Anda di halaman 1dari 23

KEWIRAUSAHAAN

“OBSERVASI UKM KERIPIK SINGKONG


RATU”

Disusunoleh:

1. Anastansya Lora Febria (1802112006)


2. Dyah Ambarwati (1802112008)
3. Khorin Atus Sholikhah (1802112012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................5
D. MANFAAT OBSERVASI....................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................7
A. Pengertian UKM..................................................................................................7
B. Manajemen Pemasaran.......................................................................................8
C. Manajemen Produksi...........................................................................................9
D. Manajemen Sumber Daya Manusia..................................................................10
E. Manajemen Keuangan.......................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
METODE........................................................................................................................13
A. Lokasi Observasi dan Wawancara....................................................................13
B. Metode Pengambilan Data.................................................................................13
BAB IV............................................................................................................................14
LAPORAN HASIL OBSERVASI.................................................................................14
A. Profil usaha.........................................................................................................14
B. Sejarah Usaha.....................................................................................................14
C. Sumber Daya Manusia.......................................................................................15
D. Produksi..............................................................................................................15
E. Pemasaran...........................................................................................................15
F. Keuangan............................................................................................................16
G. Permasalahan dan pengendalian......................................................................17
H. Rencana kedepannya.....................................................................................17

i
BAB V.............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
B. Saran...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
LAMPIRAN...................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai
gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan
yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-
umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para petani
hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan
terlebih dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa
memberikan pendapatan lebih bagi para petani. Dengan mengetahui
pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari singkong
tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil
pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi.
Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan
juga bernilai gizi tinggi. Banyaknya produk olahan dari singkong menjadi
alasan utama mengapa singkong perlu dikembangkan dalam pengolahannya.
Dipilihnya singkong juga sangat tepat mengingat manfaat dan kegunaan
singkong cukup luas, terutama untuk industri makanan. Banyaknya manfaat
dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih ditumbuh
kembangkan di daerah - daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis
produk olahan langsung terdiri dari produk olahan kering misalnya keripik
singkong. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil
menengah yang memproduksi keripik singkong.
Kripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak
gemari konsumen rasanya yang renyah dan murahnya harga yang di tawarkan
menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu
santai anda bersama rekan dan keluarga, seiring dengan meningkatnya

1
permintaan konsumen, kini kripik singkong mulai di inovasikan berbagai
varian rasa, seperti kripik singkong balado, asin, serta asin manis.
Untuk menguraikannya lebih lanjut tentang usaha “Keripik Singkong”
milik Mas Risky , laporan ini mencoba untuk membahas tentang bagaimana
manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber daya
manusia, dan manajemen keuangan di usaha kecil menengah tersebut.
Adapun judul laporan tugas Kewirausahaan tentang Usaha Kecil Menengah
adalah Laporan Observasi UKM “Keripik Singkong RATU”.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam laporan observasi ini akan dibahas beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana profil usaha dan sejarah usaha Keripik Singkong RATU ?
2. Bagaimana manajemen usaha yang berkaitan dengan dokumen yang
mendukung proses usaha, SDM, proses produksi, system pemasaran, dan
administrasi keuangan ?
3. Bagaimana kendala atau permasalahan yang dihadapi selama menjalankan
usaha Keripik Singkong serta rencana kedepannya?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari observasi ini adalah :
1. Untuk mengetahui profil usaha dan sejarah usaha Keripik Singkong
RATU.
2. Untuk mengetahui manajemen usaha yang berkaitan dengan dokumen
yang mendukung proses usaha, SDM, proses produksi, system pemasaran,
dan administrasi keuangan.
3. Untuk mengetahui kendala atau permasalahan yang dihadapi selama
menjalankan usaha Keripik Singkong RATU serta rencana kedepannya.

2
D. MANFAAT OBSERVASI
Dengan pengadaan observasi ini maka akan diperoleh manfaat :
 Bagi penulis :
1. Dapat memahami profil usaha dan sejarah usaha Pentol Goreng dan
Ceker
2. Dapat memahami manajemen UKM Pentol Goreng dan Ceker
3. Dapat memahami kendala atau permasalahan yang dihadapi pelaku
UKM Pentol Goreng dan Cekerserta rencana kedepannya.
 Bagi masyarakat :
Memberi informasi tentang bagaimana cara mengembangkan usaha
mandiri atau usaha kewirausahaan yang karakteristiknya usaha kecil
menengah agar dapat berkembang.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah
yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Adapun pengertian UKM menurut berbagai  ahli adalah sebagai
berikut :
1. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.
2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang,
sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki
tenaga kerja 20-99 orang.
3. Menurut UU No 20 Tahun 2008
Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni:
 Usaha Kecil adalah identitas yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
a. Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.

4
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
 Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah
identitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah).

 Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja


Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja
atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau
besar, sebagai berikut:

Usaha Usaha Usaha


Mikro Kecil Menengah
Jumlah Tenaga <>  5-19 orang 20-99 orang
Kerja

B. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses

5
pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai
pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &
Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
2. Konsep Pemasaran
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran
adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran :
a. Orientasi pada Konsumen
b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
c. Kepuasan Konsumen.

C. Manajemen Produksi
1. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari
bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan
ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan.

6
2. Aspek-aspek Manajemen Produksi
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi;
 Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi
produksi yang akan dijalankan.
Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
a. Jenis barang yang diproduksi
b. Kualitas barang
c. Jumlah barang
d. Bahan baku
e. Pengendalian produksi
 Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya
seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain:
a. Menyusun perencanaan
b. Membuat penjadwalan kerja
c. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
 Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan rencana. Kegiatanya meliputi:
a. Menetapkan kualitas
b. Menetapkan standar barang
c. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

D. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan
sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai

7
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia, bukan mesin dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang
ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain
dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik.  Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.

E. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
perusahaan.
2. Aktivitas Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
a. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk
menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
b. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan
sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber
dana eksternal perusahaan.
c. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien
mungkin.
3. Fungsi Manajemen Keuangan

8
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen
keuangan:
a. Perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
b. Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c. Pengelolaan keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
f. Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan
atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
g. Pemeriksaan keuangan, melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
h. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan


meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan atas biaya.


b. Menetapkan kebijaksanaan harga.
c. Meramalkan laba yang akan datang.
d. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.
4. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan
dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang

9
manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar
terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

BAB III

METODE

A. Lokasi Observasi dan Wawancara


Observasi dilakukan di UKM Keripik Singkong “Ratu” milik Mas Risky
di Desa Bulugledeg , Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan pada tanggal 2
Desember 2019 pukul 14.00.

B. Metode Pengambilan Data


Wawancara yang dilakukan dengan pemilik usaha keripik singkong
merupakan wawancara yang bersifat terbuka, pewawancara telah menyiapkan
beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pemilik usaha tersebut.
Metode yang digunakan yaitu :
1. Observasi
Penulis dalam metode ini dapat mengetahui bagaimana cara untuk
melakukan usaha atau berwirausaha. Selain itu juga dapat mengetahui
strategi dalam mengelola usaha Kerpik Singkong tersebut.
2. Catatan lapangan
Catatan lapangan berupa hasil dari wawancara yang dilakukan penulis
dengan narasumber seputar sejarah berdirinya usaha serta manajemen
usaha yang dilakukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam observasi ini berupa sampel foto dan video dalam
proses produksi Keripik Singkong.

10
11
BAB IV

LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Profil usaha

Jenis usaha : Kuliner


Nama usaha : Keripik Singkong RATU
Nama pemilik : Mas Risky
Alamat usaha : Desa Bulugledeg, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan
Kegiatan : Memproduksi keripik singkong
Tahun berdiri : 2007
Buka : Setiap Hari (pukul 07.00 – 21.00WIB)
No Telepon : 081332686048

B. Sejarah Usaha
Usaha Keripik Singkong tergolong dalam usaha kecil menengah.
Usaha ini didirikan oleh Ibu Yanti dari tahun 2007 Awalnya bu Yanti
dan suaminya melakukan usaha bahan material namun semakin lama
persaingan semakin banyak seingga mulailah mencari tambahan usaha
lain yaitu berjualan pentol karena pada saat itu penjual pentol masih
jarang di daerah Bantengan dan jumlah porsinya juga tidak banyak
sehingga modalnya tidak terlalu banyak. Pada awalnya usaha ini
ditujukan / sasarannya adalah anak – anak sekolah. Setelah 2 tahun
berjalan akhirnya usaha pentol milik bu Yanti berkembang hingga
sekarang yang semakin banyak pengunjungnya.

