Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TANAH

FakultasPertanian UMY
Semester GenapTahun 2019/2020

ACARA I
TEKNIK ISOLASI, PEMURNIAN DAN DETERMINASI
MIKROBIA
I. IDENTITAS MAHASISWA
Nama :Rinaldi Azhari Komendangi
No. Mhs :20200210061
Hari/Tanggal :Selasa/13 April 2021
Asisten : Aulia Rahmah
II. TUJUAN
1. Mengetahui beberapa metode isolasi dari tanah, air dan udara
2. Melakukan determinasi jamur/bakteri dengan mengidentifikasi

III. PERLENGKAPAN

Bahan Alat
 Medium NA  Jarum ose
 Medium PDA  mikropipet
 Kultur Murni Jamur  Cawan petri
 Tanah  Kaca preparat
 Air Kran  TIP
 Alkohol 70%  Pinset 
 Kertas payung  Plat tetes

 tT


Rak tabung reaksi
 Mikroskop 

 Drigalsky

 Timbangan Analitik

 Mikroskop

 Penggaris

 Alat tulis
IV. CARA KERJA :

V. HASIL PENGAMATAN
1. Media Mediteran
a. Mikrobia Air
Isolasi Mikrobia air : air keran

1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis

Keterangan :

1. Warna Putih: 15
2. Warna Krem: 15

b. Mikrobia Udara : +
PREPARAT
Isolasi
PERBESARANdi: udara
Mikrobia + :udara terbuka di laboratorium

1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis


Keterangan :

1. Warna Kuning: 7
2. Warna Putih: 11

PREPARAT :+
PERBESARAN : +

c. Mikrobia Jamur Tanah


Isolasi Jamur pada Tanah : Mediteran

1. Koloni dan morfologi Jamur di Petridis

Keterangan :

1. Warna: - 2. Diameter: -

PREPARAT :-
PERBESARAN : 400x
3. Hifa: + 4. Konidium: -
5. Spora: -

d. Mikrobia Bakteri Tanah


Isolasi Bakteri pada Tanah
: Mediteran

1. Koloni dan morfologi Bakteri di


Petridis

Keterangan :

1. Warna: Putih
2. Diameter: 0,3 cm 3. B.
Koloni: Circular 4. S. Tepi: Ciliate
5. Elevasi: Law Convex
6. S. dalam: Opague

PREPARAT :+
PERBESARAN : 40x

2. Media Regosol
a. Mikrobia Air
PREPARAT
Isolasi Mikrobia air: +: air keran
PERBESARAN : +
1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis

Keterangan :
1. Warna Putih: 7
2. Warna Kuning: 5
3. Bening: 14 4. Spider

PREPARAT :+
PERBESARAN : +
b. Mikrobia Udara
Isolasi Mikrobia di udara
:udara terbuka di laboratorium
1. Koloni Bakteri/Jamur di
Petridis

Keterangan :

1. Warna Putih: 2
2

PREPARAT :+
PERBESARAN : +

c. Mikrobia Jamur Tanah


Isolasi Jamur pada Tanah :
Regosol

2. Koloni dan morfologi Jamur


di Petridis

Keterangan :

1. Warna: - 2. Diameter: -
3. Hifa: + 4. Konidium: +
5. Spora: -

PREPARAT :-
PERBESARAN : 400x
d. Mikrobia Bakteri Tanah
Isolasi Bakteri pada Tanah : Regosol

2. Koloni dan morfologi Bakteri di Petridis


Keterangan :

1. Warna: Putih
2.
Diameter: 0,2 cm
3. B. Koloni: Circular
4. S. Tepi: Undulate
5. Elevasi: Effuse
6. Dalam:
Transparent

PREPARAT :+
PERBESARAN : 40x

3. Media Latosol
a. Mikrobia Air
Isolasi Mikrobia air : air keran
1. Koloni Bakteri/Jamur di
Petridis

Keterangan :
1. Warna Putih: 1

b. Mikrobia Udara

PREPARAT :+
PERBESARAN : +
Isolasi Mikrobia di udara :udara terbuka di laboratorium

1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis


Keterangan :

1. Warna Putih: 11
2. Warna Putih:
2. Bening: 92

PREPARAT :+
PERBESARAN : +

c. Mikrobia Jamur Tanah


Isolasi Jamur pada Tanah : Latosol

3. Koloni dan morfologi Jamur di Petridis

Keterangan :

1. Warna: Putih 2. Diameter: -


3. Hifa: + 4. Konidium: -
5. Spora: -

PREPARAT
d. Mikrobia Bakteri :Tanah
-
PERBESARAN : 400x
Isolasi Bakteri pada Tanah : Latosol

3. Koloni dan morfologi Bakteri di Petridis


Keterangan :

1. Warna: Krem
2. Diameter: 0,2 cm
3. B. Koloni: Circular 4. S. Tepi: Entire
5. Elevasi: Law Convex
6. S. dalam:
Translucent

PREPARAT :+
PERBESARAN : 40x

4. Media Grumusol
a. Mikrobia Air
Isolasi Mikrobia air : air keran

1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis

Keterangan :

1. Warna Putih: 2

b. Mikrobia Udara
Isolasi Mikrobia di udara
:udara PREPARAT :+ terbuka di laboratorium
PERBESARAN : +
1. Koloni Bakteri/Jamur di Petridis
Keterangan :

1. Warna Putih: 2
2. Bening: 6 3. Kuning: 7

PREPARAT :+
PERBESARAN : +
c. Mikrobia Jamur Tanah
Isolasi Jamur pada:
Tanah Grumusol

4. Koloni dan morfologi


Jamur di Petridis

Keterangan :

1. Warna: Putih 2. Diameter: -


3. Hifa: + 4. Konidium: +
5. Spora: -

d. PREPARAT :- Mikrobia Bakteri Tanah


PERBESARAN : 400x Isolasi Bakteri pada: Tanah
Grumusol
4. Koloni dan morfologi Bakteri di
Petridis

Keterangan :

1. Warna: Putih
2. Diameter: 0,3 cm 3. B. Koloni:
Circular 4. S. Tepi: Fimbriate
5. Elevasi: Law Convex
6. S. dalam: C. Granular

PREPARAT :+
PERBESARAN : 40x
VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, praktikan membahas cara atau teknik yang
biasa digunakan dalam mengisolasi mikroba dari air, udara dan tanah serta
melakukan determinasi jamur/bakteri dengan mengidentifikasinya. Teknik
isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di
luar lingkungan alamiahnya.
Adapun teknik isolasi digunakan adalah metode cawan gores (streak)
dan metode cawan tuang (surface) dengan menggunakan media air seperti air
kran, media terbuka udara, serta media tanah yang terdiri dari 4 jenis yaitu
mediteran, regosol, latosol dan grumusol. Teknik ini didasarkan pada prinsip
pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu dengan
anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat
diamati (Afrianto, 2004)
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan untuk
memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri
lainnya atau yang disebut biakan murni. Biakan murni diperlukan dalam
berbagai metode mikrobiologis, salah satu contohnya yaitu digunakan dalam
mengidentifikasi mikroba (Dwidjoseputro, 2005). Di kehidupan normalnya
atau pada habitat alamiahnya, mikroba sulit ditemukan dalam bentuk koloni
sendiri. Mikroba ini pasti ditemukan dalam bentuk koloni yang hidup bersama-
sama dengan kolon mikroba yang lainnya. Oleh karena itu pengisolasian ini
perlu dilakukan untuk perkembangbiakan murni. Teknik isolasi mikroba
dikenal dengan beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni
dari suatu bahan campuran.
1. Mikrobia Air

