Anda di halaman 1dari 1

Nama: Rayhan Meizar Hakim

NIM: G041221060
Kelas: DDIT TEKPER A

pH penting bagi petani karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan


tanaman. Jika pH tanah terlalu asam atau terlalu basa, akar tanaman tidak dapat
menyerap nutrisi dengan baik. Tanaman juga bisa mengalami kekurangan atau
kelebihan konsentrasi nutrisi tertentu. Selain itu, pH tanah juga dapat
mempengaruhi ketersediaan logam berat dalam tanah yang dapat berdampak
negatif pada tanaman. Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan dan mengatur
pH tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ingin ditanam. Bilangan
positif 0-14 menunjukkan nilai netral (tidak asam maupun dasar). Jika pH < 7, itu
asam. Jika pH > 7, itu dasar. pH tanah ideal berkisar antara 6,5-7,5. Jika tidak
mempertahankan pH ini, pertumbuhan tanaman terpengaruh. Marmer putih
berubah menjadi coklat kekuningan karena hujan asam. Kamu benar. PH air hujan
sekitar 5,6, artinya air hujan sedikit asam. Air hujan asam tidak merusak tapi
banyak zat berbahaya dilepaskan ke udara. Penambahan zat ini menurunkan pH
air hujan, terutama di kota-kota tertentu dengan proporsi yang tinggi di atmosfer.
Air hujan yang sangat asam disebut hujan asam karena menurunkan pH air hujan
menjadi sangat rendah. Hujan asam merugikan manusia dan hewan dalam
beberapa cara, termasuk menghitamkan kelereng putih. Selain itu, hujan asam
juga dapat menyebabkan tanaman menjadi kuning. Hal ini disebabkan oleh
kenaikan nilai pH tanah. Klorofil memberi warna hijau pada tanaman dengan
bantuan zat besi. Tanaman menyerap air dan zat besi dari tanah untuk membuat
klorofil. Bila pH tanah meningkat, ketersediaan zat besi berkurang sehingga
tanaman menjadi kuning. Selain tersedianya zat besi, pH tanah juga
mempengaruhi tingkat zat beracun, pertumbuhan bakteri, dan akar. Petani harus
mengetahui pH tanahnya untuk hasil yang baik. Jika tidak, tanaman akan
menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan. Dia mungkin
mengalami kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai