Anda di halaman 1dari 3

SIFAT KIMIA TANAH

Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas
kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman.
1. Kadar unsur hara
Unsur hara sangat berpengaruh dalam kesuburan tanah. Hal ini didasarkan
pada penilaian status kesuburan tanah yang mutlak diperlukan untuk menentukan
jenis dan jumlah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Kadar unsur hara
harus tersedia dari dalam tanah yang meliputi unsur makro dan mikro. Unsur-
unsur tersebut harus seimbang dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman
agar dapat dikatakan sebagai suatu tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang
optimum. Apabila suatu tanah memiliki tingkat kesuburan yang kurang atau
minim, akan dapat terlihat tanaman tersebut terjadi defisiensi ketika ditanam pada
tanah tanah tersebut.
2. pH tanah
pH menetukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman. Pada tanah
masam unsur P sulit untuk diserap tanaman karena difiksasi oleh Al dan pada
tanah alkali unsur P difiksasi Ca. pH juga dapat menunjukkan adanya unsur
beracun. Pada tanah masam banyak dijumpai ion Al dalam tanah yang dapat
mengikat P dan merupakan racun bagi tanaman. Pada tanah masam unsur Fe, Mn,
Zn, dan Co mudah larut, maka tanaman dapat keracunan. Pada tanah alkalis, Mo
dan B menjadi racun bagi tanaman. pH ini mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme. Bakteri berkembang dengan baik pada pH >5.5. fungi
berkembang pada segala tingkat pH, tetapi pada pH >5.5 fungi harus bersaing
dengan bakteri, jadi lebih dominan pada pH <5.5. pH 6 – 6.5 merupakan tingkat
kesuburan optimal dengan menekan tingkat organisme dan fungi dengan unsur
hara mudah diserap oleh tanaman karena sebagian besar unsur hara mudah larut
dalam air.
3. KTK (Kapasitas tukar kation) tanah
KTK adalah jumlah kation dapat ditahan tanah. Makin tinggi KTK tanah,
maka tinggi pula kemampuan tanah menyimpan hara tanaman. Kation ini sendiri
adalah ion bermuatan “+” yaitu antara lain Ca2+, Mg2+, K+, NH2+. KTK dapat
meningkat karena beberapa faktor yaitu:
 Meningkatnya jumlah liat
 Meningkatnya jumlah bahan organik
 Meningkat nya pH tanah
Pertukaran kation kemampuan tanah untuk menahan unsur hara dan
mencegah nya hilang karena pencucian. Pada pertukaran ini, makin banyak kation
dipertukarkan maka tanah lebih subur atau kesuburan tanah menjadi tinggi.
4. KB (Kejenuhan Basa)
KB adalah perbandingan antara jumlah kation basa dengan jumlah semua
kation (Kation asam dan basa). Kation basa ini merupakan hara yang diperlukan
tanaman, tanah subur ditunjukkan oleh KB tinggi (karena kation basa tidak
banyak tercuci) dikarenakan KB terkait erat dengan pH tanah, tanah masam KB
lebih rendah dibanding tanah alkalis. Pada tanah KB rendah komplek serapan
banyak diisi Al+ dan H+ (basa), terutama Al3+ sehingga menjadi racun bagi
tanaman dan inilah yang menjadi kasus tanah-tanah masam di Indonesia. Untuk
mendapatkan kesuburan tanah yang optimum diperlukan KB yang tinggi pada
tanah.
5. Kemasaman
Kemasaman terjadi jika nilai pH tanah berada pada kisaran 0-6 dengan
mengandung ion H+ lebih besar daripada OH-. Tanah bersifat masam karena
berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur
tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih rendah atau diserap
oleh tanaman.
Kemasaman tanah merupakan hal yang biasa terjadi di wilayah-wilayah
bercurah hujan tinggi. Hal tersebut banyak terjadi pada daerah rawa seperti tanah
gambut ditemukan pH di bawah 3 karena banyak mengandung banyak asam
sulfat. Pada tingkat keasaman tinggi ini, tingkat kesuburan relatif lebih rendah
pada tanaman [ CITATION Maj07 \l 1057 ].

DAFTAR PUSTAKA
Majid, A. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Sumatera : Unsri Indralaya.

Anda mungkin juga menyukai