LAPORAN PRAKTIKUM
STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Bella Oktaviany Erianti 160321100032
Dian Akbarani Sahira 170321100011
Ninda Permatasari 170321100023
Abu Muhammad Royhan 170321100043
Dengan ini kami memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul: “ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA
UMKM TEMPE BAPAK ABDUL MUNIR DI KAMAL, KABUPATEN
BANGKALAN”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini berkat tuntunan dari
Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak hingga laporan ini terselesaikan
pada waktunya. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan baik cara
penulisan maupun materi yang kami yang disampaikan. Namun, kami telah
berupaya dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki untuk
menyelesaikan laporan ini. Untuk itu dengan rendah hati kami menerima segala
masukan serta saran agar laporan ini menjadi lebih baik dan diterima oleh
pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga laporan mini riset ini dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
i
ABSTRAK
Mini riset ini dilakukan di UMKM Tempe Abdul Munir didirikan oleh Bapak
Abdul Munir selaku pemilik UMKM tempe yang berlokasi di Kampung Sawah RT
03/RW 9, Banyuajuh Kamal. Tujuan dari mini riset ini adalah untuk mengetahui
kelayakan usaha tempe ini yang ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek
legalitas, aspek teknik, aspek pasar dan pemasaran, aspek finansial, aspek
manajemen organisasi, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan
hidup.Penentuan tempat penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa
di Kampung Sawah terdapat salah satu unit usaha yang jarang diketahui oleh
masyarakat namun memiliki cukup potensi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data primer dengan dukungan dari data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang kami gunakan yaitu wawancara, observasi, dan
dokumen. Hasil dari miniriset ini diperoleh bahwa UMKM Tempe bapak Munir
tidak memiliki legalitas, Kebutuhan kedelai yang digunakan untuk produksi tempe
sebesar 50 kg per hari. Teknologi yang digunakan pada usaha tempe milik
Bapak Abdul Munir ini masih berupa mesin sederhana, tempe bapak Abdul Munir
ini dipasarkan di berbagai pasar yaitu pasar Kamal, pasar Socah, Pasar
Kwanyar, dan pasar Klobungan, ditinjaau dari aspek finansial pada usaha produk
tempe bapak Abdul Munir sudah tergolong layak, namun UMKM ini belum
memiliki struktur organisasi, usaha produk tempe bapak Abdul Munirini juga
mendapat respon baik dari masyarakat sekitar karena dapat memberikan
keuntungan bagi masyrakat dan lingkungan sekitar, serta pengolahan limbah
yang sudah dikelola dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa UMKM Tempe
Bapak Munir ini layak.
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................3
BAB II................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
2.1 Kerangka Teoritis........................................................................................5
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis.......................................................5
2.1.2 Aspek Teknis........................................................................................6
2.1.3 Aspek Pasar dan Pemasaran...............................................................7
2.1.4 Aspek Manajemen Organisasi............................................................10
2.1.5 Aspek Legalitas..................................................................................10
2.1.6 Aspek Finansial..................................................................................11
2.1.7 Aspek Lingkungan Hidup....................................................................13
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................14
BAB III................................................................................................................ 16
METODE PENELITIAN.......................................................................................16
3.1 Lokasi Penelitian.......................................................................................16
3.2 Metode Penentuan Tempat Penelitian......................................................16
3.3 Jenis dan Sumber Data.............................................................................16
3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................16
3.4.1 Wawancara.........................................................................................16
3.4.2 Observasi............................................................................................16
3.4.3 Dokumen............................................................................................17
BAB IV................................................................................................................ 18
PEMBAHASAN...................................................................................................18
4.1 Gambaran Umum......................................................................................18
4.2 Aspek-Aspek.............................................................................................19
4.2.1 Aspek pasar dan pemasaran..............................................................19
4.2.2 Aspek manajeman dan organisasi......................................................23
4.2.3 Aspek teknis.......................................................................................23
BAB V................................................................................................................. 27
PENUTUP........................................................................................................... 32
5.1 Kesimpulan...............................................................................................32
5.2 Saran.........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34
LAMPIRAN......................................................................................................... 35
KUISIONER........................................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak dapat dilepaskan dari pembangunan agribisnis secara keseluruhan.
Pembangunan agroindustri akan dapat meningkatkan produksi, harga hasil
pertanian, pendapatan petani, serta dapat menghasilkan nilai tambah hasil
pertanian ( Masyhuri,2002).
Menurut sarwono (2000) tempe kedelai megandung protein sekitar
19,5% selain itu, tempe kedelai juga mengandung lemak sekitar 4%,
karbohidrat 9,4 %, vitamin B12 antara 3,9-5 mg per 100 g tempe. Adanya
kandungan vitamin B12 pada tempe, di pandang sebagai sesuatu yang unik.
Vitamin B12 diduga berasal dari kapang yag tumbuh dalam tempe, tapi ada
pula yang megatakan berasal dari unsur lain. Menurut curtis et all dalam
sarwono (2000), vitamin B12 pada tempe diproduksi oleh sejenis bakteri
yaitu klabsiella pneumoniae. Bakteri itu sebetulnya merupaka mikroba
kontaminasi. Vitamin B12 sangat berguna untuk membentuk sel-sel darah
merah dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya anemia (kurang
darah) dan tempe juga mengandung banyak mineral dan fosfor.
Bahan baku utama tempe adalah kacang kedelai. Daya tahan
tempe minim sekali, yaitu paling lama hanya 2 hari, Selain itu membusuk.
Namun, tempe yang membusuk masih dapat di olah menjadi sayuran atau
menjadi bumbu sayuran. Karena bahan baku tempe adalah kacang kedelai
maka tempe mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Tempe yang baik ialah
yang tidak ada campuran campuranya, misalkan ampas kedelai, onggok dan
sebagainya. Selain itu tempe yang baik di buat dari kacang kedelai yang
tidak busuk dan tidak banyak batu kecilnya, dan dipilah biji kedelai yang tua
serta berkilat dan agak berminyak (soedjono, 1995).
Komposisi tempe yang baik adalah sebagai berikut :
a. Kadar air : ± 66 %
b. Kadar protein : ± 20 %
c. Abu : ± 0,9 %
d. Karbohidrat : ± 3,9 %
e. Lemak : ± 9,7 %
f. Warna : putih keabu abuan
g. Bau dan rasa : normal
h. Bahan tambahan : bahan pengikat ± 1% zat warna negatif,
(Soedjono,1995).
Salah satu unit usaha yang mengelola dan memproduksi tempe adalah
Bapak Abdul Munir yang berlokasi di Kampung Karang Anyar, Kamal. Meski
usaha ini telah berdiri sejak 1998 namun masalah yang dihadapi masih
sangat konkrit, diantaranya tidak adanya label produk, masalah
ketenagakerjaan, dan masih banyak lagi. Berdasarkan uraian diatas, maka
perlu adanya suatu penelitian tentang analisis kelayakan usaha terhadap
usaha tersebut. Maka peneliti bermaksud untuk membuat laporan mini riset
yang berjudul “ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA UMKM TEMPE
BAPAK ABDUL MUNIR DI KAMAL, KABUPATEN BANGKALAN”
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui aspek legalitas pada usaha produk tempe bapak Abdul Munir
2. Mengetahui aspek teknis pada usaha produk tempe bapak Abdul Munir
3. Mengetahui aspek pasar dan pemasaran pada usaha produk tempe
bapak Abdul Munir
4. Mengetahui aspek finansial pada usaha produk tempe bapak Abdul Munir
5. Mengetahui aspek manajemen organisasi pada usaha produk tempe
bapak Abdul Munir
6. Mengetahui aspek sosial dan ekonomi pada usaha produk tempe bapak
Abdul Munir
7. Mengetahui aspek lingkungan hidup pada usaha produk tempe bapak
Abdul Munir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
Keterangan :
P1 = suku bunga pertama
P2 = suku bunga kedua
C1 = Nilai bersih pertama
C2 = Nilai bersih kedua
5. Payback Period (PP)
Jangka waktu yang menunjukkan berapa lama modal yang
ditanamkan dalam suatu usaha tersebut dapat kembali. Secara
sistematis dirumuskan sebagai berikut :
6. Rasio B/C
Suatu metode dimana digunakan untuk melihat seberapa keuntungan
yang diterima oleh suatu usaha jika pengeluaran sebesar satu rupiah.
3.4.2 Observasi
Teknik observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung baik terhadap pekerja, lokasi, hingga teknik yang digunakan di
unit usaha tempe. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
secara jelas tentang bagaimana cara pembuatan tempe pada lokasi
penelitian hingga sampai ke tangan konsumen.
3.4.3 Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang tertulis,
dapat berupa dokumen, surat, catatan harian, arsip foto, cinderamata,
dan lain sebagainya yang ada di unit usaha tempe ini. Sehingga peneliti
dapat memperoleh data pendukung selain yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi.
BAB IV
PEMBAHASA
N
Investasi Rp 8,170,000
2. Biaya Tetap
Umur Umur
Ekonomis Ekonomis Penyusutan Penyusutan
No Komponen Jumlah Harga Beli Total / tahun / bulan /tahun / bulan
Investi Rp 8,170,000
3. Biaya Variabel
4. Cash Flow
Pendapatan Rp 18,500,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 11,584,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 11,584,728
Pendapatan Rp 18,750,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 11,834,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 11,834,728
Pendapatan Rp 19,250,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 12,334,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 12,334,728
Pendapatan Rp 19,500,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 12,584,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 12,584,728
Pendapatan Rp 19,750,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 12,834,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 12,834,728
Pendapatan Rp 20,000,000
Total Biaya
Biaya Operasional Rp 6,112,200
Biaya Penyusutan Rp 803,072
Rp 6,915,272
Laba sebelum EBT Rp 13,084,728
Pajak 0% Rp -
Laba setelah pajak EAT Rp 13,084,728
Discount Factor
No Tahun EAT Penyusutan Kas Bersih PV Kas Bersih
(10%)
1 2014 Rp 11,584,728 Rp 803,072 Rp 12,387,800 0.909090909 Rp 11,261,636
2 2015 Rp 11,834,728 Rp 803,072 Rp 12,637,800 0.826446281 Rp 10,444,463
3 2016 Rp 12,334,728 Rp 803,072 Rp 13,137,800 0.751314801 Rp 9,870,624
4 2017 Rp 12,584,728 Rp 803,072 Rp 13,387,800 0.683013455 Rp 9,144,048
5 2018 Rp 12,834,728 Rp 803,072 Rp 13,637,800 0.620921323 Rp 8,468,001
6 2019 Rp 13,084,728 Rp 803,072 Rp 13,887,800 0.56447393 Rp 7,839,301
Total Rp 74,258,368 Rp 79,076,800 Rp 57,028,072
Rata-Rata Rp 12,376,395 Rp 13,179,467 Rp 9,504,679
5. Payback Period
Investasi Rp 8,170,000
Kas Bersih Th 1 Rp 12,387,800
Rp 4,217,800
Discount Factor
No Tahun EAT Penyusutan Kas Bersih PV Kas Bersih
(10%)
1 2014 Rp 11,584,728 Rp 803,072 Rp 12,387,800 0.909090909 Rp 11,261,636
2 2015 Rp 11,834,728 Rp 803,072 Rp 12,637,800 0.826446281 Rp 10,444,463
3 2016 Rp 12,334,728 Rp 803,072 Rp 13,137,800 0.751314801 Rp 9,870,624
4 2017 Rp 12,584,728 Rp 803,072 Rp 13,387,800 0.683013455 Rp 9,144,048
5 2018 Rp 12,834,728 Rp 803,072 Rp 13,637,800 0.620921323 Rp 8,468,001
6 2019 Rp 13,084,728 Rp 803,072 Rp 13,887,800 0.56447393 Rp 7,839,301
Total Rp 74,258,368 Rp 79,076,800 Rp 57,028,072
Rata-Rata Rp 12,376,395 Rp 13,179,467 Rp 9,504,679
ARR
Rata-Rata EAT 12,376,394.70
Rata-Rata Investasi Rp 4,085,000
ARR 0.33
33%
Invest = Rp 8,170,000
IRR
Rata-Rata Kas Bersih 13,179,467
PP 0.620
10% (0,621)
9. Profitability Index
= 6.98
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Aspek legalitas pada usaha produk tempe bapak Abdul Munirtidak
memiliki izin karena menurut beliau usaha pabrik tempe tersebut
termasuk usaha rumahan dan tidak memiliki merk yang menjadi identitas
untuk tempe pak munir tersebut.
