Anda di halaman 1dari 6

Keasaman atau kealkalian tanah (pH tanah) adalah suatu

parameter penunjuk keaktifan ion H+ dalam suatu larutan,


yang berkesetimbangan dengan H- tidak terdesosiasi dari
senyawa-senyawa dapat larut dan tidak larut yang ada didalam
sistem. Jadi intensitas keasaman dari suatu system
dinyatakan dengan ph dan kapasitas keasaman dinyatakan
dengan takaran H+ terdesosiasi ditambah H- tidak terdesosiasi
dalam sistem. Sistem tanah yang dirajai oleh ion-ion H+ akan
bersuasana asam.

Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting


sebab terdapat hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara
dan juga terdapat hubungan antara pH dengan proses
pembentukan tanah. Kemasaman tanah ditentukan oleh
dinamika H+ di dalam tanah, ion H+ yang terdapat dalam
suspensi tanah berada keseimbangan antara ion H+ yang
terjerap. Akibat dari proses itu, maka dikenal dua jenis
kemasaman, kemasaman aktif dan kemasaman potensial.
Kemasaman aktif disebabkan oleh ion H+ di dalam larutan
tanah, sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion
H+ dan Al3+ yang terjerap pada permukaan kompleks
jerapan.

JENIS TANAH MASAM

FAO-LPT SOIL TAXONOMY

PODZOLIK ~ ULTISOLS

LATOSOL ~ OXISOL

ALLUVIAL

PODZOL

ORGANOSOL ~ HISTOSOL

SUMBER KEMASAMAN TANAH


1. Hujan asam karena adanya CO2, SO2, SO3 diudara
terlarut dalam air dan beraksi menjadi asam karbonat,
asam sulfit dan asam sulfat. Asam-asam ini akan
menyebar kesegala penjuru lewat selokan, anak sungai
sungai, kembali lagi naik kewaduk, dam kembali
kepersawahan. Sumber gas-gas tersebut bias karena
letusan gunug api, asap pembakaran hutan, pembakaran
bahan bakar kendaraan bermotor, dan pembakran-
pembakaran lain yang sebagian besar mengahsilkan gas
CO2 (misalnya pembakaran sampah yang terjadi dimana-
mana).
2. Proses pembusukan bahan organic dalam tanah, Karen
ada lamtanah terjadi dekomposisi bahan organic oleh
bakteri dan menghasilkan asam.
3. Jenis batuan yang memang bersifat asam misalnya
batuan sedimen yang berasal dari gunung berapi.
4. Penggunaan pupuk ZA (Zwaqavelzuur Amonia) yang
rumus kimianya (NH4)2 SO4, ini adalah sebenarnya garm
yang berasal dari basalemah NH4OH dengan asam kua
H2SO4, maka hasilnya H2O dan pupuk tadi.
5. Mineral-mineral memiliki kecenderungan untuk menyerap
ion OH- dari air dan melepaskan H+ (asam). Hal ini
dijelaskan dengan berbagai teori, antara lain hidrolisis..
6. Hasil dekomposisi oleh bakteri adalah asam. Bakteri juga
menghasilkan asam untuk membantu menghancurkan
materi yang akan didekomposisi.
7. Jenis perairan wilayah. Contohnya pada daerah
Kalimantan, perairan masih bersifat asam (sudah diuji
dengan berbagai indikator), tidak heran sifat tanah di
sana juga bersifat asam. Misalnya tanah gambut dan
sebagainya.

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEMASAMAN TANAH

1. Air Hujan
Ada kekhawatiran tentang hujan asam, tetapi hamper semua
hujan adalah ber pH rendah (asam). Air Hujan murni yang tidak
mengandung bahan pencemar pada dasarnya adalah air
distilasi. Air hujan ini yang dalam kesetimbangan dengan
atmosfer akan memiliki pH sekitar 5,6 karena pelarutan
karbondioksida di dalam air. Ketika air hujan murni berada
dalam kesetimbangan dengan karbondioksida, maka
konsentrasi ion hidrogen yang dihasilkan menyebabkan pH 5,6.

Curah hujan yang tinggi ditambah lagi dengan temperatur yang


tinggi menyebabkan terjadinya pelapukan yang intensif, proses
mineralisasi berjalan sangat intensif. Air yang berlebih
menyebabkan pencucian hasil-hasil mineralisasi
terutamakation-kationbasa (Ca, Mg, K, Na) yang
mengakibatkan pada kompleks jerapan tanah dipenuhioleh ion
H+ dan Al+++

2. RespirasiAkar

Tanaman juga menghasilkan karbondioksida karena proses


respirasi akar, dan selama periode pertumbuhan aktif akar
dapat menyebabkan karbondioksida di tanah yang
konsentrasinya lebih tinggi beberapa kali dari di atmosfer,
sehingga terjadi peningkatan jumlah karbondioksida terlarut
dalam air tanah dan menyebabkan peningkatan keasaman
tanah atau pH menjadi lebih rendah.

3. Pupuk

Karbondioksida bukan satu-satunya sumber ion hydrogen


dalam tanah, namun. Pada tanah yang dikelola, pupuk dapat
menjadi sumber utama ion hidrogen.

Faktor Pupuk (Pupuk Amonium dan Pupuk Mono Kalsium


Fosfat).

1. PupukAmonium
Pupuk modern biasanya menggunakan ammonium sebagai
sumber nitrogen, akan tetapi oksidasi ammonium dihasilkan
ion nitrat dan ion hydrogen sehingga menyebabkan
pengasaman tanah.

1. Pupuk Mono Kalsium Fosfat

Monocalcium fosfat yang sering digunakan sebagai salah satu


komponen pupuk juga menjadi factor penyebab terjadinya
proses pengasaman tanah (meskipun lebih rendah daripada
amonium). Senyawa ini akan terhidrolisis dalam air
membentuk fosfat bikalsium dan Asam fosfat.

Asam fosfat terdisosiasi sangat cepat seiring dengan


peningkatan pH dari 3,0 menjadi lebih dari 7.0.

Secaraumum ion hidrogen (H+)


ketigatersebutakanterlarutpada pH di atasnetral, sehingga
tidak termasuk factor penyebab pengasaman tanah. Akan
tetapi, kedua ion hydrogen ( H+) yang sudah terlarut dalam
kisaran pH tanah asam, termasuk factor penyebab kemasaman
tanah.

Ketika pupuk fosfor diberikan dalam lubang tugal, maka


H3PO4 terdisosiasi dalam tanah sehingga terjadi nilai pH yang
sangat rendah didekat pupuk tersebut. Tingkat keasaman ini
akan secara bertahap menyebar ke dalam tanah sekitar lokasi
pupuk. Menurut Lindsay dan Stephenson (1959), nilai pH
1,5dapat ditemukan segera di zona sekitar pupuk tersebut.

Faktor Reaksi Oksidasi yang Menghasilkan Ion Hidrogen

Semua reaksi oksidasi dalam tanah yang menghasilkan ion


hydrogen dapat menyebabkan terjadinya pengasaman tanah.
Salah satu reaksi pengasaman paling efektif adalah oksidasi
sulfur anorganik. Belerang biasanya digunakan jika tanah
memiliki pH lebih tinggi dari yang diinginkan, sehingga
diperlukan upaya penurunan pH tanah. Misalnya, Reaksi
oksidasipirit yang terjadi pada tanah rawa yang diangkat
sehingga terjadi reaksi oksidasi dari pirit tanah tersebut.
Setiap ion S dihasilkan 2 ion Hidrogen.

4. Bahan Organik

Berbagai macam Bahan Organik juga dapat menyebabkan


pengasamkan tanah. Kemampuan pengasamannya tergantung
pada jenis tanaman sebagai sumber bahan organic tersebut.
Beberapa tanaman mengandung asam organic dalam jumlah
yang sangat berbeda dengan tanaman lainnya. Asam organic
hasil dekomposisi bahan organic menyebabkan pengasaman
tanah. Bahan organik yang berasal dari tanaman dengan
kandungan basa-basa rendah juga menyebabkan terjadinya
sedikit pengasaman tanah. Bahan organik yang berasal dari
tanaman dengan kandungan basa-basa kurang mencukupi
kebutuhan mikrobia pendek omposernya, menyebabkan
mikrobia tersebut menyerap basa-basa keperluannya dari
system tanah, sehingga basa-basa tanah seperti kalsium dan
magnesium terkuras dari tanah maka menyebabkan
terjadinya pengasaman tanah.

5. Tanaman

Pertumbuhan tanaman juga berkontribusi dalam pengasaman


tanah, proses penyerapan hara utama (kalium, kalsiumdan
magnesium) disertai pertukaran dengan ion hydrogen sehingga
menyebabkan terjadinya pengasaman tanah. Jenis Tanaman
tertentu juga mempengaruhi pengasaman tanah. Contohnya
adalah tanaman Legumninosa. Selama masa pertumbuhan
tanaman Leguminosa terjadi penyerapan anion dan kation
dengan perbandingan yang tidak seimbang, sehingga lebih
mengasamkan tanah. Tanaman leguminosa menyerap hara
nitrogen dari hasil fiksasimikrobia yang bersimbiosis
dengannya. Tanaman non-leguminosa menyerap nitrogen dari
system tanah dan penyerapan ini dalam kondisi yang seimbang
dengan penyerapan kation-kation basa, sehingga lebih sedikit
pertukaran dengan ion hidrogen, maka sedikit menyebabkan
pengasaman tanah.

6. HujanAsam

Hujan asam juga memberikan kontribusi dalam proses


pengasaman tanah. Dalam system tanah kontribusi dari hujan
asam relative rendah dibandingkan dengan pengaruh dari pasir
sesquioxida yang bersifat sangat asam yang kapasitas tukar
kation sangat rendah. Akan tetapi banyak tanaman sangat
peka terhadap pengaruh dari hujan asam.

Anda mungkin juga menyukai