Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PROGRAM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
(MBKM)

PISANG SUKE: INOVASI PENGOLAHAN BUAH PISANG


(Musa paradisiaca) UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN LOKAL
PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI UD. LBS MANDIRI

OLEH :

SITI NURSYAHIDA
J1A020105

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2023
PISANG SUKE: INOVASI PENGOLAHAN BUAH PISANG
(Musa paradisiaca) UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN
LOKAL PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI
UD. LBS MANDIRI

Diajukan Oleh :

SITI NURSYAHIDA
J1A020105

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelengkapan Menyelesaikan


Studi
Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2023

i
ii
iii
RINGKASAN

Siti Nursyahida (J1A020105). PISANG SUKE: INOVASI PENGOLAHAN


BUAH PISANG (Musa paradisiaca) TUNJANG PEREKONOMIAN
LOKAL PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI UD. LBS MANDIRI
Dusun Longserang Barat Selatan, Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten
Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Pembimbing Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP.

UMKM LBS Mandiri adalah sebuah Industri Kecil Menengah yang

berlokasi di Dusun Longserang Barat Selatan, Desa Langko, Kecamatan

Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. UMKM ini bergerak dalam bidang

pengolahan hasil pertanian berupa gula aren yang didirikan oleh Bapak

Abdul Hadi sejak 2015. Pendiri awalnya memulai dengan budidaya jahe

merah di kebun pekarangan rumah. Minat masyarakat yang rendah terhadap

jahe merah membuat harganya rendah di pasaran, sehingga pendiri berpikir

bagaimana untuk mengubah jahe tersebut menjadi sesuatu yang lebih

bernilai. Berbekal semangat dan ilmu yang didapatkan dari pengalaman

kerja, pendiri mencoba untuk menformulasikan produk berbahan dasar dari

sumberdaya alam yang tersedia yakni jahe dan aren. Melalui banyak

eksperimen, akhirnya tercetuslah produk serbat jahe yang bahan utamanya

adalah jahe dan gula aren. Seiring berjalannya waktu, terus lahir inovasi

produk baru yang hampir semua menggunakan turunan sari gula aren

seperti serbat jahe merah, gula semut, kopi jahe gula aren, juga produk

tambahan pisang suke. UMKM LBS Mandiri ini berkerjasama dengan

beberapa Minimarket di Kota Mataram serta hotel dan Universitas yang ada

di Nusa Tenggara Barat. Produksi dilakukan setiap hari sesuai dengan

iv
permintaan pelanggan. Serbat jahe dan gula semut adalah produk unggulan

dari UMKM LBS Mandiri karena mimiliki permintaan pelanggan

terbanyak dari produk olahan lainnya, sehingga produksi keduanya

dilakukan hamper setiap hari. Rutinitas lainnya yang dilakukan selain

produksi yaitu membuat kemasan serbat jahe. Proses pengolahan di

UMKM LBS Mandiri mengikuti SSOP (Standar Sanitation Operation

Procedure) dengan cukup baik, seperti pengharusan untuk menjaga

kebersihan diri pekerja maupun tempat bekerja. SSOP juga terpampang di

dalam ruangan kerja, tetapi pengawasan kebersihan disetiap bagian

pengolahan dan penyimpanan perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan (PKL) MBKM mengenai “Pengolahan Buah Pisang

Menjadi Produk Yang Memiliki Nilai Jual Lebih Tinggi Pada Industri

Rumah Tangga UMKM LBS Mandiri” ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan pada Mata

Kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Program Studi Ilmu dan Teknologi

Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas

Mataram.

Terlaksananya PKL dan pembuatan laporan PKL ini tidak lepas dari
peran dan bantuan dari berbagai pihak, oleh kareana itu penulis
mengucapakan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Dekan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas


Mataram Baiq Rien Handayani, SP., M. Si., Ph. D.

2. Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Ir. I Wayan Sweca


Yasa, M.Si.

3. Bapak Dr. Ir. Satrijo Saloko, M.P. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan dan saran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini

4. Kepada UMKM LBS Mandiri khususnya bapak Abdul Hadi yang


telah memberikan izin untuk melaksanakan PKL, serta telah
membantu selama proses praktek kerja lapangan.

vi
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan
dukungan.

6. Rekan-rekan kelompok PKL yang telah berjuang bersama-sama.

7. Anak-anak Yun Homestay yang telah menyelesaikan laporannya,


sehingga mendorong penulis untuk menyelesaikan laporan ini
segera.

8. Saudariku Rosmiati yang telah meminjamkan laptopnya dengan


ikhlas kardiwaktu genting karena laptop penulis ngelag, sehingga
laporan ini bisa terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PKL ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga

laporan PKL ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

terutama bagi penulis dan pembaca.

Mataram, 24 Juni 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan .............................. 1
B. Maksud dan Tujuan PKL MBKM .......................................... 3
C. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan ....................................... 5
D. Tempat Praktek Kerja Lapangan ........................................... 6
E. Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapangan ................................ 7
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL .................................. 9
A. Sejarah Perusahaan .................................................................. 9
B. Struktur Organisasi .................................................................. 10
C. Kegiatan Umum UMKM LBS Mandiri .................................. 12
BAB III PELAKSANAAN PKL .......................................................... 14
A. Bidang Kerja .............................................................................. 14
B. Pelaksanaan Kerja .................................................................... 45
C. Tugas Khusus ............................................................................ 46
D. Kendala yang Dihadapi ............................................................ 49
E. Cara Mengatasi Kendala .......................................................... 49
BAB IV PENUTUP ............................................................................... 46
A. Kesimpulan ...................................................................... 51
B. Saran ................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 48
LAMPIRAN ........................................................................................... 49

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Kegiatan pada UMKM LBS Mandiri ......................... 8


Tabel 2. Mesin dan Peralatan Di UMKM LBS Mandiri ................... 31

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi UMKM LBS Mandiri ........................................... 7


Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi UMKM LBS Mandiri ........ 11
Gambar 3. Serbat Jahe UMKM LBS Mandiri ................................... 15
Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Serbat Jahe ................ 16
Gambar 5. Proses Pembuatan Sari Jahe ............................................ 17
Gambar 6. Gula aren yang sudah hancur .......................................... 18
Gambar 7. Gula aren yang ditambahkan sari jahe ........................... 18
Gambar 8. Gula aren yang telah mencair .......................................... 19
Gambar 9. Gula aren yang kering ....................................................... 19
Gambar 10. Proses Pengeringan Serbat Jahe .................................... 20
Gambar 11. Pengemasan serbat jahe .................................................. 21
Gambar 12. Perekatan plastik bening pada kotak ............................ 21
Gambar 13. Gula Semut UMKM LBS Mandiri ................................. 23
Gambar 14. Diagram Alir Proses Pembuatan Gula Semut .............. 23
Gambar 15. Pisang Susu Keju (SUKE) UMKM LBD Mandiri ........ 25
Gambar 16 Diagram Alir Proses Pembuatan Gula Semut ............... 26
Gambar 17. Proses Pengupasan Pisang .............................................. 27
Gambar 18. Pisang yang telah digoreng ............................................. 27
Gambar 19. Pisang yang ditata pada Loyang .................................... 28
Gambar 20. Proses pengovenan Pisang SUKE................................... 28
Gambar 21. Kopi Jahe Gula Aren UD. LBS Mandiri ....................... 29
Gambar 22. Diagram Alir Pembuatan Kopi Jahe Gula Aren .......... 29
Gambar 23. Layout Ruang Produksi .................................................. 36

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Harian PKL ......................................................54


Lampiran 2 Lembar Penilaian PKL ..................................................98
Lampiran 3 Foto Produk .....................................................................101
Lampiran 4 Foto Ruang pada UMKM LBS Mandiri........................ 102
Lampiran 5 Daftar Hadir ..................................................................... 103

x
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Teknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman.

Kemajuan teknologi dijadikan manusia sebagai alat bantu dalam

pelaksanaan pembelajaran, khususnya dikalangan sekolah ataupun

perguruan tinggi. Menjadi mahasiswa program studi Ilmu dan Teknologi

Pangan Universitas Mataram menuntut kami untuk memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam industri pangan. Ilmu

pengetahuan berupa teori yang didapatkan selama mengikuti kegiatan

perkuliahan dan praktikum belum cukup sebagai bekal kami

mengembangkan diri. Pengembangan diri melalui berbagai program

diadakan oleh Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Khususnya

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, salah satunya adalah Praktek

Kerja Lapangan. Praktek Kerja Lapangan yaitu kegiatan yang bertujuan

untuk memberikan gambaran yang jelas kepada mahasiswa terkait

bagaimana praktek ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dengan

kenyataan ada dilapangan. PKL MBKM juga merupakan integral dari

proses pembelajaran yang merupakan usaha dasar untuk menyiapkan

peserta didik atau mahasiswa melalui kegiatan pelatihan agar

berkeinginan dan dapat melaksanan perannya dimasa mendatang sesuai

dangan peran yang diharapkan.

PKL MBKM ini adalah kegiatan yang terpisah dari KKN dan

tugas akhir penelitian mahasiswa (skripsi). Kegiatan ini juga menjadi

1
langkah awal bagi mahasiswa dalam membuka wawasan dalam

pemahaman tentang aplikasi teori dan teknologi dalam industri

pengolahan hasil pertanian, sehingga nantinya diharapkan dapat

membantu pada saat menyusun suatu rancangan penelitian yang kreatif,

inofatif berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang telah diperoleh

selama mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan.

Praktek Kerja Lapangan MBKM dilakukan agar mahasiswa tidak

terkejut ketika berada dalam dunia kerja yang sangat berbeda dengan

dunia perkuliahan. Mahasiswa berkesempatan untuk berada dalam

lingkungan baru melalui program ini, yaitu bersentuhan langsung dengan

dunia kerja beserta orang – orang yang terlibat didalamnya.

Praktek Kerja Lapangan MBKM bagi mahasiswa dilakukan

untuk mendapatkan keterampilan pengalaman, ilmu pengetahuan, dan

teknologi dengan praktek secara langsung yang dilakukan pada industri

yang mengolah hasil pertanian baik skala, menegah, maupun besar,

sehingga kegitan memberikan pembekalan bagi para mahasiswa dengan

suatu proses pendidikan keahlian yang terpadu secara sistemmatik

anatara program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja

secara langsung secara terarah untuk mencapai tingkat untuk mencapai

tingkat keahlian propesional tertentu.

Bersadasrkan sumber yang kami peroleh salah satu perusahaan

yang menerapkan teknologi pertanian dibidang pengolahan salah satunya

yaitu “ UMKM LBS Mandiri Serbat Jahe “. Praktek Kerja Lapangan

2
ini memberikan manfaat bagi mahasiswa Program Studi Ilmu dan

Teknologi Pangan untuk mengetahui teknologi yang diterapkan pada

perusahaan LBS Mandiri. UMKM ini adalah salah satu UMKM yang

berperan dalam hasil pertanian berupa Pengolahan Gula Aren.

Diharapkan selama proses kegiatan praktek kerja lapangan ini

berlangsung, terciptanya hubungan yang baik antara lembaga akademis

dengan perusahaan yang terkait. Oleh karena itu, bantuan serta

bimbingan secara langsung dari perusahaan akan sangat bermanfaat bagi

mahasiswa khususnya untuk persiapan diri kearah kemandirian dan

peningkatan sumber daya manusia yang siap pakai di dunia kerja

nantinya. Berkenaan dengan hal tersebut, Prakatek Kerja Lapangan ini

sangat penting dilaksanakan untuk mendapatkan mahasiswa yang

berkualitas, berjiwa mandiri dan siap untuk bekerja sesuai dengan

bidang ilmu yang didalamnya selama dibangku kuliah.

B. Maksud dan Tujuan PKL MBKM

Adapun maksud dari PKL ini antara lain:

1. Mengetahui perbedaan antara teori selama perkuliahan dengan

kondisi kerja di industri pengolahan pangan.

2. Mendapatkan pengalaman kerja, keterampilan dan meningkatkan

wawasan di bidang indutri pengolahan pangan.

3. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengolah hasil

pertanian dan perikanan.

3
Adapun tujuan dari PKL MBKM ini antara lain :

1. Tujuan Umum

a. Membekali mahasiswa agar memiliki pengalaman bekeja pada

suatu lembaga atau imstitusi yang terdapat keterkaitan dengan

kajian dibidang teknologi industry pangan baik secara sebagian

ataupun menyeluruh.

b. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai rangkaian

pada instansi sebagaimana dimaksud diatas.

c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar dapat

membandingkan kajian teoritis dengan praktek-praktek nyata

dilapangan serta belajar mengambil sikap (menempatkan diri) di

dalam situasi kerja sehubungan dengan keterkaitan aspek atau

bidang dalam institusi.

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar mampu

mengidentifikasi masalah dan belajar menganalisisnya untuk

menawarkan suatu penyelesaian (solusi) terhadap masalah tersebut.

2. Tujuan Khusus

a. Dari segi akademik, PKL MBKM merupakan salah satu syarat

sebelum menyusun tugas akhir untuk mencapai kebulatan studi

program strata atau (S1) pada Fakultas Teknologi Pangan Dan

Agroindustry Universitas Mataram.

4
b. Memberikan gambaran yang jelas kepada mahasiswa

mengenai kesesuain antara ilmu yang diperoleh selama

dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

c. Mahasiswa mampu mengevaluasi secara analitik aspek

teknik perencanaan dan pengelolaan system industri

pertanian.

d. Mahasiswa mampu memahami kaitan antara faktor-faktor

dibidang industri pertanian sebagai sistem makro maupun

mikro.

e. Mendaptkan masukan tentang berbagai macam masalah yang

sering terjadi dalam dunia industri yang dapat dipecahkan bersama.

C. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dibangku


perkuliahan secara nyata.

b. Mendapatkan masukan tentang berbagai macam masalah yang

sering terjadi dalam dunia industri yang dapat di pecahkan secara

bersama.

c. Kesempatan untuk memperdalam ilmu dan memahami profesi


secara nyata.

2. Bagi Perguruan Tinggi

a. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum

pendidikan.

5
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam dunia industri

c. Mengenalkan dunia industri khususnya industri pertanian kepada

mahasiswa agar mendaptkan gambarana dan pengalaman tentang

industri pertanian yang sesungguhnya

3. Bagi UMKM

a. Dapat ikut berperan dalam peningkatan dan pengembangan

profesionalisme atau multi kurikulum pendidikan perguruan tinggi.

b. Penyiapan tenaga kerja terdidik diharapkan nantinya setelah lulus

dapat bekerja dengan baik apabila mahasiswa tersebut bekerja pada

perusahaan atau industri yang bersangkutan karena telah mengenal

profil perusahaan dalam sistem dalam industri.

c. Mengenal lebih dalam tentang kajian ilmu dalam pendidikan strata

atau diprogram Sudi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi

Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat.

D. Tempat Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan MBKM ini akan dilaksanakan di

UMKM LBS Mandiri di Dusun Longserang Barat, Selatan Desa

Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

6
Gambar 1. Lokasi UD. LBS Mandiri

(Sumber : Google, 2023)

Penulis memilih PKL di LBS Mandiri ini untuk mendapatkan atau

mencapai apa yang tidak diperoleh dikampus dengan praktik

langsung di lapangan dengan adanya wadah PKL MBKM ini

memberikan kita keluasan dalam mempelajari sesuatu sesuai dengan

bidang ilmu serta dengan PKL di UMKM LBS Mandiri memberikan

pembelajaran tentang bagaimana menjadi pengusaha yang tekun

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

E. Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6 bulan mulai

dari tanggal 13 Februari – 16 Juni 2023. Pelaksanaan PKL di LBS

Mandiri yaitu dari hari Senin - Sabtu dengan jam kerja pada pukul 08.00

– 17.00 WITA.

7
Tabel 1. Jenis Kegiatan pada UMKM LBS Mandiri

No Jenis Kegiatan Waktu

1 Observasi/pengenalan UMKM 13 – 24 Februari 2023

2 Spesifikasi bahan baku 26 Februari – 18 Maret


2023
3 Spesifikasi alat dan mesin 18 – 31 Maret 2023
4 Pengolahan, quality control dan sistem 1 – 29 April 2023
jaminan mutu (GMP dan HACCP)

5 Pengemasan dan Penyimpanan 1 - 14 Mei 2023


6 Sanitasi dan ekologi UMKM 15 – 30 Mei 2023
7 Pekerja dan manajemen produksi 1 – 16 Juni 2023

NB : Waktu kegiatan dapat disesuaikan atau ditentukan melalui

kesepakatan dengan pihak UMKM/PT sesuai kondisi dan situasi

selama pelaksanaan PKL.

8
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan

1. Waktu Berdirinya UMKM LBS Mandiri

LBS Mandiri merupakan UMKM industri kecil menengah yang

didirikan dan dipimpin oleh bapak Abdul Hadi. UMKM ini terletak di

Dusun Longserang Barat, Selatan Desa Langko, Kecamatan Lingsar,

Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tengara Barat. LBS Mandiri ini berdiri

sejak 2015 dan bergerak pada bidang hasil pertanian berupa gula aren.

Hampir semua produknya merupakan hasil produk turunan gula aren

yang menghasilkan produk yaitu serbat jahe, kopi jahe gula aren, gula

semut aren, serta kripik pisang susu keju (produk ini bukan turunan

aren). Produk LBS Mandiri dipasarkan di hotel-hotel, berbagai toko

oleholeh khas Lombok, toko Retail Modern seperti alfamart, inomart,

Rubi Mataram, Niaga Mataram, serta dipasarkan secara online melalui

aplikasi online shop serta platform sosial media yang ada maupun pesan

antar langsung kepada konsumen.

Adapun Visi dan Misi UMKM LBS Mandiri adalah :

a. Visi UMKM LBS Mandiri

Memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk membuat suatu produk
yang berkualitas

b. Misi UMKM LBS Mandiri

1) Menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.

9
2) Melestarikan sekaligus memperkenalkan minuman khas tradisional
suku sasak.

3) Menciptakan suatu produk yang mengedepankan keaslian dan


kemurnian bahan baku.

4) Membina para petani jahe maupun aren untuk meningkatkan hasil


pertanian yg menjadi bahan utama produk.

2. Ketenagakerjaan UMKM LBS Mandiri

UMKM LBS Mandiri merupakan UMKM yang


menghasilkan beberapa produk yang berada di Dusun Longserang Barat,
Selatan Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat,
NTB. Karyawan LBS Mandiri terdiri dari 4 orang termasuk pemilik
UMKM. Karyawan digolongkan menjadi karyawan pimpinan dan
karyawan pelaksana. Karyawan UMKM LBS Mandiri berdomisili di
alamat tempat UMKM yaitu di Dusun Longserang Barat, Selatan Desa
Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

3. Prestasi UMKM LBS Mandiri

Prestasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu kebanggaan tersendiri

bagi pemilik maupun karyawannya. Prestasi yang pernah diraih oleh UMKM

LBS Mandiri antaranya, berpartisipasi dalam Trade Indonesia Expo, HPS

(Hari Pangan Sedunia) di Kendari, muncul di laman sosok Kompas dan

menjadi sosok inspiratif di stasiun TV Nasional (TVRI).

B. Struktur Organisasi

UMKM LBS Mandiri memiliki struktur organisasi yang dipimpin

langsung oleh pemiliki UMKM yaitu bapak Abdul Hadi, yang juga

mengambil peran sebagai kepala bagian pemasaran. Bagian produksi

produk-produk yaitu dipimpin oleh istri dari bapak Abdul Hadi, pada

10
proses produksi ini juga dibantu oleh karyawan dibagain produksi seperti

yang tertulis pada Bagan Struktur Organisasi pada Gambar 2 dibawah ini :

KETUAUMKM

Abdul Hadi

KEPALA PRODUKSI PEMASARAN


Ika Irmawati Abdul Hadi

PENGOLAHAN PENGEMASAN

Inak Reni Irmayani dan Inak


Reni
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi UMKM LBS Mandiri

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Struktur organisasi LBS Mandiri terdiri dari ketua, kepala produksi,

pemasaran, pengolahan serta pengemasan. Setiap jabatan di LBS Mandiri

memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing agar nantinya kegiatan

usaha dapat berjalan dengan baik dan dapat dikontrol sesuai dengan

tugasnya masing-masing. Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing

jabatan pada struktur organisasi

UMKM LBS Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Ketua

Tugas utama ketua yaitu memimpin dan mengelola operasional


UMKM LBS Mandiri untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

11
2. Kepala Produksi

Fungsi utama kepala produksi yaitu mengatur dan memantau setiap

bagian pengolahan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan

baku hingga menjadi produk siap kemas, serta pemilihan kemasan

yang akan digunakan pada produk.

1. Bagian Pengemasan

Biasanya bertugas pada bagian pengemasan, mulai dari

pembuatan kemasan hingga memasukkan produk pada kemasan

saat pendistribusian.

2. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran memiliki fungsi memasarkan produk,

mulai dari promosi hingga upaya yang mungkin dilakukan untuk

menaikkan omset penjualan dan memperluas pangsa pasar.

C. Kegiatan Umum UMKM LBS Mandiri

UMKM LBS Mandiri memiliki 6 hari kerja, dimulai dari hari senin

hingga hari sabtu dan libur pada hari minggu. Kegiatan dimulai dari pukul

08.00 hingga 17.00 WITA, namun ketika tidak banyak kerjaan kegiatan

kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga 12.00 WITA . Pada jam 08.00 atau

ketika memasuki ruang kerja kegiatan pertama yang harus dilakukan yaitu

membersihkan ruang pengolahan maupun ruang pengemasan. Kegiatan

selanjutnya menyiapkan alat dan bahan untuk produksi. Selanjutnya pada

pukul 09.00-12.00 WITA karyawan melakukan proses produksi dan

pengemasan produk. Kegiatan selanjutnya yaitu waktu ISHOMA bagi

12
karyawan hingga pukul 13.30 WITA. Dilanjutkan pada pukul 13.31 WITA

karyawan kembali melakukan pekerjaan yang belum selesai hingga pukul

16.00 WITA. Pada jam 16.00-1700 WITA karyawan merapikan dan

membereskan alat-alat yang digunakan serta ruang produksi. Namun, jika

kegiatan kerja hingga jam 12 WITA, karyawan merapikan alat dan bahan

produksi, membersihkan ruang produksi maupun ruang pengemasan.

Kegiatan pengiriman produk dilakukan dengan kondinsional atau sesuai

dengan permintaan konsumen atau pesanan. Pendistribusian produk biasa

menggunkan transportasi pribadi milik UMKM LBS Mandiri.

13
BAB III
PELAKSANAAN PKL

A. Bidang Kerja

Selama PKL diaksanakan di UMKM LBS Mandiri, masiswa/i

dibimbing untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mulai dari

proses penyediaan bahan baku, pengolahan produk, pengemasan dan

penyimpanan hingga proses pemasaran. Selain itu, mahasiswa/i juga dilatih

untuk meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab dalam

melaksanakan tuga yang diberikan. Terdapat beberapa bidang kerja atau

pengolahan yang ada di UMKM LBS Mandiri diantaranya :

1. Proses pengolahan

a. Serbat Jahe

Serbat adalah salah satu minuman tradisional Indonesia yang

dibuat dari rempah-rempah. Serbat jahe mengandung vitamin B3,

vitamin, B6, Vitamin C, vitamin B2, dan kandungan utamanya yaitu

gingerol yang berperan menciptakan aroma dan rasa khas, serta banyak

kandung lainnya. Senyawa antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi

dan sangat efisien dalam menghambat radikal bebas serta menjadi obat

untuk meredakan nyeri haid, mengurangi reaksi alergi, mengusir masuk

angina, dan obat bagi penyakit lainnya. Serabat jahe dikatakan baik jika

memiliki kandungan air yang sedikit yang dapat dilihat dari kering atau

tidaknya serbat jahe tersebut. Tanaman jahe yang digunakan yaitu jahe

yang memilki umur panen 3 – 4 bulan setelah ditanam. Dalam sekali

14
pengolahan, serbat jahe pada UMKM LBS Mandiri dapat menghabiskan

bahan baku sebanyak 1.5 Kg jahe dengan harga RP 18.000, gula aren 3

Kg dengan harga Rp 50.000 serta rempah-rempah lainnya seharga

Rp.20.000. Jadi, kisaran total biaya produksi untuk sekali pengolahan

yaitu sekitar Rp 88.000. Dalam hal ini, omzet yang diperoleh melalui

hasil produksi serbat jahe dapat mencapai angka antara Rp 300.000

hingga Rp 400.000 per sekali produksi. Pendapatan serta pengeluaran ini

juga sewaktu- waktu dapat pula berubah, dengan seiring banyaknya

permintaan pesanan dari konsumen.

Gambar 3. Serbat Jahe UMKM LBS Mandiri

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

15
Berikut diagram alir proses pembuatan serbat jahe pada UMKM LBS Mandiri

Jahe

Penyortiran

Pencucian

Penimbangan

Penggilingan Jahe

Air rempah- Penghalusan Ampas jahe


rempah
Sari jahe

Gula aren Pencampuran Peleburan

Pemanasan (t=20 menit)

Pengadukan

Peleburan

Pengayakan

Penjemuran

Serbat jahe

16
Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Serbat Jahe

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

1) Penyucician dan penyortiran

Dilakukan penyrtiran terhadap jahe yang akan digunakan untuk

produksi. Penyortiran dilakukan untuk mengeluarkan jahe yang

busuk dan low quality sehingga hanya jqhe yang memiliki bermutu

dan sesuai yang akan digunakan untuk produksi. Selanjutnya jahe

melalui tahap pencucian secara manual meggunakan air mengalir.

Selama proses pencucian juga dilakukan pengadukan atau

pengosokan untuk memastikan jahe tersebut tercuci bersih.

Pencucian jahe dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran yang

menempel pada jahe dan tidak menjadi kontaminasi pada proses

selanjutnya.

2) Pembuatan Sari Jahe

Jahe yang telah melalui proses pencucian dan penyortiran

selanjutnya ditimbang untuk memastikan takaran yang sesuai.

Selanjutnya jahe dipotong menjadi bagian yang lebih kecil untuk

memudahkan tahapan selanjutnya, yakni penggilingan. Proses

penggilingan dilakukan dengan memasukkan jahe kedalam

penggiling lalu dimasukkan air rebusan sereh, cabai tandan dan

dihaluskan lagi menggunakan blender. Tahapan selanjutnya yakni

penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan ampas dengan sari

jahe tadi, karena jika serat jahe ikut diolah akan menyebabkan

17
kualitas serbat jahe yag dihasilkan menjadi kurang baik. Proses

pembuatan sari jahe dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah.

Gambar 5. Proses Pembuatan Sari Jahe

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3) Pembuatan Serbat Jahe

Gula aren dihancurkan kemudian dimasukkan ke dalam

kuali seperti pada Gambar 6. Setelah gula dihancurkan kemudian

ditambahkan dengan sari jahe seperti pada Gambar 7. Kemudian,

dipananskan hingga gula aren mencair serti pada Gambar 8.

Gambar 6. Gula aren yang sudah hancur

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

18
Gambar 7. Gula aren yang ditambahkan sari jahe

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 8. Gula aren yang telah mencair

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

19
Gambar 9. Gula aren yang kering

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gula aren yang telah mencair seperti pada Gambar 8.

kemudian dipanaskan menggunakan api kecil hingga semi padat

seperti pada Gambar 9. Penggunaan api kecil bertujuan untuk

mengeringkan gula aren agar tidak gosong.

Pada Gambar 9 serbat jahe terlihat sudah memiliki tekstur

semi padat. Serbat jahe yang mempunyai tekstur semi padat tadi

kemudian akan digaris-garis yang bertujuan untuk memudahkan

proses peleburan. Proses peleburan menggunakan batok kelapa

diatas api kecil seperti pada Gambar 10 di bawah.

20
Gambar 10. Proses peleburan

(Sumber dokumentasi pribadi)

Peleburan dilakukan secara manual dengan bantuan batok

kelapa hingga terbentuk granula kasar. Granula tadi selanjutnya

diayak hingga membentuk granula halus dan siap dijemur untuk

pengeringan. Pengeringan menggunakan sinar matahari seperti pada

Gambar 11 atau menggunakan oven. Penjemuran yang

menggunakan sinar matahari dilakukan dari pagi hari sekitar pukul

09.00 WITA hingga siang hari pukul 14.00 WITA. Penjemuran

bertujuan untuk memperpanjang masa simpan karena berkurangnya

kadar air pada serbat jahe dan bertujuan untuk menghambat

pertumbuhan jamur.

Gambar 11. Proses Pengeringan Serbat Jahe

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

21
Setelah dikeringkan serbat jahe ditimbang kemudian

dikemas menggunakan kemasan primer yaitu alumunium foil dan

standing pouch.

Gambar 12. Pengemasan serbat jahe

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Serbat jahe yang sudah dimasukkan pada kemasan

alumunium foil atau kemasan standing pouch kemudian disealer.

Setelah di sealer kemasan yang menggunakan alumunium foil

akan dimasukkan pada kotak dan dilapisi lagi dengan plastik

bening yang berfungsi untuk memadatkan dan memperkokoh

kemasan kotak. Proses perekatan plasting bening pada kotak

menggunakan pistol panas, seperti yang terlihat pada Gambar 13.

22
Gambar 13. Perekatan plastic bening pada kotak

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

b. Gula Semut

Gula semut adalah gula kelapa berbentuk bubuk yang dapat

dibuat dari nira palm, yaitu suatu larutan gula cetak palm yang

telah dilebur kembali dengan penambahan air pada kosentrasi

tertentu. Gula aren atau gula merah adalah gula yang terbuat dari

air nira yang memiliki cairan bening yang terdapat dalam tandan

bunga pohon aren yang belum terbuka dan didapatkan dengan cara

menyayat bagian tandan bunga sehingga dari luka tersebut keluar

cairan bening yang memiliki rasa manis. Kualitas gula semut yang

dihasilkan sangat ditentukan oleh bahan baku utamanya yaitu gula

kelapa. Bentuk gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah

larut sehingga praktis dalam penyajian, mudah dikemas dan

dibawa, serta daya simpan yang lama karena memilki kadar air

yang rendah. Disamping kelebihannya, gula semut memiliki

kelemahan yaitu memiliki pH yang terlalu rendah. pH atau derajat

keasaman yang terdapat pada bahan baku sangat mempengaruhi

proses kristalisasi pembuatan gula semut karena adanya jumlah

gula pereduksi yang terbentuk (Wardhana, 2019). Dalam sekali

pengolahan gula semut pada UMKM LBS Mandiri dapat

menghabiskan bahan baku sebanyak 3 Kg gula aren dengan harga

Rp 50.000 dan menghasilkan gula semut sebanyak 3 kg.

23
Pendapatan serta pengeluaran ini juga sewaktu- waktu dapat pula

berubah, dengan seiring banyaknya permintaan pesanan dari

konsumen.

Gambar 14. Gula Semut UMKM LBS Mandiri

(Sumber : Dokementasi Pribadi)

24
Berikut diagram alir proses pembuatan Gula Semut pada UMKM LBS
Mandiri :

Gula aren cetak

Peleburan Air

Pemanasan

Pengentalan dan
Pengadukan
berbentuk semi

padat Pengeringan

Digerus/digosok
Peleburan
menggunakan

Pengayakan batok kelapa

Pengeringan

Pengemasan

Gula Semut

Gambar 14. Diagram Alir Proses Pembuatan Gula Semut


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

1) Sortasi, dilakukan pada gula aren yang akan diolah menjadi

gula semut. Gula yang baik akan mempermudah proses

pembuatan gula semut.

25
2) Gula yang telah memalului tahap sortasi kemudian dihancurkan

menjadi bongakahan yang lebih kecil dan dimasukkan kedalam

kuali yang besar, kemudian ditambahkan air 100 mL.

3) Gula dan air didalam kuali selanjutnya dipanaskan dengan api

besar hingga menjadi larutan gula merah.

4) Larutan gula yang mendidih kemudian diaduk hingga tekstur

berubah mengental.

5) Larutan yang telah mengental selanjutnya diaduk diatas api

kecil agar tidak gosong. Sembari diaduk larutan tadi dibawa ke

tepi wajan agar gula semut yang dihasilkan nanti berwarna

cerah.

6) Larutan tadi lama kelamaan akan menjadi semi padat dan

selanjutnya dibawa ke bibir wajan, karena akan kembali

mencair jika dibawa ketengah wajan.

7) Dilakukan pembagian dengan cara menggaris menggunakan

alat sederhan berupa besi yang juga digunakan untuk membalik

padatan. Tujuan pembagian adalah untuk memudahkan proses

pembalikan. Roses pembalikan bertujuan untuk mempercepat

pengeringan.

8) Setelah dirasa kering, dilakukan peleburan secara manual

menggunakan batok kelapa hingga terbentuk butiran granula

kasar yang selanjutnya akan diayak untk membentuk granula

yang lebih halus. Pengayakan bertujuan untuk memisahkan

26
partikel gula yang halus dan kasar atau untuk mendapatkan

partikel gula yang lebih halus. Gula yang telah halus

selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari atau

menggunakan oven hingga kadar airnya berkurang.

9) Gula semut yang telah kering dapat langsung dikemas dan di

distribusikan.

c. Kripik Pisang Susu Keju (SUKE)

Bahan pangan yang melimpah di NTB salah satunya adalah

pisang. Pisang dapat diolah menjadi beragam makanan, salah

satunya adalah kripik piang. Kandungan buah pisang sendiri

yaitu kalium, magnesium, besi, fosfor, serta kalsium, memiliki vit

B serta C, pro vit A (Malik, 2021). Pisang yang kepok adalah

salah satu jenis pisang yang dapat diolah menjadi kripik. Pisang

ini mempunyai wujud yang bundar besar, daging buahnya padat,

serta renyah ketika digoreng. Kripik pisang susu keju merupakan

produk yang terbuat dari pisang yang diiris memanjang tipis

kemudian digoreng serta menggunakan susu dan keju sebagai

topingnya. Tekstur yang renyah dan rasa yang manis dari pisang

suke ini membuatnya cocok dijadikan sebagai pendamping kopi

maupun teh.

27
Gambar 15. Pisang Susu Keju (SUKE) UMKM LBD Mandiri

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Cara pembuatan kripik pisang suke dapat dilihat pada

diagram dibawah ini :

Pisang Kepok

Pengupasan

Penyortiran

Pencucian

Pengirisan

Penggorengan

Pemberian susu dan keju

Pengovenan (t = 15 menit)

Pisang Susu Keju

Gambar 16 Diagram Alir Proses Pembuatan Gula Semut


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

1) Pengupasan dilakukan untuk memisahkan pisang dari

kulitnya, seperti pada Gambar 17.

28
Gambar 17. Proses Pengupasan Pisang

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2) Langkah selanjutnya yaitu sortasi yang bertujuan untuk

memisahkan pisang ukuran besar dan pisang ukuran

kecil.

3) Setelah disortasi pisang dicuci menggunakan air


mengalir.

4) Pisang ditiriskan sebelum digoreng. Setelah pisang

ditiriskan dari air dilakukan pengirisan agar pisang

berbentuk tipis.

5) Penggorengan menggunkaan api sedang hingga kripik

pisang setengah matang atau sampai terlihat garing,

seperti terlihat pada Gambar 18.

29
Gambar 18. Pisang yang telah digoreng

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6) Pisang yang telah digoreng kemudian ditata pada Loyang

dengan rapi untuk pemberian susu dan keju, seperti pada

Gambar 19.

Gambar 19. Pisang yang ditata pada Loyang

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

7) Setelah pisang diberi susu dan keju pada permukaannya

maka dilakukan pengovenan sekitar 15 menit atau

sampai keju dan susu mencair dan menempel pada

pisang.

30
Gambar 20. Proses pengovenan Pisang SUKE

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

8) Kripik pisang susu keju pun siap untuk dikemas.

d. Kopi Jahe Gula Aren

Kopi jahe gula aren merupakan minuman kopi yang dicampur


dengan gula aren dan jahe. Kopi jahe gula aren dapat diseduh
langsung tampa menambah gula karena sudah mengandung gula
merah. Kopi jahe memiliki manfaat bagi tubuh, salah satunya
mampu meredakan rasa nyeri otot dan menjaga usus agar tetap
sehat. Campuran kopi dan gula aren dapat menjadi sumber
antioksidan seperti polifenol dan flavonoid. Selain dapat
menghangatkan tubuh, perpaduan antara jahe dan gula aren juga
dapat meredakan demand an flu.

Gambar 21. Kopi Jahe Gula Aren UD. LBS Mandiri

31
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Cara pembuatan kopi jahe gula aren dapat dilihat pada diagram

alir berikut :

Biji Kopi

Penyortiran

Penjemuran (t=24 jam)

Penyangraian

Penggilingan

Serbat Pencampuran
jahe

Pengemasan

Kopi jahe gula aren

Gambar 22. Diagram Alir Proses Pembuatan Kopi


Jahe Gula Aren
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

1) Biji kopi disortasi, yang rusak dibuang

2) Biji kopi berkualitas baik kemudian dijemur dibawah sinar


matahari

32
3) Biji kopi yang telah kering kemudian disangrai menggunakan api
sedang hingga mengeluarkan aroma yang khas dari kopi.

4) Kopi yang telah disangrai lalu digiling hingga halus dan menjadi
bubuk kopi.

5) Kopi yang telah halus atau bubuk kopi dicampur dengan serbat
jahe.

6) Kopi diaduk dan diratakan hingga kedua komponen tercampur


rata, dan siap untuk dikemas.

3. Mesin dan Peralatan

Salah satu faktor penting yang menunjang kelancaran proses

produksi adalah mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan

memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan

perusahaan untuk melakukan proses produksi, baik dalam hal

kualitas, kuantitas dan kontinyunitas. Dalam pengolahan produk

pada UD. LBS Mandiri menggunakan beberapa mesin dan

peralatan yaitu sebagai berikut :

Tabel 1 Mesin dan peralatan yang ada di UD LBS Mandiri

N Nama mesin/ Gambar Fungsi Spesifikasi


o Alat

33
1 Wajan Untuk o Dimensi:
memasak Diameter
gula aren, 80 cm
serbat jahe, o Kapasitas:
gula semut ± 10 kg
dan produksi
menggoren
g pisang
2 Kompor Perapian o Ukuran:
untuk 250x365x1
memasak 40cm
o Jenis api:
Sun
Burner
3 Alat Untuk o Bahan:
pengaduk/spat mengaduk Kayu
ula kayu Serbat Jahe o Ukuran:
dan Gula 11x90cm
Semut pada
saat
pengolahan
4 Spatula Untuk o Bahan:
steinless steel membalik Steinless
serbat jahe steel
dan gula o Ukuran:
semut yang 7x12.5cm
semi kering
dan untuk
mengangka
t Pisang

34
suke
setelah
dioven
5 Batok kelapa Sebagai o Bahan:
wadah Batok
untuk kelapa
mencetak
gula aren
dan
menggerus
Serbat Jahe
Dan Gula
Semut
6 Baskom mini Sebagai o Bahan:
tempat jahe Plastik
yang akan o Diameter
ditimbang 22 cm
dan sari
jahe yang
sudah di
saring
7 Blender Untuk o Bahan
menghalus tabung:
kan jahe kaca
dan gula o Bahan
pasir untuk rangka:
pisang suke Polipropile
na (PP)
o Bahan
pisau: baja

35
anti karat
o Kapasitas:
2 liter
o Ukuran:
37x27x22
cm
o Konsumsi
daya: 350
watt
o Voltase:
220-240 V
o Berat: 2,9
kg
8 Grinder Untuk o Kapasitas:
menggiling 400 kg/jam
jahe o Power: 750
watt
o Dimensi:
80x110x37
cm
o Berat:
40kg
9 Gelas ukur Untuk o Bahan:
mengukur Plastik
berapa ml o Ukuran 1
air untuk Lt
pembuatan
gula semut

36
10 Kain saring Untuk o Bahan:
menyaring Kain
jahe uang
sudah
diblender

11 Nampan Sebagai o Diameter:


tempat 50cm
Gula Semut o Bahan:
dan Serbat Aluminium
Jahe ketika
di ayak dan
di jemur
12 Pengayak Untuk o Bahan:
mengayak Kayu dan
Gula Semut kawat
dan Serbat o Ukuran:
Jahe 20mesh
13 Oven Untuk o Kapasitas:
mengoven 1 rak (2
pisang bisa loyang)
juga untuk o Temperatu
mengeringk r: 0-2000C
an Serbat o Dimensi:
Jahe dan 139x93x14
Gula Semut 4cm
o Bahan
bakar: gas
LPG

37
14 Loyang oven Sebagai o Bahan:
wadah Aluminium
untuk
mengoven
pisang
15 Continius Untuk o Berat: 30
bandsealer mensealer kg
kemasan o Dimensi:
86x40x44c
m
o Voltase:
220 V/50
Hz
o Sealling
speed: 0-12
o Temperatu
r: 0-3000C
16 Sellery Untuk o Berat: 1,59
memvakum kg
plastik agar o Dimensi:
melekat 43x16x39c
pada kotak m
o Kapasitas:
500-1800
Spm
17 Gunting Untuk o Bahan:
mengguntin Besi
g dan
merapikan
kemasan

38
18 Cutter Untuk o Bahan:
memotong Besi
kemasan
serbat jahe
19 Toples Seabagai o Bahan:
wadah Plastik
untuk o Kapasitas:
menyimpan 15 kg
serbat jahe
dan gula
semut yang
sudah
dikeringkan
20 Timbangan Untuk o Kapasitas:
menimbang 2 kg
Serbat o Daya:
Jahe, Gula Baterai
Semut, AAAx3
Kopi Jahe o Mode:
Gula aren Digital
dan Pisang
Suke saat
dikemas
21 Sendok Untuk o Bahan:
mengambil Steinless
serbuk steel
Serbat jahe
yang akan
dikemas

39
22 Sekop kecil Untuk o Bahan:
steinless steel mengambil Steinless
serbuk steel
Serbat jahe
yang akan
dikemas
23 Tungku Sebagai o Bahan:
sanggaan Besi
kompor
dan wajan

24 Spidol Untuk
memberi
tanda kode
produksi
pada
kemasan

25 Alat exp Memberi


tanda exp
pada
kemasan

26 Stempel Sebagai isi


atau tinta
alat exp

40
3. Tata letak Ruang Produksi
Continuous
Meja Pengolahan
Meja

M
Te e
mp j
at a
pen
jae
mur
an Alat Rak
Penge Penyi
mas mpana
Pintu n

Gambar 23. Layout Ruang Pro

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Ruang produksi memiliki ukuran 6 10 meter. Memiliki

lantai yang terbuat dari kramik yang tidak licin dan permukaan yang

rata. Pada Gambar 23. UMKM LBS Mandiri mimiliki ruang

pengolahan dan pengemasan yang terpisah, ini bertujuan untuk

menjaga sanitasi pada tiap-tiap ruang.

4. Sanitasi dan Higiene

Sanitasi merupakan kegiatan untuk mencegah penyakit


dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan
yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit. Sanitasi
mencakup kebiasaan, sikap hidup dan tindakan aseptik dan bersih
terhadap benda termasuk manusia yang akan kontak langsung dan
tidak langsung dengan produk pangan. Sanitasi hygiene makanan
banyak kaitannya dengan kebersihan dalam tahap produksi,
persiapan, penyimpanan dan lainnya.

41
Jika sanitasi dan hygiene tidak diperhatikan dengan baik

maka produk pangan akan dapat menimbulkan dampak buruk

kepada konsumen seperti keracunan makanan, menimbulkan

penyakit dan menciptakan citra buruk pada UMKM. (Triariyani,

2023). Tujuan dilakukan sanitasi yaitu :

1) Mendukung konsep Hazar Analysis Critical Control Point

(HACCP)

2) Mengendalikan penyakit dan kuman yang dibawa makanan.

3) Meningkatkan kualitas produk dan umur simpan dengan

mengurangi populasi mikroba.

4) Program sanitasi yang efektif meliputi pembersihan secara

teratur dan sanitasi dari semua aspek.

5) Penurunan resiko kontaminasi dapat mengurangi energi dan

biaya pemeliharaan.

Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan

melindungi kebersihan subjeknya seperti contoh mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan

serta kebersihan lainnya untuk melindungi produk atau makanan

keseluruhan.

a. Sanitasi Pekerja

Mutu produk dipengaruhi oleh salah satunya kebersihan dan

keselamatan kerja karyawan. Karyawan bersentuhan langsung

dengan produk sehingga sanitasi karyawan menjadi hal yang urgent

42
untuk diatensi. Kurangnya kebersihan pada pekerja saat pengolahan

hingga pengemasan dapat menjadi peluang terjadinya kontaminasi

silang. Tangan, keringat, rambut, dan air ludah, karyawan dapat

menjadi sumber kontaminasi sehingga karyawan diharuskan untuk

mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, menggunakan masker

dan penutup kepala serta menggunakan apron atau celemek. Setiap

orang yang memasuki ruang produksi UD. LBS Mandiri diharuskan

untuk menggunakan apron atau celemek serta sarung tangan, sarung

tangan yang digunakan yaitu sarung tangan plastic sekali pakai.

Namun ketika sarung tangan habis, proses pengolahan berlangsung

tanpa menggunakan sarung tangan, dan ini menjadi baha evaluasi

untuk peningkatan sanitasi di UD. LBS Mandiri.

b. Sanitasi Ruang

Ruang pengolahan dan pengemasan dibuat terpisah. Ruang

pengolahan dan pengemasan dilakukan dibersihkan setiap hari baik

sebelum maupun sesudah melalukan aktivitas produksi. Sanitasi

yang dilakukan berupa menyapu lantai, mengepel lantai, mengelap

kaca, maupun membersihkan peralatan sebelum atau sesudah

melakukan aktivitas produksi. Terdapat tempat penyimpanan

produk jadi, serta ruang pengolahan dan penyimpanan benar-benar

dalam keadaan tertutup, tidak terbuka agar terhintar dari

kontaminasi yang ada diudara. Ruangan pengolahan dan

pengemasan bersih tidak banyak lalat, semut (serangga), tikus, dan

43
heawan peliharaan. Lantai ruang pengolahan dilapisi dengan kramik

yang rata, halus, kedap air, kuat, tidak berlubang, mudah

dibersihkan, dipertemuan lantai tidak terdapat sudut mati. Pada

bagian dinding terlihat kering, tidak menyerap udara, mudah

dibersihkan, dan tidak berubang. Pada langit-langit ruang menutup

atap bangunan, serta terlihat bersih dari sarang laba-laba namun

terdapat debu pada pinggir ventilasi udara.

c. Sanitasi Mesin dan Peralatan

Sanitasi mesin dan peralatan di UMKM LBS Mandiri masih

sederhana, sehingga untuk membersihkannya dapat dilakukan

dengan cara pembersihan bagian mesin yang dapat dijangkau

dengan lap bersih pada setiap proses yang dilakukan seperti bagian

luar yang masih terdapat sisa-sisa bahan yang menempel, debu dan

lain sebagainya. Sedangkan peralatan yang berupa saringan, wajan,

wadah biasa dicuci dengan sabun untuk menghilangkan debu

maupun sisa-sisa bahan yang masih menempel pada peralatan.

d.Sanitasi bahan baku

Terkait dengan sanitasi bahan bakunyang diterapkan UMKM

LBS Mandiri, adapun upaya yang dilakukan yaitu berupa pencucian

bahan baku dan bahan penunjang dengan air mengalir hingga

kondisi bahan benar-benar bersih.

44
e.Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan pada UMKM LBS Mandiri masih kurang. Pada

LBS Mandiri tempat pembuangan limbah terpisah dengan bangunan

Lokasi produksi. UMKM LBS Mandiri dekat dengan lahan kosong

baik dibagian depan maupun dibagian belakang, hewan – hewan

peliharaan dapat ditemui diarea sekitar lokasi produksi, maupun

terdapat pada system perairan berupa keran yang berada pada

samping bangunan pengolahan tidak memiliki aliran pembuangan

air yang baik sehingga menyebabkan adanya genangan air yang

dapat menjadi tempat berkembangnya mikroba kontaminan dan

hama.

B. Pelaksanaan Kerja

Kegiatan PKL di UMKM LBS Mandiri sejak hari pertama

mahasiswa mulai dikenalkan tata letak ruangan dan kegunaan mesin-mesin,

setelah itu mahasiswa langsung memulai proses produksi atau langsung

bekerja. Mahasiswa dituntut untuk disiplin selama PKL berlangsung oleh

pemilik UMKM. Mahasiswa diajarkan mengoperasikan beberapa mesin

seperti oven, mesin penggiling, sealer, dan pistol pemanas. Pekerjaan yang

kerap kami lakukan selama PKL yaitu mengolah produk serbat jahe, gula

semut aren, pisang susu keju, dan mengemas produk-produk tersebut, serta

pembuatan kemasan.

45
C. Tugas Khusus

Pisang termasuk golongan buah klimaterik karena menunjukkan

adanya peningkatan laju respirasi dan produksi etilen setelah pemanenan,

yang ditandai dengan pematangan buah. Pisang kepok adalah jenis pisang

yang digunakan sebagai bahan utama dari kripik pisang susu keju dari UD.

LBS Mandiri. Pisang kepok yang digunakan harus tua tetapi belum

mangkal/matang, atau sberumur sekitar 3 bulan. Pisang kepok yang muda

kadar glukosa dan sukrosa lebih rendah dibanding dengan buah yang

mengkal dan matang, kadar fruktosa lebih tinggi dari pada buah mengkal

kemudian meningkat kembali pada saat buah matang. Sementara kadar

amilum dari buah pisang muda memiliki kadar yang rendah kemudian

meningkat pada saat buah mengkal dan menurun kembali pada saat buah

matang. Hal ini berarti bahwa selama proses pematangan terjadi perubahan

kadar karbohidrat melalui proses enzimatis. Ini menunjukan bahwa pada

saat buah masih muda dan mengkal, gula-gula hasil dari fotosintesis dalam

bentuk sukrosa yang ada di buah diubah oleh enzim invertase menjadi

glukosa dan fruktosa. Hal ini didukung oleh studi yang dikemukakan oleh

Astija (2015) bahwa sukrosa sebagai hasil utama dari fotosintesis sebelum

digunakan oleh sel, sukrosa diuraikan oleh enzim invertase menjadi glukosa

dan fruktosa sebelum diimpor dari floem secara apoplasmik dan

simplasmik menuju organ-organ tumbuhan termasuk buah yang selanjutnya

akan digunakan sebagai bahan respirasi untuk menghasilkan energi yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan lain-lain (Nurhalimah, 2019).

46
Pembuatan keripik pisang ini cepat mengalami reaksi browning atau

pencoklatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan pengolahan yang tidak

tepat. Penyebab lain adalah reaksi enzim yang terdapat pada bahan pangan

tersebut. Untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan proses perendaman

menggunakan garam untuk mencegah proses browning. Untuk itu

konsentrasi garam digunakan sebagai konsentrasi perendaman untuk

menghambat proses browning yang diakibatkan oleh adanya aktivitas

enzim polipenol Oksidasi sehingga fisik atau warna pisang ini berubah

menjadi coklat. Pisang yang direndam dengan larutan garam menghasilkan

warna yang lebih putih. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan

klorin pada garam. Garam(NaCl) adalah mineral Kristal yang terbuat dari

dua unsur yaitu Na dan Cl. Fungsi klorin yaitu sebagai zat pemutih.

Senyawa natrium pada garam kristal berfungsi mengikat kotoran, sehingga

air rendaman akan bebas dari kotoran dan menyebabkan sampel hasil

perendaman pun memiliki tingkat kebersihan yang lebih tinggi (Milvawati,

2020).

Kecepatan pemasakan pisang terjadi karena zat tumbuh mendorong

pemecahan tepung dan menimbulkan gula. Oleh karena itu untuk

mengantisipasi kerusakan akibat daya simpan buah, perlu dilakukan upaya

diversifikasi produk melalui bentuk olahan pisang seperti kripik. UMKM

LBS Mandiri mengembangkan produk olahan kripik pisang dengan

menambahkan inovasi dalam bentuk rasa, sehingga dapat meningkatkan

daya saing. Manfaat pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk

47
memberikan nilai tambah dan memperpanjang kemanfaatan buah pisang,

selain itu kripik pisang juga juga memiliki nilai gizi yang cukup sehingga

baik untuk dijadikan cemilan. Kripik pisang adalah produk makanan ringan

yang dibuat dari irisan buah pisang dengan ukuran yang tipis dan digoreng,

dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Kripik pisang

suke merupakan olahan pisang yang dibuat menjadi kripik dengan

penambahan susu dan keju sebagai bahan tambahan untuk varian rasa

maupun untuk mengkreasikan kripik pisang supaya berbeda dengan kripik

pisang yang dijuan pada umumnya.

1. Produksi Keripik Pisang Susu Keju pada UMKM LBS Mandiri Per Hari.

Proses produksi keripik pisang dilakukan dari pengupasan,

pengirisan, penggorengan, pengovenan dan pengemasan. Proses

produksi tersebut dilakukan oleh 2 orang karyawan. Produksi kripik

pisang pada UMKM LBS Mandiri dilakukan satu kali produksi dalam

sehari. Dalam satu kali produksi membutuhkan 22,5 kg pisang kepok

dapat menghasilkan 18 kg kripik pisang. Kripik pisang tersebut dikemas

dalam kemasan 100 gram dengan harga Rp. 15.000.

2. Penghasilan Keripik Pisang pada UMKM LBS Mandiri Per Hari.

Modal utama yang dikeluarkan UMKM LBS Mandir yaitu

pembelian pisang tandan seberat 22,5 kg adalah Rp. 300.000, untuk

penggunaan kebutuhan lain sebagai penunjang pembuatan kripik pisang

seperti minyak 5 liter berkisar Rp. 115.000, tabung gas 3 buah Rp.

60.000, susu 4 kaleng berkisar Rp. 50.000, keju sebanyak 5 bungkus

48
berkisar Rp. 60.000, serta kemasan. Jadi, total yang dikeluarkan untuk

menghasilkan kripik pisang yaitu sebesar Rp. 585.000.

Pada LBS Mandiri satu kemasan keripik pisang dengan berat 100

gram dijual dengan harga Rp. 15.000 per kemasan. Setiap satu hari

produksi LBS Mandiri dapat menghasilkan keripik pisang sebanyak 18

kg. Berdasarkan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap sehari

atau sekali produksi LBS Mandiri memperoleh 180 bungkus keripik

pisang. Jadi, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 2.700.000. Setelah

dikurangi dari modal sebesar Rp. 585.000, maka keuntungan bersih yang

diperoleh yaitu sebesar Rp. 2.115. Jadi, produksi keripik pisang susu

keju ini memberikan nilai tambah pada pisang dalam usaha industri

rumah tangga di LBS Mandiri.

D. Kendala yang Dihadapi

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di UMKM LBS

Mandiri terdapat beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya adalah :

1. Banyak mesin dan peralatan yang mengalami kerusakan

sehingga pekerjaan menjadi terganggu keefisienan

pengerjaannya.

2. Banyak pengerjaan yang jika dibantu mesin akan lebih

memuaskan dan efisien waktu pengerjaannya, seperti pengiris

pisang dan pencuci jahe.

E. Cara Mengatasi Kendala

Adapun cara mengatasi kendala yang ada diantaranya :

49
1. Melakukan perbaikan pada mesin dan peralatan yang mengalami

kerusakan.

2. Menyediakan mesin pengiris pisang dan pencuci jahe.

50
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di UMKM LBS Mandiri berlangsung dan yang ditulis

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. UD. LBS Mandiri berdiri sejak 2015 dan didirikan oleh bapak Abdul

Hadi, yang berlokasi di Dusun Longserang Barat Selatan, Desa

Langko, kecamatan Lingsar, kabupaten Lombok Barat.

2. UD. LBS Mandiri merupakan UMKM yang bergerak dalam industri

pengolahan hasil pertanian.

3. UD. LBS Mandiri memproduksi 4 macam produk yaitu serbat jahe

gula aren, gula semut aren, kopi jahe gula aren, dan pisang susu keju

(SUKE).

4. Proses pengolahan Pisang Susu Keju (SUKE) secara garis besar

meliputi pengupasan pisang, pencucian, penggorengan, penataan

pisang pada loyang, pengovenan.

5. Produk kripik pisang susu keju merupakan produk yang

meningkatkan nilai tambah komoditas pisang.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di UMKM LBS

51
Mandiri dapat diperoleh beberapa saran yang kiranya dapat bermafaat dan

berguna bagi UMKM untuk kedepannya sebagai berikut :

1. Menyediakan mesin seperti pencuci jahe untuk memaksimalkan

pembersihan serta mengefisienkan waktu pencucian, serta mesin-mesin

untuk pengolahan pisang suke karena pembuatannya sangat memakan

waktu.

2. Perlu adanya pemeliharaan yang baik pada setiap mesin dan peralatan

serta perbaikan sesegera mungkin terhadap mesin dan peralatan yang

rusak.

3. Meningkatkan serta memperhatikan sanitasi atau kebersihan selama

proses pengolahan berlangsung.

4. UMKM dapat lebih aktif melakukan promosi produk melalui platform

sosial media agar masyarakat dapat lebih mengenal produk yang dijual.

5. Membuat varian rasa pada produk pisang susu keju agar menambah

minat pembeli atau dapat bersaing dikalangan pasar.

52
DAFTAR PUSTAKA

Malik, Ernawati, dkk. 2021. Program Kemitraan Masyarakat Usaha Kripik


Pisang Di Desa Waowangi Kecamatan Sampolawa. Community
Development
Journal. 2 (1) : 72 – 75.
Milvawati, T., dan Pade, S, W. 2020. Pengaruh Jenis Perendam Berbeda Terhadap
Fisikokimia Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiacal Formatypica).
Journal of Agritech Science. 4 (2) : 69 – 74.
Nurhalimah, R., dkk. 2019. Uji Kandungan Karbohidrat Pada Buah Pisang
Kultivar Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Pada Tingkat
Kematangan dan Olahan yang Berbeda. Journal of Biology Science
and Education (JBSE). 7 (2) : 463 – 468.
Triariyani, W., Ibdal., dan Handayani, R. 2023. Evaluasi Penerapan Sanitasi
Pada Proses Pengolahan Produk Manisan Salak Pondoh Di UMKM
Sarisa Merapi Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pustaka Kesehatan. 10
(1) : 1 – 12.
Wardhana, I, W., dan Budiharjo, A, M. 2019. Pembuatan Gula Semut
Kelapa
Kelapa Jahe Di Desa Ujung – Ujung, Kec. Pabelan, Kab. Semarang.
Jurnal Pasopati. 1 (2) : 51 -55.

53
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Laporan Harian PKL


Laporan Harian PKL Pembuatan Pisang Susus Keju (SUKE)
Hari/Tanggal/Tah Rincian Waktu/ja m Jam Kendala Dokumenta
un Kegiatan kerja Kerj Kegiatan dan si Kegiatan
cara
(mulaiselesai) a mengatasi

Jumat, 17 Pengupasan Jam 1 Kendala :


Februari 2023 pisang 08.00- jam Terdapat
09.00 kecacatan
alat
pelengkap
kebutuhan
pengupasan
seperti
sarung
tangan yang
habis, pisau
yang kurang
memadai
Solusi :
Menyediakan
peralatan
yang
memadai
seperti
pembelian
sarung
tangan
sebelum
habis dan

54
55
pembelian
pisau lebih
banyak lagi
agar dapat
mengefevtifk
an waktu
untuk
bekerja.

Pencucian 09.00- 15 Tidak ada


pisang 09.15 meni kendala
t

Ditiriskan 09.15- 10 Tidak ada


pisang yang 09.25 meni kendala
sudah dicuci
t

56
Pengirisan 09.25- 30 Kendala :
pisang 09.50 meni Alat pengiris
t pisang yang
masih
sederhana
menyebabkan
ukuran
ketebalan
pisang tidak
sama dan
sangat
memakan
waktu
Solusi :
Menyediakan
mesin pengiris
pisang

Penggoreng 09.50- 2 jam Tidak ada


an pisang 12.50 kendala

57
Pemberian 13.30- 30 Tidak ada
susu dan 14.00 meni kendala
keju t

Pengovenan 14.00- 15 Tidak ada


14.15 meni kendala
t

Pengemasan 14.55- 40 Tidak ada


15.40 meni kendala
t

Total jam 5 jam


20
meni
t

Laporan Harian Kegiatan


N Hari/Tang Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

o gal/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan dan Kegiatan

kerja Solusinya

(mulai-

selesai)

1 Senin 13 Membuat 07.30- 5 Jam Salah satu

58
Februari kemasan 12.00 30 gunting

2023 produk Menit terdapat

kecacatan

dan salah

satu sealer

tidak

berfungsi

dengan baik

Solusinya:

Sebaiknya

beli gunting

yang baru

agar optimal

dalam

pengemasan

dan salah

satu mesin

sealer

sebaiknya di

perbaiki.

59
2 Selasa, 14 Membuat 08.00 - 5 jam Kendala :

Februari serbat jahe, 13.00 Pencucian

2023 gula semut, jahe

dan gula menggunaka

aren n cara

manual tanpa

bantuan alat

apapun

sehingga

memungkink

an jahe masih

dalam

keadaan

kotor serta

memakan

waktu yang

cukup lama.

Solusi :

Menyediakan

mesin

pencuci jahe

untuk hasil

yang lebih

60
maksimal dan

waktu yang

lebih efisien.

3 Rabu, 15 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

Februari serbat jahe 13.00 Pengeringan

2023 serbat jahe

secara alami

memanfaatka

n sinar

matahari

sehingga

proses

pengeringan

sangat

bergantung

kepada

cuaca.

Solusi :

Menyediakan

mesin

pengering

serbat untuk

kefisienan.

61
4 Kamis, 16 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

Februari kemasan 13.00 Gunting yang

2023 serbat jahe digunakan

masih

terbatas dan

banyak yang

tumpul.

Solusi :

Menyediakan

gunting yang

tajam untuk

memudahkan

proses

pembuatan

kemasan.

5 Jumat, 17 Packing 08.00 – 7 jam Kendala :

Februari serbat jahe 16.00 1.Penandaan

2023 ke dalam expired pada

kotak dan kotak serbat

membuat menggunaka

pisang n pulpen

suke sehingga

penanda

62
rentan luntur.

2.Pengirsan

pisang secara

manual

sehingga

memakan

waktu serta

pencucian

secara

manual

sehingga

pisang masih

terlihat kotor

sebelum

dicuci.

Solusi :

Tanggal

expired

diikutsertaka

n pada design

kotak serbat.

2.

menyediakan

63
mesin

pengiris

pisang serta

mesin

pencuci

pisang untuk

hasil yang

maksimal dan

waktu yang

lebih efisien.

6 Sabtu, 18 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

Februari pisang 13.00 Teksttur

2023 suke pisang suke

(sampai yang renyah

tahap membuatnya

penggoren rentan remuk

gan pisang Ketika

untuk stok) dimasukkan

dan kedalam

membungk kemasan.

us pisang Solusi :

suke. Menggunaka

64
n kemasan

yang mulut

kemasannya

agak lebar

untuk

memudahkan

ketika pisang

suke

dimasukkan

kedalam

kemasan.

Total Jam 27

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Selasa, 21 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

Februari gula semut 13.00 Pengering

2023 aren an gula

65
semut

mengguna

kan

cahaya

matahari

sehingga

pengering

an sangat

bergantun

g terhadap

cuaca.

Solusi :

Menyedia

kan mesin

pengering

gula semut

untuk

waktu

yang

efisien dan

hasil yang

maksimal.

2 Rabu, 22 Stemple 08.00 – 5 jam Kendala :

66
Februari kode 13.00 Stemple

2023 produksi kode

pada produksi

kemasan sangat

dan mudah

mengemas luntur

kemasanse karena

rbat jahe. bahan

kotak

yang agak

licin.

Solusi :

Kode

produksi

disertakan

Ketika

design

kotak

kemasan.

3 Kamis, 23 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Februari gula aren 13.00

2023

67
Total Jam 15

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 27 Mengupas 08.00 – 8 jam Kendala :

Februari pisang dan 16.00 Sarung

2023 membuat tangan

68
kemasan yang

serbat digunakan

Ketika

mengupas

pisang

mudah

sobek

karena

mengguna

kan sarung

tangan

sayur.

Solusi :

Menyedia

kan srung

tangan

yang lebih

kuat

dananti

getah

supaya

tidak perlu

mengguna

69
kan

minyak di

sarung

tangan

agar getah

tak

menempel

2 Selasa, 28 Bazar di 08.00 – 5 jam Tidak ada

Februari Lapaanga 13.00

2023 n Banteng

Pura

Lingsar

Total Jam 13

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

70
1 Rabu, 1 Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 serbat jahe 12.00

2 Kamis, 2 Mengisi 08.00- 4 jam Batre

Maret 2023 gula semut 12.00 timbangan

aren dan lowbat.

menyiapk Solusinya:

an sebaiknya

makanan disiapkan

batre

timbangan

cadangan

untuk

meminima

lisisr

waktu

pengerjaa

Total Jam 8 jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

71
/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 6 Menandai 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 tgl exp 12.00

pada kotak

serbat dan

merapikan

kotak

plastik

serbat

yang

dikemas

2 Selasa, 7 Bersih- 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 bersih dan 12.00

menggunti

ng

kemasan

gula semut

aren

72
3 Rabu, 8 Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 kemasan 12.00

gula semut

aren dan

serbat jahe

4 Kamis, 9 Menyaring 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 , membuat 12.00

dan

mengayak

serbat jahe

73
5 Jumat, 10 Mengisi 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 dan 12.00

mengemas

serbat jahe

6 Sabtu, 11 Membuat 08.00- 3 jam Kurang

Maret 2023 permen 11.35 35 loyang

jahe dan menit untuk

membuat membuat

kemasan permen

serbat jahe Solusinya:

Disediaka

atau dicek

n loyang

lebih

terlebih

dahulu

Total Jam 23

jam

35

menit

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

74
/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 13 Mengupas 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 dan 12.00

menggore

ng pisang.

Menyiler

kemasan

serbat

2 Selasa, 14 Menempel 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 stiker pada 12.00

kemasan

gula semut

dan

75
membuat

serbat jahe

3 Kamis, 16 Mengisi 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 Serbat 12.00

jahe

4 Jumat, 17 Bersih 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 bersih 12.00

ruagan

5 Sabtu, 18 Bersih- 08.00- 2 jam Tidak ada

Maret 2023 bersih 10.00

halaman

depan

Total Jam 18

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

76
/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 27 Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 kemasan 12.00

gula semut

aren dan

mengisi

gula semut

aren

2 Selasa, 28 Mengemas 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 pisang 12.00

suke

3 Rabu, 29 Mengisi 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 serbat jahe 12.00

dan

membuat

kemasan

77
4 Kamis, 30 Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2023 kemasan 12.00

serbat jahe

5 Jumat, 31 Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

Maret 2021 serbat jahe 12.00

Total Jam 20

jam

N Hari/Tang Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

o gal/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan dan Kegiatan

kerja Solusinya

(mulai-

selesai)

1 Sabtu, 01 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

April serbat jahe 13.00 Bagian

78
2023 samping

pengayak

serbat bolong

sehingga

geroto serbat

tak jarang

masuk.

Solusi :

Menyediakan

pengayak

baru.

Total Jam 5 jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 3 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

April 2023 gula semut 13.00 Pengering

aren an gula

semut

79
mengguna

kan

cahaya

matahari

sehingga

pengering

an sangat

bergantun

g terhadap

cuaca.

Solusi :

Menyedia

kan mesin

pengering

gula semut

untuk

waktu

yang

efisien dan

hasil yang

maksimal.

2 Selasa,4 Mengupas 08.00 – 5 jam Kendala :

April 2023 dan 13.00 Pengiris

80
menggore pisang

ng pisang hanya satu

dan

memerluk

an

ketelitian

khusus

sehingga

pengirisan

memakan

waktu

yang

cukup

lama.

Solusi :

Menyedia

kan mesin

pengiris

pisang.

3 Rabu, 5 April Mengoven 08.00 – 5 jam Tidak ada

2023 pisang 13.00

81
4 Kamis, 6 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

April 2023 kemasan 13.00

dan

mengemas

pesanan

5 Sabtu, 8 april Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

2023 kemasan 13.00

serbat jahe

Total Jam 25

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

82
kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 10 Mengupas 08.00 – 2 jam Tidak ada

April 2023 pisang dan 10.00

membuat

kemasan

serbat

2 Selasa, 11 Mengupas 08.00 – 5 jam Kendala :

April 2023 pisang dan 13.00 Tidak ada

membuat stok

serbat jahe sarung

tangan

Solusi :

Menyiapk

an sarung

tangan

3 Rabu, 12 Mengoven 08.00 – 6 jam Tidak ada

April 2023 pisang dan 14.00

mengemas

pisang

suke

83
Total Jam 13

jam

N Hari/Tang Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

o gal/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan dan Kegiatan

kerja Solusinya

(mulai-

selesai)

1 Selasa, 2 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 kemasan 13.00

2 Rabu, 3 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

84
Mei 2023 serbat jahe 13.00 Bagian

samping

pengayak

serbat bolong

sehingga

geroto serbat

tak jarang

masuk.

Solusi :

Menyediakan

pengayak

baru.

3 Kamis, 04 Bazar 08.00 – 6 jam Tidak ada

Mei 2023 kampus 14.00

4 Jumat, 05 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 gula semut 13.00

85
5 Sabtu, 06 Membuat 08.00 – 5jam Tidak ada

Mei 2023 gula semut 13.00

Total Jam 26

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 8 Mei Mengoven 08.00 – 5 jam Tidak ada

2023 pisang 13.00

suke dan

membuat

gula aren

2 Selasa, 9 Mei Membuat 08.00 – 9 jam Kendala :

2023 pisang 17.00 Pengiris

86
suke (dari pisang

bahan hanya satu

mentah dan

sampai memerluk

pengovena an

n) ketelitian

khusus

sehingga

pengirisan

memakan

waktu

yang

cukup

lama.

Solusi :

Menyedia

kan mesin

pengiris

pisang.

3 Rabu, 10 Mei Mengemas 08.00 – 9 jam Kendala :

2023 pisang 17.00 Pengemas

suke dan an serbat

serbat jahe jahe masih

87
secara

manual

dengan

bantuan

mesin

sealer.

Solusi :

Mengguna

kan mesin

pengemas

otomatis

untuk

mengefisi

enkan

waktu.

4 Jumat,12 Mei Membuat 07.30 – 5 jam Kendala :

2023 serbat jahe 13.00 30 Pengayak

menit serbat

yang

bolong

dibagian

pinggir

membuat

88
geroto

rentan ikut

kedalam

serbat.

Solusi:

Memperba

iki

pengayak

atau

menyedia

kan

pengayak

baru yang

lebih

bagus.

5 Sabtu, 13 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 kemasan 13.00

serbat jahe

Total Jam 33

jam

30

89
menit

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan Kegiatan

kerja dan

(mulai- Solusinya

selesai)

1 Senin, 15 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 kemasan 13.00

serbat jahe

2 Selasa, 16 Membuat 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 serbat jahe 13.00

90
3 Rabu, 17 Mei Mengemas 08.00 – 9 jam Kendala :

2023 gula semut 17.00 Pengemas

(size 5gr) an

mengguna

kan cara

manual

yang

sangat

memakan

waktu,

ditambah

lagi

timbangan

yang

hanya ada

1 yang

dapat

berfungsi

dengan

baik.

Solusi :

Mengguna

kan mesin

91
pengemas

otomatis

dan atau

menamba

h jumlah

penimban

g.

Total Jam 19

jam

N Hari/Tang Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

o gal/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan dan Kegiatan

kerja Solusinya

(mulai-

selesai)

1 Senin, 22 Membuat 08.00 – 6 jam Tidak ada

Mei 2023 kemasan 14.00

dan

kunjungan

DPL ke

lokasi PKL

2 Rabu, 24 Mengemas 08.00 – 5 jam Tidak ada

92
Mei 2023 serbat jahe 13.00

3 Kamis, 25 Membuat 08.00 – 5 jam Kendala :

Mei 2023 serbat jahe 13.00 Alat untuk

mengayak

yang bolong.

Solusi :

Menyediakan

pengayak

baru

Total jam 16

jam

N Hari/Tang Rincian Waktu/ Jam Kendala Dokumentasi

o gal/Tahun Kegiatan jam Kerja Kegiatan dan Kegiatan

kerja Solusinya

(mulai-

selesai)

1 Senin, 29 Mengemas 08.00 – 5 jam Tidak ada

Mei 2023 pisang 13.00

suke

93
2 Selasa, 30 Membuat 08.00 – 9 jam Kendala :

Mei 2023 pisang 17.00 Sarung

suke (dari tangan yang

bahan mudah sobek

mentah serta pengiris

sampai pisang dan

penyimpan penggoregan

an setelah hanya 1

dioven) sehingga

tahap

penggorenga

n sangat

memakan

waktu

Solusi :

Menyediakan

sarung tangan

yang lebih

94
awet serta

pengiris dan

penggorenga

n dilebihkan

supaya lebih

singkat waktu

3 Rabu, 31 Mengemas 08.00 – 9 jam Tidak ada

Mei 2023 pisang 17.00

suke dan

serbat jahe

merah

Total Jam 23

jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ jam Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan kerja Kerja Kegiatan Kegiatan

(mulaiselesai dan

) Solusinya

95
1 Sabtu, 3 juni Membuat 08.00- 4 jam Tidak ada

2023 kemasan 12.00

gula

semut

aren,

serbat

jahe dan

serbat

jahe

merah

Total Jam 4 jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ jam Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan kerja Kerja Kegiatan Kegiatan

(mulaiselesai dan

) Solusinya

1 Senin, 5 juni Mengemas 08.00- 5 jam Tidak ada


pesanan,
2023 mengemas 13.00 kendala
gula
semut
aren dan
membuat
serbat

jahe dan

gula

96
semut

aren

2 Selasa, 6 Juni Membuat 08.00- 5 jam Tidak ada


Kemasan
2023 dan 13.00 kendala
membuat

serbat jahe

97
3 Rabu, 7 juni Membuat 08.00- 5 jam Tidak ada

2023 kemasan 13..00 kendala

4 Kamis, 8 Juni Mengemas 08.00- 5 jam Tidak ada


pesanan,
2023 membuat 13.00 kendala
kemasan
dan
membuat

serbat jahe

5 Jumat, 9 juni Mengemas 08.00- 5 jam Tidak ada

2023 pesanan 13.00 kendala

dan

membuat

pisang suke

98
Total Jam 25 jam

No Hari/Tanggal Rincian Waktu/ jam Jam Kendala Dokumentasi

/Tahun Kegiatan kerja Kerja Kegiatan Kegiatan

(mulaiselesai dan

) Solusinya

1 Senin, 12 Bersihbersih 08.00- 2 jam Tidak ada

Juni 2023 10.00

2 Selasa, 13 Membuat 08.00- 5 jam Tidak ada

Juni 2023 serbat dan 13.00

mengemas

pesanan

3 Rabu, 14 Menggore 08.00- 5 jam Tidak ada

Juni 2023 ng dan 13.00

mengoven

pisang

99
4 Kamis, 15 Pelepasan

Juni 2023

Total Jam 12

jam

100
Lampiran 2 : Lembar Penilaian

101
102
103
Lampiran 3 : Foto Produk

Serbat Jahe Gula Semut Aren

Kopi Jahe Gula Aren Keripik Pisang Susu Keju

104
Lampiran 4 : Ruang pada UMKM LBS Mandiri

Ruang Pengolahan, Ruang Penjemuran, Ruang Pengemasan

Ruang Penjemuran Ruang Pengolahan

Ruang Pengemasan

105
Lampiran 5 : Daftar Hadir

106
107
108
109

Anda mungkin juga menyukai