12
C. Sumber Daya Manusia 

Dalam usaha Pentol Goreng dan Ceker Lunak sejak awal berdiri hingga
berkembang sampai sekarang dari awal proses produksi tenaga kerjanya
adalah anggota keluarga sendiri yaitu suami, ibu, bapak hingga bulik, yang
jumlahnya ada 7 orang. Proses produksi dimulai sejak pagi dan penjualanya
dibuka pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Secara umum sejak awal berdiri usaha Pentol Goreng dan Ceker Lunak Bu
Yanti memang sudah dibagi tugas masing – masing dalam proses produksi,
namun semakin berkembangnya usaha maka tugas yang dilakukan pegawaui
serabutan sehingga jika ada tugas yang sekiranya dapat dikerjakan ya
dikerjakan. Untuk gaji pegawai yang diberikan tidak tergantung dari orderan
tetapi digaji sama walaupun saat sepi.

D. Produksi

 Peralatan yang dibutuhkan

1. Wajan
2. Tungku tanah liat
3. Spatula
4. Serok
5. Centong
6. Kayu
7. Blower Api
8. Pisau
9. Tali Rafia

13
10. Mesin pemotong

11. Impluse Sealer

12. Timbangan

13. Alat pengaduk bumbu

14. Spinner Peniris

15. Bak ember

16. Plastik kemasan (kecil, sedang dan besar)

17. Merek kemasan (hasil cetak printer

 Bahan bahan
1. Ketela pohon (ketela kuning)
2. Minyak Goreng
3. Bawang putih
4. Garam
5. Penyedap rasa (Balado, Asin, Manis)
 Proses pembuatan
1. Pertama, kupas kulit singkong, kulit dan singkong dipisahkan untuk
mempermudah proses pencucian.
2. Setelah singkong dikupas dan sudah terpisah dari kulit nya, singkong
dicuci hingga bersih pencucian singkong dilakukan dengan cara di
gosok atau disikat sampai benar-benar bersih dan higenis.
3. Setelah proses pencucian sudah selesai kini tinggal proses
pemotongan, masukkan singkong kedalam mesin pemotong agar hasil
ukuran potongan singkong tipisnya sama.
4. Selanjutnya penggorengan, setelah singkong di potong tipis-tipis lalu
goreng singkong. Dalam menggoreng usahakan menggunakan api

14
yang besar dan suhu minyaknya panas atau stabil supaya singkong
tidak keriting dan matang secara merata. Goreng singkong hingga
berwarna kuning keemasan.
5. Setelah digoreng singkong ditiriskan, masukkan kedalam spinner
peniris agar singkong ………….
6. Selanjutnya pencampuran bumbu, keripik dimasukkan ke dalam mesin
pengaduk dan ditambahkan bumbu………
7. Tahap terakhir pengemasan

Mas Risky biasanya memproduksi keripik singkong 80-100 pcs pada hari
biasa kemudian pada saat hari raya ataupun musim hajatan bisa
memproduksi sampai lebih dari 400 pcs setiap harinya.

E. Pemasaran

Pada awal usaha untuk menarik minat anak – anak sekolah Bu Yanti
memberikan makan gratis 2 hari kepada siswa MAN kemudian banyak siswa
– siswa yang datang. Setelah berkembang, kemudian pada tahun 2010 ada
delivery dan setelah tahun 2016 sudah tidak lagi delivery karena sudah
bekerjasama dengan gofood dan tahun 2018 sudah bekerjasama dengan grab
sehingga memudahkan dalam pemasaranya.

Tidak hanya menggunakan google, grab, atau gofood tetapi juga


pemasaranya dari mulut ke mulut, awalnya mahasiswa banyak yang beli
pentol kemudian dibawa oleh – oleh pulang sehingga banyak masyarakat yang
mengenal pentol Bu Yanti tidak hanya orang madiun saja yang mengetahui
Pentol goring bu Yanti tetapi juga ada pelanggan yang berasak dari daerah
Solo, Pacitan, Wonogiri, Sragen yang datang ke Madiun hanya untuk membeli
Pentol Goreng dan Ceker Lunak Bu Yanti. Pelanggan yang berasal dari luar
daerah Madiun biasanya datang pada saat hari libur.

15
F. Keuangan
Pada awal produksi tahun 2007 modal yang dikeluarkan adalah Rp.
500.000,00 sudah semua, namun sekarang tahun 2019 modal produksi yang
dikeluarkan untuk produksi adalah Rp.2.000.000,00 setiap harinya.
Pada awalnya untuk penjualan pentol setiap bijinya dijual Rp.100,00. Karena
sekarang semakin mahalnya harga bahan baku maka harganya semakin naik
terutama untuk bahan baku ceker ayam yang semakin mahal, dulu harganya
Rp.500,00 per biji sekarang harganya Rp. 2.000,00 per biji. Sedangkan untuk
harga pentol sekarang 1 biji dijual Rp.300,00. Untuk porsi paling sedikit Rp.
10.000,00 baru dapat ceker.
Untuk penghasilan kotor setiap harinya sekitar Rp. 5.000.000,00, namun
jika sedang sepi pengunjung sekitar Rp. 3.500.000,00 – Rp. 4.000.000,00. Jika
saat sedang hari libur atau lebaran biasanya penghasilannya sekitar Rp.
7.000.000,00 – Rp. 8.000.000,00.
Untuk pembukuan pemasukan dan pengeluaran dari usaha, Bu Yanti tidak
melakukan tiap harinya tetapi biasanya pembukuan yang dilakukan secara
global setiap bulannya.

G. Permasalahan dan pengendalian


 Permasalahan yang dihadapi dalam produksi adalah :
1. Terkendala cuaca hujan sehingga terkadang sepi pengunjung.
2. Semakin banyak penjual Pentol Goreng dan Ceker Lunak di daerah
Bantengan
3. Stok bahan baku yang kurang sehingga banyak komplin dari
pelanggan karena saat belum sore tapi pentol dan ceker sudah habis.
 Pengendalian
1. Karena sekarang sudah ada Gofood dan Grab sehingga pelanggan
tidak masalah dengan cuaca.

16
2. Pentol goring dan ceker lunak bu Yanti selalu memberikan pelayanan
yang ramah dan selalu menjaga kualitas dari produksinya.

H. Rencana kedepannya
Saat ini Pento Goreng Bu Yanti belum membuka cabang, namun ada
rencana kedepannya untuk mebuka cabang jika anaknya sudah mau
melanjutkan usaha tersebut, karena usaha yang dilakukan Bu Yanti asat ini
tidak hanya Usaha Pentol Goreng dan Ceker Lunak saja tetapi juga usaha
material yang sampai sekarang masih berjalan dan masih terus berkembang.

17
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
1. Sebaikya usaha Pentol Goreng dan Ceker Lunak milik Bu Yanti segera
didirikan cabang mengingat peminatnya tidak hanya masyarakat daerah
madiun tetapi juga di daerah lainnya.
2. Sebaiknya ada variasi rasa dalam Pentol Goreng.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hasil observasi penulis di UKM “Pentol Goreng dan Ceker Lunak Bantengan”
milik Bu Yanti Jln Rajawali, RT.01/RW.01, Krajan, Bantengan, Wungu, Madiun.

Dharmmesta, B.S & Handoko, H. (1982). Manajemen Pemasaran : Analisis


Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE UGM.
Hariandja, M. T. (2005). Manajemen Sumber daya Manusia . Jakarta: PT
Grasindo.

http://rialutfiana09.blogspot.com/2016/09/observasi-ukm.html diakses 13
Desember 2019 Pukul 21.24 WIB

http://penaatwa.blogspot.com/2017/03/laporan-observasi-umkm-bakso-
bakar_17.html diakses 13 Desember 2019 Pukul 21.24 WIB
LAMPIRAN

iv

Anda mungkin juga menyukai