Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TIPA

BIOTEKNOLOGI PUPUK HAYATI


Fakultas Pertanian UMY
Semester Genap Tahun 2020/2021

ACARA I : MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA)

I. IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Dwi Septi Nur Amaliah
No. mahasiswa : 20200210192
Golongan :
Kelompok :4
Hari/ Tanggal : 8 Maret 2022

II. TUJUAN

1. Mengetahui cara mengisolasi spora MVA


2. Menghitung jumlah spora MVA
3. Mengetahui morfologi MVA
4. Menghitung tingkat infeksi MVA pada akar tanaman

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Saaringan
2. Kertas saring
3. Gelas beaker
4. Pengaduk
5. Petridish
6. Pinset
7. Mikroskop

Bahan :
1. Aquades
2. Tanah disekitar
3. Perakaran jagung
4. Larutan KOH 1%
5. Larutan HCL 1%
6. Larutan acid fuchsin
IV. CARA KERJA

a. Cara kerja Isolasi spora MVA

b. Infeksi MVA pada akar tanaman


V. HASIL PENGAMATAN

a. Isolasi Spora MVA


Bentuk spora MVA

Keterangan:
1. Glomus Sp
2. Warna coklat muda
3. Permukaan spora halus
4. Ukuran 108 um
5. Mempunyai dudukan spora
6. Bentuk bulat lonjong

PREPARAT :
PERBESARAN : 200

Keterangan:
1. Genus Gigaspora
2. Warna spora pada genus
ini bervariasi mulai dari
kuning, kuning kehijauan,
hijau kekuningan, kuning
PREPARAT : kecoklatan, hingga coklat
PERBESARAN : kekuningan
3. Spora pada genus ini
memiliki dua lapis dinding,
serta auxiliary cells dengan
permukaan bergerigi
(echinulate).
4. Gambar a merupakan
gambar yang di dapat dari
hasil pengamatan spora
Gigaspora, dimana terlihat
adanya morfologi berupa
dinding spora dengan warna
spora kuning kecoklatan,
serta auxiliary cells dengan
permukaan bergerigi
5. Gambar b yang
menunjukkan adanya
kesamaan morfologi, akan
tetapi terdapat perbedaan
warna dimana pada gambar
literatur warna spora lebih ke
kuning transparan

b. Perhitungan Spora MVA

Kelompok Ulangan Kotal Sampel Ke-


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 3 2 1 4 - 6 6 1 - 7 9 9 2 7 7 1
2 5 1 6 - 1 1 3 1 6 - - 8 7 5 9 9
3 2 3 8 2 - - 4 1 9 6 2 8 3 8 8 1
4 10 2 2 1 6 3 - - - - 3 2 4 3 6 2
5 2 2 7 6 1 1 2 2 4 4 1 - 2 3 2 7
2 1 1 4 2 2 8 7 7 1 2 3 - - 7 - -
2 3 2 2 - 10 3 6 3 7 7 - 7 2 2 3 8
3 3 7 7 4 2 3 4 7 2 - - - - 8 6 2
4 1 4 5 2 10 7 2 4 8 4 4 2 2 6 6 2
5 1 7 2 - 4 7 2 2 2 7 6 1 1 7 3 1
3 1 4 3 3 - 7 3 6 4 - - - 2 2 8 8 2
2 2 2 4 7 2 2 1 1 4 2 2 8 8 7 2 2
3 4 8 3 - 7 - - 7 14 6 6 4 3 12 - 6
4 3 7 2 6 3 3 7 1 2 2 3 3 4 2 2 5
5 2 9 3 - 2 2 4 4 1 2 2 1 7 - - 6
4 1 2 2 2 - - 3 7 2 2 1 3 4 2 2 4 8
2 - 2 7 2 2 6 - - 7 - 3 8 8 8 3 6
3 2 1 4 - 2 2 3 7 12 8 2 7 - - 10 2
4 1 2 2 3 1 5 2 2 10 11 9 4 2 2 3 2
5 1 3 7 - 10 4 2 4 - - - - 4 3 10 1
Kelompok 4
U1= 2+2+2+3+7+2+2+1+3+4+2+2+4+8 = 44
U2= 2+7+2+2+6+7+3+8+8+8+3+6 = 62
U3= 2+1+4+2+2+3+7+12+8+2+7+10+2 = 62
U4= 1+2+2+3+1+5+2+2+10+11+9+4+2+2+3+2 = 61
U5= 1+3+7+10+4+2+2+4+3+10+1 = 49
Rata-rata= = 55,6
c. Infeksi MVA pada Akar tanaman

