ACARA
FAKULTAS PERTANIAN
I. TUJUAN
a. Untuk mengetahui Index Vigor dankoefisien perkecambahan suatu benih
b. Membiasakan dengan konsep matematis Index Vigor benih
II. ALAT DAN BAHAN
- Benih Kedelai, Padi atau Jagung yang baru dan lama
- Kertas Filter
- Pasir
- Air
- Kapas
- Bak perkecambahan
- Petridish
A. Jagung lama
Ul/ke Jumlah Biji Berkecambah norma pada hari ke-
CG IV
l 1 2 3 4 5 6 7
1 0 21 0 2 3 0 0 40 11,6
2 4 8 3 7 6 0 0 32,18 11,95
3 0 8 17 3 2 0 0 33,7 10,81
4 0 20 7 2 1 0 0 40,54 13,03
Rata-rata 36,6 11,84
B. Jagung baru
C. Kedelai lama
D. Kedelai baru
F. Padi baru
V. PERHITUNGAN
1. Jagung Lama
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
100 ( 21+2+3 ) 100 ( 26 ) 2600
1) = = = 65 = 40
(21.2+2.4+ 3.5) (42+ 8+15)
100 ( 4+ 8+3+7+ 6 ) 100 ( 28 ) 2800
2) = = = 87 = 32,18
(4.1+ 8.2+ 3.3+7.4+6.5) (4+16+ 9+28+30)
100 ( 8+17 +3+2 ) 100 ( 30 ) 3000
3) = = = 89 = 33,7
(8.2+17.3+3.4 +2.5) (16+51+12+10)
100 ( 20+7 +2+1 ) 100 ( 30 ) 3000
4) = = = 74 = 40,54
(20.2+7.3+2.4 +1.5) (40+21+8+5)
40+32,18+33,7+ 40,54
Rata-Rata = = 49,97
4
G1 G2 G3 Gn
IV = D1 + D2 + D 3 +… , Dn
21 2 3 210+10+12 232
= 2 + 4 + 5= 20
=
20
=11,6
4 8 3 7 6 240+240+60+105+72 717
= 1 + 2+ 3 + 4 +5= 60
=
60
=11,95
8 17 3 2 240+340+45+ 24 649
= 2+ 3 + 4 + 5= 60
=
60
=10,81
2. Jagung baru
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
G1 G2 G3 Gn
IV = + + +… ,
D1 D2 D 3 Dn
10 19 1 60+76+3 139
= + + = = =11,58
2 3 4 12 12
29 4 96+12 108
= + = = =9
3 4 12 12
16 19 96+56 152
= + = = =12,66
2 3 12 12
19 6 114 +24 138
= + = = =11,5
2 3 12 12
3. Kedelai lama
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
G1 G2 G3 Gn
IV = + + +… ,
D1 D2 D 3 Dn
20 1 3 1 1680+66+ 126+34
= 2 + 3+ 4 + 7= 168
=11,22
3 3 4 5 2 180+90+80+ 75+24
= 1+ 2 + 3 + 4 + 5= 60
=7,48
4 11 7 5 1 120+220+105+60+10
= 2 + 3 + 4 +5 + 6= 60
=8,58
10 20 40+ 40
= 2 + 4 = 8 =10
4. Kedelai baru
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
100 ( 19+7+ 2+ 1 ) 2900
= = =39,72
( 19× 2 )+ ( 7 ×3 ) + ( 2 × 4 ) + ( 1 ×6 ) 73
100 ( 30 ) 3000
= = =50
(30 × 2 ) 60
G1 G2 G3 Gn
IV = + + +… ,
D1 D2 D 3 Dn
19 7 8 1 570+140+ 30+ 10
= + + + = =14,16
2 3 4 6 60
4 20 4 24+80+ 12
= + + = =9,41
2 3 4 12
30
= ¿ 15
2
18 7 54 +14
= + = =11,33
2 3 6
5. Padi lama
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
9 30 6 78+ 630+72
= + + = =9,28
3 4 7 84
1 12 11 6 20+180+132+60
= + + + = =4,86
3 4 5 6 60
2 9 24 12+36+ 72
= + + = =10
2 3 4 12
6. Padi baru
100 ( A 1+ A 2+ A 3+ ⋯ … … … . An )
CG = ¿
A 1 T 1+ A 2 T 2+ A 3 T 3 … … … AnTn ¿
G1 G2 G3 Gn
IV = + + +… ,
D1 D2 D 3 Dn
14 11 24 1 420+220+360+12
= + + + = =16,86
2 3 4 5 60
8 20 12 7 160+300+144+70
= + + + = =11,23
3 4 5 6 60
11 37 2 66+ 148+6
= + + = =18,33
2 3 4 12
25 10 5 150+ 40+ 15
= + + = =17,08
2 3 4 12
VI. PEMBAHASAN
Pada benih yang bermutu memiliki vigor tinggi yang akan memberikan respons
yang positif terhadap input agronomi seperti pupuk sehingga mampu mencapai
produksi maksimum. Vigor benih adalah sejumlah aktivitas dan performansi suatu lot
benih untuk dapat berkecambah dalam lingkungan pertumbuhan yang luas. Untuk
mengetahui vigor benih dapat dilakukan dengan melakukan pengujian vigor. Tujuan
uji vigor adalah memberikan informasi tentang kemampuan tumbuh dalam kondisi
lingkungan yang luas , merupakan tambahan informasi selain uji daya berkecambah
yang standar.
