Anda di halaman 1dari 16

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Volume 16, No 1, Maret 2020


Tersedia Online: https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria

DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU


REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK
Program Studi Pendidikan Sejarah,Universitas Sriwijaya
prasetyoangga084@gmail.com
ABSTRAK
Persatuan Guru Republik Indonesia atau disingkat PGRI merupakan wadah
organisasi yang menampung semua guru di Indonesia. PGRI memiliki peran yang sangat
penting dalam pendidikan, terutama dalam perbaikan kualitas guru di Indonesia. PGRI juga
berperan aktif dalam pembangunan pendidikan dengan adanya universitas atau sekolah yang
dikelola oleh PGRI. PGRI juga berperan dalam perlawanan guru-guru dalam kemerdekaan
Indonesia. Selain itu perjuangan PGRI tidak terlepas dari dinamika setiap masa di Indonesia
antara lain; masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi sampai sekarang. Dalam sejarah
berdirinya PGRI sampai sekarang tidak terlepas dari tantangan dan hambatan yang muncul
dari factor internal maupun eksternal. Pada masa orde lama menuju orde baru, muncul
konflik didalam organisasi PGRI, yaitu dimana diakibatkan oleh oleh ikut campurnya PKI
yang menyebabkan dualisme organisasi dan kepemimpinan. Dimana PKI membentuk
sebuah organisasi serupa dengan PGRI, akan tetapi bermuatan paham komunis. Upaya PKI
ini merupakan cara agar PGRI runtuh dan digantikan organisasi guru yang berafiliasi dengan
PKI. Perseteruan ini muncul dalam kongres-kongres PGRI. Upaya yang dilakukan orang-
orang yang berafiliasi dengan PKI adalah mengganggu semua kegiatan yang dilakukan
PGRI. Basis-basis kekuatan orang-orang yang berafiliasi dengan PKI terdapat di beberapa
daerah di pulau Jawa, sedangkan untuk diluar wilayah jawa dukungan untuk kelompok-
kelompok ini sangat kecil, bahkan tidak ada. Setelah munculnya pemberontakan PKI yang
gagal pada saat itu, berakhir juga kelompok-kelompok tersebut dalam menggangu kegiatan
organisasi PGRI.
Kata kunci : PGRI,PKI,Persetreruan,guru
ABSTRACT
Indonesian Teachers Association or abbreviated as PGRI is an organization that
accommodates all teachers in Indonesia. PGRI has a very important role in education,
especially in improving the quality of teachers in Indonesia. PGRI also plays an active role
in the development of education with the existence of universities or schools managed by
PGRI. PGRI also played a role in the resistance of teachers in Indonesian independence. In
addition, the struggle of PGRI is inseparable from the dynamics of every period in Indonesia,
among others; the old order, the new order, the reformation until now. In the history of
PGRI's establishment until now it is inseparable from the challenges and obstacles that arise
from internal and external factors. During the old order to the new order, conflicts emerged
within the PGRI organization, which was caused by the interference of the PKI which led to
organizational dualism and leadership. Where the PKI This PKI effort was a way for PGRI
to collapse and was replaced by teacher organizations affiliated with PKI. This dispute arose
in the PGRI congresses. The effort made by people affiliated with PKI was to disrupt all

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah


p-ISSN: 1858-2621 e-ISSN: 2615-2150
2 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

activities carried out by PGRI. The power bases of people affiliated with the PKI were found
in several areas on the island of Java, while outside Java the support for these groups was
very small, even non-existent. After the emergence of the PKI rebellion that failed at that
time, these groups also ended in disrupting the activities of the PGRI organization.
Keywords:PGRI,PKI,Fight,Teache

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 3
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

PENDAHULUAN dalam diri peserta didik untuk mencapai tujuan

Kegiatan dan usaha dalam membangun pendidikan nasional.

dan mencerdaskan kehidupan masyarakat Jika kita ketahui bahwa secara umum ciri-
adalah hal yang paling penting dan merupakan ciri dalam proses pendidikan memiliki
tujuan suatu Negara, sehingga dalam hal ini beberapa komponen-komponen yang mendasar
sangat dibutuhkan suatau kegiatan pendidikan yang sangat diperhitungkan, yaitu seorang
yang dapat membuat masyarakat memiliki guru, dimana guru merupakan perofesi yang
kemampuan untuk meningkatkan kualitas dan memiliki peranan pentiang dalam
kuantitas serta kepribadian sumber daya perkembangan pendidikan di Indonesia.
manusia di Indonesia, hal tersebut amatlah Kadangkala guru merupakan contoh yang baik
penting karena Indonesia sedang akan bagi para peserta didiknya, dalam
menjalani sebuah proses panjang menuju berpenampilan, prilaku, adab dan gaya bicara.
menjadi suatu Negara yang maju dan memiliki Sehingga muncul ada stagment bahwa penentu
pengaruh dalam kepentingan-kepentingan keberhasilan pendidikan terletak pada guru
Dunia. Upaya yang harus dilakukan dalam melalui kinerjanya dalam mengembangkan
menciptakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan pemahaman peserta didik dan
kepentingan bangsa yaitu dilakukan dengan kinerjanya pada tingkat institusional,
cara yang lebih menekankan pada nilai-nilai instruksional. Dengan demikian dalam proses
kebudayaan dan pengetahuan yang diwujudkan menuju untuk meningkatkan kualitas
oleh pemerintah, masyarakat, dan dalam pendidikan yang baik dan profesional, hal
lingkunngan keluarga. Untuk merombak tersebut tergantung bagaimana cara pengajaran
seluruh rangkaian tatanan kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut.
pengembangan dan pendidikan harus
Seorang guru atau tenaga pengajar
dilandaskan pada susunan yang sistematis,
merupaka sosok penting dalam memajukan
sehingga para peserta didik mamiliki pendidikan di Indonesia. Dalam setiap karakter
pengamalam untuk masa depanya dengan seorang guru bisa menjadi contoh yang baik
memalui proses pemahaman dan bagi peserta didiknya. Guru juga memiliki
pengambangan belajar. Dalam sistem peranan penting dalam perjuangan
pendidikan ada beberapa susunan yang kemerdekaan Indonesia, banyak perlawanan-
memerlukan perhatian yang besar yang harus perlawanan yang dilakukan oleh guru dalam
ditata secara sitematis dan dikembangkan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
secara baik, serta dapat meningkatkan kualitas Profesi guru merupakan profesi yang memiliki

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


4 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

tantangan dalam setiap kemajuan zaman. Pada setiap perkembangannya organisasi PGRI
masanya guru memiliki peranan dalam selalu memperhatikan gerak dan tujuannya
perubahan dunia. Pada tanggal 25 November dalam setiap zaman. Sebagai upaya
1945 sesudah kemerdekaan Republik Indonesia pengambdian dan perjuangan terhadap bangsa
PGRI pun lahir. Tahun 1912 merupakan dan Negara, dengan tugas mulianya dalam
munculnya organisasi PGRI yang pada masa itu proses pendidikan bangsa yang berlandaskan
disebut dengan nama Persatuan Guru Hindia pada dasar-dasar Pancasila. Organisasi PGRI
Belanda (PGHB). Setelah itu pada tahun 1932 datang dalam proses perjuangan panjang sejak
diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia zaman penjajahan hingga Proklamasi
(PGI). Dikalangan guru-guru bangsa Indonesia kemerdekaan. Sebagai upaya dalam
telah lama tumbuh semangat kebangsaan. memberikan rasa hormat terhadap semua
(Kosasih,2016:98) bentuk penghargaan terhadap pengabdian guru
dalam memperjuangkan dan mewujudkan cita-
Pada setiap tanggal 25 bulan November
ciata bangsa, maka diperingati sebagai Hari
merupakan hari yang berbahagia bagi para guru
Guru Nasional pada tanggal tersebut.
di Indonesia. Hari yang memiliki arti penting
(Kosasih,2016:112)
dalam menjadi awal pergerakan para guru
muncul dan akhirnya pada hari itu diperingati Sebagai sebuah perkumpulan yang
sebagai hari Guru Nasional. Suasana tersebut dibentuk sebagai persatuan untuk menghimpun
bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru para guru, PGRI terus berkembang dalam
Republik Indonesia (PGRI) tepat 100 hari perkembangan pendidikan di Indonesia,
setelah proklamasi kemerdekaan. Berdirinya walaupun mengalami dinamika kegoncangan
PGRI merupakan awal dari perjuangan para dalam organisasi tersendiri. Dalam pergerakan
guru dalam membangun perjuangan awal PGRI banyak ditemui tantangan dan
kemerdekaan samapi memperjuangkan hambatan yang menjadi rintangan organisasi
kesejahteraan guru hal tersebut tak bisa lepas PGRI dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
dalam peran vital perjuangan Indonesia saat itu. organisasi PGRI. Semangat awal pergerakan
Organisasi PGRI dalam hal ini memiliki peran PGRI dimulai dengan diadakanya kongres
penting dalam meletakan dasar dari kekuatan Persatuan Guru Republik Iindonesia ke-1 di
perkumpulan-perkumpulan para huru di kota Surakarta, pada tanggal 24-25, bulan
Indonesia dalam memperjuangkan November tahun 1945. Pada masa orde lama
kesejahteraan dan keberadaban sesame guru. menuju orde baru, muncul konflik didalam
Terbentuknya PGRI merupakan proses yang organisasi PGRI, yaitu dimana diakibatkan oleh
cukup lama dan tidak secara cepat. Dalam oleh ikut campurnya PKI yang menyebabkan

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 5
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

dualisme organisasi dan kepemimpinan. mendapat rintangan dari pihak Belanda.


Dimana PKI membentuk sebuah organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia merasa
serupa dengan PGRI yaitu PGRI Non bangga dikarenakan Rh. Koesnan diangkat
Vaksentral yang bermuatan paham komunis. menjadi Menteri Perhubungan dan Sosial
Upaya PKI ini merupakan cara agar PGRI bisa dalam kabinet Moh. Hatta. Peran Persatuan
runtuh dan digantikan oleh organisasi Guru Republik Indonesia pada masa Revolusi
tandingan tersebut agar banyak anggota guru Indonesia adalah ikut merumuskan tujuan
yang berafiliasi dengan PKI. Perseteruan ini Pendidikan Indonesia. Sebagaimana
muncul dalam bebrapa kongres-kongres PGRI. disebutkan, diawal kemerdekaan peran
Upaya yang dilakukan orang-orang yang organisasi PGRI menjadi sangat penting dalam
berafiliasi dengan PKI adalah mengganggu menentukan Landasan dan Tujuan Pendidikan
semua kegiatan yang dilakukan PGRI. Basis- Nasional dan Sistim Sekolah serta
basis kekuatan orang-orang yang berafiliasi pembentukan sebagai organisasi perjuangan
dengan PKI terdapat di beberapa daerah di yang turut serta mengawal dan mengisi
pulau Jawa, sedangkan untuk diluar wilayah kemerdekaan.
jawa dukungan untuk kelompok-kelompok ini Dalam penulisan penelitian ini, pe nulis
sangat kecil, bahkan tidak ada. Setelah
memparkan perumusan masalah yaitu : 1)
munculnya pemberontakan PKI yang gagal Bagaimana munculnya perseteruan antara
pada saat itu, berakhir juga kelompok- PGRI dan PKI? dan 2) Bagaimana upaya-upaya
kelompok tersebut dalam menggangu kegiatan
PGRI dalam memperkokoh organisasi dan
organisasi PGRI. Dalam penelitian ini ideologi. Sesuai dengan berdasarkan rumusan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana PGRI masalah yang sudah di tulis oleh penulis diatas,
mengokohkan kekuatan organisasinya dalam
tulisan ini disusun untuk menjelaskan : 1)
mempertahankan ideologi organisasi yang menjelaskan munculnya perseteruan antara
berlandaskan Pancasila dan untuk mengetahui PGRI dan PKI dan 2) menjelaskan upaya-upaya
bagaimana pengaruh PKI dalam upayanya PGRI dalam memperkokoh organisasi dan
untuk menggangu kesetabilan oraganisasi ideologi..
PGRI. Setelah terbentuknya (PGRI),
METODE PENELITIAN
Oraganisasi Persatuan Guru Republik
Indonesia ini terus berjuang menggalang Dalam Studi ini, penulis memakai
persatuan dengan mengajak guru-guru di beberapa sumber buku dan menggunakan
daerah untuk bergabung ke dalam PGRI. sejumlah jurnal penelitian yang merupakan
Namun, perjuangan itu tidaklah mudah karena beberapa sumber sekunder dan berbagai

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


6 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

sumber lainnya sebagai sumber primer. 1536 (Supriadi, 2003:7). Pada masa
Keterangan dan sumber-sumber yang dipakai pemerintahan Kolonial dan penjajahan
digunakan dalam setiap penulisan ini portugis, organisasi pergerakan guru sudah
merupakan sumber yang relevan dan terbentuk. akan tetapi pada umumnya mereka
mengandung fakta sejarah. Adapun yang merupakan para guru Agama Katholik aliran
merupakan sumber tersebut diantaranya : Ordo Jesuit dan aliran Dominikan. Maka dari
Notosusanto, Nugroho dan Basri, Yusmar. itu, Organisasi itu dinamai gerakan guru Ordo
1980. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Jesuit dan Dominikan. Pergerakan para guru-
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. guru pada saat itu telah mampu
Selain itu juga terdapat sumber-sumber lain memrealisasikan apa yang ingin orang-orang
berupa jurnal. Portugis capai, yaitu penyebarluasan Agama

Dalam setiap data dan fakta sejarah dari Khatolik yang didalamnya ada ajaran Ordo

sumber-sumber yang digunakan oleh penulis Jesuit dan Dominikan.

diperoleh dari beberapa tempat perpusatakaan Ketika penjajahan kolonial Inggris di


dan milik pribadi, yaitu dari perpustakaan Indonesia, organisasi guru-guru mengalami
Universitas Sriwijaya dan Ruang Baca FKIP kemunduran dan tidak terorganisir, hal ini
Universitas Sriwijaya dan Lab Sejarah disebabkan oleh pemerintahan Raffles pada
Universitas Sriwijaya dan lain-lainnya . saat itu lebih ingin menuju kepada penelitian

Data-data yang sudah didapat, penulis tentang pulau Jawa yang dilakukan oleh Raffles

secara sitematis langsung kemudian dianalisis sendiri. maka dari situlah yang menyebabkan

melalui Metode Sejarah yang sudah ada dan organisasi-oraganisasi guru menjadi melemah.

kemudian dihistoriografikan. Sedangkan pada masa penjajahan Belanda,


Gerakan oraganisasi guru muncul karena rasa
HASIL DAN PEMBAHASAN
ingin mendapatkan kesejahteraan bagi para
a) Munculnya pergerakan dan berdirinya guru yang dimulai dengan terbentuknya
organisasi pemersatu Guru di Indonesia Organisasi Persatuan Guru Hindia Belanda atau
Munculnya pergerakan para guru-guru di disingkat (PGHB) yang selanjutnya dengan
Indonesia dan beberapa wilayah Hindia transformasi masa pemerintahan yang berada di
Belanda pada saa itu, secara jelas dapat kita Indonesia organisasi PGHB terus berkembang
ketahui pada saat penjajahan Portugis, dimana dan akan berganti menjadi Persatuan Guru
pada saat itu didirikannya sekolah-sekolah Indonesia (PGI). Organisasi PGRI merupakan
pertama oleh pemerintah kolonial Portugis di organisasi yang akan menajdi PGRI
pulau Ambon, Maluku. Tepatnya pada tahun dikemudian hari. Awal perjuangan organisasi

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 7
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