Isolasi mikrobia air pada praktikum kali ini menggunakan sumber


isoalat dari air keran yang bertujuan untuk membiakkan bakteri. Air keran
diambil menggunakan mikropipet sebanyak 0,1 ml lalu diletakkan dalam
cawan petri yang berisi medium NA, kemudian diratakan menggunakan
drigalski, lalu dibungkus menggunakan kertas payung dan di inkubasi selama
48 jam. Setelah diinkubasi selama 48 jam, bakteri kemudian diamati jenis,
jumlah koloni dan warna bakteri/jamur.
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data isolasi mikrobia air
keran terhadap 4 media tanah. Pada media mediterian, terdapat koloni bakteri
yang berwarna putih sejumlah 15 koloni dan koloni warna krem sejumlah 15
koloni. Pada media regosol, diperoleh koloni bakteri berwarna putih sejumlah
7 koloni, 5 koloni berwarna kuning, serta 14 koloni bening dan spider.
Selanjutnya pada media latosol, diperoleh hanya 1 koloni bakteri yang
berwarna putih dan disusul pada media grumusol yang hanya tumbuh 2 koloni
berwarna putih dan spider. Berdasarkan percobaan tersebut, diketahui bahwa
pada mikrobia air media latosol hanya terdapat 1 koloni mikrobia air. Hal ini
menunjukan bahwa pada jenis tanah latosol memiliki tingkat kepadatan tanah
yang tinggi dan porositas tanah yang kecil sehingga sulit bagi mikrobia air
untuk berkembangbiak (Rohyani & Fibrianti, 2014)

2. Mikrobia Udara

Pada isolasi mikrobia udara, praktikan menggunakan sumber isolat dari


udara bebas di lingkungan sekitar laboratorium. Cawan petri yang berisi
medium NA kemudian dibiarkan terbuka (exposure plate) atau berkontak
langsung dengan udara ±10 menit, lalu dibungkus menggunakan kertas
payung dan di inkubasi selama 48 jam. Setelah diinkubasi selama 48 jam,
bakteri kemudian diamati jenis, jumlah koloni dan warna bakteri/jamur.
Dari percobaan yang dilakukan, terlihat koloni bakteri yang berasal dari
udara tumbuh pada medium cawan petri tersebut. Pada jenis tanah
mediterian, diperoleh koloni bakteri berwarna kuning sejumlah 7 koloni dan
bakteri berwarna putih sejumlah 11 koloni. Pada jenis tanah regosol, hanya
terdapat 2 jenis koloni bakteri berwarna putih. Pada media latosol, ditemukan
koloni bakteri berwarna putih sejumlah 11 koloni dan warna bening sebanyak
92 koloni. Kemudian pada jenis tanah grumusol terdapat koloni bakteri
berwarna putih sejumlah 2 koloni, bening 6 koloni dan warna kuning 7 koloni.
Banyaknya koloni bakteri yang ditemukan, disebabkan karena karakter dari
setiap bakteri tersebut. Menurut Cappucino, J.G & Sherman (2005),
keragaman bentuk morfologi mengindikasikan bahwa masing-masing koloni
memiliki karakter yang berbeda. Menurut Iswadi, S. & H. Yulisman (2014),
faktor yang mempengaruhi konsentrasi jumlah bakteri di udara seperti suhu di
dalam ruangan.

3. Mikrobia Tanah

Selanjutnya pada isolasi mikrobia tanah, untuk isolasi jamur dilakukan


proses menambahkan medium PDA pada cawan, kemudian dilakukan teknik
goresan (Streak) yaitu dengan menggoreskan suspensi bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium PDA dan diinkubasi pada
suhu ruang selama 24-48 jam. Selanjutnya pada isolasi bakteri, dilakukan
dengan menambahkan medium NA pada cawan. Setelah itu, dilakukan teknik
permukaan (Surface) yaitu dengan teknik pengenceran. Suspensi yang telah
diletakkan dalam cawan petri kemudian diratakan menggunakan drigalski lalu
dibungkus dan diinkubasi selama 24-48 jam.
Isolasi mikrobia tanah dilakukan dengan menggunakan 4 suspensi jenis
tanah, yaitu tanah mediteran, tanah regosol, tanah latosol dan tanah
grumusol. Kemudian dilakukan proses determinasi yaitu mengidentifikasi dan
klasifikasi mikroba setiap jenis tanah. Pada mikrobia jamur dilakukan
pengamatan diameter dan warna koloni secara langsung. Kemudian
pengamatan melalui mikroskop untuk mengamati hifa, konidium dan spora
pada mikrobia. Untuk mikrobia bakteri, dilakukan pengamatan dengan
mengamati warna dan diameter secara langsung serta melakukan
pengamatan melalui mikroskop untuk mengamati bentuk koloni, struktur
dalam, bentuk tepi dan bentuk elevasi.
a. Tanah Mediterian
Pada isolasi jamur dengan jenis tanah mediterian, diperoleh bahwa
jamur tidak mengalami pertumbuhan dan terdapat hifa melalui perbesaran
400x di mikroskop. Berbeda dengan isolasi bakteri pada tanah mediterian,
terdapat koloni bakteri berwarna putih dengan diameter 0,3 cm serta melalui
perbesaran 40x, memiliki bentuk koloni: Circular, struktur dalam: Opaque,
struktur tepi: Ciliate dan bentuk elevasi: Law Convex.
b. Tanah Regosol
Pada isolasi jamur dengan jenis tanah regosol, diperoleh data bahwa
jamur tidak mengalami pertumbuhan sama halnya pada tanah mediterian.
Namun terdapat hifa dan konidium pada isolat dengan perbesaran 400x
melalui mikroskop. Pada isolasi bakteri dengan jenis tanah regosol, diperoleh
koloni berwarna putih dengan diameter 0,2 cm. Serta dilakukan determinasi
dengan mengamati melalui mikroskop, diperoleh bahwa koloni bakteri
memiliki bentuk koloni: Circular, struktur dalam: Transparent, struktur tepi:
Undulate dan bentuk elevasi: Effuse.
c. Tanah Latosol
Isolasi jamur dengan jenis tanah latosol, diperoleh data bahwa belum
adanya pertumbuhan pada isolat. Namun, sudah terdapat hifa dilihat melalui
400x perbesaran mikroskop. Berbeda dengan mikrobia jamur, pada bakteri
terdapat koloni berwarna putih dengan diameter 0,2 cm serta determinasi
melalui mikroskop diperoleh isolat bakteri memiliki bentuk koloni: Circular,
struktur dalam Translucent, struktur tepi: Entire dan bentuk elevasi: Law
Convex.
d. Tanah Grumusol
Pada proses isolasi jamur dengan jenis tanah grumusol, diperoleh hasil
pengamatan bahwa terdapat koloni jamur berwarna putih dengan ukuran
spider. Kemudian dilakukan pengamatan melalui mikroskop dengan
perbesaran 400x terdapat hifa dan konidium pada isolat. Untuk isolasi bakteri,
ditemukan koloni bakteri berwarna putih dengan diameter 0,3 cm. Melalui
perbesaran 40x dari mikroskop, diperoleh bahwa isolat memiliki bentuk koloni:
Circular, struktur dalam: Coarseley Granular, struktur tepi: Fimbriate serta
bentuk elevasi: Law Convex.

Berdasarkan jenis suspensi yang digunakan, isolasi jamur tidak dapat


bertumbuh dengan optimal. Menurut Febrianto (2017) berkembangnya
pertumbuhan isolat jamur dipengaruhi oleh senyawa hidrokarbon yang lebih
toksik terhadap lingkungan atau makhluk hidup. Berbeda halnya dengan
bakteri yang dapat tumbuh pada setiap jenis tanah yang digunakan
VII. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa


praktikan dapat melakukan isolasi dan karakterisasi bakteri dan jamur air,
udara, dan 4 jenis tanah yaitu tanah mediterian, tanah regosol, tanah latosol
dan tanah grumusol pada medium NA dan PDA dari berbagai sumber isolat.
Proses isolasi pada mikrobia tanah dilakukan dengan cara goresan (streak)
dan cara permukaan (surface). Kemudian dilakukan determinasi yaitu
mengidentifikasi mikrobia pada setiap isolat.
REFERENSI :

Afrianto, L. (2004). Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan. In Cakrawala.


Cappucino, J.G & Sherman, N. (2005). Microbiology A Laboratory Manual.
Benjamin Cummings.
Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan.
Febrianto, P. (2017). Isolasi Jamur Dari Tanah Bengkel Motor Sebagai
Pendegradasi Limbah Senyawa Karbon.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3229
Iswadi, Samingan., Yulisman, H. (2014). Identifikasi Jenis Bakteri di Udara.
Rohyani, D. Z., & Fibrianti, B. L. (2014). Isolasi Bakteri Indigenus yang
Potensial Sebagai Agen Biofertilizer Asal Tanah Gambut di Kawasan
Zamrud dan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Jurnal Jom FMIPA, 1(2),
417–429.
Yogyakarta, 14 April 2021
Asisten Praktikan

( Aulia Rahmah ) ( Rinaldi Azhari Komendangi )

Anda mungkin juga menyukai