Benih bervigor tinggi merupakan resultan dari faktor innate (genetik) dan
induced (lingkungan). Mugnisjah dan Setiawan (2004) menyatakan bahwa
pertanaman untuk memproduksi benih harus tumbuh dalam lingkungan optimum.
Salah satu faktor lingkungan tersebut adalah ketersediaan unsur hara yang tercukupi.
Menurut Yuniarti et al. (2014) vigor benih dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai
dari ketika benih masih berada di tanaman induk sampai pemanenan, pengolahan,
ketika dalam transportasi, sampai sebelum ditanam. Ilyas (2012) menambahkan
bahwa vigor benih juga dipengaruhi oleh proses dan cara benih dikeringkan,
dibersihkan, disortir dan dikemas di unit pengolahan benih (seed processing), serta
cara dan kondisi penyimpanan benih.
Vigor benih yang tinggi dicirikan antara lain tahan disimpan lama, tahan terhadap
serangan hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu menghasilkan
tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan lingkungan
tumbuh yang sub optimal (Sudjadi, 2006), sedangkan menurut Artola et al. (2003)
vigor yang rendah akan menghasilkan pohon yang buruk.
Vigor benih dalam hitungan viabilitas absolut merupakan indikator viabilitas
benih yang menunjukkan benih dapat tumbuh dengan kuat dalam kondisi lapang dan
sub optimum. Tolak ukur kecepatan tumbuh yang mengindikasikan vigor kekuatan
tumbuh adalah karena benih yang cepat tumbuh dan mampu menghadapi kondisi
lapang dan sub optimum. Menurut Arsyad (2004), kemampuan benih
mempertahankan kecepatan tumbuh selama periode simpan dapat menunjukkan
bahwa benih tersebut memiliki kekuatan tumbuh yang tetap tinggi dan benih tersebut
dapat memperlambat laju kemunduran benih. Kehilangan vigor dapat dianggap
sebagai tahap perantara dari benih yang hidup, terjadi diantara awal dan akhir proses
kemunduran. Sangat sulit untuk mengukur kemunduran vigor. Metode yang
digunakan untuk mengukur vigor adalah metode yang berdasar pada pengukuran
yang berhubungan dengan daya kecambah (Justice and Louis, 1990).
Nisak, Zahrotun, Laila Eka Farida, Darmawan Saptadi, Respatijarti Jurusan, Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl Veteran, and Jawa Timur. n.d. “UJI VIGOR
DAN VIABILITAS BENIH DUA KLON KARET (Hevea Brasiliensis Muell Arg.) PADA
BEBERAPA PERIODE PENYIMPANAN SEED VIGOR AND VABLITY TEST OF
TWO CLONES OF RUBBER (Hevea Brasiliensis Muell Arg.) AT SOME STORAGE
PERIOD.” Jurnal Produksi Tanaman 5(3):484–92.
Shari, Parmitha, Yayuk Nurmiaty, and Niar Nurmauli. 2013. “Pemupukan Npk Majemuk Pada
Umur Simpan Dua Bulan.” 1(2):183–88.
Tustiyani, Isna, Rama Adi Pratama, and Dadi Nurdiana. 2016. “Pengujian Viabilitas Dan Vigor
Dari Tiga Jenis Kacang-Kacangan Yang Beredar Di Pasaran Daerah Semarang, Garut.”
Jurnal Agroekotek 8(1):16–21.
Zahrotun Nisak, Laila Eka Farida ;. Darmawan Saptadi ;. Respatijarti. n.d. “UJI VIGOR DAN
VIABILITAS BENIH DUA KLON KARET (Hevea Brasiliensis Muell Arg.) PADA
BEBERAPA PERIODE PENYIMPANAN.” Retrieved May 6, 2021
(https://media.neliti.com/media/publications/190720-ID-uji-vigor-dan-viabilitas-benih-dua-
klon.pdf).
LAMPIRAN