NIM : 20180210193
Kelas : Agroteknologi D
I. TANAH
A. Ujud :
2. Ciri : Pasir— Butiran batuan kecil berdiamter kurang lebih (0,05-0,2 mm)
berasal dari pelapukan kimia dan fisika batuan. Tanah pasir dicirikan
memeiliki ruang cukup besar antar partikelnya sehingga bertekstur lepas
dan gembur serta memilki kapasitas serap air 70% (Buckman dan Brody,
1982).
Debu— butiran partikel yang merupakan bagian lebih kecil dari pasir
dengan diameter kurang lebih (0,002-0,05 mm).
Lempung— butiran terkecil dari tanah yaitu dengan diameter kurang dari
0,002 mm.
3. Sifat : Pasir-- Tanah dengan partikel pasir yang banyak, memiliki tingkat
penyimpanan air yang rendah, dikarenakan besarnya ruang pori antar
partikel menyebabkan air dalam tanah berinfiltrasi.
Debu-- Semakin halus partikel debu pada tanah maka semakin kuat tanah
dalam menahan air. Bentuk partikelnya yang kecil membuat debu mudah
terbang terbawa angin.
Lempung-- Tanah jenis ini sukar dalam melewatkan air, sehingga akan
menciptakan genangan pada sebuah cekungan serta pada tanah berlereng
tingkat erosinya semakin tinggi. Tanah lempung terdapat pada bagian
tanah horizon B yang memiliki warna khas, yaitu coklat, coklat kemerah-
merahan, dan coklat kekuning-kuningan. Horizon B merupakan tempat
diendapkannya lempung dan sesquioxide, sehingga komponen terlarut
yang merembas dari atas mengendap pada horizon ini.
B. Proses :
1. Unsur : Pelapukan
3. Sifat : Proses dekomposisi dan disintegrasi berlangsung dalam jangka waktu yang
lama dan secara terus menerus.
C. Fungsi :
1. Unsur : Media tanam, tempat tumbuh dan berkembang akar, penyedia kebutuhan
primer, dan penyedia kebutuhan sekunder.
2. Ciri : Media tanam— didalam tanah tersimpan berbagai unsur yang dibutuhkan
oleh tanaman dan tumbuhan.
A. Ujud :
2. Ciri : Bunga— memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, tangkai bunga, benang
sari, dan putik.
f) Mengadakan percabangan.
B. Proses :
1. Unsur : Pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, perkecambahan, dan fosintesis
2. Ciri : Pertumbuhan primer— akar dan batang tumbuh memanjang. Pada akhir
perkecambahan tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Pada ujung
batang dan akar terdapat sel-sel meristem yang dapat berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
3. Sifat : berlangsung terus-menerus selama tanaman itu hidup. Proses akan terhenti
ketika tanaman tersebut mati. Pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman bersifat irreversible atau tidak dapat kembali.
C. Fungsi :
3. Sifat : CO2 yang diserap dan O2 yang dihasilkan dalam proses fotosintesis mampu
mengurangi temperatur panas udara sehingga udara di sekitar terasa sejuk.
Penanaman vegetasi setebal 30 m mampu mengurangi kebisingan sebesar
3-5 dBA (Harris dan Dines, 1998).
III. IKLIM
A. Ujud :
1. Unsur : curah hujan, suhu, kelembapan, radiasi matahari, dan angin.
2. Ciri : Hujan— berupa titik-titik air sebesar 5-20 mm dan jatuh dengan kecepatan
rata-rata 0,01-5 cm perdetik. Besar kecilnya titik-titik air bergantung pada
besar kecilnya partikel uap air di atmosfer. Jenis hujan berdasarkan
besarnya dibedakan menjadi dua yaitu kecil antara 0-21 mm per hari Pada
umumnya diawali dengan peristiwa mendung.
Curah Hujan— a) dipengaruhi oleh garis lintang suatu daerah.
b) Merupakan bentuk presipitasi berbentuk cairan.
c) Curah hujan yang tinggi mencapai 100 mm per harinya.
d) Di Indonesia curah hujan dipengaruhi oleh angin monsun Asia—
Australia, el-Nino, sirkulasi Timur-Barat dan sirkulasi Utara-Selatan serta
beberapa sirkulasi karena pengaruh lokal (McBride, 2002).
Radiasi Matahari—
B. Proses:
1. Unsur :
2. Ciri :
3. Sifat :
C. Fungsi :
1. Unsur :
2. Ciri :
3. Sifat :
Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmosfer. Berdasarkan penyebarannya di
muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebaran secara horisontal dan
vertikal.
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak
langsung akan adanya perubahan suhu di udara.
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut
tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam
dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun.
Keadaan suhu udara pada suatu tempat di permukaan bumi akan ditentukan oleh faktor-
Semakin lama matahari memancarkan sinarnya disuatu daerah, makin banyak panas yang
diterima. Keadaan atmosfer yang cerah sepanjang hari akan lebih panas daripada jika hari itu
berawan sejak pagi.
Kemiringan Sinar Matahari
Suatu tempat yang posisi matahari berada tegak lurus di atasnya, maka radiasi matahari yang
diberikan akan lebih besar dan suhu ditempat tersebut akan tinggi, dibandingkan dengan tempat
yang posisi mataharinya lebih miring.
Keadaan Awan
Adanya awan di atmosfer akan menyebabkan berkurangnya radiasi matahari yang diterima di
permukaan bumi. Karena radiasi yang mengenai awan, oleh uap air yang ada di dalam awan
akan dipencarkan, dipantulkan, dan diserap.
Perbedaan sifat darat dan laut akan mempengaruhi penyerapan dan pemantulan radiasi matahari.
Permukaan darat akan lebih cepat menerima dan melepaskan panas energy radiasi matahari yang
diterima dipermukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya