Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

ACARA
ENZIM
A. IDENTITAS PRAKTIKUM
1 . Nama Praktikan : Rinaldi Azhari Komendangi
2. NIM : 20200210061
3 . Gol/Kel : B1/Agroteknologi B
4. Hari/ Tanggal ; Jumat/30 April 2021
5. Asisten : Herda Pratiwi
6. CoAss : Worodiyanti Tri Hapsari

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh PH dan suhu terhadap kerja enzim
2. Mengetahui pengaruh penambahan enzim alami terhadap suatu reaksi

C. PERLENGKAPAN
Alat Bahan

 Tabung reaksi  Larutan buffer Ph 4,6 dan 8


 Rak tabung reaksi  Amilum
 Pipet tetes  Enzim Diatase (Lendir bekicot)
 Water bath  Larutan Iod 0,01 N
 Gelas ukur  Larutan Benedict
 Cawan porselen  Ekstrak Tauge
 Penjepit kayu  Ekstrak Kacang Hijau

D. HASIL PENGAMATAN

1. PENGARUH pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM DIASTASE


Waktu 4 6 8
pH Warna Endapan Warna Endapan Warna Endapan
(biru) ++ Biru (+ Ungu
0l - - -
+ ++) (+++)
Biru-
l (biru) ++ Ungu
3 + ungu (+ - -
+ (+++)
++)
(biru) ++ Biru (+ Biru (+
6l ++ - +++
++ +) +++)
(biru) ++ Biru (+ Biru (+
9l +++ ++ ++
++ +++) +++)
benedict (biru) + - (biru) + - (biru) + -

2. PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS ENZIM DIASTASE


Warna 1(sebelum Warna 2 (saat hingga
Suhu
inkubasi 15 menit) setelah ditetesi Iod)
Biru (+++++) -->
Suhu kamar Bening kekuningan
Biru (memudar)
Biru (+++++) -->
40oC Bening kekuningan
Ungu (memudar)
Biru (+++++) -->
100oC Bening kekuningan
Bening kekuningan

3. UJI AMILASE DARI KECAMBAH


Kecambah/Tauge Kacang hijau
Waktu (saat hingga setelah (saat hingga setelah
ditetesi Iod) ditetesi Iod)
0l Ungu (++) Ungu (+) hilang
5l Ungu (+) Ungu (+)  hilang
10l Ungu (+) Ungu (+)  hilang

E. PEMBAHASAN

Enzim merupakan suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktivitas
biologi. Enzim berfungsi sebagai biokatalisator di dalam sel dan sifatnya sangat khas. Di dalam
jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam keadaan normal
tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya di dalam sel terdapat banyak
jenis enzim yang berlainan kekhasannya, sehingga suatu enzim hanya mampu menjadi
katalisator untuk reaksi tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisis suatu kelompok
substrat, ada pula yang hanya satu kelompok substrat saja, dan ada pula ynag bersifat
stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam sistem biologis, maka enzim
juga disebut sebagai biokatalisator (Ariandi., 2016)
Enzim dalam aktivitasnya bekerja secara spesifik terhadap substrat yang akan
dikatalisisnya dengan begitu kita akan dapat mengetahui berapa besar aktivitas yang dilakukan.
Seperti contoh adalah enzim yang bekerja untuk mendegrasi amilum adalah amilase. Enzim ini
banyak terdapat pada saliva, sehingga makanan yang dikunyah lama akan terasa manis karena
senyawa polisakarida akan terurai menjadi monosakarida (Ariandi., 2016)
Pada praktikum acara enzim kali ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu
terhadap aktivitas kerja enzim dan Mengetahui pengaruh penambahan enzim alami terhadap
suatu reaksi dari bahan  sumber alami. Adapun bahan yang digunakan yaitu menggunakan
amilum, enzim diatase yang berasal dari lendir bekicot, larutan buffer pH 4,6 dan 8, larutan Iod,
larutan Benedict, ekstraktauge, ekstrak kacang hijau. Serta alat yang digunakan yaitu tabung
reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, water bath, gelas ukur, cawan porcelen, penjepit kayu, label
dan alat tulis. Praktikum ini dilakukan dengan 3 pengujian, yaitu pengaruh pH terhadap aktivitas
enzim diatase, pengaruh suhu, dan uji amilase dari kecambah.
Pengujian yag dilakukan menggunakan perlakuan pH yang berbeda yaitu larutan buffer
dengan pH 4,6 dan 8. Kemudian ditambahkan dengan 3 ml amilum diatase 1%. Setelah itu di
inkubasi pada water bath bersuhu 40ºC. Diamati setiap 3 menit ketiga tabung dengan mengambil
satu tetes dan diteteskan pada porcelen, tambahkan dengan satu tetes larutan Iod, catat perubahan
warna yang tejadi dan sisa ahkhir pada tabung diuji dengan larutan Benedict. Pada pengujian
pH, indikator yang diamati pada pengujian yaitu perubahan warna biru pada sampel dan adanya
endapan yang muncul. Pada pH 4 dan 8, diperoleh data hasil pengamatan bahwa semakin lama
waktu inkubasi pada water bath maka semakin tinggi juga endapan dan perubahan warna
menjadi lbiru (pekat). Berbeda dengan pH6, terjadi penggumpalan lebih sedikit karena rusaknya
dari struktur enzim yang tidak terlalu banyak. Berdasrakan teori (menyatakan bahwa tinggi-
rendahnya pH dapat mempengaruhi struktur ion pada enzim, serta menyebabkan terjadinya
proses denaturasi sehingga mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim pH. pH optimumnya
ditandai dengan perubahan warna larutan amilum menjadi biru (Suarni & Patong, 2007)

