Anda di halaman 1dari 5

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 4 RUANG KOLABORASI-EKSPLORASI NILAI-NILAI PANCASILA


DALAM RUANG KOLABORASI

Oleh:
Kelompok 1 Rombel 4 ( PPL SMP N 32 Padang)

Gusni Arya Putri


Helen Tri Ariesta
Ilham Oktavian
Johan Darma Surya Sihite
Mahdalena Harahap
Melfi Andini

Dosen Pengampu:
Dr. Armiati, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN PROFESI GURU


PRAJABATAN GELOMBANG I 2023
PRODI IPS
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Ruang Kolaborasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi
nilai-nilai Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21 dalam kelompok kecil. Mahasiswa membuat sebuah rumusan
tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam
Pendidikan Abad ke-21 dari perspektif kodrat alam dan kodrat zaman. Rumusan ini
dapat mengacu pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekan pendidikan
sejatinya dikembangkan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Beberapa pertanyaan pemantik bawah dapat memberikan panduan dalam membuat


rumusan :

 Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak
pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

Pancasila merupakan dasar filosofis Pendidikan pada umumnya. Salah satu


karakter bangsa Indonesia adalah kebhinnekaan. Ada kebutuhan untuk selalu
melestarikan kemajemukan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan,
menguatkan kesetiakawanan, dan menegaskan identitas bangsa yang majemuk.
Kesadarkan akan kesamaan nilai-nilai moral yang berakar dari keyakinan agama yang
berbeda-beda, merupakan jembatan untuk membangun kehidupan bersama yang adil
dan toleran. Dalam proses pembelajaran, Pancasila merupakan bagian dari identitas
yang dimiliki oleh para peserta didik, dimana mereka secara sadar atau tidak sadar
telah tumbuh, hidup, dan berkembang bersama Pancasila. Pancasila yang menjadi
bagian dari identitas para peserta didik tentu memiliki peran dalam membentuk
karakteristik peserta didik. Karakteristik inilah yang nantinya akan mempengaruhi
seseorang dalam belajar. Hal ini bisa berkaitan dengan kebutuhan atau gaya belajar
yang mereka miliki.Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan para peserta didik sehingga dalam proses penerapannya pun
tentu akan berpihak kepada para peserta didik guna mendukung ekosistem
pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelum membahas hal tersebut, Entitas merupakan sesuatu yang memiliki
keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Dalam
hal ini, Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia telah memiliki ciri khas tersendiri
yakni adanya keberagaman nilai yang terkandung didalamnya.Identitas merupakan
refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan
proses sosialisasi. Pancasila berfungsi sebagai Identitas bangsa Indonesia, maksudnya
adalah adanya suatu ciri khas yang berbeda dari bangsa lain karena seluruh
masyarakatnya selalu berefleksi terhadap nilai-nilai atau pedoman yang terkandung
pada Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan identitas nasional yang perlu
dan harus dilestarikan.
Dalam kurikulum merdeka, penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana
karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik agar pembelajaran yang dirancang bisa
mendukung dan memenuhi kebutuhan para peserta didik.Terkait dengan hal tersebut,
ada beberapa hal yang akan menjadi tantangan yang akan ditemui baik oleh guru,
sekolah, bahkan wali murid. Hal yang menjadi tantangan bagi guru adalah bagaimana
menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi yang bisa mengakomodir semua
kebutuhan peserta didik sehingga bisa menciptakan ekosistem pembelajaran yang
berpihak kepada para peserta didik. Keberagaman karakteristik peserta didik tentu
akan mempengaruhi bagaimana proses belajar akan berlangsung di dalam kelas,
terlebih lagi pada abad ke 21, para peserta didik sudah terbiasa berdampingan dengan
kemajuan teknologi. Hal inilah nantinya yang akan menjadi pertimbangan guru dalam
merancang pembelajaran dimana harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi pun akan menjadi tantangan dalam
pendidikan abad 21. Selanjutnya, selain guru, sekolah juga akan menemui tantangan
terkait dengan penghayatan atas identitas dan entitas Pancasila dalam pembelajaran
abad 21. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana sekolah akan merancang kegiatan
project based learning yang dalam penerapannya harus mengandung unsur profil
pelajar Pancasila. Kegiatan yang dirancang harus dilakukan dengan kontekstual yang
berhubungan erat dengan para peserta didik sehingga pada akhirnya mereka akan
menyadari makna dari identitas Pancasila yang ada pada diri mereka dan
mengamalkannya dalam perilaku yang berbudi luhur. Selain itu, wali murid pun tentu
akan menemukan tantangan dalam hal yang sama yaitu penghatayan identitas dan
entitas Pancasila, karena pada dasarnya hal ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh
bagaimana wali murid membesarkan para peserta didik. Apa yang diajarkan dirumah
seharusnya selaras dengan apa yang diajarkan di sekolah sehingga peserta didik bisa
menangkap makna identitas Pancasila lebih baik dan berkesinambungan.
Profil pelajar Pancasila yang merupakan salah satu indikator kesuksesan
kurikulum merdeka tentunya menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran.
Maka dari itu penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mengarah
kepada kesuksesan tersebut yang tentunya juga harus berpihak kepada para peserta
didik. Ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan terkait dengan relevansi
identitas dan entitas Pancasila dan penerapannnya dalam pendidikan abad 21. Hal
pertama yang pasti bisa dilakukan adalah dengan merancang pembelajaran
berdiferensiasi di kelas. Penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik siswa di
kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran
yang akan membantu para guru untuk mendapatkan informasi terkait peserta didik.
Selain itu adanya kegiatan yang mengarah kepada profil pelajar Pancasila tentunya
akan membantu peserta didik dalam menghayati identitas Pancasila itu sendiri.
Kegiatan seperti berdoa bersama sebelum memulai pelajaran merupakan salah satu
contoh kegiatan yang bisa dilakukan dan mengacu la kepada poin profil pelajar
Pancasila yaitu bertakwa kepada ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal
kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh guru di dalam kelas yang mengarah kepada
pengembangan karakter profil pelajar Pancasila. Hal ini akan sukses diterapkan
apabila guru bisa mengetahui esensi dari profil pelajar Pancasila dan karakteristik
yang dimiliki oleh para peserta didik. Dengan memahami kedua hal tersebut maka
guru bisa mendukung proses pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik.

 Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang


berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21

Profil pelajar Pancasila yang merupakan salah satu indikator kesuksesan kurikulum
merdeka tentunya menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu
penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mengarah kepada kesuksesan
tersebut yang tentunya juga harus berpihak kepada para peserta didik. Ada beberapa
hal yang mungkin bisa dilakukan terkait dengan relevansi identitas dan entitas
Pancasila dan penerapannnya dalam pendidikan abad 21. Hal pertama yang pasti bisa
dilakukan adalah dengan merancang pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Penting
bagi guru untuk mengetahui karakteristik siswa di kelas. Hal ini bisa dilakukan
dengan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran yang akan membantu para guru
untuk mendapatkan informasi terkait peserta didik. Selain itu adanya kegiatan yang
mengarah kepada profil pelajar Pancasila tentunya akan membantu peserta didik
dalam menghayati identitas Pancasila itu sendiri. Kegiatan seperti berdoa bersama
sebelum memulai pelajaran merupakan salah satu contoh kegiatan yang bisa
dilakukan dan mengacu la kepada poin profil pelajar Pancasila yaitu bertakwa kepada
ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal kegiatan lain yang bisa dilakukan
oleh guru di dalam kelas yang mengarah kepada pengembangan karakter profil pelajar
Pancasila. Hal ini akan sukses diterapkan apabila guru bisa mengetahui esensi dari
profil pelajar Pancasila dan karakteristik yang dimiliki oleh para peserta didik.
Dengan memahami kedua hal tersebut maka guru bisa mendukung proses
pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik.

Profil pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila Berperan Sebagai Referensi


Utama Yang Mengarahkan Kebijakan-Kebijakan Pendidikan, Termasuk
Menjadi Acuan Untuk Para Pendidik Dalam Membangun Karakter Serta
Kompetensi Peserta Didik. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Profil Pelajar
Pancasila Adalah :

1) BERIMAN, BERTAQWA KEPADA TUHAN YME DAN BERAKHLAK


MULIA, Pelajar Indonesia yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan
YME. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebu dalam kehidupannya sehari-hari
2) BERKEBHINNEKAAN GLOBAL, Pelajar Indonesia mempertahankan budaya
luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain
3) BERGOTONG ROYONG, Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan
ringan
4) MANDIRI, Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
5) BERNALAR KRITIS,Pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu secara
objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun
keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya
6) KREATIF, Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak

Pendidikan dalam masyarakat, pancasila memuat Pancasila yang memuat lima


sila sebagai kesatuan merupakan identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai kemanusiaan
yang termuat dalam sila-sila Pancasila merupakan pondasi filosofis pengembangan
hidup bersama di bidang politik, sosial, budaya, dan Pendidikan di Indonesia.
Idealisme yang termuat dalam Pancasila menjadi filsafat Pendidikan bangsa. Artinya
seluruh warga Indonesia disatukan dalam cita-cita yang sama untuk mengembangkan
diri dan berkontribusi bagi perwujudan nilai-nilai Pancasila
Penghayatan identitas dan entitas Pancasila tentunya akan memiliki level yang
berbeda bagi para peserta didik, maka dalam hal ini, guru seharusnya bisa
mengarahkan para peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang identitas
Pancasila yang melekat pada diri mereka. Ketika peserta didik bisa menghayati
identitas yang mereka miliki yaitu identitas Pancasila, maka cita-cita pendidikan
dimana peserta didik tidak hanya baik dalam segi kognitif namun juga perilaku bisa
tercapai. Ini tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun bukan berarti
tidak bisa dilakukan. Dengan kolaborasi dari semua pihak, hal yang sulit akan
menjadi lebih mudah dan tidak menutup kemungkinan bisa tercapai.

Anda mungkin juga menyukai