Ket:
1. Akar tanaman yang tidak
Terinfeksi MVA
campuran.
2. Akar tanaman yang
terinfeksi jamur
pembentuk MVA
campuran
3. (a = stele, b = korteks, c =
vesikula, d = hifa
eksternal, e = hifa
PREPARAT : internal.
PERBESARAN :350 4. kondisi lingkungan rumah
kaca saat mendukung
untuk pertumbuhan jamur
MVA, pertumbuhan F.
oxysporum dan
pertumbuhan tomat.

d. Persentase Infeksi MVA


Kelompok Ulangan Jumlah Jumlah Akar Jumlah
Akar Tidak Total Akar
Terinfeksi Terinfeksi
1 1 8 2 10
2 6 4 10
3 6 4 10
4 7 3 10
5 8 2 10
2 1 9 1 10
2 7 3 10
3 4 6 10
4 9 1 10
5 5 5 10
3 1 7 3 10
2 8 2 10
3 6 4 10
4 3 7 10
5 9 1 10
4 1 8 2 10
2 6 4 10
3 8 2 10
4 9 1 10
5 5 5 10

Infeksi MVA (%) = 𝑋 100


1. = 𝑋 100 = 80%
2. = 𝑋 100 = 60%
3. = 𝑋 100 = 80%
4. = 𝑋 100 = 90%

5. = 𝑋 100 = 50%

Rata – rata dari keseluruhan = = 72%

VI. PEMBAHASAN
Mikoriza Vaskular Arbuskular (MVA) adalah salah satu jenis cendawan tanah, yang
keberadaannya dalam tanah sangat mempunyai manfaat. Hal ini disebabkan karena MVA
dapat meningkatkan ketersediaan dan pengambilan unsur fosfor, air, dan nutrisi lainnya,
serta untuk pengendalian penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah. Mikoriza
Vasikular Arbuskular (MVA) itu sendiri merupakan simbiosis yang ditemukan antara
(zygomycetes) dan akar. MVA termasuk dalam kelas Zygomycetes dan hanya memiliki
satu ordo, Glomales. Ada dua sub-ordo untuk ordo ini Glominae dan Gigasporinae, genus
Gigaspora, Scutellaspora, Enttrophospora dan Glomus. MVA sendiri adalah cendawan
symbiosis yang hidup berdampingan dengan akar tanaman dan membentuk vesikel pada
kulit batang tanaman sehingga membentuk kulit batang. Vesikel merupakan ujung hifa
yang berbentuk bulat dan berfungsi sebagai organ penyimpan, sedangkan hifa mikoriza
arbuskular secara struktural dan fungsional sesuai dengan inang dan terdapat pada sel
tumbuhan. Bagian penting pada MVA adalah hypa eksternal yang dibentuk di luar akar
tanaman.
Cendawan Mikoriza Vesikular arbuskular (MVA) dibagi dalam dua golongan yaitu :
1). Ektotropik mikoriza atau Ektomikoriza, dimana cendawan ini berassosiasi diluar sel
akar tanaman,yang selubung cendawannya membungkus permukaan akar, sehingga
cendawan ini umumnya ditemukan pada tanaman kehutanan. 2). Endotropik mikoriza
atau Endomikoriza, dimana cendawan ini berassosiasi dalam akar sel tanaman yang
umumnya ditemukan pada tanaman perkebunan. MVA mempunyai struktur yang terdiri
dari hifa eksternal, internal, gelung, vesicular dan arbuskular. Spora yang dihasilkan oleh
cendawan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terbentuk diatas eksternatikal hifa
yang melewati permukaan akar. Spora ini dapat terbentuk dan bersatu di dalam tanah
dalam bentuk kelompok-kelompok spora yang bebas atau dalam bentuk kumpulan
sporakarp. Spora cendawan MVA bermacam-macam dalam warna dan ukuran, ada yang
berdiameter 10- 400 um, tetapi kebanyakan antara 40-200 um (Fitler 1989). Ada
sembilan genus Vesikular Arbuskular yang masuk dalam family Endogonaceae yaitu: 1).
Endogone, 2). Gigaspora, 3). Acaulospora, 4). Entrosphospora, 5). Glomus, 6).
Sclerocystis, 7). Glaziella, 8). Modicella dan 9). Complekxipes.
Peranan Langsung MVA adalah membantu akar dalam meningkatkan penyerapan air,
dikarenakan hypa cendawan ini masih mampu menyerap air dari pori-pori tanah pada saat
akar tanaman sudah mengalami kesulitan mengabsorpsi air (Setiadi, 1995). Kemampuan
menyerap air dari pori-pori tanah ini karena hypa utama MVA membentuk percabangan
hypa yang lebih kecil dan lebih halus dari rambut akar dengan diameter kurang dari 1
µm. Hal ini memungkinkan hypa bisa menyusup ke pori-pori tanah yang paling kecil
(mikro) sehingga hypa dapat menyerap air pada kondisi air tanah yang sangat rendah.
Hasil pewarnaan struktur MVA pada akar tanaman jagung manis dengan 400 kali
pembesaran ditemukan struktur MVA berupa arbuskula, vesikula, dan Hifa Eksternal.
1. Arbuskula
Arbuskula merupakan hifa bercabang halus yang dibentuk oleh percabangan dikotomi
yang berulang-ulang sehingga menyerupai pohon dari dalam sel simbion (Pattimahu,
2004). Arbuskula merupakan percabangan dari hifa masuk ke dalam sel tanaman
simbion. Masuknya hifa ini ke dalam sel tanaman simbion diikuti oleh peningkatan
sitoplasma, peningkatan respirasi, dan aktivitas enzim dalam sel tanaman inang.
2. Vesikula
Vesikula merupakan struktur jamur yang berasal dari pembengkakan hifa internal secara
terminal, kebanyakan berbentuk bulat telur, dan berisi banyak senyawa lemak sehingga
merupakan organ penyimpanan cadangan makanan dan pada kondisi tertentu dapat
berperan sebagai spora atau alat untuk mempertahankan kehidupan cendawan. Tipe
MVA memiliki fungsi yang paling menonjol dari tipe jamur mikoriza lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena kemampuannya dalam berasosiasi dengan hampir 90% jenis
tanaman, sehingga dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan produktivitas
tanaman (Pattimahu, 2004).
Presentase infeksi MVA kelompok 4 pada ulangan 1 di dapat 80%, Ulangan 2 yaitu
60%, Ulangan 3 yaitu 80%, Ulangan 4 yaitu 90%, dan Ulangan 5 yaitu 50%. Lalu rata-
rata keseluruhan kelompok 4 dari ulangan 1 hingga 5 di dapatkan sebesar 72%.

VII. KESIMPULAN
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Isolasi spora mikoriza vesikula arbuskula dilakukan dengan metode penyaringan
basah dan metode dekantasi
2. Dari hasil perhitungan rata-rata jumlah spora pada praktikum kali ini di dapat
sebesar 55,6
3. Mikoriza Vesikular arbuskular (MVA) dibagi dalam dua golongan yaitu Ektotropik
mikoriza atau Ektomikoriza, dan Endotropik mikoriza atau Endomikoriza. MVA
mempunyai struktur yang terdiri dari hifa eksternal, internal, gelung, vesicular dan
arbuskular. Spora cendawan MVA bermacam-macam dalam warna dan ukuran, ada
yang berdiameter 10- 400 um, tetapi kebanyakan antara 40-200 um
4. Infeksi MVA pada akar dihitung menggunakan rumus Giovannety dan Mosse
sebagai berikut: MVA (%) = 𝐴 B 𝑋 100. Dari hasil perhitungan rata-rat presentase
pada praktikum kali ini di dapat sebesar 72%
DAFTAR PUSTAKA
Armini, N. W., Wirawan, I. G. P., & Wijaya, I. N. (2016). Identifikasi Mikoriza Vesikular
Arbuskular (Mva) Dari Rhizosfer Bawang Merah (Allium Cepa L.) Dan Talas (Colocasean
Esculenta (L.) Schott) Serta Perbanyakannya Menggunakan Media Zeolit. E-Jurnal
Agroekoteknologi Tropika (Journal of Tropical Agroecotechnology), 4(4), 324–333.
Febriyantiningrum K, Oktafitria D, Nurfitria N, Jadid N, Hidayati D. Potensi Mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA) sebagai Biofertilizer pada Tanaman Jagung (Zea mays). Biota J Ilm
Ilmu-Ilmu Hayati. 2021;6(1):25-31. doi:10.24002/biota.v6i1.4131
Ferdiyanto RE, Soelaksini LD. DOSAGE AND TIME OF MIKORIZA VESKULA
ARBUSKULAR ( MVA ) APLICATION ON TERHADAP ENHANCING CORN ( Zea
mays L .) CROP PRODUCTION APLIKASI DOSIS MIKORIZA VESKULA
ARBUSKULAR ( MVA ) DAN WAKTU APLIKASI TERHADAP PENINGKATAN
PRODUKSI TANAMAN JAGUNG ( Zea mays L .). Hexagro. 2018;2(1).
Hasanah U, Purnomowati P, Dwiputranto U. PENGARUH INOKULASI MIKORIZA
VESIKULA ARBUSKULA (MVA) CAMPURAN TERHADAP KEMUNCULAN
PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum).
Scr Biol. 2017;4(1):31. doi:10.20884/1.sb.2017.4.1.382
Simbang Kabupaten Maros. Agrokompleks, 14(1), 55–60.
https://ppnp.ejournal.id/agrokompleks/article/view/192
Widiatma, P. S., WIRAWAN, I. G. P., & ... (2015). Identifikasi mikoriza vesicular arbuskular
(MVA) pada rhizosfer tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L) dan ubi kayu (Manihot
esculenta crantz) serta …. Bukit Jimbaran …, 4(4), 253–263.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT/article/download/18011/11710
WIRAWAN I, SUADA I, SUSRAMA I. Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (Mva) Dari
Rhizosfer Tanaman Cabai (Capsicum Annuum L.) Dan Tomat (Solanum Lycopersicum L.)
Serta Perbanyakannya Menggunakan Media Zeolit. E-Jurnal Agroekoteknologi Trop
(Journal Trop Agroecotechnology). 2016;4(4):304-313.
Yawan CA, Agung A, Kesumadewi I, Wayan DI, Atmaja D. Jumlah Spora dan Genus
Endomikhoriza pada Tanah Monokultur dan Tumpangsari Jeruk Siam (Citrus nobilis Tan.)
dengan Tanaman Sayuran di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani. Agrotrop. 2017;7(1):31-
41.

Yogyakarta, 8 Maret 2022


Asisten Praktikan

(Taufik Hidayat SP,M.Sc) (Dwi Septi Nur Amaliah)

Anda mungkin juga menyukai