Pada pengujian kedua yaitu uji suhu terhadap kerja enzim, masing-masing tabung reaksi
ditambahkan dengan amilum sebanyak 2ml dan diatase sebanyak 2 ml. Kemudian dilakukan
perlakuan dengan di inkubasi pada kedua suhu yang berbeda, yaitu pada suhu kamar, suhu 40ºC
dan 100ºC selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan penambahan larutan Iod 1 ml pada masing-
masing tabung dan amati perubahan warna yang terjadi. Sebelum dilakukan inkubasi, ketiga
tabung reaksi belum mengalami perubahan warna (bening kekuningan). Kemudian setelah
dilakukan perlakuan, pada suhu kamar dan suhu 40º diperoleh warna biru memudar dan ungu
memudar. Hal ini berbeda pada suhu inkubasi 100ºC yaitu warna bening kekuningan. Ini
mengindikasikan bahwa suhu yang ekstrem dapat mendenaturasikan (menghancurkan) enzim
(Kiran O & Arihan., 2005). Denaturasi enzim dapat terjadi apabila diatas suhu 60ºC. Sedangkan
pada suhu yang optimal enzim sangat aktif dengan kecepatan yang bertambah. Enzim dapat aktif
terjadi karena energi kinetik yang semakin besar, sehingga tumbukan antara sisi aktif dan subtrat
enzim semakin bertambah. Semakin tinggi suhu, maka semakin tinggi energi kinetik yang
dihasilkan (Anggraini, 2015)

Pada uji amilase dari kecambah, menggunakan sempel ekstrak dari tauge dan kacang hijau
yaitu dilakukan dengan menambahkan aquades pada sampel, setelah itu ditambahkan dengan 3
ml amilum 1% dan diatur pH-nya dengan menambahkan 6ml larutan buffer Ph 6, dilakukan
inkubasi dengan water bath pada suhu 40ºC dan diambil satu tetes sampel pada menit ke 5 dan
10. Pengujian sedeharna menghasilakan ekstrak tauge aktivitas enzim cukup tinggi sebelum
dilakukan inkubasi dan pada ekstrak kacang hijau aktivitas yang sama tinggi sebelum dan setelah
di inkubasi. Perbedaan waktu dikarenakan perbedaan banyaknya kandungan enzim amilase yang
terdapat pada ekstrak dari tauge dan ekstrak dari kacang hijau.

F. KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa perubahan pH dapat mempengaruhi
aktivitas enzim, suhu optimum dari enzim sekitar 40ºC dan pada suhu 100ºC enzim mengalami
denaturasi (kehancuran). Aktivitas enzim amilase pada ekstrak tauge tertinggi sebelum dilakukan
inkubasi dan pada ekstrak kacang hijau sama tingginya sebelum dan setelah dilakukan inkubasi

(Poedjadi & Anna, 2006)(Soeka, 2010)(Laila et al., 2007)(Suhartono, 1990)


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, W. (2015). Pengaruh Ph Terhadap Aktivitas Enzim Kitinase dari Isolat


Actinomycetes dengan Metode Somogyi-Nelson. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Biruni, 4(2), 219.
Ariandi. (2016). Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa. Jurnal Dinamika, 7(1), 74–82.
Kiran O, U. C., & Arihan., B. (2005). Effects of carbon sources and various chemicals on the
production of a novel amylase from thermophillic Bacillus sp. K-12. Biology Journal, 29,
99–103.
Laila, A., Fetra, A., Hendri, J., & Suka, I. G. (2007). PENINGKATAN STABILITAS ENZIM
AMILASE MELALUI AMOBILISASI PADA
POLIMER KITOSAN. Jurnal Sains MIPA, 13(2), 119–
126.
Poedjadi, & Anna. (2006). Dasar-Dasar Biokimia. UI Press.
Soeka, Y. S. (2010). OPTIMASI DAN KARAKTERISASI a-
AMILASE DARIISOLAT AKTINOMISETES YANG
BERASAL DARI KALIMANTAN TIMUR. Berita
Biologi, 10(3).
Suarni, & Patong, R. (2007). Potensi Kecambah Kacang Hijau sebagai Sumber Enzim Α-
Amilase. (pp. 332–336). Indo. J. Chem.
Suhartono, M. T. (1990). Enzim dan Bioteknologi. Depdikbud. Dirjen Dikti PAU Bioteknologi
IPB.

Yogyakarta, 30 April 2021


Asisten Praktikan
( Herda Pratiwi ) ( Rinaldi Azhari Komendangi )

Anda mungkin juga menyukai