Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ayu Zahra Ramadhani

NIM : 2315271
Tugas : Koneksi Antar Materi - Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dari Perspektif lain

SOAL
1. Apa yang Anda ketahui tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia?
2. Apa yang Anda ketahui tentang Profil Pelajar Pancasila (PPP)?
3. Bagaimana menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia?
4. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21?
5. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam pendidikan abad ke-21?
JAWAB
1. Pancasila merupakan dasar dan falsafah negara Republik Indonesia yang menjelaskan nilai-
nilai, prinsip-prinsip, serta tujuan negara Indonesia. Sebagai entitas, Pancasila mencerminkan
esensi dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara dan kehidupan
bermasyarakat di Indonesia. Sebagai identitas Bangsa Indonesia, Pancasila memiliki peran
penting dalam membentuk kesadaran nasional, identitas kebangsaan, dan kesatuan serta
persatuan bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Pancasila sebagai
entitas dan identitas Bangsa Indonesia:
 Dasar Negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang diamanatkan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila dinyatakan sebagai
ideologi negara yang mendasari segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Lima Sila: Pancasila terdiri dari lima sila yang merupakan nilai-nilai dasar bangsa
Indonesia. Kelima sila tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
 Kebangsaan dan Persatuan: Pancasila memperkuat kesadaran kebangsaan dan
persatuan di antara beragam suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia.
Melalui prinsip-prinsip Pancasila, Bangsa Indonesia diarahkan untuk mencapai
persatuan dalam keberagaman.
 Landasan Hukum dan Kebijakan: Pancasila menjadi landasan bagi pembentukan
hukum, kebijakan, dan program-program pembangunan di Indonesia. Setiap
kebijakan dan tindakan pemerintah harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
 Identitas Nasional: Pancasila mencerminkan identitas nasional Bangsa Indonesia.
Dalam sejarahnya, Pancasila telah menjadi simbol perjuangan kemerdekaan dan
kebangkitan nasional, serta menjadi perekat yang mengikat bersama keberagaman
budaya Indonesia.
 Pendidikan dan Kebudayaan: Pancasila dipromosikan dalam sistem pendidikan dan
kebudayaan di Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk membentuk karakter dan
kepribadian bangsa yang kuat, toleran, dan demokratis.

Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia menjadi pondasi moral,
etika, dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
Pancasila menjadi pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia dalam menjalani kehidupan
sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

2. Profil Pelajar Pancasila (PPP) adalah salah satu program pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk karakter dan kepribadian siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Program ini
diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai
upaya untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan penerapan nilai-nilai Pancasila di
kalangan pelajar. Berikut adalah beberapa poin yang dapat menjelaskan tentang Profil Pelajar
Pancasila (PPP):
 Tujuan Utama: Tujuan utama dari PPP adalah untuk membentuk karakter pelajar
yang memiliki kesadaran, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, seperti kebangsaan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan
sosial.
 Komponen Utama: PPP terdiri dari beberapa komponen utama yang meliputi
pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, pengembangan sikap dan perilaku positif,
pengalaman praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, serta peningkatan
kompetensi kepribadian siswa.
 Implementasi di Sekolah: PPP diimplementasikan di berbagai sekolah di Indonesia
sebagai bagian dari kurikulum atau program ekstrakurikuler. Sekolah-sokolah yang
menerapkan PPP berusaha menyelaraskan program ini dengan kegiatan pembelajaran
dan kegiatan sekolah lainnya.
 Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran yang digunakan dalam PPP biasanya
melibatkan diskusi, refleksi, simulasi, permainan peran, proyek kolaboratif,
kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, dan kegiatan lain yang memungkinkan siswa
untuk merasakan nilai-nilai Pancasila secara langsung.
 Evaluasi dan Monitoring: Evaluasi dan monitoring dilakukan secara teratur untuk
mengukur efektivitas program PPP dalam membentuk karakter dan kepribadian
siswa. Guru dan staf sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengembangan
program ini.
 Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Keterlibatan orang tua dan masyarakat
sangat penting dalam mendukung keberhasilan program PPP. Orang tua dapat
menjadi mitra sekolah dalam membentuk karakter anak-anak mereka sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga.
 Peningkatan Kesadaran Nasionalisme: Melalui PPP, diharapkan pelajar dapat
meningkatkan kesadaran nasionalisme, rasa cinta tanah air, serta keterlibatan aktif
dalam kegiatan-kegiatan yang berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara.

Dengan adanya program Profil Pelajar Pancasila (PPP), diharapkan siswa dapat
menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
mereka, serta menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam membangun masyarakat
yang adil, demokratis, dan berkeadilan sosial.

3. Menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia merupakan langkah penting


dalam membangun sistem pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai dan identitas bangsa
Indonesia. Berikut adalah beberapa cara untuk menjadikan Pancasila sebagai fondasi
pendidikan Indonesia:
 Integrasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum: Memastikan bahwa nilai-nilai
Pancasila terintegrasi secara menyeluruh dalam kurikulum pendidikan, mulai dari
tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Mata pelajaran seperti Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi wadah utama untuk menyampaikan nilai-
nilai Pancasila kepada peserta didik.
 Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila: Mengintegrasikan pendidikan karakter
yang berbasis Pancasila di semua tingkatan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan
melalui pengembangan kurikulum pendidikan karakter yang menekankan prinsip-
prinsip Pancasila, seperti keadilan, persatuan, dan kemanusiaan.
 Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik: Memberikan pelatihan dan pengembangan
profesional kepada guru dan tenaga pendidik dalam memahami, menginternalisasi,
dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran dan interaksi dengan
siswa.
 Pengembangan Materi Pembelajaran: Mengembangkan materi pembelajaran yang
menekankan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari, sejarah, dan
budaya Indonesia. Materi tersebut harus dirancang untuk merangsang pemikiran
kritis, refleksi, dan pengalaman langsung bagi siswa.
 Penggunaan Metode Pembelajaran Partisipatif: Menerapkan metode pembelajaran
yang partisipatif dan interaktif, seperti diskusi, proyek kolaboratif, dan pembelajaran
berbasis masalah, untuk memfasilitasi pemahaman dan penghayatan nilai-nilai
Pancasila oleh siswa.
 Kegiatan Ekstrakurikuler dan Pengalaman Belajar: Mengintegrasikan kegiatan
ekstrakurikuler dan pengalaman belajar di luar kelas yang menguatkan pemahaman
dan penghayatan nilai-nilai Pancasila, seperti kunjungan ke tempat-tempat bersejarah,
kegiatan pelayanan masyarakat, dan pertunjukan seni dan budaya.
 Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat
dalam mendukung pendidikan berbasis Pancasila dengan menyelenggarakan kegiatan
kolaboratif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat setempat. Orang tua dapat
menjadi mitra sekolah dalam membentuk karakter anak-anak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pancasila dapat menjadi landasan yang kuat bagi
pendidikan Indonesia, membentuk generasi muda yang memiliki identitas nasional yang kuat,
serta komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi moral dan etika
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia memiliki relevansi yang sangat
penting dalam konteks pendidikan abad ke-21, terutama dalam implementasi Profil Pelajar
Pancasila yang berpihak pada peserta didik. Berikut adalah beberapa relevansi Pancasila dan
Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam era abad
ke-21:
 Membangun Karakter dan Kepemimpinan: Pancasila sebagai landasan moral dan
etika Bangsa Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan
kepribadian siswa. Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk mengembangkan peserta
didik menjadi individu yang memiliki kesadaran sosial, kepemimpinan, dan
komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, persatuan, dan demokrasi.
 Menghargai Keanekaragaman Budaya: Pancasila mengajarkan pentingnya
menghormati keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa. Dalam pendidikan abad
ke-21, Profil Pelajar Pancasila mempromosikan pengalaman belajar yang inklusif dan
beragam, yang memungkinkan siswa untuk memahami, menghargai, dan merasakan
keberagaman Indonesia.
 Membangun Keterampilan 21st Century: Pancasila mendorong pembentukan
keterampilan yang relevan dengan tuntutan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir
kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Profil Pelajar
Pancasila membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut melalui
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, aktif, dan kolaboratif.
 Menumbuhkan Kewarganegaraan Aktif: Pancasila menekankan pentingnya
keterlibatan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Profil Pelajar Pancasila
mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, aktif,
dan berperan dalam pembangunan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan
sosial.
 Menjaga Keseimbangan Antara Teknologi dan Humanitas: Dalam era digital abad
ke-21, Pancasila menjadi pedoman dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan
teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Profil Pelajar Pancasila membantu siswa
memahami dampak teknologi terhadap masyarakat dan mempromosikan penggunaan
teknologi yang bertanggung jawab dan bermartabat.
 Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Pancasila mendorong semangat inovasi,
kreativitas, dan kepemimpinan dalam masyarakat. Profil Pelajar Pancasila
memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide baru, memecahkan
masalah, dan mengambil inisiatif dalam proyek-proyek yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Dengan demikian, Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia, bersama
dengan implementasi Profil Pelajar Pancasila, memiliki relevansi yang sangat penting dalam
membentuk peserta didik yang siap menghadapi tantangan dan peluang di era abad ke-21.
Melalui pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan berbasis Pancasila, Indonesia dapat
mempersiapkan generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan berkomitmen untuk
membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.
5. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dalam pendidikan abad ke-21 memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
 Kurikulum yang Berorientasi pada Pendidikan Pancasila: Memasukkan nilai-
nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan secara eksplisit. Ini termasuk
menyelipkan mata pelajaran atau modul khusus yang mengajarkan tentang nilai-nilai
Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, keberagaman, dan demokrasi.
 Pengembangan Sikap dan Etika: Memberikan penekanan pada pengembangan
sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, kebersamaan,
menghargai perbedaan, dan kejujuran. Ini dapat dilakukan melalui pembelajaran aktif,
diskusi, studi kasus, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembentukan
karakter.
 Pengajaran Kontekstual: Mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan situasi dan
konteks dunia nyata. Guru dapat mengaitkan konsep-konsep Pancasila dengan isu-isu
aktual yang terjadi di masyarakat, baik lokal maupun global, sehingga siswa dapat
memahami relevansi dan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 Penggunaan Teknologi Pendidikan: Memanfaatkan teknologi pendidikan untuk
menyampaikan materi pembelajaran tentang nilai-nilai Pancasila secara lebih menarik
dan interaktif. Ini bisa berupa pembelajaran online, aplikasi mobile, atau platform
pembelajaran digital yang dapat mengakomodasi gaya belajar beragam.
 Pelatihan Guru: Melakukan pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila dan strategi pengajaran yang efektif
untuk mentransfer nilai-nilai tersebut kepada siswa.
 Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Melibatkan keluarga, komunitas, dan pihak-
pihak eksternal lainnya dalam pendidikan nilai-nilai Pancasila. Kolaborasi dengan
lembaga sosial, agama, dan budaya dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan
membantu mereka memahami nilai-nilai Pancasila dari berbagai perspektif.
 Evaluasi Berbasis Kompetensi: Menggunakan metode evaluasi yang mencakup
aspek penilaian sikap dan nilai, bukan hanya pengetahuan dan keterampilan saja.
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila dapat diperhitungkan secara menyeluruh
dalam penilaian prestasi siswa.
 Pendidikan Karakter dalam Setiap Aspek Pendidikan: Memasukkan pendidikan
karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila ke dalam semua aspek
pendidikan, termasuk kebijakan sekolah, lingkungan belajar, dan interaksi antara guru
dan siswa.
Mewujudkan profil pelajar Pancasila membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh
stakeholder pendidikan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan
masyarakat luas. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, pendidikan Pancasila
dapat menjadi landasan yang kuat bagi pembentukan karakter dan kepribadian yang
berkualitas pada peserta didik di abad ke-21.

Anda mungkin juga menyukai