guru pada masa penjajahan Belanda merupakan beberapa guru-guru yang ada di Hindia Belanda
sebuah pergerakan yang dilandaskan terhadap pada masa itu, yang anggotanya terdiri dari :
keinginan kebebasan dari belenggua belanda (Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan
yang dimaulai pada tahun 1894, yang Penilik Sekolah), pada perkembangan pertama
merupakan awal ditandainya organisasi Kaum organisasi ini memiliki cara pergerakan yang
Pekerja Upah Pertama sebagai guru sekolah berbeda dengan organisasi lainnya. Selain itu,
dasar dan menengah Belanda. Kumpulan- organisasi ini bersifat unitaristik. Setiap
kumpulan para pekerja-pekerja buruh ini anggota memiliki latar belakang pendidikan
berdiri dengan nama Nederlandsch-Indisch yang berbeda-beda, hal ini merupakan sebab
Onderwijzers Genootschap (NIOG). dari mereka umumnya bertugas di Sekolah
(Tedjasukmana, 2008:8). Desa dan Sekolah Rakyat, hal tersebut bukan
halangan bagi organisasi ini dalam terus
Organisasi NIOG masih memiliki
memperjuangkan kesejahteraan bangsa dan
keterikatan dengan pemerintahan Belanda dan
negara. PGBH memiliki tantangan dalam
tidak memilki pengaruh penting dalam
memperjuangkan kesejahteraan nasib para
pergerakan buruh di Indonesia. Anggota yang
anggota yang terdiri dari beberapa tuntutan
tergabung dalam organisasi NIOG dalah guru-
yang diinginkan oleh oragainsasi ini yaiu
guru yang mengajar di sekolah-sekolah swasta
mengenai pangkat guru yang masih tidak jelas,
Belanda. Mereka membuat orgainisasi ini
status sosial yang terus diperjuangkan dalam
merupakan upaya untuk mempersatukan para
setiap pergerakan para guru-guru di Hindia
guru-guru yang sudah ada menjadi suatu serikat
belanda pada saat itu, dan latar belakang
para guru yang kecil di sejumlah sekolah swasta
pendidikan yang berbeda, hal tersebutlah yang
Belanda.
menjadikan tantangan dalam memperjuangkan
Oganisasi NIOG pada tahun 1956 sudah
kesejahteraan para guru. (Supriadi, 2003:65).
terdaftar dengan enam cabang dan anggota 320
Banyaknya permasalah dalam negeri
individu. Organisasi ini menjadi dasar pertama
terutama dalam sosial dan politik, membuat
bagi pergerakan para guru di Indonesia.
sulitnya terciptanya kesatuan dalam perjuangan
Sebagai upaya untuk mempersatukan dan
guru, sehingga muncul perpecahan dalam
menyamakan perjuangan, akhirnya pada tahun
proses pergeakan yang dari awal memiliki
1912 terbentuklah Persatuan Guru Hindia
banyak tantangan dan hambatan. Sehingga
Belanda (PGHB) yang pada masa tahun
muncul sebuah organisasi PGHB yang
pertama dipimpin oleh Karto Soebroto.
merupakan wujud perkembangan dalam
Organisasi ini merupakan gabungan antara

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


8 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

pergerakan para guru di Indonesia yang akan jepang saat perang yang akan datang
berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia atau (Yunus,2003:78)
bisa disingkat PGI pada tahun 1932. dalam Munculnya PGRI merupakan adanya
proses perubahan ini memerlukan waktu yang bentuk rasa dalam memperjuangkan
panjang dan dalam perubahan ini mengejutkan kesejahteraan guru yang masih memiliki
pemerintah Belanda, hal ini disebabkan oleh permasalahan-permasalah, hal tersebut
karena kata “Indonesia” yang mencerminkan membuat perkumpulan-perkumpulan para guru
semangat kebangsaan sangat tidak disenangi yang bersekala kecil bergabung menajdi besar
oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini dan menjadi sebuah Oranisasi yang utuh dalam
sangat didambakan oleh guru dan bangsa memperjuangkan kesejahteraan guru. Akhirnya
Indonesia (Yunus, 2003:34). dengan meleburka semua perbedaan yang
Akan tetapi perkembangan struktur terdapat dalam diri mereka akhirnya
organisasi secara formal yang terdapat dalam terbentuklah organisasi PGRI. Selain itu PGRI
PGi, pada masa penjajahan Jepang mengalami merupakan organisasi profesi yang
kemunduran. Hal itu disebabkan pemerintah berlandaskan pada pengetahuan, keterampilan,
Jepang pada saat itu memrintahkan untuk pengakuan yang terdapat dalam setiap potensi
melarang dan menutup semua kegiatan yang ada didalam diri seseorang. Orgainisasi
organisasi PGI. Sehingga segala kegiatan PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah
pendidikandan politik berhenti. Masalah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia,
tersebut tidak bertahan lama, ketika Jepang Yang merupakan awal kongres PGRI ke-1 dan
takluk terhadap sekutu, semua kegiatan dalam menjadikan pengaruh PGRI dalam
pembelajaran di sekolah kembali dibuka. akan pergerakannya. (Supriadi,2003:65).
tetapi pembukaan kembali kegiatan di sekolah- Kehadiran organisasi para guru yang
sekolah tersebut, hal itu merupakan cara yang bernama PGRI merupakan sebagai upaya
memiliki kepentingan-kepentingan didalam bentuk cara untuk memperjuangkan
upaya pemerintahan kolonial Jepang pada saat kesejahteraan guru yang pada masa itu bangsa
itu sangat bermuatan politis, diaman dalam Indonesia sedang mengalami proses berevolusi
setiap pengajaran yang diperoleh oleh peserta menuju cita-cita kemerdekaan yang
didik adalah untuk upaya pemerintahan pada menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.
saat itu membawa misi Nipponisasi dan (Hadiatmadja, 2000:19).
pemberdayaan bangsa Indonesia mendapatkan
Tumbuhnya rasa perjuangan dan semangat
tenaga untuk perburuhan dan mobilisasi militer
berkobar yang direalisasikan dalam bentuk
yang akan digunakan oleh militer kekuatan
perjuangan organisasi Guru- guru Indonesia

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 9
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

dalam menuntut hak-hak yang selayaknya merubah kesejahteraanya dengan mengikuti


diperoleh oleh para guru merupakan langkah pergerakan yang dikakukan oleh organisasi
diawal perjuangan yang dilakukan oleh para PGRI, sekolah lanjutan pertama, sekolah
guru dengan tidah hentii-hentinya lanjutan atas dan sebagainnya, hal tersebut
memperjuangkan cita-cita bangsa. Bentuk merupakan tantangan dalam mempersatukan
perjuangan tersebut dilakukan dengan kongres rasa dan mempersatukan tekad dalam
pertama untuk mendirikan PGRI. Pada tahun- memperjuangkan kesejahteraan guru. Anggota
tahun berikutnya telah berhasil dilaksanakan PGRI di setiap daerah memiliki status sosial
beberapa kongres yang sangat artinya politik yang cukup tinggi, hal tersebut membuat
perumusan perjuangan PGRI. (PGRI, 2010:12). PGRI menjadi incaran PKI untuk diinfitrasi dan
Akan tetapi dalam setiap kegiatan organisasi dikuasai dari dalam seperti orgainsasi-
PGRI selalu dipenuhi tantangan dan hambatan, organisasi lainnya. Ketika usaha penguasaan
seperti pada masa Orde Lama dimana PGRI dari dalam tidak berhasil, PKI pada tahun
munculnya Partai Komunis Indonesia membuat 1963 mengadakan PGRI tandingan yang diberi
PGRI mendapatkan gangguan. PKI nama PGRI Non-Vaksentral di bawah
menganggap PGRI merupakan musuh mereka, pimpinan Subandri dan Muljono, yang
karena PGRI masih mempertahankan Ideologi mendapat sokongan dari menteri P&K dan
Pancasilanya. PKI berupaya memhentikan laju Sekjen P&K. Dalam gangguannya PKI
gerak PGRI, dengan membuat para anggota- melancarkan beberapa gangguan agar kegiatan
anggota PGRI yang berafiliasi dengan PKI PGRI terhambat yaitu dengan mengintuksikan
membuat gerakan untuk tidak ikut serta dalam agar setiap kongres-kongres PGRI setiap
kegiatan-kegiatan PGRI. Gangguan-gangguan anggotanya yang berafilisiasi untuk
dari PKI ini sudah muncul dari beberapa mempengaruhi anggota lainya untuk tidak hadir
kongres-kongres yang diselenggarakan PGRI, dalam kongres tersebut dan memharapkan
antara lain kongres ke-7 sampai kongres ke-11. mereka bergabung dengan mereka dengan

b) Munculnya perseteruan PGRI dan PKI membuat organisasi PGRI-Non Vaksentral.

Pada saat munculnya gangguan yang


Organisasi PGRI atau (Persatuan Guru
Republik Indonesia) merupakan bentuk upaya diakibatkan oleh PKI, terdapat bebrapa
masalah-masalah yang terjadi didalam tubuh
mempersatukan para guru yang memiliki latar
belankang yang berbeda dengan anggotanya PGRI yaitu pada saat bulan-bulan pertama

terdiri dari berbagai kalangan merupakan guru- sesudah kongres IX dilakukan, organisasi

guru sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tersebut memiliki keuslitan dalam pembiayaan

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


10 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

dan pendanaa dalam setiap kegiatan pergerakan sebagai tolak ukur dari ajang demokrasi
organisasi. Bukan karena jumlah iuran anggota Indonesia pada saat itu, hal tersebut
yang kecil (Rp 150), melainkan pemasokan dimunculkan dengan banyaknya partai-partai
dana dari jawa tengah dan jawa timur sangat yang berdiri dalam pemilu saat itu. Pada saat
seret. Dari beberapa cabang yang setia dengan menjelang Pemilu tahun 1955, dalam pemilu
PB PGRI dikedua provinsi tersebut diserobat tersebuat terdapat banyak partai-partai besar
oleh pengurus daerah yang Pro-PKI.Meskipun seperti ; Masyumi dan Partai Komunis
demikian kegiatan PGRI berjalan dalam Indonesia (PKI), kedua partai tersebut sangat
upayanya memperjuangkan nasib para guru. memiliki dominasi dalam pertarungan yang
(Rahmad.Hidayat.2013:24) panas dalam kontestasi pertarungan politik.
segala hal dipakai dalam memperjuangkan
Ketika orgainisasi PGRI Non
partainya untuk menang dalam pemilu pada
Vaksentral sampai dibubarkannya, setelah
saat itu, tidak jarang ada unsur propaganda yang
terjadinya sebuah pristiwa yang memilukan
dilakukan oleh kedua belah pihak dalam usaha
bagi bangsa Indonesia yaitu pemberontakan
memperjuangkan kemenangan partai masing-
G30S/PKI membuat beberapa perubahan yang
masing. Setelah Pemilu tahun 1955, keadaan
begitu besar dalam pergerakan dari organisasi
bangsa Indonesia tidak kunjung mereda namun
PGRI, yaitu PGRI Non-Vaksentral yang
jauh semakin panas. banyak masalah-masalh
merupakan organisasi sejenis dengan PGRI
yang timbul pasca pemilu yang dilaksanakan
yang merupakan upaya yang dilakuakn oleh
terssebut. Dalam hal lain muncul sebuah
PKI dlam membuat PGRI yang asli terambil
anggapan dalam perpolitikan bangsa Indonesia
alih seperti organisasi lainya. Akan tetapi usaha
dinama banyak yang menduga dan
yang dilakukannya tersebut ternyata kurang
berargumentasi tentang keadaan politik bangsa
berhasil mendapat dukungan dibandingkan
pada saat itu. Sehingga muncul setigma bahwa
PGRI yang asli, terutama diluar pulau Jawa.
PKI disebut-sebut sebagai "Partai Anak Emas"
(Poesponegoro. Notosusanto.1993:370)
oleh Presiden Soekarno. Setelah pemilu selesai
d) Usaha PGRI Melawan PGRI Non- masyarakat dibingungkan dengan rasa
Vaksentral/PKI persatuan yang ada didalam masyarakat

Pada saat penerapan pemerintahan Indonesia, banyak masyarakat yang masih

Demokrasi Liberal di Indonesia antara tahun terbawa suasan panas nya konstentasi pemilu

1950-1959, Situasi demokrasi yang terjadi yang terjadi di Indonesia, sehingga masa itu

didalam negeri Indonesia mengalami banyak sangat sulit bagi setiap warga negara untuk

pemnbaharuan dan perubahan yang merupakan menjadi independen dan tidak berada dalam

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 11
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

belenggung politik sangat tidak kepentingan anggota dan adanya gangguan


memungkinkan, hal ini disebabkan rasa yang dilakukan oleh PKI. Soebandri yang
fanatisme yang muncul dari dokrin partai-partai dianggap orang PKI ditubuh PGRI, Soebandri
politik yang membuat masyarakat terikut pada diduga menuduh ketua umum M.E.
arus politik Indonesia yang sedang menggebu- Subiyadinata anti Manifesto Politik yang saat
gebu tersebut. Keadaan tersebut juga itu menjadi kebijakan politik Presiden
berpengaruh termasuk pada kalangan guru, Soekarno.
banyak para guru yang terbawa arus pemikiran Usaha Soebandri dalam hal ini memiliki
partai dan tidak memiliki semangat lagi dalam maksud dan tujuan yang sangat jelas dimana
persatuan di Orgainisasi PGRI. untuk menurunkan Subiyadinata dari kursi
Tingginya tensi politik dalam negeri yang terus Ketua Umum PGRI dan mungkin dirinya atau
memanas membuat guru kehilangan rasa setidaknya kekuatan PKI yang bisa berkuasa
persatuan, hal tersebut terbukti dengan selanjutnya. Namun usaha yang dilakukannya
munculnya berbagai organisasi-organisasi guru ternyata tidak membuahkan hasil. Masih
lain seperti Ikatan Guru Marhaenis, Persatuan kokohnya kekuatn persatuan di beberapa
Guru NU, Persatuan Guru Islam Indonesia, dan anggota PGRI yang setia dengan landasan dasar
seterusnya. Akhirnya organisasi PGRI perjuangn Oranisasi PGRI saat awal dibentuk.
mengalami perpecahan karena perbedaan cara Karena usahanya gagal, pada Juni 1964
pandang terhadap afiliasi politik. Sebelumnya organisasi itu pecah dengan terbentuknya PGRI
PGRI sejak tahun 1959 sudah terdapat banyak Non-Vaksentral yang terdiri dari guru-guru
masalah, antara lain yaitu adanya guru-guru pendukung garis politik Presiden Soekarno dan
yang condong pada suatu partai politik tertentu, kadung dicap sebagai "PGRI nya PKI" paska 30
dan yang paling kuat dalam melakukan September 1965.
pandangan politiknya di forum-forum PGRI Ketika saat kongres PGRI yang
ialah yang bersimpati pada PKI. dilaksanakan di Surabaya pada bulan Oktober
Kondisi tubuh organisasi PGRI pada tahun 1969. Percobaan pengambil alihan
saat Kongres ke X dikota Jakarta pada bulan kekauasaan dalam PGRI yang dilakukan oleh
November tahun 1962, mengalami perpecahan sekelompok-kelompok orang yang berafilisiasi
dan panasnya perseteruan dan semakin dengan PKI semakin terasa dimana banyak
meruncinnya kemunduran persatuan argumentasi yang terjadi dan bukan
orgainisasi, hal tersebuat merupakan pengaruh menyelesaikan permasalahan yang ad, akan
yang terjadi akibat dari persinggungan tetapi menambah permasalahan baru dalam

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


12 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

tubuh organisasi PGRI. Nmaun akhirnya upya terjadi di kalangan guru, sehingga Presiden
pennyusupan yang dilakukan oleh PKI dan Soekarno turun tangan dengan membentuk
upaya untuk bengambil alihan kekuasaan atas Majelis Pendidikan Nasional yang menerbitkan
PGRI tidak berhasil, mereka secara terang- Penpres (Penetapan Presiden) No. 19 tahun
terangan mengambil keputusan untuk 1965 tentang Pokok Sistem Pendidikan
memisahkan dari PGRI, hal tersebut sebagai Nasional Pancasila sebagai hasil kerja dari
upaya terus untuk menguasai PGRI . Panitia Negara untuk Penyempurnaan Sistem

Setelah segala upaya yang dilakukan Pendidikan Pancawardhana. Akan tetapi

untuk menguasai PGRI tidak berhasil, PKI pembentukan Kepres tersebut tidsak berimbas

membuat organisasi tandingan sebagi upaya banyak dalam proses pemersatuan kembali

kedua dalam menguasai PGRI. Cara tersebut anggota-anggota PGRI, banyak factor yang

dilakukan karena segala taktik-taktik dalam mempengaruhi hal ini bisa terjadi.

