Anda di halaman 1dari 2

CARA JITU MENYUBURKAN DAN MENETRALKAN TANAH

Bagi tanaman yang paling terpenting dan sangat dibutuhkan adalah tanah yang subur. Tanah yang subur
merupakan syarat utama bagi tanaman untuk tumbuh dengan baik. Tanah yang subur dapat dilihat dari ciri-ciri
warna tanah coklat kehitaman dikarenakan mengandung banyak humus dan bahan organik serta unsur hara
yang dibutuhkan tanaman. Selain itu tanah yang subur harus dalam kondisi netral (derajat keasaman) yaitu
tidak dalam kondisi basa atau asam. Tanah yang memiliki pH tanah netral memiliki banyak keuntungan.
Tanaman mampu tumbuh dengan baik sehingga produksinya dapat optimal. Tanaman juga mampu optimal
dalam penyerapan unsur hara yang terdapat dalam pupuk karena pada kondisi netral unsur hara mudah larut
dalam air (unsur P) sehingga unsur hara tersebut pada kondisi tersedia. Unsur P (fosfor) tersedia ini sangat
dibutuhkan tanaman terutama pada fase pertumbuhan awal. Pembentukan akar menjadi sempurna. Penyerapan
unsur K (kalium) juga sempurna sehingga tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit dan tahan terhadap
kekeringan.

Kondisi tanah yang tidak netral dapat segera dilakukan perlakuan terlebih dahulu oleh petani. Disarankan
kepada para petani, bahwa sebelum melakukan proses budi daya tanaman, untuk melakukan pemeriksaan pH
tanah. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan tindakan apa selanjutnya yang perlu dilakukan, yaitu apakah
memberikan kapur pertanian/dolomit atau memberikan bahan organik bagi tanah yang mengandung pH basah.

Perlu diketahui jika pH tanah dimulai dari 0 – 14, jika saat pengujian keasaman tanah menunjukkan rentang
angka 0 – 5,9 maka tanah tersebut masuk pada tanam asam, sedangkan tanah basa jika tingkat keasaman
tanah menunjukkan angka antara 8,1 – 14. Kondisi tanah normal atau netral jika tingkat keasaman berada
adi angka 6 – 8.dan kondisi ideal berada di angka 6,5 – 7,5.

Setelah dilakukan pengukuran dan telah diketahui status keasaman tanah anda asam atau basa maka perlu
dilakukan beberapa cara untuk menetralkan pH tanah secara alami. Untuk kondisi tanah asam yang perlu
dilakukan adalah meningkatkan nilai pH-nya dengan cara pengapuran dengan menggunakan Kapur Pertanian
atau Dolomit. Tentunya sebelum menabur Kapur Pertanian/Dolomit, kita selaku pelaku tani harus terlebih
dahulu mengetahui berapa kadar ph tanah tersebut, sehingga dosis yang kita berikan sesuai kebutuhan.

Penambahan kapur dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Bila pH tanah anda telah diketahui adalah 4,5.
dan pH tanah netral yang kita inginkan 6, maka dilakukan pengurangan 6 – 4.5 = 1,5. Sehingga berdasarkan
tabel nilai selisih pH 1.5 maka pemberian kapur pertanian/dolomit sebanyak 5.23 ton/Ha. Penambahan kapur
selanjutnya dapat diberikan lagi setelah tahun ke-6.

Idealnya kegiatan pemberian kapur pertanian/dolomit dilakukan minimal 40 hari sebelum pemupukan. Jadi
tidak dianjurkan untuk melakukan pemupukan dan pengapuran menggunakan dolomite secara bersamaan. Hal
ini disebabkan karena apabila pemupukan dan pengapuran dilakukan bersamaan, akibatnya akan terjadi reaksi
antara kapur dengan pupuk. Perlu diketahui bahwa pupuk kimia seperti NPK, TSP, maupun ZA adalah pupuk
yang bersifat asam karena mengandung belerang akan di netralkan oleh kapur dolomit yang jelas bersifat basa.
Nah dengan demikian tentu akan berdampak pada pH tanah yang tidak naik dan justru menurun, sehingga
nutrisi untuk tanaman menjadi tidak tersedia.

Sedangkan untuk menetralisir kadar pH yang bersifat basa pada tanah tidak semudah mengubah pH asam.
Salah satu cara yang bisa anda lakukan yaitu dengan menambahkan belerang. Menetralkan pH basa pada tanah
dilakukan dengan pemberian sulfur atau belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau
Page 1/2

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


bubuk sulfur yang mengandung belerang hampir 100% . Pemberian pupuk yang mengandung belerang kurang
efektif jika digunakan untuk menurunkan pH. Pemberian bahan organik/pupuk organik juga bisa membantu
menormalkan pH tanah baik dari basa ke netral maupun dari asam ke netral. Atau setidaknya mendekati netral.
Akan tetapi perlu diingat bahwa proses penetralan pH tersebut sifatnya tidak mudah, bila cara yang dilakukan
bersifat instan maka hasilnya pun biasanya tidak lama. Bila meinginginkan hasil yang cukup lama maka perlu
cara yang butuh proses.

Page 2/2

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai