Anda di halaman 1dari 8

KIMIA TANAH

1. Apa peranan pH dalam tanah? Faktor apa saja yang mempengaruhi pH tanah? Beri contoh!
2. Berapa pH ideal untuk tanah subur? Bagaimana mengelola tanah yang bersifat asam dan basa
sehingga menjadi tanah subur?
3. Apa yang dimaksud dengan hujan asam? Apa pengaruhnya terhadap keasaman dan kesuburan
tanah? Jelaskan!
4. Apa yang dimaksud dengan KTK dan jelaskan apa hubungannya dengan kimia tanah!
5. Apa yang dimaksud dengan tanah gambut? Bagaimana mengelola lahan gambut?
6. Bagaimana menyuburkan tanah gambut? Berikan contohnya!

Jawab:

1. pH tanah memiliki kandungan unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) unsur hara
inilah yang sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman. Pada tanaman yang terlalu masam,
tanaman tidak dapat memanfaatkan NPK dan zat lain yang mereka butuhkan. sehingga tanaman
mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracun logam berat dan mati keracunan.

Faktor yang mempengaruhi pH tanah:

- Kejenuhan Basa (KB), makin besar kejenuhan basa, semakin tinggi pH tanah dan sebaliknya
bila kejenuhan basa rendah, maka pH rendah.
- Sifat koloid yang mudah mendisosiasikan ion H + ke larutan tanah
- Macam kation yang terjerap, koloid-koloid yang menjerap Na + dan ion basa-basa yang lain
akan mempunyai pH tinggi.
- Jumlah curah hujan
- Drainase tanah internal
- Tipe vegetasi
- Aktivitas manusia
- Ketersediaan unsur hara
- Tekstur tanah dan stuktur tanah
- Ketersediaan air
- Bahan organik

2. Tanah yang subur memiliki kadar pH yang netral atau berkisar antara 6,5-7,5. Untuk tanah yang
masam dapat dilakukan pemberian kapur (bertujuan untuk meningkatkan pH tanah dari sangat
masam atau masam ke pH agak netral atau netral), pemberian bahan organic, pupuk posfat,
Pemberian mikroorganisme pengurai akan mempercepat dekomposisi bahan organik dalam
tanah sehingga akan membantu ketersediaan dan keseimbangan unsur hara. Untuk tanah yang
basa: upuk yang mengandung belerang yang bisa digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ),
Magnesium sulfat, Kalium sulfat, tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian bahan organik/
pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah.
3. Hujan asam adalah hujan yang mempunyai kadar keasaman (pH) yang rendah < 5,6.
4. KTK atau Kapasitas Tukar Kation tanah adalah kemampuan tanah untuk menjerap dan menukar
atau melepaskan kembali ke dalam larutan tanah. Di dalam tanah, komponen yang mempunyai
muatan adalah lempung dan bahan organik tanah (senyawa organik). Tanah dengan KTK tinggi
bila didominasi oleh kation basa, Ca, Mg, K, Na (kejenuhan basa tinggi) dapat meningkatkan
kesuburan tanah, tetapi bila didominasi oleh kation asam, Al, H (kejenuhan basa rendah) dapat
mengurangi kesuburan tanah.
5. Tanah gambut adalah tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 30% dengan ketebalan
gambut lebih dari 50 cm yang terbentuk dari hasil dekomposisi bahan-bahan organic seperti
daun, ranting, semak belukar dll, yang berlangsung dalam kecepatan lambat dan dalam suasana
anaerob. Pengelolaan lahan gambut: Lahan pada kawasan gambut tipis dengan ketebalan
gambut kurang dari tiga meter dapat dimanfaatkan untuk budidaya kehutanan, pertanian,
perikanan dan perkebunan. Kawasan yang memiliki gambut dengan ketebalan lebih dari tiga
meter dan kawasan yang berfungsi lindung dimanfaatkan untuk konservasi.
6. diberikan amelioran yang berupa bahan organik atau anorganik. Fungsi amelioran yaitu sifat-
sifat kejenuhan basa tinggi, meningkatkan pH gambut, kandungan unsur hara yang lengkap,
sehingga juga berfungsi sebagai pupuk dan mempunyai kemampuan memperbaiki struktur
tanah gambut. Macam-macam amelioran seperti abu vulkanik, kapur, penambahan tanah
mineral, segi vegetasi dan abu hasil pembakaran.

MUSEUM TANAH

Tanah: Tubuh alam yang terbentuk akibat proses pembentukkan tanah (pedogenesis)

Klasifikasi tanah: pengelompokkan tanah berdasarkan sifat yang sama atau hamper sama kemudian
diberi nama agar mudah dikenali-dipahami-dibedakan satu dengan lainnya, pemanfaatan dan
pengelolaan tanah ditujukan khususnya dibidang pertanian/non pertanian.
Jenis batuan:

- Rijang
- sekis
- kalkarenit
- andesit
- basalt

Proses pembentukkan tanah:

1. Penghancuran batuan: penghancuran batuan dari ukuran besar menjadi lebih kecil disebabkan
oleh iklim. Ada 3 proses yakni fisika, kimia dan pelapukan biologi
2. Pelapukan batuan: air, udara masuk ke sela batuan sehingga mulai melapuk lalu sebagian unsur
hara mulai dibebaskan dan mendorong makhluk hidup seperti lumut & mikroba untuk tumbuh
sehingga menyebabkan batu melapuk.
3. Perkembangan awal (pembentukkan lapisan horizon): lapisan atas terbentuk, aktivitas mulai
berjalan baik, humus dan bahan oganik tanah mulai terbentuk, tumbuhan masih sebatas
tanaman dengan akar serabut/pendek.
4. Perkembangan lanjutan (mulai ada lapisan horizon lainnya): terbentuk lapisan bawah
permukaan yang terjadi melalui pemindahan dan penimbunan bahan halus.

Jenis tanah:

1. A(B)C : Arenosol
2. ABwC : andosol, latosol, molisol, kambisol
3. ABgC : gelisol
4. ABtc : nitosol, podsotik, meditera
5. AEBtgC: planosol
6. ABhsC : podsol
7. ABoC : oksisol
8. ABcC : lateritik

Sampel/tipe tanah:

- Tanah podsol: tanah telah mengalami podolisasi yang dominan. Bahan induknya endapan pasir.
Potensi penggunaannya untuk berbagai komoditas holtikultura, tanaman tahunan, tanaman
rempah. Unsur haranya rendah dengan pH yang sangat asam.
- tanah mediteran: memiliki unsur hara yang rendah ke sedang, kejenuhan basanya >35% dengan
pH asam ke netral. Potensi penggunaannya untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura,
tanaman tahunan dan tanaman rempah.
- tanah gambut (orgaosol/ordo histosol) : nah yang terbentuk dari bahan organik yang berasal
dari pelapukan sisa tanaman. Terjadi dalam jangka waktu lama dan umumnya dalam keadaan
tergenang (rawa). Sifat kimianya meliputi unsur hara yang rendah, pH <4, KTK tinggi, bobot isi
rendah. Tanah gambut yang tipis berpotensi untuk tanaan tahunan (karet, kelapa sawit) dan
holtikultura lain seperti nanas, lidah buaya.
- Tanah gambut tropika: terbentuk dari pohon berkayu
- Tanah gambut subtropika: terbentuk dari bahan organi yang lebih halus seperti lumut, ganggang
dan semak belukar.
- tanah andosol: bahan induknya adalah andesit dengan solum tebal, terbentuk dari vulkam
masam dan berada di wilayah iklim basah dengan drainase baik serta permeabilitas lambat
sampai sedang yang peka terhadap erosi. Unsur hara rendah tapi dapat ditingkatkan pH dengan
pengapuran dan dapat dikembangkan untuk holtikultura (sayur & buah), perkebunan sawit, dan
rempah.
- Tanah Grumosol (mirip andosol)
- Tanah alluvial tsunami: bahan induknya adalah endapan bahan sedimen, biasanya digunakan
disawah dan tanaman belukar, sifat kimianya meliputi unsur hara yang rendah, pH asam –
netral. Dengan pelapukan dapat ditanami holtikultura dan tanaman tahunan.

Faktor pembentuk tanah: bahan induk, iklim, topografi/relief, vegetasi.

Komposisi tanah: bahan mineral, bahan organik, air, dan udara.

Kandungan tanah:

- pH (kelembapan)
- unsur hara

Biologi tanah:

- Pupuk hayati (inokulan) diinokulas dari mikroba unggul yang mampu menyediakan hara nitrogen
dan fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan tanaman dari hormone pertumbuhan yg
dihasilkan mikroba.
- dekomposer yang mampu menghancurkan/mendegradasi sisa-sisa tanaman seperti jerami,
sampah pasar, dan sampah rumah tangga untuk dijadikan kompos dalam waktu cepat.
- Bioindikator kesehatan/kualitas tanah dikembangkan dari sifat-sifat tanah yang sensitif terhadap
pengelolaan dan perubahan lingkungan sebagai peringatan diri untuk dapat ditindak dan
dilakukan pemulihan.
Kimia Anorganik:

1. Mengapa hidrogen melimpah tetapi tidak banyak digunakan?


Jawab: hidrogen merupakan unsur yang melimpah tapi tidak banyak digunakan karena bila
dicampur dengan dara/oksigen akan menimbulkan kebakaran dan ledakan.
2. Jelaskan tentang oksida halogen dan oksihalogen!
Jawab:
 Oksida halogen adalah senyawa halogen yang mengandung oksigen. Semua halogen
dapat membentuk senyawa oksida,contoh seperti fluorin dapat membentuk oksida OF2
dan O2F2. Juga terdapat pada senyawa klorin, contoh Cl2O, Cl2O3, ClO2, Cl2O4, dan Cl2O7.
Tetapi senyawa klorin tidak stabil (reaktif) sehingga sering meledak tiba-tiba. ClO2 juga
dikenal sebagai bahan pemutih bubur kertas (pulp).
 Asam oksihalida adalah asam yang mengandung unsur O dan halogen (unsur golongan
VIIA yakni F, Cl, Br, I dan At). Halogenya memiliki bilangan oksidasi (+1,+3 dan +7) untuk
Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan. Garam oksihalogen lebih stabil dari pada
asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air. Asam Oksi memiliki rumus H-O-X.
Makin banyak O, maka makin kuat asamnya, begitu pula oksidanya. Hal ini disebabkan
atom O disekitar halogennya yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga H
mudah lepas. Terjadi hanya pada halogen yang memiliki biloks positif dan dapat terjadi
reaksi halogen dengan air. Contoh: penambahan Cl2 dalam air menghasilkan HCl dan
HOCl (hipoklorida), biloks hipoklorida adalah
Biloks Cl + biloks O + biloks H = 0
Biloks Cl + (-2) + 1 = 0
Biloks Cl = +1
3. Alkali tanah (Gol IIA) – Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Manfaat: Be – untuk alloy tembaya, Mg – untuk konstruksi dan reagen Grignard,
Sifat : tidak larut dalam air dan tahan terhadap pemanasan
Bahaya:
Proses pembuatan: Be dapat dibuat dengan reduksi BeF2 dengan Mg atau Ca, elektrolisis BeCl2.
Mg dalam skala besar dengan proses elektrolisis garam halidanya, reduksi dolomite terkalsinasi
dengan alloy ferrosilicon. Ca – elektrolisis leburan CaCl2, dan CaCO3 dan HCl, hasil samping
proses Solvay Na2CO3. Sr – elektrolisis leburan SrCl2, diisolasi dari reduksi SrO dengan Al. Ba –
reduksi BaO dengan Al.
Cara memperoleh:

Alkali – Li, Na, K, Rb, Cs, Fr


Manfaat:
Sifat : logam putih mengkilat, padat tapi lunak pada suuh normal, reaktif
Bahaya:
Cara memperoleh: elektrolisis NaCl dengan CaCl2 (proses Downs), elektrolisis KCl, solvay
Non logam
Hidrogen
Manfaat: bahan bakar, dibutuhkan dalam proses produksi methanol-etanol-alkohol,
pembentukkan logam dari oksidanya.
Sifat : colorless, odorless, tasteless, bentuknya gas
Bahaya: mudah meledak
Cara memperoleh: Steam reforming yakni dengan men-steam H2 dengan metana pada suhu
tinggi 700-1100 oC.

Golongan Oksigen
Manfaat: Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi, digunakan untuk menghasilkan
radiasi sinar alfa.
Sifat : padat, metalloid, mudah menguap dan pemancar alpha.
Bahaya: toksisitasnya tinggi
Cara memperoleh: Langsung diekstrak dari bijih uranium , dipisahkan secra kimiawi dari radium-
226

Nitrogen – N, P, As, Sb, Bi


N
Manfaat: untuk mengurangi bahaya kebakaran, sebagai refrigerant.
Sifat : tidak berbau dan berwarna,
Bahaya:
Sumber: KNO3, NaNO3
Cara memperoleh: diproduksi melalui distilasi fraksional udara cair, atau melalui cara mekanis
dengan menggunakan bahan baku udara (membran osmosis balik bertekanan atau penjerapan
ayun tekanan); skala lab, dibuat melalui perlakuan larutan amonium klorida dengan natrium
nitrit.

P
Manfaat:
Sifat :
Bahaya:
Proses pembuatan:
Cara memperoleh:

As
Manfaat:
Sifat :
Bahaya:
Proses pembuatan:
Cara memperoleh:
Sb
Manfaat:
Sifat :
Bahaya:
Proses pembuatan:
Cara memperoleh:

Bi
Manfaat:
Sifat :
Bahaya:
Proses pembuatan:
Cara memperoleh:

Gol. Halogen – F, Cl, Br, I, At


Manfaat: F-pasta gigi, Cl - pemutih pakaian dan obat bius, Br – zat warna dan penenang syaraf
serta campuran bensin, I – obat luka; antiseptic; pengujian amilum,
Sifat : membentuk molekul diatomic, oksidasi kuat, dapat larut dalam air, kereaktifan dari
atas ke bawah makin berkurang
Bahaya: F – terkena kulit maka akan menyebabkan panas/terbakar, Cl – mengganggu
pernafasan; merusak kulit, Br – korosif, I – melukai mata.
Cara memperoleh: dari elektrolisis, reduksi dan sintesis

4. Perbedaan logam transisi dan non logam


Perbedaan Logam Transisi Non Logam/Logam utama
Kerapatan, titik leleh dan titik Lebih tinggi, karena ikatan Relatif lebih rendah karena
didih logam lebih kuat (memiliki ikatan hanya melibatkan
lebih banyak electron dari electron disubkulit ns
subkulit ns dan (n-1)d yang sehingga sedikit sekali
terlibat dalam ikatannya electron yang terlibat dalam
membentuk ikatan logam
Tingkat oksidasi/biloks Beragam, karena dapat Terbatas, karena hanya dapat
melepas electron di subkulit meleas disubkulit ns saja
ns dan (n-1)d
Kereaktifan Kurang reaktif, terkait dengan Ssangat reaktif, karena jumlah
jumlah electron dikedua electron lebih sedikit sehingga
subkulit yang lebih banyak nilai energi ionisasinya lebih
dibanding logam utama yang rendah
mengakibatkan energi yang
dibutuhkan utuk melepas
elektron lebih besar blok d
disbanding blok s pada
periode sama. Hal ini tampak
dari perbandinga nilai energi
ionisasi kedua logam
Warna Senyawa kompleks berwarna Cenderung tidak berwarna,
perbedaan tingkat energi
lebih besar dari energi cahaya
tampak dan setara dengan
energi sinar UV.
Ion Kompleks Cenderung membentuk Hanya membentuk beberapa
berbagai ion komplekas, ion kompleks, karena muatan
karena muatan + inti lebih intinya lebih kecil.
besar sehingga menarik spesi
yang kaya elektron.

5. Mengapa HF bersifat asam lemah sedangkan halogen lainnya (e.g HCl) asam kuat?
Jawab:
Ukuran kekuatan asam dalam golongan halogen adalah HI > HBr > HCl > HF.
Pada dasarnya kekuatan asam HX bisa diukur dengan banyaknya ion H+ yang terurai dalam
larutan, makin banyak ion H+ yang terurai maka makin kuat pula asamnya. Banyaknya ion H+
yang terurai tergantung kuatnya ikatan H dengan X. Sedangkan kekuatan ikatan H dengan X
sendiri dipengaruhi jari jari atom X, makin besar jari jari maka semakin lemah gaya tarik
memarik antara inti dengan elektron terluar.
Unsur F sendiri, jari jari atomnya paling kecil dibandingkan dengan unsur halogen yg lain (Cl, Br,
I) sehingga ikatan H dan F nya semakin kuat. Jadi jika dilarutkan dalam air hanya akan ada sedikit
ion H+ yang terurai, karena hanya sedikit ion H+ yang terurai sehingga HF dapat digolongkan
dalam asam lemah.

KIMIA MASYARAKAT
- Ingin membuat pasta gigi dari kulit pisang. Caranya adalah dengan melakukan ekstraksi dingin
menggunakan air suling terhadap pisang selama 3 hari dan diekstrak menggunakan alat
evaporator dalam keadaan vacum, sehingga mendapatkan ekstrak kentalnya.
-

Anda mungkin juga menyukai