upaya penyusupan yang dikaukan sebelumnya e) Kondisi PGRI Pasca-Peristiwa G30 S/PKI
tidak sesuai dengan rencana PKI dalam Peristiwa G30S/PKI merupakan
menguasai PGRI. Terbentuknya organisasi
puncak dari apa sebelumnya berlangsung dalam
tandingan yang dibuat PKI merupakan langkah tubuh PGRI,yaitu perebutan pengaruh anti PKI
kedua merek ketika langkah awal mereka tidak dan pro dengan PKI. Pada saat itu banyak
menuai hasil yang memuaskan. Organisasi ini
anggota PGRI yang bukan berpaham PKI
diberi nama PGRI non Vaksentral, dalam bersama para mahasiswa, rakyat dan elemen
organisasi ini terdapat sekelompok guru-guru lainya melakukan gerakan untuk menuntut
yang berafilisiasi dengan PKI dalam rencana
Tritura (Tri Tuntunan Rakyat). Selanjutnya
untuk pengambilalihan kekuasaan PGRI yang mereka melakukan sebuah aksi dan membentuk
asli. kumpulan aksi yang bergabung de3ngan
Kondisi perpecahan dalam PGRI dalam beberapa masyarakat yang menuntut
eksistensi perjuangan pergerakan orgainisasi penghapusan PKI dalam setiap unsur di
sangat dipengaruhi oleh munculnya PGRI Non Indonesia. Aksi-Aksi tersebut melahirkan
Vaksentral ini. Kondisi kekacauan terdapat beberapa kesatuan-kesatuan aksi, seperti :
pada cabang-cabang PGRI yang berada di KAMI, KASI, sedangkan para guru-guru
daerah-daera, mereka merasaa kebigungan membentuk KAGI atau yang dikenal dengan
dengan dualism yang ada dalam tubuh Kseatuan Aksi Guru Indonesia pada tanggal 2
organisasi PGRI. (Yunus., 2003:89) Upaya februari 1966. Pada mulanya KAGI ini
yang dilakukan untuk penyelamatan terbentuk di Jawa Barat dan Jakarta yang
pendidikan di Indonesia dari perpecahan yang banyak anggotanya merupakan para guru yang

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 13
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

kontra dengan PKI yang terus ingin berkuasa 1. Dalam Kongres ini memutuskan agar
dalam ruang likup PGRI, mereka berupaya organisasi PGRI lebih memperhatikan dan
menyingkirkan PKI dalam setiap kegiatan yang menjunjung tinggi HAM yang ada di Indonesia.
dilakukan PGRI yang asli. Tidak lain tidak 2. Organisasi PGRI diharapkan memiliki
bukan tututan tersebut merupakan proses yang wakili secara resmi dalam DPR GR atau MPRS,
panjang dalam memperjuangkan kembali sebagai upaya untuk membantu dalam
keberadaban pendidikan Indonesia yang pembuatan keputusan dalam pendidikan
berlandaskan pada indeologi bangsa yaitu Indonesia yang sesuai dengan landasan PGRI.
Pancasila. Ada beberapa tugas yang menjadi
3. Frontnasional didalam PGRI di bubarkan.
pokok-pokok terbentuknya KAGI ini, yaitu :
4. Mempertegas bahwa PGRI adalh organisasi
1. Menghilangkan dan membersihkan semua
yang bersifat Unitaristik,Independen dan Non
kegiatan dalam pendidikan di Indonesia dari
Partai Politik.
unsur PKI dan orde lama, sehingga
terwujudnya kembali landasan dasar yang 5. Melakukan penyebarluasan berita tentang
menjadi cita-cita bangsa dalam pembangunan segala kegiatan organisasi melalui pers, Radio,
pendidikan Indonesia. TV dan Majalah.

2. Menyatukan kembali semua guru yang pada 6. Melaksanakan Kegiatan Pendidikan dan
mulanya terpecah menjadi dualisme menjadi Pleatihan bagi para kader organisasi PGRI
satu dalam satu Organisasi PGRI, yang sesuai secara teratur dan terencana.
dengan pergerakan awal guru sebelum 7. Upaya untuk PGRI menjadi bagian dari
kemerdekaan ada di Indonesia. anggota WCOTP.
3. Menjadikan PGRI sebagai organisasi yang Pada tahun 1969, denagn adanya
bukan berafilisiasi dengan partai politik, permasalahan yang terjadi dikalangan guru-
sehingga PGRI memiliki indepndenitas dalam guru yang berada diruang lingkup PGRI,
melakukan pergerakan demi memajukan pemerintah meberikan keputusan agar
pendidikan bangsa Indonesia. memperbaiki kesejahteraan guru di Indonesia
Keberhasilah dalam kekuatan PGRI dalam dengan mencairkan beberapa dana untuk
masa Orde Baru membuat PGRI tunjangan bagi para guru di Indonesia, terutama
diperhitungkan. Hal tersebut sesuai dengan bagi guru-guru sekolah dasar. Perkembangan
hasil dari Kongres XI, yaitu : PGRI semakin kuat dengan diadaknya
konsolidasi dengan ikut sertanya PGRI dalam
menjadi anggota WCOPT secara resmi pada

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


14 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

bulan juni tahun 1966, dalam kongres guru se- visi misi yang menjadi patokan dasar
dunia di Korea Selatan. Dalam hal ini PGRI pergerakan organisasi PGRI kembali disusun.
membangun relasi untuk membangun dan ikut Pembangunan pendidikan secara
serta dalam perkembangan pendidikan dunia
nasional yang baru yang harus tertanam dalam
yang akan berdampak baik bagi pendidikan di diri seorang guru yang memiliki dedikasi yang
Indonesia.
tinggi, kemampuan manajerial yang mantap,
Setelah menjadi anggota WCOPT, dan pengalaman yang mendukang. Sealin itu
PGRI mendapatkan undangan untuk mengikuti upaya untuk meningkatkan kualitas
tradeunionleader course yang diselenggarakan kemampuan dan keterampilan para anggota
di negeri belanda, dalam hal ini para guru di PGRI banyak dilakukan proses kaderisasi yang
Indonesia mendapatkan kursus selama 4 bulan, dilakukan sebagai upaya untuk membanun
kursus di adakan 2 angkatan yaitu Angkatan 1 pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
pada tahun 1969 dan angkatan 2 pada tahun Kaderisasi tersebut dimulai pada tahun 1957 di
1970. Jakarta dilanjutkan kembali mulai Juli tahun
1973 di Bandung, Yogyakarta, dan Pandaan,
Terjadinya Gerakan 30 September
1965 yang terpusat di Jakarta membuat PGRI Jawa Timur. (Kartodirdjo, Sartono. dkk.

Non Vaksentral mengalami keredupan, hal ini 1975:340). Selanjutnya PGRI mdalam
membuat kesatuan organisasi PGRI mencoba
beriringan dengan penghilangan unsur PKI
dalam setiap segi kehidupan rakyat Indonesia. untuk turut memprakarsai dan menghimpun

Penumpasan anggota-anggota PGRI Non organisasi-organisasi pegawai negeri dakam


bentuk RKS. Selanjutnya PGRI mendukung
Vaksentral terjadi pada tahun 1966-1977 yang
dialkukan oleh prajurit TNI dan beberapa dari berdirinya PSPN yang dipimpin M.E.

mereka ditahan tanpa pengadilan, ada yang Subiadinata.

ditembak mati ditempat dan lain-lain. Tidak Terakhir, dalam pergerakan PGRI ditahun
banyak anggota mendukung atau tergabung 1967, PGRI mendorong dan memprakarsai
dalam PGRI Non VakSentral yang terlibat berdirinya MPBI. Sebagai pengembangan dari
dalam peristiwa tersebut, bahkan tidak MPBI lahirlah FBSI. Disambut gembira oleh
semuanya adalah pendukung PKI. para buruh kelahiran FBSI, sementara PGRI

Pada tahun antara 1966-1972 tidak mempunyai tempat dalam federasi karena

merupakan titikawal pembenahan lagi dalam banyak perbedaan yang mendasar :

tubuh organisasi PGRI dan merupakan masa 1) FBSI merupakan anggota dari berbagai
perjuangan untuk menegakan Orde Baru, dalam unsur buruh murni
pembangunan lagi organisasi dan penyelarasan

Volume 16
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS 15
INDONESIA
Angga Prasetiyo;Farida M Wargadalem; Aulia Novemy Dhita SBK

2) Anggota FBSI merupakan buruh-buruh Persatuan Guru Republik Indonesia merasa


swasta bangga dikarenakan Rh.Koesnan diangkat
menjadi Menteri Perhubungan dan Sosial
3) FBSI berprinsip “trade unionisme”
dalam kabinet Moh. Hatta.
4) FBSI merupakan organisasi yang berada di
Peran Guru Republik Indonesia pada
bawah pembinaan Departemen Tenaga Kerja.
masa Revolusi Indonesia adalah ikut
SIMPULAN
merumuskan tujuan Pendidikan Indonesia,
Kita ketahui bahwa pergerakan PGRI serta meletakan dasar bagi pendidikan yaitu
sejak awal berdirinya merupakan sesuatu pross dijadikannya Pancasila sebagai landasan
yang amat panjang. PGRI memiliki landasan ideologi Pendidikan.
dasar yang menjadi pokok pengajaran bagi
Perpecahan yang terjadi didalam interal
perkembangan pendidikan bangsa Indonesia,
PGRI merupakan tantangan zaman yang harus
sejak berdirinya sampai sekarang PGRI adalah
dihadapi oleh PGRI sebangai organisasi yang
merupakan organisasi yang menghimpun
berkembang pada sampai saat ini. Organisasi
seluruh guru-guru di Indonesia yang memiliki
PGRI dituntut untuk selalu berinovasi demi
tekad dan niat dalam pemajuan bangsa
memajukan pendidikan bangsa Indonesia yang
Indonesia dalam sektor pendidikan. Dalam
berpatokan pada landa sa ideology Pancasila.
proses perkembangan pendidikan, PGRI
REFERENSI
memiliki andil besar dalam pemajuan kualitas
dan kemampuan masyarakat di Indonesia. Hadiatmadja, R.A. Soepardi., dkk.,
PGRI juga memiliki peranan dalam 2000. Pedidikan sejarah
peningkatan kualitas tenaga pengajar yang perjuangan PGRI (PSP-
unggul dan berkompeten dalam bidang PGRI), Jilid II, III, IV, V.
pengajaran, yang akan membantu dalam proses Semarang : IKIP PGRI
pemajuan bidan pendidikan di Indonesia.
Kosasih.Ahmad.2016.Perjuangan
Setelah terbentuknya Persatuan Guru Organisasi Guru Di Masa
Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru Revolusi Sejarah PGRI di
Republik Indonesia terus berjuang menggalang Awal Pendiriannya.Bali:
persatuan dengan mengajak guru-guru di Universitas Indraprasta PGRI
daerah untuk bergabung kedalam PGRI.
Kartodirdjo, Sartono. dkk. 1975.
Namun, perjuangan itu tidaklah mudah karena
Sejarah Nasional Indonesia
mendapat rintangan dari pihak Belanda.
Jilid III. Jakarta: Departemen

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 16


16 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Pendidikan dan Kebudayaan. Rakhmat Hidayat,2011.Dinamika


Kartodirdjo, Sartono.. dkk. Sosial Gerakan Guru di
1975. Sejarah Nasional
Indonesia. Jakarta: Universitas
Indonesia Jilid III. Jakarta:
Negeri Jakarta
Departemen Pendidikan dan
Tedjasukmana, Iskandar. 2008. Watak
Kebudayaan.
Politik Gerakan Serikat Buruh
PGRI., 2010. Buku Sejarah
Indonesia (terjemahan Oey
Perjuangan Jatidiri PGRI Hay Djoen). Ithaca: Seri
2010. “Sejarah Lahirnya
Modern Indonesia Project
PGRI Dan Kongres PGRI Southeast Asia Program
(http://pgrikarangtengah.blo
Department of Far Eastern
gspot.com/201 0/07/tujuan- Studies Cornell University.
organisasi-pgri.html/ )
Yunus., 2003. PGRI dari masa ke
Diakses pada 22 Mei 2014.
masa. Jakarta: PGRI YPLP.

Volume 16

Anda mungkin juga menyukai