2. Aspek teknis pada UMKM Tempe pak munir iniUsaha tempe milik Bapak
Abdul Munir terletak di Kelurahan Banyuajuh Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan. Kebutuhan kedelai yang digunakan untuk produksi
tempe sebesar 50 kg per hari. Teknologi yang digunakan pada usaha
tempe milik Bapak Abdul Munir berupa mesin gilingan pecah kulit untuk
memisahkan biji kedelai dengan kulit ari.
3. Aspek pasar dan pemasaran pada usaha produk tempe bapak Abdul
Munir ini dipasarkan di berbagai pasar yaitu pasar Kamal, pasar Socah,
Pasar Kwanyar, pasar Klobungan dan bisa melalui beberapa saluran
yaitu yang pertama langsung kepada konsumen akhir dan saluran ke dua
melalui pedagang sayur sebagai tengkulak lalu ke konsumen akhir. Harga
yang ditawarkan berkisar dari Rp 1.250 untuk ukuran kecil sampai Rp
22.000 untuk tempe berukuran besar.
4. Aspek finansial pada usaha produk tempe bapak Abdul Munir untuk
mengetahui pendapatan, kas bersih serta keuntungan didapat selama
sebulan dan juga usaha tersebut dikatakan layak.
5. Aspek manajemen organisasi pada usaha produk tempe bapak Abdul
Munirtidak adanya struktur organisasi dikarenakan sumber daya manusia
hanya dibutuhkan pada proses produksi. Tenaga kerja yang dibutuhkan
pada proses produksi sebanyak 6 orang dengan pembagian tugas antara
lain bagian perebusan hanya 1 orang, bagian pencucian sebanyak 3
orang dan bagian pengemasan sebanyak 6 orang.
6. Aspek sosial ekonomi pada usaha produk tempe bapak Abdul
Munirmendapat respon baik dari masyarakat sekitar, karena dapat
memberikan keuntungan bagi mereka seperti mempekerjakan para
masyarakat sekitar, serta limbah tempe tersebut untuk masyarakat yang
mempunyai hewan ternak.
7. Aspek lingkungan hidup pada usaha produk tempe bapak Abdul Munir
sudah bisa dikatakan baik. Hal ini dikarenakan pengolahan limbah yang
sudah dikelola dengan baik. Untuk limbah air dan ampas atau kulit dari
kedelai digunakan sebagai pakan dan minum ternak warga sekitar pabrik
yang diberikan secara gratis. Di dalam pabriknya sendiri terdapat cukup
banyak fentilasi udara untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil, untuk air
dari sumber air bersih (bor) digunakan untuk membersihkan kedelai.
5.2 Saran
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diharapkan agar produk dari
usaha tempe Bapak Munir ini memiliki merk sebagai identitas produk
sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas dan bisa dibedakan dengan
tempe lainnya. Serta perlu adanya legalitas usaha agar dapat
mengembangkan usahanya menjadi lebih luas dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Winasti Puspa, dkk. 2017. Kelayakan Bisnis Usaha Dan Nilai Tambah
Agroindustri Tempe. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, Vol. 5 No. 2
Harjanto, J.O. 2009. Inovasi Produk dan Ekspetasi Inovasi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen.
Kotler, dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 dan 2.
Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Sucipto, Agus. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Ananlisis Intrgratif dan Studi Kasus.
Malang: Aditya Media.
1. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis kelamin : L/P
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Alamat :
Total Biaya
b. Biaya tetap
No Uraian Umur Jumlah Harga Per Total
Ekonomis Unit (Rp) (Rp)
1 Gaji Karyawan
2 Biaya Listrik
3 PBB (Pajak Bumi &
Bangunan)
4 Pemeliharaan Alat
5 Biaya air
6 Telepon
Total Biaya
c. Biaya Variabel
No Uraian Umur Jumlah Harga Per Total (Rp)
Ekonomis Unit (Rp)
1 Kedelai
2 Ragi tempe
3 Kemasan:
Plastik
Daun pisang
4 Biaya Transportasi
5 Gas LPG
Total Biaya