1. Bahan Tanam
Bahan tanam merupakan bagian tanaman yang digunakan untuk mengawali
budidaya tanaman. Bahan tanam pada objek pengamatan ini berasal dari bibit
yaitu bahan tanam yang siap ditanam, berasal dari perbanyakan generatif atau
vegetatif, namun pada bahan tanam bibit ini menggunakan perbanyakan secara
generatif yaitu biji.
2. Kondisi tanaman saat ini
Tanaman mangga berumur kurang lebih 20 tahun. Penanaman awal berupa bibit
yang dihasilkan dari perbanyakan generatif biji kemudian ditanam dengan
membuat lubang tanam. Tanaman mampu tumbuh dengan baik walaupun tanpa
perawatan dan pemeliharaan. Tanaman mampu tumbuh normal seperti mangga
pada umumnya, tetapi perkembangannya hanya mencapai pembungaan dan tidak
menghasilkan buah.
Solusi:
1. Alternatif penyebab
2. Alternatif solusi
Diperlukan perlakuan pemeliharaan dan perawatan untuk mendukung
pertumbuhan tanaman mangga yang tumbuh di lingkungan yang kurang
mendukung. Terlebih tanaman tersebut tumbuh di lingkungan yang kurang
mendukung, diperlukan perawatan dan pemliharaan yang rutin untuk menyuplai
kebutuhan nutrisi dan pengedalian terhadap OPT. Pengaruh lingkungan berupa
iklim memang tidak bisa dirubah, tetapi dengan perawatan dan pemeliharaan
rutin setidaknya mampu memaksimalkan pertumbuhan tanaman mangga pada
daerah tersebut hingga mencapai masa pertumbuhan buah.
3. Teknik implementasi
Perlu dilakukan pemupukan untuk mempercepat laju pertumbuhan
sekaligus untuk memberi nutrisi tambahan tanaman. Tanaman
mangga muda lebih banyak membutuhkan pupuk P dengan
perbandingan pupuk Urea, SP-36, dan KCL adalah 4:12:3
sedangkan jumlah pupuk untuk tanaman berproduksi berkisar antara
3-8% dari bobot buah yang dihasilkan, diberikan dua kali setahun;
masing-masing menjelang musim kemarau dan awal musim hujan.
Pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos dibutuhkan pada
saat tanaman sebanyak 20 kg untuk setiap lubang tanam.
Bibit yang baru tumbuh perlu dipelihara dengan menyiram tanaman
sekali dalam dua hari apabila hujan tidak turun.
Hama yang sering menyerang adalah penggerek batang dan
kumbang. Hama ini dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida
secara sistematik atau kontak dengan takaran sesuai anjuran.
Penyakit yang biasa menyerang adalah blendok, mati pucuk, dan
busuk buah. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan fungisida seperti
Benlate 0,3%.
Dilakukan pemangkasan agar tanaman dapat berbuah banyak.
Pemangkasan dilakukan setelah bibit mencapai tinggi 1 m dengan
memotong batnag persis di bawah titik tumbuh. pelihara 2-3 tunas
yang tumbuh dari bekas pangkasan dan apabila cabang baru tekah
terbentuk 1 m dilakukan pemangkasan kembali. Begitu seterusnya
untuk memeproleh susunan 1-3-9 cabang.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA