Anda di halaman 1dari 2

JATI DIRI 25 novemberr 1945

Jati diri PGRI: organisasi perjuangan, profesi dan ketenagakerjaan.

Dasar: historis,ideologis,sosiologi

Ciri2: nasionalisme,demokrasi,kemitraan,unitarisme,profesionalisme,kekeluargaan,kemandirian,non partai politik

Tujuan: tegaknya keberadaan PGRI, tumbuhnya rasa bangga,rasa ikut memilki, tercapainya loyalitas disiplin dan
professional yang tinggi dalam tugas pokok dan fungsinya, iterwujudnya pengamalan,pelestarian uud dan pancasila.

Fungsi: sbg pedoman gerak perjuangan anggota, sarana memasyarakatkan eksistensi dan misi, sarana perjuangan
dlm mempertahankan org, pembangkit motivasi , penerapan rasa bangga trhdp org.

Misi: mempertahankan mengamalkan uud pancasila, mewujudkan cita2 proklamasi, melestarikan jiwa semngat nilai
uud45, menyukseskan pembangunan nasional bidang pendidikan, mempertinggi kesadaran, sikap,sejahtera dan mutu
guru

Jati diri lembaga: pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah., pada pendidikan luar sekolah,perguruan
tinggi.

PENDIDIKAN JEPANG

Latar belakang: mendikan kemakmuran bersama asia raya dimana Malaysia menjadi pertambahan industry, cina sbg
industry ringan dandaerah laiinya sprit Indonesia sbg sumber bahan mentah mereka, kemudian disambut hangat
karena menjajikan adanya prestise-prestise kepahlawanan dan pengabdian., lalu untuk pendidikannya dinanamakan
HAKKO ICHU yaitu mengajak indnesia kerjasama dgn jepang

Tujuan pendidikan : tujuan utamanya yaitu untuk memenangkan perang menyediakan tenaga Cuma2 (ROMUSHA)
dan pelajar diharuskkan latihan fisik, kemiliteran. tetapi ada sisi banya yaitu bahasa Indonesia menjadi pengantar
resmi di sekolah, kantor dan bahasa jepang menjadii kedua dan tujuan akirnya yaitu menjepangkan anak2 ndonesia

Kebijakan: hanya ada sekolah rakyat pendidikan selama 6thn, sekolah menengah 3thn, sekolah kejuruan.,
mengambil tenaga pribumi(kihajar dewantoro) , melatih guru agar memiliki keseragaman pengertian maksud dan
tujuan pemerintahannya,menerjemahkan buku asing ke bahasa Indonesia

System : banyak mengalami perubahan karena system pengolongan di hapuskanintinya system persekolahan masa
jepang mirip persekolahan sesudah kemerdekaan yg beda nama sekolah, perguruan tinggi sangat etrbatas. Dan
lebiih sederhana sehingga kesempatan belajar terbuka lebar bagi semua golongan.

System yang di terapkan:jepang berusaha menerapkan perpadua antara kurikulum local yang ada djepang.

Jepang menaruh perhatian lebih kepada organisasi islam karena sudah menelitinya, kemudian membuat kebijakan
mengizinkan berdirinya sekolah tinggi islam,mendirikan majelis islam mia, barisan hizbullah, membentuk barisan
peta.

Kurikulum yang diterapkan: mengakomodasi kurikulum local dalam pendidikan yang juga di akulturasi dengan
kurkulum jepang materi pokok GURU indoktrinasi ideology hakko ichiu, Nippon seisyin, bahasa sejarah, or nyanyi
jepang. Materi pokok SISWA menyanyikan lagu jepang, mengibarkan bendera, bersumpah cita2, wajib senam,
latihan fisika.

Lembaga pendidikan: masih dgunakan saat ini yaitu pengelompokan usiia dan tingkatan belajar.
Perkembangan pendidikan jepang:

A.pelatihan guru untuk di gembleng tentang ideology setiap kabupaten wajib mengrim waklinya selama 3 bln.

B.perubahan bidang pendidikan: dihapuskan dualism, pemakaian bahasa Indonesia.

C. sikap jepang terhadap pendidikan islam: menampakan diri seolah2 membela islam yang merupakan sasat untuk
PD II dengan pondok diberi tunjangan, sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti, berdirinya hizbullah.

Hal yang menguntungkan untuk INDONESIA: Bindo berkembangg, buku2 asing ke indoonesia, seni bela diri,
pperasaan rindu kepada budaya bergejolak, dualism dihapuskan, Indonesia di latih memegang jabatan dll

PGRI ORGANISASI PERJUANGAN

Anda mungkin juga menyukai