Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN TANAM


ACARA

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea


mays L.)

Nama : Devianto Putra

No. Mhs : 20200210193

Gol/Kel : Agro D

Hari/Jam :

Asisten : Deta Dwi

Co-Ass : Delvika Nuraini

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
TUJUAN :

Untuk mempelajari persilangan tanaman jagung dan mendelian law

ALAT & BAHAN :

1. 2 Macam Jagung : Jagung Ungu, Jagung Putih


2. Alat pengolah alat
3. Saprodi untuk tanaman Jagung
4. Kertas minyak (warna putih) dan kertas Samson (warna coklat)
TABEL PENGAMATAN

Tabel 1. Karakter Fenotip Tanaman Jagung Tetua Betina

Bentuk Indeks
Lebar Total Panjang Tinggi Tinggi Jumlah daun di Rebah
ujung Warna Tulang
Sampel Daun jumlah daun Daun Tanaman Keberadaan atas tongkol Batan Rebah Akar (0/1)
daun Batang Daun
(cm) pertanaman (cm) (cm) Tongkol (cm) teratas g (0/1)
pertama (cm)
1 Runcing Hijau 8,9 10 9,43 84 150 68 4 0 0
2 Runcing Hijau 8,1 8 9,87 80 152 65 4 0 0
3 Runcing Hijau 8,5 9 9,52 81 150 62 4 0 0
4 Runcing Hijau 8.3 10 10,12 84 151 64 4 0 0
5 Runcing Hijau 8.5 10 9,52 81 153 62 4 0 0
Rerata Runcing Hijau 8.4 9 9,69 82 151.2 64.2 4 0 0
Tabel 2. Karakter Fenotip Tanaman Jagung Tetua Jantan

Bentuk Indeks
Lebar Total Panjang Tinggi Tinggi Jumlah daun di Rebah
ujung Warna Tulang
Sampel Daun jumlah daun Daun Tanaman Keberadaan atas tongkol Batan Rebah Akar (0/1)
daun Batang Daun
(cm) pertanaman (cm) (cm) Tongkol (cm) teratas g (0/1)
pertama (cm)
1 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
2 Runcing Hijau 7 9 11,7 83 203 73 4 0 0
3 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
4 Runcing Hijau 7 9 11.7 82 203 75 4 0 0
5 Runcing Hijau 6 8 14,1 85 218 80 4 0 0
6 Runcing Hijau 8 7 8,75 70 140 80 4 0 0
7 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 199 84 4 0 0
8 Runcing Hijau 9 7 5 45 160 65 4 0 0
9 Runcing Hijau 8 8 5,5 50 168 35 5 0 0
10 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 199 84 4 0 0
11 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 199 84 4 0 0
12 Runcing Hijau 8 8 10.6 80 200 70 4 0 0
13 Runcing Hijau 8 7 11,7 85 202 74 4 0 0
14 Runcing Hijau 7 10 12,9 85 189 70 4 0 0
15 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 186 80 4 0 0
16 Runcing Hijau 8 10 10,6 85 186 79 4 0 0
17 Runcing Hijau 9 8 10,8 83 215 80 4 0 0
18 Runcing Hijau 8 8 10,5 84 200 85 4 0 0
19 Runcing Hijau 7 8 10,5 84 203 80 5 0 0
20 Runcing Hijau 8 7 10,6 85 189 70 4 0 0
21 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 199 84 4 0 0
22 Runcing Hijau 8 8 10.6 80 200 70 4 0 0
23 Runcing Hijau 8 8 10.6 85 203 85 4 0 0
24 Runcing Hijau 8 8 10,6 84 180 40 4 0 0
25 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
26 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
27 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
28 Runcing Hijau 9 10 11,7 84 198 77 5 0 0
29 Runcing Hijau 7 9 11,7 82 203 75 4 0 0
30 Runcing Hijau 6 8 14,1 84 217 80 4 0 0
31 Runcing Hijau 9 10 11,7 84 203 80 4 0 0
32 Runcing Hijau 8 8 10,6 85 186 80 4 0 0

