Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI PENDIDIKAN

T4-4. Ruang Kolaborasi - Eksplorasi nilai-nilai Pancasila dalam ruang kolaborasi

Oleh :
Mentari Novelda : 23300078
Monike Pratiwidya : 23300084
Muhammad Riski Aulia : 23300090
Najla Anissa Fatin : 23300096
Nivetiken : 23300102
Pratiwi Wulandari G. : 23300108
Rombel : 006

Dosen Pengampu: Dr. Yenni Erita, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN GELOMBANG 1
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023/2024
Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia

1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

Jawab: Ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan terkait dengan relevansi
identitas dan entitas Pancasila dan penerapannnya dalam pendidikan abad 21. Hal
pertama yang pasti bisa dilakukan adalah dengan merancang pembelajaran
berdiferensiasi di kelas. Penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik siswa di
kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran yang
akan membantu para guru untuk mendapatkan informasi terkait peserta didik. Selain
itu adanya kegiatan yang mengarah kepada profil pelajar Pancasila tentunya akan
membantu peserta didik dalam menghayati identitas Pancasila itu sendiri. Kegiatan
seperti berdoa bersama sebelum memulai pelajaran merupakan salah satu contoh
kegiatan yang bisa dilakukan dan mengacu la kepada poin profil pelajar Pancasila
yaitu bertakwa kepada ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal kegiatan lain
yang bisa dilakukan oleh guru di dalam kelas yang mengarah kepada pengembangan
karakter profil pelajar Pancasila. Hal ini akan sukses diterapkan apabila guru bisa
mengetahui esensi dari profil pelajar Pancasila dan karakteristik yang dimiliki oleh
para peserta didik. Dengan memahami kedua hal tersebut maka guru bisa mendukung
proses pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik.

Penghayatan identitas dan entitas Pancasila tentunya akan memiliki level yang
berbeda bagi para peserta didik, maka dalam hal ini, guru seharusnya bisa
mengarahkan para peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang identitas
Pancasila yang melekat pada diri mereka. Ketika peserta didik bisa menghayati
identitas yang mereka miliki yaitu identitas Pancasila, maka cita-cita pendidikan
dimana peserta didik tidak hanya baik dalam segi kognitif namun juga perilaku bisa
tercapai. Ini tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun bukan berarti
tidak bisa dilakukan. Dengan kolaborasi dari semua pihak, hal yang sulit akan menjadi
lebih mudah dan tidak menutup kemungkinan bisa tercapai.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang


berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Jawab: Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21, adalah dengan mendorong
pendidikan karakter yang berfokus pada aspek-aspek yang tercermin dalam Profil
Pelajar Pancasila serta melibatkan pengembangan karakter seperti kejujuran, disiplin,
tanggung jawab, dan kerja sama. Merancang kurikulum yang mengintegrasikan nilai-
nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran. Ini dapat mencakup modul khusus yang
menyoroti nilai-nilai Pancasila, serta pengembangan bahan ajar yang mempromosikan
karakteristik Profil Pelajar Pancasila (PPP). Menciptakan lingkungan belajar yang baik
untuk peserta didik serta memberikan pembelajaran yang menjadikan peserta didik
sebagai pusat belajar (guru sebagai fasilitator saja) dan menciptakan pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik sesuai dengan sikap Profil Pelajar Pancasila. Selain
itu hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang
berpihak pada peserta didik di abad ke-21 adalah sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Pelajar
Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami nilai akhlak beragama,
akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan Global Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu
mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun, disisi
lain tetap memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka untuk
beriteraksi dengan budaya lain. Sehingga diharapkan akan mucul rasa kebanggan dan
cinta tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara
positif.

3. Gotong Royong Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela


menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat
dan lancar, merupakan cerminan dari idetitas masyarakat Indonesia yang perlu
dilestarikan kepada generasi muda.

4. Mandiri Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab


terhadap proses pembelajaran yang dijalaniny, sadar atas kemampuan diri, dapat
mengendalikan emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mecapai tujuan.

5. Bernalar Kritis Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif dalam
memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah,
mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkan.
6. Kreatif Peserta didik yang keratif, berate mampu menghasilakn sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif.

Dengan langkah-langkah ini, pendidikan yang berpihak pada peserta didik


dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang kuat dan mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai