Anda di halaman 1dari 3

uang Kolaborasi

Nama : Dwi Haeva Wanti


NPM : 239031485192
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : IPA 003

RUANG KOLABORASI TOPIK 4

FILOSOFI PENDIDIKAN

Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam
Pendidikan Abad ke-21?
Jawab:
Pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan menjadi entitas dan identitas bangsa
Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki etnis dan budaya yang beragam,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat sesuai untuk menggambarkan
banyaknya keberagaman tersebut disatukan yang disesuaikan dalam kebinekaan.
Penerapan nilai-nilai tersebut dapat dilakukan melalui Pendidikan karakter sesuai konsep
Pancasila. Pendidikan karakter ditujukan untuk menghadapi bagaimana kemajuan dan
tantangan pada Pendidikan abad ke-21 yang berpusat pada peserta didik, berorientasi pada
proses, dan mengembangkan kemampuan kolaborasi yang dapat diwujudkan melalui profil
pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila yang merupakan salah satu indikator kesuksesan kurikulum
merdeka tentunya menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu
penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mengarah kepada kesuksesan
tersebut yang tentunya juga harus berpihak kepada para peserta didik. Kegiatan yang
dirancang harus dilakukan dengan kontekstual yang berhubungan erat dengan para peserta
didik sehingga pada akhirnya mereka akan menyadari makna dari identitas Pancasila yang
ada pada diri mereka dan mengamalkannya dalam perilaku yang berbudi luhur. Selain itu,
wali murid pun tentu akan menemukan tantangan dalam hal yang sama yaitu penghatayan
identitas dan entitas Pancasila, karena pada dasarnya hal ini akan lebih banyak dipengaruhi
oleh bagaimana wali murid membesarkan para peserta didik. Apa yang diajarkan dirumah
seharusnya selaras dengan apa yang diajarkan di sekolah sehingga peserta didik bisa
menangkap makna identitas Pancasila lebih baik dan berkesinambungan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan terkait dengan relevansi identitas dan entitas
Pancasila dan penerapannnya dalam pendidikan abad 21. Hal pertama yang pasti bisa
dilakukan adalah dengan merancang pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Penting bagi
guru untuk mengetahui karakteristik siswa di kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan asesmen
uang Kolaborasi

diagnostik pada awal pembelajaran yang akan membantu para guru untuk mendapatkan
informasi terkait peserta didik. Selain itu adanya kegiatan yang mengarah kepada profil
pelajar Pancasila tentunya akan membantu peserta didik dalam menghayati identitas
Pancasila itu sendiri. Kegiatan seperti berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
merupakan salah satu contoh kegiatan yang bisa dilakukan dan mengacu kepada poin profil
pelajar Pancasila yaitu bertakwa kepada ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal
kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh guru di dalam kelas yang mengarah kepada
pengembangan karakter profil pelajar Pancasila. Hal ini akan sukses diterapkan apabila
guru bisa mengetahui esensi dari profil pelajar Pancasila dan karakteristik yang dimiliki
oleh para peserta didik. Dengan memahami kedua hal tersebut maka guru bisa mendukung
proses pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Berikut ini beberapa perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dalam pendidik abad ke-21, yaitu:
a. Sila ke-1 : Ketuhanan yang Maha Esa
Dimensi : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
• Berdoa sebelum memulai pembelajaran
• Membiasakan literasi keagamaan sebelum pembelajaran
• Berbuat baik kepada seluruh warga sekolah
• Menjaga kebersihan lingkungan belajar
• Menaati peraturan yang berlaku
b. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Dimensi: Berkhebinekaan Global, Mandiri, dan Kreatif
• Menggunakan Bahasa lisan yang sesuai dengan konteks pembicaraan dengan
lawan komunikasi
• Mendengar dan menghargai pendapat
• Menghargai perbedaan dari berbagi aspek misalnya agama, suku, ras,etnik, dll.
• Berlaku adil kepada sesama manusia
c. Sila ke-3 Persatuan Indonesia
Dimensi: berkebhinekaan global, mandiri, dan kreatif
• Bekerja sama dengan siapapun dan keadaan apapun
• Mampu bekerja sama dalam kelompok
• Memiliki sikap simpati dan empati terhadap sesame manusia
d. Sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Dimensi: gotong royong, bernalar kritis, kreatif
• Mampu mengemukakan ide kreatif secara konseptual dan pratikal
• Bersikap terbuka, menghormati, dan responsive terhadap perspektif baru dan
berbeda
uang Kolaborasi

• Mampu berkompromi dengan anggota lain dalam kelompok untuk mencapai


tujuan tertentu
e. Sila ke-5 : Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Dimensi : gotong royong, berkebhinekaan global, kreatif
• Tidak membeda-bedakan orang lain
• Mampu berkarya dan menghargai karya orang lain
• Mampu berlaku adil dalam mengambil keputusan

Anda mungkin juga menyukai