Rerata Runcing Hijau 7,69 8 10,88 80,91 195,72 74,81 4 0 0

Tabel 3 Karakter Fenotip Biji Jagung Hasil Persilangan


Warna Panjang butir Lebar butir Tebal butir Warna
Sampel Warna pericarp Warna Aelron
biji (mm) (mm) (mm) endosperm
1 Putih keabu-
8,76 10,14 4,98
Ungu abuan Keperakan Krem
2 Putih keabu-
8 10,14 4,98
Ungu abuan Keperakan Krem
3 ungu 8,76 10,14 4,98 Tidak berwarna Lainnya Krem
4 Ungu 8.76 10,14 4,98 Tidak Berwarna Lainnya Krem
5 Putih keabu-
8.76 10,14 4,98
Ungu abuan Keperakan Krem
6 Ungu 8 5 5 Ungu Tidak berwarna putih
Putih keabu-
8.76 10.14 4,98
7 Ungu abuan Keperakan krem
Putih keabu-
8,76 10.15 4,98
8 Ungu abuan Keperakan krem
Tidak Berwarna
8 5 5
9 Ungu (3) Ungu (5) (1) Putih (1)
Putih keabu-
8 10.14 4,98
10 Ungu abuan Keperakan krem
Putih keabu-
8 10.14 4,98
11 Ungu abuan Keperakan krem
Putih keabu-
8 10,14 4,98
12 Ungu abuan Keperakan krem
13 Ungu 8,76 10,14 5 Ungu Tidak berwarna Putih
Putih keabu-
8,76 10,14 4,98
14 Ungu (3) abuan (2) Keperakan (2)
Putih keabu-
8 10,14 4,98
15 Ungu abuan Keperakaan Krem
Putih keabu-
8 10, 14 5
16 Ungu abuan Tidak berwarna Krem
17 Ungu 8,76 10,14 4,99 Ungu (5) Lainnya Putih
18 Ungu 8 5 5 Ungu Tidak berwarna Putih
putih keabu-
8 10,14 5
19 Ungu abuan Keperakan (2) krem
20 Ungu 8,76 10,14 5 Ungu Tidak berwarna Putih
Putih keabu-
8,76 10,14 5
21 Ungu abuan Keperakan krem
Putih keabu-
8,76 10,14 5
22 Ungu abuan Keperakan Krem
23 Ungu 8,76 10,14 5 Ungu Tidak berwarna Putih
24 Ungu 8 10,14 5 Ungu Lainnya Putih
Putih keabu-
8,76 10,14 4,98
25 Ungu abuan Keperakan Krem
Putih keabu-
8 10,14 5
26 Ungu abuan Keperakan Krem
Putih keabu-
8,76 10,14 4,98
27 Ungu abuan Keperakan Krem
28 Ungu 8 10,14 4,98 Ungu Tidak berwarna Krem
putih keabu -
8,76 10,14 4,98
29 ungu abuan keperakan Krem
putih keabu-
8,76 10,14 4,98
30 ungu abuan keperakan krem
Putih keabu-
8 10,14 4,98
31 Ungu abuan Keperakan Krem
Putih keabu-
8 10,14 4,98
32 Ungu abuan Keperakaan Krem

PEMBAHASAN

Tabel 4. Analisis karakter kuantitatif pada tetua (U dan P) dan populasi hasil persilangan

Karakter Rerata
Bentuk Warna Lebar Total Indeks Panjang Tinggi Tinggi Jumlah Rebah Rebah
ujung Batang Daun jumlah Tulang Daun Tanaman Keberadaa daun di Batang Akar
daun (cm) daun Daun (cm) (cm) n Tongkol atas (0/1) (0/1)
pertama pertanama (cm) (cm) tongkol
n teratas
Tetua
Runcing Hijau 8.4 9 9,69 82 151.2 64.2 4 0 0
betina
Tetua
Runcing Hijau 7.68 8 10,88 80,91 195,72 74,81 4 0 0
jantan
F Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
(Fillial) diamati diamati diamati diamati diamati diamati diamati diamati diamati diamati diamati

Tabel 5. Karakter Fenotip Tetua dan Generasi Hasil Persilangan Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Jumlah X2hitung
Karakter/sifa Tetua Betina Tetua Hasil persilangan Expected O-E (O-E) 2
(O-E)2/E
t Jantan (Observed) (E)
Warna biji
Ungu 32 32 0 0 0
Putih 0 0 0 0 0
Hitam 0 0 0 0 0
Warna
pericarp
Putih Keabu-
21 24 3 9 0,375
abuan
Ungu 9 6 3 9 1,5
Tidak
2 2 0 0 0
berwarna
Warna
Aleuron
Keperakan 20 24 4 16 0.66
Tidak
8 6 2 4 0.66
berwarna
Lainnya 4 2 2 4 2
Warna
endosperm
Krem 25 30 5 25 0,83
Putih 7 2 5 25 12,5

Tabel 6. Uji Chi-kuadrat karakter kualitatif pada populasi hasil persilangan


Populasi hasil persilangan x2
No. Sifat Kualitatif x 2 Hitung
Jumlah Nisbah Tabel
1 Warna Biji
Ungu 32 0
Putih 0 0
Hitam 0 0
Total 0 5.99
2 Warna pericarp
Putih keabu-abuan 21 0,375
Ungu 9 1,5
Tidak berwarna 2 0
Total 1,875 5.99
3 Warna aleuron
Keperakan 20 0.66
Tidak berwarna 8 0.66
Lainnya 4 2
Total 3.32 5.99
4 Warna endosperm
Krem 25 0,83
Putih 7 12,5

Total 13,33 3.84


Keterangan:
x 2 Hitung<x 2Tabel Nisbah HK. Mendel diterima/Sesuai dengan HK. Mendel
x 2 Hitung>x 2Tabel Nisbah HK. Mendel tidak diterima/Tidak Sesuai dengan HK. Mendel
Gunakan X2 tabel dari buku panduan
PEMBAHASAN

Persilangan jagung merupakan suatu tindakan agronomis dalam mengawinkan


tanaman jagung dimana pengaruh warna dari biji jagung dipengaruhi oleh gamet
jantan pada endosperm tanaman induk, sehingga pada saat perkawinan warna dari
yang berasal dari sifat fenotipe jantan akan menutup sifat resesif yang lain. Pada
pengamatan ini, tanaman yang dijadikan obyek percobaan adalah tanaman jagung.
Adapun tanaman jagung digunakan sebagai bahan pengamatan karena selain mudah
disilangkan, hasilnya juga mudah diamati dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama.
Buah jagung mempunyai biji/butiran buah dengan massa yang relatif cukup besar
sehingga memudahkan pengamatan. Dengan demikian, pengaruh-pengaruh dari
fenomena tersebut dapat secara visual diamati melalui karakter-karakter tanaman
diantaranya bentuk buah, warna dan rasa, serta karakter glain.
Berdasarkan hukum pewarisan medel faktor – faktor yang menentukan
karakter berbeda diwariskan secara bebas satusama lain, yang mana faktor- faktor
tersebut kini dikenal dengan nama gen. Hukum mendel sendiri merupakan hukum
yanga mengatur pewarisan sifat secara genetik dari satu organisme kepada
keturunananya[ CITATION Cah10 \l 1033 ].
Hukum mendel dibagi menjadi dua, yaitu hukum mendel I dan hukum mendel
II. Pada hukum mendel I yang disebut juga sebagai hukum segregasi adalah kaidah
mengenai pemisahan alel pada pembentuka gamet. Pembentukan gamet yang ada
terjadi secara meiosis. Setiap sel gamet hanya menganudung satu gen dari alelnya.
Pewarisan sifat pada hukum mandel I mengunakan persilangan monohibrid.
Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di
dalam gamet mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan
individu baru[ CITATION Cah10 \l 1033 ]. hukum ini berlaku pada persilangan
gamet dihibrid, yaitu persilangan dengan dua sifat berbeda, dangan dua alel berbeda
pula.
Berdasarkan data pada table 1, 2, dan 3, perbedaan karakter fenotip pada tetua
jantan, betina maupun hasil persilangan baik yang bersifat kualitatif ataupun
kuantitatif tidak begitu jauh berbeda. Pada tetua jantan maupun tetua betina memiliki
hasil kualitatif yang keseluruhannya sama yaitu dengan warna batang hijau dan
bentuk ujung daun pertama yang runcing. Akan tetapi pada hasil persilangan dapat
ditemukan beberapa perbedaan hasil seperti pada warna biji, warna pericarp, warna
aleurone, dan warna endosperm. Lalu untuk hasil kuantitaif tidak dapat dikatakan
berbeda signifikan karena secara statistic hasil kuantitatif yang didapat tidak berbeda
jauh dan tidak ada kekhususan yang membuat perbedaan yang signifikan. Kemudian
hasil kualitatif pada table di atas bahwa nisbah yang di dapatkan sesuai dengan hukum
mendel terdapat pada hasil warna biji, warna pericarp dan warna aleurone karena hasil
x 2 Hitung kurang dari x 2Tabel. Sedangkan hasil sifat kualitatif yang nisbahnya tidak
sesuai dengan hukum mendel, yaitu dengan x 2 Hitung 13,33 yang melebihi x 2Tabel
dengan nilai 3.84.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan


bahwa karakter fenotip pada tetua jantan maupun betina tidak ditemukan hasil yang
berbeda pada hasil sifat kualitatifnya. Akan tetapi pada hasil pengamatan terdapat
beberapa hasil yang menunjukan perbedaan. Diantaranya adalah bentuk biji dan
warna biji jagung yang berbeda-beda. Sedangkan pada sifat kuantitatifnya baik pada
tetua jantan, betina maupun hasil pengamtan tidak dapat dikatakan memiliki
perbedaan secara signifikan karena secara statistik hasil kuantitatif yang didapat tidak
berbeda jauh dan tidak ada kekhususan yang membuat perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, F., 2010. Kombinatorial dalam hukum pewarisan mendel.. Makalah II2092
Probabilitasdan Statistik..
Fauzi, A. & Corebima, A., 2016. Pemanfataan Drosophila melanogaster sebagai
organisme model dalam mempelajari Hukum Pewarisan Mendel. In Seminar
Nasional Biologi , pp. 372-377.
R.N., I., M, Y. & Anditakdir, M., 2008. Asal, sejarah, evolusi, dan taksonomi tanaman
jagung. Maros: Balai Penelitian Tanaman Serelia..

Wijayanto, D. A., Hidayat, R., & Hasan, M. (2013). Penerapan Model Persamaan
Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua Sifat
Beda Application of

Prabowo, A. N., Isnawan, B. H., Studi, P., Fakultas, A., & Yogyakarta, U. M. (2017).
Pewarisan Karakter Fenotip Generasi F1 Hasil Persilangan Tanaman Jagung
( Zea Mays L.) Tinggi Antosianin dan Kaya Amilopektin dengan Metode Single
Cross. 2015.

Bahar, H., F. Kasim., dan S. Zen. 2004. Stabilitas dan adaptabilitas enam populasi
jagung di tanah masam. 1 : 55-61.

Yogyakarta, 19 Juni 2021

Asisten Praktikan

( ) ( Devianto P. )

Anda mungkin juga menyukai