O
L
E
H
Puji dan syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatNya saya dapat menyelesaikan tugas saya yang berjudul “Ekosistem Rawa
Gambut” dengan tepat waktu.
Tak lupa saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak
Muhammad Riza Kurnia Lubis, S.Pi, M.Si sselaku pendidik mata kuliah
hidrologi. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan
masukan untuk tugas ini.
Demi kesempurnaan makalah ini saya sangat berharap kritik dan saran
yang membangun. Demikian makalah ini saya perbuat semoga bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
napas maupun seperti penupang pohon. Beberapa contoh seperti danau Bento
yang terletak di selatan gunung Tujuh dan di barat laut danau Kerinci dikelilingi
oleh hutan rawa liar tawar. Beda hutan rawa air tawar dengan hutan rawa gambut
adalah pada hutan rawa air tawar tidak terdapat kandungan gambut yang tebal dan
sumber airnya berasal dari air hujan dan air sungai.
BAB II
PEMBAHASAN
Komponen Biotik
Kekhasan lingkungan abiotik hutan Rawa Gambut membuat hanya spesies
tertentu yang mampu bertahan di lingkungan ekosistem ini. Berdasarkan sub
ekosistem yang ada pada ekosistem ini (akan dibahas kemudian) beberapa tipe
komponen biotic yang dapat hidup disekitar kawasan ekosistem ini adalah sebagai
berikut :
a. Subekosistem sungai :
Ikan, Udang, Siput, dan hewan sungai lain.
Ganggang dan lumut
Tumbuhan air seperti enceng gondok
5
Komponen Abiotik
Berdasaran penyebab genangannya, lahan rawa diba gi menjadi tiga, yaitu
rawa pasang surut, rawa lebak (rawa non pasang surut) dan rawak lebak peralihan.
1. Rawa pasang surut
Rawa pasang surut merupakan lahan rawa yang genangannya dipengaruhi
oleh pasang surutnya air laut. Tingginya air pasang dibedakan menjadi dua,
yai tu pasang besar dan pasang kecil. Pasng kecil, terjadi secara harian (1-2
kalisehari).
2. Rawa lebak
Rawa lebak adalah lahan rawa yang genangannya terjadi karena luapan air
sungai dan atau air hu jan di daerah cekungan pedalaman. Genangannya
umumnya terjadi pada musim hujan dan menyu sut pada musim kemarau.
3. Rawa lebak peralihan
Lahan rawa lebak yang pasang surutnya air laut masih terasa di saluran
primer atau di sungai. Pada lahan sperti ini, endapan laut dicirikan oleh
adanya lapisan pirit, biasanya terdapat pada ke dalaman 80 - 120 cm dibawah
permukaan tanah.
6
yang berakar serabut guna mengatur kadar air yang masuk didaerah basah
seperti ini.
e. Mudah Terbakar
Sifat lahan gambut yang kaya nutrient dan relative kering dipermukaan
menyebabkan lahan gambut mudah terbakar. Biasanya kebakaran gambut ini
sulit dipadamkan karena cepat menjalar ke lapisan dalam gambut.
f. Kesuburan Gambut
Kesuburan gambut dibagi menjadi tiga tingkatan :
1) Eutropik (subur)
2) Mesotropik (sedang)
3) Oligotopik (tidak subur)
Biasanya lahan yang hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber air
cenderung lebih tidak subur. Sedangkan lahan yang ikut mengandalkan
sumber air sungai relative lebih subur dari yang lainnya.
g. Biasanya terdapat pada hutan hujan dataran rendah bertopografi relative datar
h. Pengikat karbon yang baik
Fungsi sebagai pengikat karbon hutan rawa gambut sangat membantu
keseimbangan iklim global mengingat emisi karbon diudara dituduh sebagai
penyebab utama pemanasan global yang terjadi belakangan.
sekitar. Ketika hutan rawa gambut dibuka maka air dan nutrient hutan akan
keluar dan gambut akan miskin unsure hara dan sangat kering. Fungsi
pengikat air ini sendiri tidak dapat dipulihkan lagi dalam waktu yang singkat.
Dangkalnya unsure hara pada hutan rawa gambut
Hal ini menyebabkan penurunan permukaan tanah hingga tumbuhan yang
mampu bertahan makin berkurang, gersang, dan tidak ada lagi hewan yang
mampu hidup. Hal ini mengancam keberlanjutan hewan-hewan langka yang
hidup didalamnya. Dan ketika musim hujan, ancaman banjir akan semakin
besar meskipun hutan ini telah diganti dengan parit dan system drainase yang
baik.
b. Pemanasan Global tinggi karna karbon hilang
Lahan gambut merupakan pengikat karbon yang baik. Jika lahan gambut
berkurang, karbon yang dilepaskan akan semakin banyak, Karbon lapisan
ozon akan membengkak hingga merusak ozon. Demikian Lahan gambut
harus dipertahankan.
c. Penurunan Permukaan tanah menimbulkan genangan air yang sifatnya
permanen. Selain itu penurunan lahan bergambut menyebabkan lahan
mongering dan semakin mempertinggi peluang terjadinya kebakaran lahan
d. Lahan yang rusak dan tidak produktif lagi biasanya akan ditinggalkan oleh
penduduk
Berikut bagan pengaruh berkurangnya ekosistem hutan rawa gambut :
BAB II
PENUTUP
http://www.warsi.or.id/Highlight/Advocacy/Kerumutan.htm
http://jurnalagriepat.wordpress.com/
http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip012088.pdf
http://www.slideshare.net/semua17an/kimia-tnah-gambut
http://www.fire.uni-freiburg.de/GlobalNetworks/PeatlandFireNetwork/Sumatera-
peatland-fire-proc-Part-4.pdf