Anda di halaman 1dari 7

BERAT ISI DAN BERAT JENIS 

TANAH

Disusun Oleh:

Krisnasari Arizona
(161510560)

Laboratorium Fisika Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Widya Mataram Yogyakarta 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan pembuatan laporan praktikum ini. Adapun tujuan dari dibuatnya laporan
praktikum adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pertanian Umum. Laporan
praktikum ini membahas tentang berat isi dan berat jenis tanah.
Saya sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, dan saya ucapkan
terima kasih kepada Bpk.Eman Darmawan, STP, MP. selaku dosen pengampu saya yang
sudah membimbing saya dalam melakukan kerja praktikum berat isi dan berat jenis tanah.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman depan.............................................................................i
Kata pengantar..............................................................................ii
Daftar isi.......................................................................................iii
BAB I Pendahuluan......................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Tujuan............................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka..............................................................2
2.1 Definisi berat isi dan berat jenis....................................2
2.2 Metode pengukuran berat isi.........................................2
2.3 Faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis.....2
BAB III Pembahasan....................................................................3
3.1 Metode...........................................................................3
3.2 Pembahasan...................................................................3
Kesimpulan...................................................................................4
Daftar Pustaka...............................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari tanah. Dalam dasar ilmu
tanah, dapat dipelajari mengenai penentuan Berat isi dan Berat jenis partikel. Berat isi
berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain itu, dalam
pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi, konsistensi, pergerakan
akar dan pengolahan lahan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Berat isi masih
berhubungan dengan sifat-sifat tanah yang lain.
Oleh karena itu, Berat isi dan Berat jenis partikel sangat penting untuk dipelajari
sehingga pengetahuan mengenai Berat isi dan Berat jenis partikel semakin bertambah. Dan
kita dapat menghitung dan menentukan Berat jenis dan Berat Isi suatu tanah. Data sifat-sifat
fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur,
dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah juga
erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus
tanah.
Berat isi tanah juga diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan
kapur dan pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan. Hal ini karena pada luas lahan
dengan kedalaman tertentu menggunakan satuan volume (m3), sedangkan pupuk, kapur atau
pembenah tanah dalam satuan berat, sehingga volume tanah harus diubah terlebih dahulu
menjadi satuan berat (kg atau ton). Untuk mengubah menjadi satuan berat maka diperlukan
data berat isi tanah. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman tentang berat isi dan berat
jenis tanah.

1.2 Tujuan
1.      Untuk memahami cara menentukan berat isi dan berat jenis tanah
2.      Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Definisi Berat Isi dan Berat Jenis
Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah dengan
ruang pori diantaranya.
Definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi
dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc).(Lembaga Penelitian Tanah, 1979)
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan isi
yang sama pada suhu tertentu.(Anonymous, 2010)
Berat Jenis adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel padat (tidak
termasuk volume pori-pori tanah).(Hardjowigeno, 1992)
Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel
tanah (pasir, debu, dan liat).

2. 2 Metode Pengukuran Berat Isi


a. Metode Silinder
Metode silinder sangat mudah dan sederhana serta praktis untuk tanah-tanah yang tidak
bersifat mengembang mengerut, dan pengukuran bobot isi denngan menggunakan silinder
yaitu pipa PVC yang berbentuk tabung ditancapkan kedalam tanah sampai bagian atas
silinder tanah.
b. Metode Clod
Pengukuran bobot isi dengan metode clod digunakan pada tanah yang bersifat mengembang
dan mengkerut serta sulit diambil contohnya dengan silinder.
c. Metode Wash Boring
Tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan putar 375
rpm dan tekanan ± 200 kg. pengikisan dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang
dihasilkan pompa seniri fulgar 3. Hal ini yang menyebabkan tanah yang terkikis terdorong
keluar dari lubang bor.
d. Metode Radioaktif / sinar gamma
Metode ini pada pengukuran Berat Isi (BI) digunakan secara langsung ditempat terbuka
(lapangan) pada tanah-tanah yang mudah mengembang serta mengerut, sehingga dalam
penetapanya diperhitungkan pada kondisi hisapan bor.

2. 3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Berat Isi (BI) dan Berat Jenis (BJ)
Faktor yang Mempengaruhi Berat Isi (BI)
a. Struktur Tanah
Tanah yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI) yang lebih tinggi
daripada tanah yang mempunyai struktur yang kurang mantap (remah)
b. Pengolahan Tanah
Jika suatu tanah sering diolah tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi daripada tanah
yang dibiarkan saja, dan didalam pengolahan tanah yang baik akan meanghasilkan tanah
yang baik pula.
c. Bahan Organik
Jika didalam tanah tersebut banyak ditemukan bahan organik tanah tersebut memiliki Berat
Isi lebih banyak disbanding tanah yang tidak terdapat bahan organik . jadi bahan organik
sebanding lurus dengan bobot isi.
d. Agregasi Tanah
Agregasi merupakan proses pembentukan agregrat-agregrat tanah dengan terbentuknya
agregat-agregat itu, tanah menjadi berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur, dapat
menyimpan dan mengalirkan udara dan air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar
daripada partikel-partikel tanah.
Faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis (BJ)
a. Tekstur Tanah
Partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memilki nilai berat jenis yang tinggi
misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel liat sehingga berat
jenis pasir lebih tinggi dari pada liat dan sebaliknya.
b. Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang
sebagaian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan Organik tanah
memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak kandungan bahan organik tanah, menyebabkan
semakin rendahnya berat jenis tanah.

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Metode

Alat : 3 Beker gelas


Timbangan
Oven

Bahan : Tanah
Air
Metode :
 Tanah di masukkan ke dalam masing-masing gelas beker
 Gelas beker kosong diukur
 Setelah ditimbang, tanah dimasukkan seberat 10 gr
 Lalu beker gelas yang sudah ada tanah, diberi sedikit air
 Lalu gelas beker yang sudah siap dimasukkan kedalam oven dengan suhu 50°C
selama 30 menit
 Setelah 30 menit, gelas beker diangkat lalu ditimbang beratnya

Gelas beker Awal Tanah basah Tanah kering 1 Tanah kering 2


1 52 gr 62 gr 61,3 gr 60,8 gr
2 51,1 gr 61,1 gr 60 gr 59,8 gr
3 52,3 gr 62,3 gr 61,7 gr 61,5 gr

3.2 Pembahasan :
Gelas beker 1 mempunyai berat awalnya 52 saat ditambah dengan tanah maka beratnya
bertambah menjadi 62 gr, berat setelah di oven turun sebanyak 0,7 dan kemudian turun lagi
sebanyak 0,5. Penurunan berat juga terjadi pada gelas beker ke 2 dan ke 3, pada beker gelas
ke 2 pengeringan pertama mengalami penurunan 1,1 dan pengeringan kedua turun 0,2, pada
beker gelas ke 3 pengeringan pertama mengalami penurunan 0,6 dan selanjutnya 0,2.
Penurunan berat pada masing-masing beker gelas ini di karenakan air yang terkandung dalam
beker gelas mengalami penguapan ketika di masukkan kedalam oven dengan suhu 50°C
selama 30 menit. Hasil dari ini lah yang membuat kehilangan air dan menjadikan beratnya
berkurang sedikit.

BAB IV

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum mengenai pengukuran Berat Isi tanah yang dipengaruhi oleh
berat basah tanah, kadar air dalam tanah, dan volume tanah. Hal ini di buktikan pada saat
pengeringan yang dimana beberapa air yang terkandung dalam tanah berkurang karena terjadi
penguapan

Daftar Pustaka
https://www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai