A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini antara lain :
1. Untuk menyeragamkan dan mendapatkan nilai berat isi tanah halus dengan
cetakan benda uji.
2. Untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan perbandingan antara
berat tanah basah dengan volumenya
B. Teori Dasar
Mekanika tanah merupakan salah satu mata kuliah dalam Teknik Sipil, yang
terdiri dari pembelajaran teori dan praktikum. Praktikum ini harus didasari dengan
pemahaman teori yang baik. Salah satu hal yang penting bagi mahasiswa adalah
mampu mengaplikasikan teori yang di dapat di dalam kelas dengan kegiatan
praktikum di laboratorium.
Salah satu pokok perhatian dalam mekanika tanah adalah pemeriksaan berat
isi tanah. Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah
adalah berat tanah utuh (undisturbed ) dalam keadaan kering dibagi dengan
volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat
bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan
bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air
tanah (Aguset al . 2006).
Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi
partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi
bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat
digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan
akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut
(Pearson et al., 1995).
Menurut Hanafiah (2005) bahwa bobot isi tanah merupakan kerapatan tanah
per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan berikut ini:
2) Kerapatan massa (bobot isi = BI) adalah bobot massa tanah kondisi
lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.
Berat isi dan berat isi kering dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
UNIVERSITAS PAPUA
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
LABORATORIUM GEOMEKANIKA
Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat, 98314
C.
D. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi:
1. Jangka Sorong
3. Timbangan
Gambar 3 Timbangan
E. Prosedur
Pengujian berat isi tanah harus dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :
5. Ambil sebagian benda uji yang telah dicetak untuk diuji kadar airnya
6. Selanjutnya ratakan kedua ujung benda uji dan bersihkan sekeliling cetakan
8. Setelah itu, lakukan perhitungan berat isi tanah dengan rumus yang telah
ditentukan
F. Pengolahan Data
Berikut contoh asusmsi data yang akan digunakan dalam perhitungan
berat isi dan berat isi tanah. Perolehan data ini diperoleh dari suatu percobaan
praktikum pemeriksaan berat isi tanah.
Sampe Berat Ring Berat Berat Ring Diameter Tinggi
l + tanah (g) Ring+ (g) Ring (cm) Ring (cm)
tanah
kering
(g)
I 276,00 g 249,00 155,00 4,22 5,09
II 295,00 g 267,00 177,00 4,22 5,09
= 866,00 gr – 509,00 gr
= 357,00 gr
Vcincin = πr2t
= 3.14 × (2,11)2+ × 5,09
= 3.14 × 4,45 × 5,09
= 71,123 cm3
(B 2−B1)
Berat Isi ϒ =
V
357,00 gr
71,123 cm3
= 5,019 gr/cm3
(ϒ × 100)
Berat Kering ϒdry ¿
(100+W )
(5,019× 100)
=
(100+357,00)
501,900
= 457,00
= 1,098 gr
Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya
(gr/cm3). Dari perhitungan diatas didapatkan berat isi tanah yaitu 5,019 gr/cm3 dan
berat keringnya yaitu 1,098 gr
G. Referensi
Balai Geoteknik Jalan. 2013. Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir
Halus SNI 03-3637-1990.
https://www.youtube.com/watch?v=YHWYGVRvues . Diakses tanggal 24 Maret
2021
Braja M.Das,dkk.1988.Mekanika Tanah.Erlangga:Surabaya
https://www.academia.edu/8436231/LAPORAN_MEKANIKA_TANAH_I .
Diakses tanggal 24 Maret 2021
H. Lampiran