Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


(TAKS) SESI 1 & 2
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

Disusun Oleh :
Kelompok Ruang Puri Anggrek
1. Azzahra Maulia Pramadita (P27820119010)
2. Inka Dwi Oktavia (P27820119020)
3. Nur Fatmawati (P27820119030)
4. Rizqiatul Fitria (P27820119039)
5. Salsabiil Luthfia N. H (P27820119040)
6. Yudanielia Nuraini B (P27820119049)
7. Yuni Sulistiyo Wardhani (P27820119050)

Tingkat 3 Reguler A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN SOETOMO
SURABAYA
2020/2021
PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

SESI 1 & 2 : KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

I. Latar Belakang
Manusia memiliki jiwa sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan
interaksi dengan orang lain. Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada klien yang
menarik diri atau mengalami isolasi sosial sehingga individu menghindari interaksi
dengan orang lain (Keliat, 2011). Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
(Yosep, 2010). Apabila tidak diatasi dengan segera maka akan dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.
Menurut WHO tahun 2006, hampir diseluruh dunia terdapat sekitar 450 juta
(11%) orang yang mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Hasil survey
kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per
1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat).
Berdasarkan survey dirumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang palingh banyak
ditemukan adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan
(17,41 %), dan harga diri rendah (16,92%) (Sutrisno dkk, 2017).
Penurunan sosialiasi disebabkan oleh faktor predisposisi diantaranya faktor
tumbuh kembang, faktor komunikasi dalam keluarga, faktor sosial budaya dan
faktor biologis. Selain itu faktor eskternal dan internal klien juga dapat
mempengaruhi penurunan sosialisasi. Individu yang memiliki mekanisme koping
yang adaptif maka peningkatan sosialisasi akan lebih mudah dilakukan. Sedangkan
individu yang memiliki mekanisme koping maladaptif akan menimbulkan masalah
yang lebih banyak dan lebih buruk apabila tidak segera diberikan penanganan atau
terapi. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila individu menarik diri antara lain
adalah kerusakan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan hubungan
interpersonal, gangguan interaksi sosial, dan resiko perubahan persepsi sensori
(halusinasi).
Penatalaksanaan pada pasien yang mengalami isolasi diri atau penurunan
sosialisasi dapat dilakukan dengan pemberian intervensi terapi aktivitas kelompok
sosialisasi. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan salah satu terapi
modalitas keperawatan jiwa dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis,
perilaku dan pencapaian adaptasi optimal klien. Tujuan yang ditetapkan didasarkan

1
pada kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta. Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan
klien dalam meningkatkan sosialisasi (Prabowo, 2015). Pada sesi II ini terapi
difokuskan untuk meningkatkan kemampuan klien untuk memperkenalkan dirinya.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum (TUM)
Tujuan umum untuk TAK sosialisasi sesi 2 ini adalah klien mampu
memperkenalkan diri dengan anggota kelompok.
2. Tujuan Khusus (TUK)
Tujuan khusus dari TAK sosialisasi sesi 2 ini adalah:
a. Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi;
b. Menenyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan,
asal, hobi.

III. Sesi Yang Digunakan


Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) yang digunakan adalah sesi 1 dan
2 : Kemampuan klien dalam memperkenalkan diri

IV. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Jum’at, 29 Oktober 2021
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Jumlah Peserta : 3 klien
Alokasi Waktu : (Perkenalan dan Pengarahan 10 menit, Terapi Kelompok 15
menit, Penutupan 5 menit). Lama kegiatan terapi dapat
berlangsung 30-45 menit
V. Pembagian Tugas
1. Leader :
Tugas:
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
e. Mampu memimpin terapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib.
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2
2. Co-leader :
Tugas :
a. Mendampingi leader.
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien.
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat.
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi.
3. Fasilitator :
Tugas:
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Memotivasi klien yang kurang aktif.
c. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memfasilitasi anggota kelompok
d. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
e. Memberikan stimulus dan motivator kepada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
4. Observer :
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok mulai dari persiapan, proses,
hingga реnutupan.
5. Operator
Tugas:
a. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan musik).
b. Timer (mengatur waktu).

VI. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus yang diberikan.
c. Pasien yang sudah mengikuti dan lulus pada TAKS 1
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria

3
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243)

VII. Susunan Pelaksanaan


1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
a. Leader : Rizqiatul Fitria
b. Co. Leader : Nur Fatmawati
c. Observer : Salsabiil Luthfia Nur Hida
d. Operator : Yudanielia Nuraini B
e. Fasilitator :
1) Yuni Sulistiyo Wardhani
2) Inka Dwi Oktavia
3) Azzahra Maulia Pramadita
f. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :
Pasien peserta TAKS ini diambil dari pasien yang menarik diri diruangan Puri
Anggrek RSJ Menur, Jumlah peserta TAKS adalah 3orang.

VIII. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata tertib pelaksanaan TAKS :
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKS sampai dengan kegiatan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS
berlangsung.
e. Apabila peserta ingin mengajukan / menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya kegiatan, akan dikeluarkan dari
permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAKS selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,
sedangkan permainan belum selesai. Maka leader akan meminta persetujuan
anggota untuk memperpanjang waktu TAKS kepada anggota.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS :
a. Penanganan peserta yang tidak aktif saat aktifitas kelompok :
1) Memanggil nama peserta tersebut.

4
2) Memberi kesempatan kepada peserta tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau peserta yang lain.
b. Bila peserta meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama peserta tersebut.
2) Tanya alasan mengapa meninggalkan permainan.
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada peserta tersebut bahwa ia dapat melaksanakan keperluanyya setelah
itu dapat kembali lagi.
c. Bila selain peserta (anggota lain) ingin ikut :
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
2) Katakan pada klien tersebut bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut.
3) Apabila klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran saat permainan tersebut (Eko Prabowo, 2014).

IX. Proses TAKS sesi 1 dan 2


SESI 1 : TAKS

Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan : nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi.
Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset: “marilah kemari” (Titiek Puspa)
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/ simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan

5
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik: Salam dari terapis.
b. Evaluasi/ validasi: Menayakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2. menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta
bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri)
dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang
bola memperkenalkan dirinya.
b. hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.
c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
e. Ulangi b, c dan d sampai semua nggota kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberi pujaan atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien.

6
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.

Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan verbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai
         
1. Menyebutkan nama lengkap          
2. Menyebutkan nama panggilan          
3. Menyebutkan asal          
4. Menyebutkan hobi          
Jumlah          

b. Kemampuan nonverbal
N Nama klien
Aspek yang dinilai
O          
1. Kontak mata          
2. Duduk tegak          
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai          
Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4.
akhir          
Jumlah          

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda  jika
ditemukan pada klien atau tanda  jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Dokumentasi

7
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).

SESI 2 : TAKS
1. Tujuan :
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
a. Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi;
b. Menenyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan,
asal, hobi.

2. Setting :
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

Keterangan :
= Leader
= Co Leader
= Observer
= Fasilitator
= Klien
= Operator
b. Ruangan nyaman dan tenang.

3. Alat :
a. Tape recorder
b. Kaset: “marilah kemari” (Titiek Puspa)

8
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien

4. Metode :
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/ simulasi
5. Langkah – langkah :
1. Persiapan
a. Meningkatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 1 TAKS.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik:
1. Salam dari terapis.
2. Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
1. Menayakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain.
c. Kontrak:
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
2. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di
sebelah kanan dengan cara:
1. Memberi Salam;
2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi;

9
3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawan
bicara;
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua nggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape
dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang sebelah kanannya kepada
kelompok, yaitu: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberi pujaan atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.
2. Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitudengan bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

6. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam
berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.

a. Kemampuan verbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai
         
1. Menyebutkan nama lengkap          
2. Menyebutkan nama panggilan          
3. Menyebutkan asal          

10
4. Menyebutkan hobi          
5. Menanyakan nama lengkap          
6. Menanyakan nama panggilan          
7. Menanyakan asal          
8. Menanyakan hobi          
Jumlah          

b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai
         
1. Kontak mata          
2. Duduk tegak          
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai          
4. Mengikuti Kegiatan dari awal sampai akhir          
Jumlah          

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda  jika
ditemukan pada klien atau tanda  jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
 Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6; disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
 Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4;
disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk
nonverbal, catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu
berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain,
buat jadwal.

DAFTAR PUSTAKA

Eko, P. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Medikal Book.

Keliat, B. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.

11
Keliat, B., & Akemat, P. (2015). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta: EGC.

Stuart. (2007). Buku Saku Keperawatan. Jakarta: EGC.

Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

12

Anda mungkin juga menyukai