Anda di halaman 1dari 3

Akhmad Safrudin ZA/1922750106

PPG Prajabatan Gel.1


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pancasakti Tegal
Mata Kuliah Seminar Pendidikan
Dosen Pengampu Drs. Bowo Hermaji, M.Pd.

JURNAL REFLEKSI
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA
SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

Nama Mata
Filosofi Pendidikan Indonesia
Kuliah
Review Pada mata kuliah filosofi pendidikan salah satu materinya adalah
Pengalaman Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia.
Belajar. Pada materi ini, saya belajar pentingnya Pancasila sebagai entitas dan
identitas bangsa Indonesia. Pancasila sebagai upaya pelaksanaan
pendidikan demi kesatuan bangsa dan pendidikan dalam masyarakat
Pancasila sebelum akhirnya menggali dan mengaplikasikan ke dalam
pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai perwujudan manusia
Indonesia yang lekat dengan entitas dan identitas luhur bangsa dalam
memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Refleksi Topik ini sangat penting untuk dipelajari oleg seorang guru sebagai
Pengalaman dasar perancangan, pengembangan, dan pelaksanaan pendidikan Indoensia.
Belajar yang Melalui topik ini, saya dapat memahami kebhinekaan Indonesia yang
Dipilih sangat luar biasa. Oleh karena itu, diperlukan sistem dan landasan yang
kuat untuk terus memertahankan kebhinekaan tersebut. Dalam
mempertahankan kebhinekaan juga menjadi bagian kegiatan bela negara
dengan menjaga kesatuan, melestarikan kemajuemukan, meningkatkan
persaudaraan, dan mengakarkan jiwa kesetiakawanan dalam proses
pendidikan. Nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan budaya tertentu
kemudian diakulturasikan dalam lima sila Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang meliputi keyakinan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, visi kemanusiaan yang adil dan beradab, cita-cita
kesatuan hidup berbangsa, penegakan hak dan kewajiban setiap warga
negara untuk berpartisi aktif dalam hidup berbangsa, dan perjuangan untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, proses
pendidikan perlu mengelaborasi potensi religius para peserta didik untuk
menumbuhkan relasi empatik yang mendukung proses dan praktik
berdialog yang terwujud dalam tradisi bergotongroyong di dalam
kehidupan sehari-hari (Endro, 2016). Upaya implementasi tersebut
kemudian diterapkan dalam Profil Pelajar Pancasila (PPP). Seluruh
rangkaian Pendidikan Nasional Indonesia dengan paradigma baru
bermuara pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai perwujudan manusia
Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar
pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai
kemanusiaan.
Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka memberikan panduan tentang dan bagaimana Profil
Pelajar Pancasila menjadi bagian esensial dalam Implementasi Kurikulum
Merdeka.
Dapat disimpulkan mempelajari topik ini sangat penting karena
berkaitan dengan implementasi pembelajaran paradigma baru. Sebagai
guru professional, saya harus dapat mewujudkan implemetasi elemen
Profil Pelajar Pancasila sekaligus menyajikan pembelajaran yang berpihak
pada peserta didik dalam ekosistem sekolah dengan baik. Saya juga harus
menjadi pengayom atau pamong bagi peserta didik saya sebagai
implementasi filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk dapat
membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan karakteristiknya
dengan merdeka.
Analisis
Artefak
Pembelajaran

Gambar 1. Demonstrasi Kontekstual Dimensi Profil Pelajar Pancasila

https://www.youtube.com/watch?v=tDB71dAHAmA
Koneksi Antar Materi:
https://drive.google.com/file/d/1wcTsQmyMsw7czaBxkafHb_pJkL569yH
s/view?usp=sharing

Aksi Nyata:
https://drive.google.com/file/d/1VpsqAcb-
moGNoBnjy36Ru5KU7MapluGf/view?usp=sharing

Melalui tiga kegaitan di atas, saya semakin memahami pentingnya dan


penerapan Profil Pelajar Pancasila sebagai perwujudan Pancasila sebagai
Fondasi Pendidikan Indonesia. Tidak hanya itu, impelemntasi ini juga
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1, 2,
dan 3 pada PPL 1. Tiap-tiap dimensi PPP dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran, kebutuhan peserta didik, karakteristik,
dan kemampuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang
berperikemanusiaan. Dengan demikian, upaya untuk mewujudkan
pendidikan Indoensia yang memiliki nilai luhur, berkebhinekatunggalikaan
dapat diwujudkan dengan baik sesuai dengan pembelajaran paradigm baru,
yaitu kurikulum merdeka.

Pembelajaran Berdasarkan pengalaman belajar di atas, saya bukan hanya


Bermakna mengetahui implementasi PPP dalam pembelajaran paradigm baru, tetapi
(Good saya juga dapat membuat rancangan pembelajaran/modul ajar sesuai
Practices) dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal utama yang perlu
diperhatikan dan diterapkan adalah dimensi PPP dalam pembelajaran dan
kehidupan sehari-hari agar peserta didik dapat belajar secara merdeka dan
berkembang sesuai dengan tingkat capaiannya semaksimal mungkin.
Selain itu, pengalaman pembelajaran bermakna bagi peserta didik juga
menjadi sangat penting agar peserta didik dapat menumbuhkan nilai-nilai
kemanusiaan, kebhinekaan, kesatuan, sebagai perwujudan manusia
Indonesia.

Berbekal pengetahuan tersebut, saya dapat memosisikan diri untuk


memaksimalkan peran saya sebagai seorang pendidik yang professional
karena pada hakikatnya pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan
saja, tetapi bagaimana manusia dapat belajar untuk memanusiakan
manusia lain sesuai dengan nilai, norma, dan budaya yang belaku dalam
masyarakat melalui lima sila Pancasila yang dirumuskan dalam dimensi
PPP.

Anda mungkin juga menyukai