pengamatan
               Parameter pengamatan yang kami gunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1.      Tinggi tanaman
2.      Jumlah daun
3.      Jumlah bunga
4.      Jumlah polong pada tanaman

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A.  Hasil
Tabel Perkembangan Dan Pertumbuhan Kacang Hijau Di Lapangan 
Tinggi tanaman Jumlah daun
Jumlah bunga Jumlah
( cm ) ( tangkai )
No Polybag Minggu ke - polong
Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7
K0 A 2,5 8 37 41 5 11 20 15 0 2 0
B 2,7 8,1 19 27,5 5 9 12 9 1 5 0
K1 A 3,3 9,7 37 45 5 22 33 15 3 6 0
B 3,5 11 27 34 5 12 11 12 0 4 0
K2 A 3,9 29 46 52 2 9 10 12 2 8 2
B 4 26 35 47 2 5 8 10 5 7 0
K3 A 3,9 25 37 45 5 11 12 15 5 12 3
B 3 19 23 32,5 3 9 11 15 5 11 2
K4 A 2 26 36 40 4 10 14 7 2 4 0
B 2,1 19 27 31 5 10 12 15 7 3 1
B.   Pembahasan
          Pratikum yang kami lakukan ini adalah untuk  membandingkan perbedaan media tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil tamanan kacang hijau.Perbandingan media yang kami gunakan
adalah perbandingan komposisi tanah gambut, tanah alluvial, pupuk kandang dan pupuk
NPK.Perbandingan yang kami lakukan adalah 10 : 250 ( tanah gambut 10 kg : pupuk kandang
250 gram ) ,10-1,375 ( tanah alluvial 10 kg : pupuk NPK 1,375 gram ),10-50 ( tanah gambut 10
kg : pupuk kandang 50 gram ),10-6,875 ( tanah gambut 10 kg : pupuk NPK 6,875 g ) ,5-5 ( tanah
gambut 5  kg : 5 kg ).Dari perbandingan tersebut kami ulang 2 kali .
          Pengamatan pratikum ini meliputi tinggi tanaman ( cm ) ,jumlah daun ( tangkai ) ,jumlah
bunga, dan jumlah buah.Pengukuran dan perhitungan dari tinggi tanaman ,jumlah daun ,jumlah
bunga  di lakukan selang seminggu sekali setelah tanam.Perhitungan jumlah buah dilakukan
setelah buah layak untuk di panen dengan waktu yang tidak ditentukan kapan waktu buah masak.

          Pengamatan tinggi tanaman untuk kelompok kami dilakukan sebanyak selang  seminggu
sekali sampai tanaman berbunga.Pengukuran tinggi tanaman berarti mengukur seberapa besar
pertumbuhan vegetatif tanaman kacang hijau  tersebut.Hasil pengukuran yang kami lakukan pada
perlakuan K2 A dan B mempunyai tinggi yang baik 52 cm dan 47 cm pada perhitungan minggu
ke 4.Untuk tanaman yang lainya menunjukkan pertumbuhan yang lumayan baik dan ada juga
yang menunjukkan pertumbuhan yang buruk yaitu pada perlakuan K0B dengan tinggi 27,5
cm.Pertumbuhan tidak baik meliputi tinggi tanaman yang konstan dikarenakan terserang
penyakit dan media tanah yang kurang unsur haranya.Salah satu sebab terserang penyakit karena
penularan penyakit dari tanaman polybag sebelah, kurangnya pengawasan terhadap ketersediaan
air,dan penyiangan gulma yang membuat tanaman bersaing dalam memanfaatkan unsur hara
pada tanah yang sedikit.
          Pengangamatan selanjutnya adalah jumlah daun pada masing-masing perlakuan pada fase
vegetatif tanaman kacang hijau.Hasil pengamatan yang dilakukan pada perlakuan K0 B dan K4
B menunjukkan perkembangan dari daun tanaman ini rendah yaitu 9 dan 7 tangkai daun pada
perhitungan minggu ke 4 sedangkan pada tanaman lain menunjukkan perkembangan yang rata-
rata tinggi.Perkembangan tanaman yang buruk disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap
ketersediaan air, dan kurangnya penambatan bakteri penambat N dari udara bebas.
          Pengamatan lainnya adalah jumlah bunga pada masing-masing perlakuan pada fase
generatif tanaman kacang hijau.Hasil pengamatan yang dilakukan pada perlakuan K3A dan B
menunjukkan perkembangan jumlah bunga yang tinggi sebesar 12 dan 11 tangkai bunga pada
perhitungan minggu ke 6.Tanaman yang kurang baik dalam perkembangan ini adalah pada
perlakuan K4 B dengan jumlah bunga 3 tangkai bunga.Perkembangan tanaman yang tidak baik
ini di sebabkan karena kurangnya unsur kalium pada tanah tersebut yang mempengaruhi
pertumbuhan bunga pada kacang hijau dan akibat kurangnya pengawasan pada media sehingga
perkembangan gulma menjadi banyak.
          Pengamatan terakhir adalah jumlah polong pertanaman kacang hijau pada masing-masing
perlakuan.Penghitungan jumlah polong pada pertumbuhan generatif tanaman. Hasil
penghitungan jumlah polong yang kami lakukan tertinggi pada perlakuan K3 A di bandingkan
dengan perlakuan yang lain, sedangkan pada tanaman yang lain rata-rata jumlah polongnya
buruk seperti  pada perlakuan K0 Adan B,K2 A dan B, K2 B dan K4 A dikarenakan
pertumbuhan tanaman yang tidak seragam,kerdil,kurangnya pengawasan pada tanaman terutama
ketersediaan air dan kurangnya unsur fospor dan kalium.
        

BAB V. PENUTUP
A.  Kesimpulan

        Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan K3A merupakan tanaman yang
memiliki pertumbuhan dan pertumbuhan yang paling baik produksinya di bandingkan dengan
perlakuan yang lain ,tetapi tidak termasuk tinggi tanaman .Pertumbuhan yang baik tersebut
meliputi jumlah daun, jumlah bunga dan jumlah polong.

B.   Saran

        Sebaiknya pratikum mahasiswa diawasi oleh dosen sehingga pengawasan mahasiswa
terhadap tanaman intensif dan dapat mengontrol perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
Andrianto,T.T. dan Indarto ,N,2004.Budidaya dan Analisis Tani Kedelai,Kacang Hijau ,Kacang
Panjang,Absolut.Yogyakarta.Hal : 93
Suryanto. 1994. Improvement of The P Nutrient Status of Tropical Ombrogenous Peat
Soils from Pontianak West Kalimantan Indonesia. PhD. Thesis. Gent University. Belgium.
Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung
http://www.pupuknpk.com/pengertian-pupuk-npk/.di unduh pada tanggal 20 Januari 2013
http://polaryayadoll.blogspot.com/2011/07/proposal-biologi-tentang-pengaruh-
media.html.diunduh pada tanggal 21 Januari 2013.
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/03/15/msg-sebagai-penyubur-tanaman/ http://bi
ologipedia.blogspot.com.diunduh pada tanggal 16 Januari 2013
http://www.puslittan.bogor.net.di unduh pada tanggal 16 Januari 2013

http://wikipedia.co.id.diunduh pada tanggal 16 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai