Anda di halaman 1dari 3

CARA PENGUKURAN pH TANAH

Faktor Yang Mempengaruhi pH Tanah Rendah

Beberapa faktor penyebab rendahnya pH tanah antara lain sebagai berikut ;


 Tercucinya unsur hara pada tanah akibat curah hujan yang tinggi,
 Adanya unsur Aluminium (Al), Tembaga (Cu) dan Besi (Fe) yang berlebihan,
 Drainase yang kurang baik sehingga menyebabkan tergenangnya air secara terus
menerus dan dalam wakyu yang lama,
 Terjadinya dekomposisi bahan organik yang berakibat keluarnya kalsium dari dalam
tanah,
 Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, terutama pupuk nitrogen,
 Tanah kekurangan unsur magnesium (Mg) dan kalsium (Ca).

Cara Sederhana Mengukur dan Mengetahui pH Tanah

Cara mengetahui pH tanah dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara
tradisional (cara sederhana) maupun menggunakan pH meter tanah. Secara tradisonal, pH
tanah dapat diketahui dengan memperhatiakn jenis tanaman yang tumbuh secara alami
pada tanah tersebut dan menggunakan indikator dari bahan alami, misalnya kunyit.
Berikut ini beberapa cara mudah mengetahui tanah asam (pH Tanah), baik secara
tradisional maupun menggunakan alat pH Meter ;

1).  Cara Sederhana Mengetahui Keasaman pH Tanah dengan Indikator Tanaman

Tanaman liar yang tumbuh secara alami pada tanah asam dan basa berbeda-beda. Oleh
karena itu tumbuhan yang ada pada suatu lahan dapat digunakan sebagai indikator kadar
pH tanah tersebut. Dengan cara ini kita dapat mengetahui apakah tanah tersebut asam
atau basa hanya dengan memperhatikan tanaman yang tumbuh di atasnya. Tumbuhan
yang bisa kita jadikan indikator misalnya adalah Senggani atau Keduduk (Melastoma
malabathricum). Senggani memiliki banyak nama lokal atau nama daerah, diantaranya
yaitu Harendong (Sunda), Senduduk atau Sikaduduk (Minang), Keduduk (Melayu) dan
dalam bahasa Jawa dikenal dengan Senggani atau Kemanden. Jika suatu lahan banyak
ditumbuhi tanaman tersebut, maka mengindikasikan bahwa tanah pada lahan tersebut
memiliki kadar pH yang rendah atau masam.

2).    Cara Mudah Mengetahui pH Tanah Menggunakan Indikator Kunyit

Selain dengan cara memperhatikan tanaman yang tumbuh, cara lain untuk mengetahui
keasaman tanah adalah menggunakan kunyit. Rimpang kunyit dapat digunakan sebagai
indikator kadar keasaman tanah. Cara mengetahui pH tanah menggunakan kunyit adalah
sebagai berikut ;

1. Sediakan rimpang kunyit seukuran jempol,


2. Potong kunyit tersebut menjadi dua bagian,
3. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan dan 1
titik di tengah-tengah lahan,
4. Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air
secukupnya, kemudian diaduk hingga tercampur rata,
5. Satu bagian kunyit dimasukkan kedalam adonan tanah tersebut dan biarkan
selama 30 menit, kemudian angkat,
6. Selanjutnya bandingkan warna kunyit dengan potongan kunyit yang tidak
dimasukkan kewadah berisi adonan tanah,
7. Jika warna kunyit menjadi pudar maka tanah tersebut dapat dipastikan masam (pH
rendah), Jika warna kunyit tetap berarti pH tanah tersebut netral, dan jika warna
kunyit berubah menjadi biru berarti tanah tersebut ber pH tinggi atau basa.

3).    Cara Mengukur pH Tanah Menggunakan pH Meter

Cara yang yang terakhir ini merupakan cara yang paling mudah, praktis dan akurat jika
dibandingkan dengan ketiga cara diatas. Dengan menggunakan pH Meter bisa langsung
diketahui berapa skala pH tanah tersebut, sehingga mempermudah kita dalam
memberikan perlakuan. Cara menggunakan pH meter tanah sangat mudah dan praktis,
yaitu cukup dengan menusukkan ujung alat pH meter pada keempat ujung titik lahan dan
satu titik ditengah-tengah lahan. Hasil yang diperoleh pada skala pH akan menunjukkan
angka yang sudah dirata-ratakan.

Mengukur kadar keasaman tanah menggunakan pH Meter sangat mempermudah kita


dalam pemberian dosis kapur pertanian. Karena angka atau skala pH hasil pengukuran
dapat diketahui dengan pasti. Secara umum untuk menaikkan 1 tingkat skala pH
membutuhkan 2 ton dolomit (kapur pertanian) setiap hektar. Misalnya jika hasil
pengukuran menunjukkan angka skala pH 6 maka untuk memperoleh pH 7 dalam satu
hektar lahan dibutuhkan 2 ton dolomit. Jika hasil pengukuran menunjukkan angka 4,
maka dalam satu hektar dibutuhkan 6 ton dolomit untuk memperoleh pH netral (7.0).
Pengukuran pH tanah dan pemberian dolomit atau pengapuran sebaiknya dilakukan saat
pengolahan lahan, sehingga ketika benih atau bibit ditanam pH tanah sudah benar-benar
stabil.

4). Cara Mengukur pH Tanah Menggunakan Kertas Lakmus

Kedua cara diatas memang sudah cukup membantu kita dalam mendeteksi kadar
keasaman suatu lahan pertanian, namun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti angka
pH-nya. Sehingga kita masih mengalami kesulitan dalam perlakuan tanah tersebut.
Misalnya ketika kita akan melakukan pengapuran untuk menaikkan pH tanah, kita tidak
tahu pasti berapa dosis kapur yang harus diberikan. Untuk itu kita perlu mengukur pH
tanah menggunakan suatu alat, salah satunya adalah kertas lakmus. Cara mengukur pH
tanah menggunakan kertas lakmus adalah sebagai berikut :

1. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan dan 1
titik di tengah-tengah lahan,
2. Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air dengan
perbandingan 1:1, kemudian diaduk hingga tercampur rata,
3. Biarkan selama kurang lebih 15-20 menit sehingga tanah mengendap (air dan
tanah terpisah),
4. Celupkan ujung kertas lakmus pada air selama 1 menit dan jangan sampai
menyentuh tanah,
5. Segera angkat jika warna kertas lakmus sudah stabil.
6. Cocokkan warna kertas lakmus tersebut dengan bagan warna,
7. Lihat warna tersebut ada pada skala berapa, apakah 0, 1, atau

5). Mengetahui pH tanah dengan menggunakan Kertas Lakmus atau pH Indikator

Alat dan Bahan:

1. Kertas Lakmus atau pH Indikator


2. Air Destilasi (Air bening)
3. Gelas
4. Sendok Teh
5. Sampel Tanah. Cara mengambil sampel tanah: ambil tanah kering dari kedalaman
solum tanah kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah di empat lokasi (disudut
dan tengah lahan pada satu hamparan) lalu campurkan secara merata, jemur
angin-anginkan tidak terpapar matahari langsung. Tujuannya agar tanah yang
akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita.

Cara pengukuran

1. Ambil sedikit sampel tanah dan air bening dengan perbandingan 1 : 1


2. Masukkan kedalam gelas
3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi terpisah (tanah
mengendap)
5. Setelah air terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator
kedalam campuran tadi (kurang lebih 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai
tanahnya.
6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH Indikator berubah warnanya.
7. Setelah warnanya stabil, cocokan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau
pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.

Mengetahui pH Tanah Secara Tradisional

Cara tradisional mengetahui keasaman tanah ini hanya mendeteksi kondisi tanah asam
atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah. Kalau untuk mengetahui lebih
jelasnya berapa pH tanah, menggunakan kertas pH indikator, atau jika ingin lebih spesifik
lagi (lebih akurat) gunakan pH meter.

Bahan yang digunakan hanyalah kunyit atau kunir, berikut ini langkah-langkahnya:

1. Ambil kunyit sebesar jari telunjuk.


2. Potong jadi dua.
3. Salah satu potongan kunyit tadi, masukkan kedalam tanah basah yang akan diukur
pH nya.
4. Tunggu sampai kira-kira setengah jam (30 menit).
5. Ambil kunyit tersebut dan lihat warna bagian potongan kunyit tersebut.
6. Jika warna bagian yang terpotong tadi pudar berarti tanah asam.
7. pH tanah netral jika hasil potongan kunyit tadi berwarna tetap cerah.
8. Jika warna kunyit biru berarti tanah cenderung basa.

Anda mungkin juga menyukai