Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

DASAR ILMU TANAH

VI. KERAPATAN ISI (BI), KERAPATAN JENIS (BJ) & RUANG PORI-
PORI TANAH

Oleh :

Nama : Anggi Soluna

NIM : 190321100039

Kelas : C

Asisten : Milla Agustina

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLIGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO

MADURA 2021

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
B B III

A METODE

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :


1. Timbangan analitik
2. Ring sampel
3. Oven
4. Labu ukur
5. Hot plate
6. Corong kaca
7. Gelas beaker
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Tanah
2. Tanah 30 gram yang sudah di oven
3. Air
4. Air Hangat
3.2. Prosedur Kerja
3.2.1. Prosedur Penetapan Kerapatan Isi (BI)
1. Sebelum mengambil sampel tanah utuh terlebih dahulu kita
mengukur berat dari ring sampel dan diukur volumenya yang
kemudian dilambangkan dengan huruf (y).
2. Menimbang contoh tanah dan tabungnya kemudian
dilambangkan dengan huruf (x)
3. Mengetahui bobot tabung dari sampel ini sebelumnya
4. Menghitung bobot basah dimana rumusnya (x-y) dimana (y)
merupkan tanah + sampel yang ada pada ring sampel dikurangi
dengan bobot ring sampel (x) tersebut
5. Menetapkan kadar airnya atau P%
6. Setelah itu menghitung dengan rumus Berat isi

3.2.2. Prosedur Penerapan Kerapatan Jenis


1. Memasukkan tanah yang sudah dioven sebanyak 30 gram
kedalam labu ukur
2. Menimbang bobot labu ukur yang telah diisi tanah 30 gram
3. Menambahkan air sebnayak 3/4 dengan menggunakan corong
kaca
4. Setelah itu tutup labu ukur, kemudian di didihkan ke dalam hot
plate
5. Setelah didihkan angkat terlebih dahulu
6. Selanjutnya tambahkan dengan air hangat sampe volumenya
penuh
7. Setelah ditambahkan air hangat, kemudian didiamkan selama
satu malam
8. Besoknya dilihat volume airnya apabila berkurang ditambah
dengan air mendidih, setelah selesai ditutup kembali dan timbang
kembali
9. Setelah ditimbang tentukan BJ tanah dengan rumus.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Perhitungan

4.1.1. Kerapatan Isi (BI)

Sampel B Ring BB BK V Ring BI Tanah


(g) Tanah Tanah (cm3) (g/cm3)
(g) (g)

1 49,58 193,82 147,52 72,39 1,35

()()
P= ()

( ) ( )
= ()

= 0,3

( )
( )
BI =

()
()
=

= 1,35

Jadi, kerapatan isi atau BI dari tanah yang di analisis pada praktikum
kali ini sebesar 1,35 g/cm3.

4.1.2. Kerapatan Jenis (BJ)

Sampel V labu BL + T BL + T + Air BJ Tanah


(cm3) (g)/C (g)/ I (g)/cm3

1 50 71,51 107,08 55,8

BJ = (V lb + B lb) – (I – C )

= (50 + 41,37) – (107,08 – 71,51 )


= 55,8

Jadi, kerapatan jenis atau BJ dari tanah yang di analisis pada


praktikum kali ini sebesar 55, 8 g/cm3

4.1.3. Porositas Tanah

Pori total = (1- )

= (1- )

= 0,97 %

Jadi, porositas tanah dari tanah yang di analisis pada praktikum kali
ini sebesar 0,97%.

4.2. Pembahasan
Berat isi tanah dapat besar dan juga kecil, pada suatu tempat atau
lahan berat isi pada suatu tanah dapat kecil apabila pada tanah tersebut
dilakukan pengolahan tanah salah satunya menggunakan subsoiling yang
kemudian dilanjutkan dengan penggunaan implement Disc Harrow dimana
penggunaan keduanya ini bisa merubah bongkahan tanah menjadi remah.
Selain pengolahan tanah untuk menurunkan berat isi pada tanah juga bisa
menggunakan bahan organik seperti pada penelitian di jurnal ini yaitu
menggunakan blotong dan abu ketel.
Berat jenis pada suatu tanah dapat berubah sesuai dengan komposisi
mineral yang ada pada tanah tersebut. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Hakim et al. (1986) di dalam (Nita et al., 2015), dalam penelitiannya yang
menyatakan bahwa nilai berat jenis tanah ridak mudah beubah dalam jangka
waktu yang singkat, hal ini terkait dengan komposisi padatan yang relative
stabil. Berat jenis tanah akan memiliki perbedaan yang nyata apabila
terdapat variasi komposisi bahan mineral tanah yang besar.
Porositas tanah dapat berubah baik itu menjadi besar maupun kecil
sesuai dengan pengolahan dan bahan organik yang ada pada tanah tersebut.
Hal ini sesuai dengan pernyataan (Nita et al., 2015), bahwa Salah satu
pentingnya dilakukan pengolahan tanah adalah untuk memperbesar
porositas tanah. Selain pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan
untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan penambahan bahan
organik dan pengolahan tanah secara minimum.
Pemberian bahan organik kedalam tanah dapat meningkatkan jumlah
ruang pori tanah dan membentuk struktur tanah yang remah sehingga akan
menurunkan berat isi tanah. Dapat diketahui bahwa porositas tanah bisa
menjadi besar dengan menambahkan bahan organik begitupun juga dengan
berat isi tanah dimana untuk mengecilkan berat isi tanah bisa menggunakan
bahan organik. Jadi pentingnya porositas tanah dan berat isi pada tanaman
yaitu tanah yang memiliki porositas besar dan berat isi kecil didalamnya
terdapat bahan organik dan bahan organik ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman. Karena didalam bahan organik ini terdapat banyak
unsur yang diperlukan oleh tanaman.
Dengan membandingkan nilai dari berat jenis isi dan porositas hasil
pengukuran dapat diketahui bahwa porositas memiliki pengaruh yang lebih
besar terhadap tanaman. Namun tidak menutup kemungkinan Berat jenis isi
juga berperan pada tanaman karena porositas tanah juga dipengaruhi oleh
struktur dan tekstur dari tanah tersebut. Selain struktur dan tekstur yang
berpengaruh terhadap porositas, bahan organik juga berpengaruh terhadap
besar kecilnya porositas tanah. Dan tanah yang memiliki porositas yang
tinggi pasti memiliki kandungan bahan organik yang banyak dimana bahan
organik tersebut sangat berpengaruh bagi tanaman dimana porositas tersebut
merupakan indikator kesuburan tanah. Porositas tanah yang kurang baik
disebabkan kandungan bahan organik yang rendah, struktur, dan tekstur
tanah yang kurang baik.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Tanah yang digunakan pada praktikum kali ini memiliki Kerapatan/ berat isi
sebesar 1,35 g/cm3, Kerapatan/ berat jenis 55,8 g/cm3, dan porositas tanah
sebesar 0,97 %.
2. Berat isi, berat jenis, dan porositas pada suatu tanah dapat berbeda-beda bisa
besar dan juga bisa kecil. Untuk meningkatkan hal tersebut bisa dengan cara
pengolahan tanah dan juga penambahan bahan organik.
3. Berat isi, berat jenis, dan porositas tanah memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman karena didalam tanah yang memiliki Berat isi yang
kecil akan memiliki kandungan bahan organik yang banyak, begitu juga
denga tanah yang memiliki porositas yang tinggi juga memiliki bahan organik
yang banyak dimana bahan organik tersebut berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman
DAFTAR PUSTAKA

(Ardiyani et al., 2015)Ardiyani, R. R., Prijono, S., & Sutono. (2015). Perbaikan
retensi air typic kanhapludult taman bogo dan pertumbuhan tanaman jagung
melalui pemberian biochar tempurung kelapa sawit. Jurnal Tanah Dan
Sumberdaya Lahan, 2(2), 199–209.
Juarti. (2016). ANALISIS INDEKS KUALITAS TANAH ANDISOL PADA
BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SUMBER BRANTAS
KOTA BATU. Jurnal Pendidikan Geografi, 21(2), 58–71.
Utaya, S. (2010). PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
TERHADAP SIFAT BIOFISIK TANAH DAN KAPASITAS INFILTRASI
DI KOTA MALANG. Jurnal Forum Geografi, 22(2), 99–112.
Anastasia, I., Izatti, M., & Suedy, S. W. A. (2014). Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pupuk Organik Padat dan Organik Cair Terhadap Porositas
Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amarantus tricolor L.). Jurnal
Akademika Biologi, 3(2), 1–10.
Dwi Saputra, D., Rakhim Putrantyo, A., & Kusuma, Z. (2018). HUBUNGAN
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DENGAN BERAT ISI, POROSITAS
DAN LAJU INFILTRASI PADA PERKEBUNAN SALAK DI
KECAMATAN PURWOSARI, KABUPATEN PASURUAN. Jurnal Tanah
Dan Sumberdaya Lahan, 5(1), 647–654. Retrieved from http://jtsl.ub.ac.id
Nita, C. E., Siswanto, B., & Utomo, W. H. (2015). Pengaruh Pengolahan Tanah
Dan Pemberian Bahan Organik (Blotong Dan Abu Ketel) Terhadap Porositas
Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman tebu Pada Ultisol. Jurnal Tanah Dan
Sumberdaya Lahan, 2(1), 119–127.

Anda mungkin juga menyukai