Petunjuk:
1. Peserta Ujian mengerjakan pada template lembar jawaban yang sudah disediakan. Tidak
diperkenankan mengubah template yang sudah ada!
2. Nama file dibuat dengan format: NPM_Nama_Mata Kuliah_Kelas. Contoh:
20201551234_Nur Fajar Absor_Filsafat Sejarah_R5B
3. Kirimkan file jawaban dalam bentuk pdf tersebut ke: email dosen atau media lain yg disepakati
dosen dengan mahasiswa ybs.
b. Mempelajari sejarah pendidikan dan PGRI memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1) Meningkatkan pemahaman tentang struktur organisasi PGRI, Dengan mempelajari
sejarah PGRI, kita dapat memahami bagaimana struktur organisasi PGRI terbentuk dan
berkembang hingga saat ini.
LEMBAR JAWABAN UJIAN DARING
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
2) Mengetahui asal mula terbentuknya PGRI, Sejarah PGRI dimulai dari pendahulu
organisasi PGRI yang didirikan pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia
Timur Belanda (PGHB), yang kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI) pada tahun 1932. PGRI lahir pada tanggal 25 November 1945, 100 hari
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3) Menginternalisasi nilai-nilai PGRI, Dengan mempelajari sejarah PGRI, kita dapat
menginternalisasi nilai-nilai PGRI dan menjadi guru yang berkomitmen untuk
memperjuangkan segala aspirasi dan kepentingan suatu profesi.
4) Meningkatkan kualitas Pendidikan, PGRI memiliki tujuan untuk mempertinggi tingkat
pndidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan. Dengan mempelajari
sejarah PGRI, kita dapat memahami bagaimana PGRI berperan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
5) Membela hak dan nasib guru, PGRI juga berperan sebagai wahana meningkatkan
perjuangan perbaikan nasib para anggotanya.
c. PGRI memiliki peran yang strategis dalam mengubah sistem pendidikan nasional bagi
anggotanya. Organisasi ini memegang peran kunci dan tanggung jawab besar dalam
memperjuangkan usaha untuk mewujudkan serta melindungi hak-hak asasi dan martabat
guru, terutama dalam aspek profesionalisme dan kesejahteraan mereka. Profesi guru
merupakan bidang pekerjaan khusus yang tidak dapat dijalankan oleh sembarang
individu, melainkan hanya oleh orang-orang terdidik yang telah dipersiapkan untuk
menekuni ranah pendidikan.
b. Karena PGRI muncul sebagai "anak sulung" dari proklamasi kemerdekaan pada 17
Agustus 1945, yang mewarisi sifat dan semangat yang sejalan dengan "ibu kandungnya,"
yaitu semangat persatuan, kesatuan, pengorbanan, dan kepahlawanan dalam melawan
penjajah. PGRI diakui sebagai organisasi pelopor dan pejuang, dengan para pendiri PGRI
menanamkan semangat tersebut sebagai tujuan utama organisasi. Sementara itu, tujuan
kedua PGRI terkait erat dengan peran pokok dan fungsi anggotanya sebagai pendidik
bangsa. Melalui kegiatan pendidikan, PGRI berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dari perspektif
pendidikan. Tujuan ketiga secara langsung terkait dengan peran PGRI sebagai platform
untuk meningkatkan perjuangan guna memperbaiki nasib anggotanya. PGRI dikenali
sebagai organisasi pejuang yang lahir dalam konteks sejarah masa perjuangan untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa PGRI sebagai organisasi perjuangan bukan hanya
memperjuangkan hak-hak guru, namun PGRI muncul sebagai “anak sulung” proklamasi,
LEMBAR JAWABAN UJIAN DARING
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
organisasi pejuang yang ikut perjuangan secara fisik mempertahankan kemerdekaan
Republik Indonesia.
1) PGRI didirikan pada tanggal 25 November 1945, 100 hari setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Hal ini menunjukkan semangat perjuangan guru Indonesia
dalam memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda serta semangat
kebangsaan dan perjuangan nasional dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
negara kesatuan republik Indonesia.
2) PGRI memiliki tujuan untuk mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan dasar-dasar kerakyatan. PGRI juga berperan dalam memperjuangkan
kesejahteraan para guru.
3) PGRI berperan sebagai mitra strategis pemerintah dan pemerintah daerah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. PGRI juga berperan sebagai wahana
meningkatkan perjuangan perbaikan nasib para anggotanya.
3. a.
Masa sebelum pergerakan nasional
Wilayah Nusantara dahulu terdiri dari bebarapa kerajaan Hindu, Budha dan Islam
yang merdeka dan berdaulat. Kerajaan itu antara lain: Sriwijaya, Majapahit dan Mataram.
Pada periode ini beberapa agama yang tersebar seperti: agama Budha, Hindu, Islam dan
Kristen yang kemudian dianut oleh penduduk setempat dengan penuh kerukunan.
Jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan sudah mulai timbul yaitu dengan kesadaran
harga diri.
Masa pergerakan nasional
Perlawanan yang dilakukan masih bersifat lokal dan tidak ada koordinasi
sehingga penjajah dapat mematahkan perlawanan tersebut dengan politik divide et
impera. Rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat dan
perlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali
kedaulatan dan kehormatan bangsa. Sejak itu timbulah jiwa, semangat dan nilai-nilai
LEMBAR JAWABAN UJIAN DARING
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan,
kesadaran anti penjajah atau penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.
Dalam periode ini jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan yang berkembang
sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai- nilai dasar yang terdapat pada Pancasila, proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang akan mengalami perubahan adalah nilai operasional.
b. Nilai dasar dan nilai operasional JSN 1945 perlu diwujudkan dalam penyelenggaraan
pendidikan karena nilai-nilai tersebut membentuk dasar yang kuat dan memberikan
motivasi spiritual yang mendasar pada setiap fase perjuangan bangsa, yang selanjutnya
bertujuan untuk mencapai tujuan nasional akhir sebagaimana dijelaskan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, nilai-nilai ini juga penting untuk
mempertahankan dan mengamankan semua pencapaian yang telah diperoleh dalam
perjalanan perjuangan tersebut.
c. Studi kasus yang berkaitan dengan pendidikan adalah kurangnya partisipasi siswa
dalam kegiatan-kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan semangat 45 di
sekolah. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Solusi untuk masalah ini adalah dengan
mengintegrasikan nilai dasar dan operasional JSN 1945 dalam kurikulum pendidikan dan
kegiatan-kegiatan di sekolah. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah:
b. Perjuangan PGRI pada masa orde baru adalah di bentuknya Kesatuan Aksi Guru
Indonesia (KAGI) yang memeliki tujuan, yaitu 1) Membersihkan dunia pendidikan
Indonesia dari unsur PKI dan Orde Lama. 2) Menyatukan semua guru di dalam satu
wadah organisasi yaitu PGRI. 3) Memperjuangkan agar PGRI menjadi organisasi guru
yang tidak hanya bersifat unitaristik tetapi juga independen dan non partai politik.
LEMBAR JAWABAN UJIAN DARING
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
Selain itu, juga dilakukan kongres sekali yaitu kongres IX pada tanggal 15 – 20
Maret 1967 di Gedung Bioskop Alun-alun Bandung.
c. PGRI memiliki perjuangan yang berbeda pada masa orde lama dan orde baru. Berikut
adalah hasil perjuangan PGRI pada masa orde lama dan orde baru:
5. a. Contoh perjuangan PGRI pada masa reformasi pendidikan yang sedang dan akan
dilaksanakan pemerintah agar terlaksana secara efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
1) PGRI memperjuangkan reformasi pendidikan nasional agar dapat terlaksana secara
efektif dan efisien dengan mengedepankan nilai dasar dan operasional JSN 1945,
seperti semangat gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.
LEMBAR JAWABAN UJIAN DARING
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
2) PGRI memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan tuntutan zaman dengan mengadakan seminar dan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
3) PGRI memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan
dengan melakukan aksi unjuk rasa dan dialog dengan pemerintah.
b. Berikut adalah contoh kemitraan nasional dan internasional yang dilakukan oleh PGRI
untuk mengoptimalkan fungsi dan tugas PGRI:
1) Kemitraan dengan pemerintah dan lembaga pendidikan nasional: PGRI melakukan
kemitraan dengan pemerintah dan lembaga pendidikan nasional untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. PGRI juga memberikan masukan pada pemerintah
terkait berbagai agenda reformasi pendidikan yang sedang dan akan dilaksanakan.
2) Kemitraan dengan ASEAN Council of Teachers (ACT) yang merupakan organisasi
yang berangotakan guru-guru negara ASEAN. Negara yang menjadi anggota ACT adalah
Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam,
Kamboja, dan Laos. PGRI memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT)
tahun 1974.
3) Kemitraan dengan Konvensi ILO/UNESCO, pada tanggal 5 Oktober 1966 Konvensi
ILO/UNESCO di Paris menghasilkan Status of Teachers (Status Guru Dunia). Pemerintah
RI dan PGRI (HM Hidajat dan Ir. GB Dharmasetia) hadir dan menandatangani Konvensi
ILO/UNESCO tersebut.
4) Kemitraan dengan Education International (EI). EI adalah suatu serikat pekerja atau
organisasi guru dan personal pendidikan dengan 25.000.000 anggota. Mereka adalah para
guru dan pekerja di sektor pendidikan dari tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi
yang berasal dari 311 organisasi di 155 negara. Di asia Pasifik EI mempunyai 68 anggota
organisasi di 34 Negara, termasuk PGRI.