Anda di halaman 1dari 6

Nama : Uswatun Hasanah

NIM : E4E12320179

Kelas : PGSD – D

MK : Filosofi Pendidikan Indonesia

Topik 4 : T4-2. Mulai dari Diri - Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila menurut
Saya

Tugas 4.1 Fondasi Pendidikan Indonesia

1. Apa yang Anda ketahui tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia?
Jawaban:

Setiap bangsa memiliki dasar negara yang sesuai dengan karakteristik dan
identitas warga negaranya masing-masing. Adapun fungsi dari dasar negara ini
adalah sebagai identitas dan entitas negara tersebut, landasan dalam bernegara, sebagai
pembeda dari satu negara dan negara lainnnya serta sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa tersebut. Apabila negara tidak memiliki dasar negara, ini
akan membuat negara tersebut sulit untuk maju dan berkembang dikarenakan tidak
memiliki cita-cita, visi misi, dan tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Selain itu,
masyarakat dan pemerintahnya juga tidak memiliki rasa saling percaya dan tidak
berupaya dalam memajukan bangsanya. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mampu menunjukkan bahwa Pancasila memegang
peranan penting dalam berdirinya negara Indonesia. Pancasila juga menjadi dasar
bagi masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan,
seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya, dan lainnya. Pancasila memiliki dua
peranan yang penting, yakni sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila
merupakan sebuah gagasan yang berbeda dari gagasan lainnya karena merupakan
pemikiran yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang menjadi jati diri bangsa
Indonesia. Entitas memiliki makna bahwa sesuatu dengan keunikan dan perbedaan.
Sedangkan Pancasila sebagai identitas nasional memiliki maksud yaitu pancasila
merupakan ciri khas nasional dari bangsa Indonesia yang menjadikan jati diri bagi
bangsaIndonesia. Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa memiliki lima sila yang
menjadi dasar negara. Oleh karena itu, Pancasila menjadi jiwa atau ruh dalam setiap
langkah pembangunan yang dilakukan terutama pada pembangunan dibidang pendidikan
yang terdapat pada masyarakat Indonesia yang multibudaya, bahasa, agama, keyakinan,
etnis, suku dan kearifan lokal. Melalui pendidikan maka dapat mewujudkan upaya dalam
melestarikan keragaman di Indonesia, menjaga kesatuan, memelihara keharmonisan, dan
mengembangkan kualitas nasionalisme.

2. Apa yang Anda ketahui tentang Profil Pelajar Pancasila (PPP)?


Jawaban:
Profil Pelajar Pancasila sesuai visi dan misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, “Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yaitu beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Profil Pelajar Pancasila bermuatan karakter-karakter yang mengacu pada nilai-
nilai Pancasila, di mana dapat berpengaruh pada ketahanan pribadi peserta didik, yaitu
melalui Profil Pelajar Pancasila sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang
memiliki pribadi berkarakter sesuai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila yang memuat
enam ciri utama akan dijelaskan lebih lanjut.
a. Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
b. Dimensi Berkebhinekaan Global.
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan
tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru
yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari
berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
c. Dimensi Bergotong Royong.
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
d. Dimensi Mandiri.
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
e. Dimensi Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari
bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir
dalam mengambilan keputusan.
f. Dimensi Kreatif.
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.

3. Bagaimana menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia?


Jawaban:
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Sebagai dasar
negara, Pancasila menjadi landasan bagi segala aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara, termasuk pendidikan. Oleh karena itu, menjadikan Pancasila sebagai fondasi
pendidikan Indonesia merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan
Indonesia, yaitu:
a. Meningkatkan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap nilai-nilai
Pancasila.
Peserta didik perlu memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila secara
mendalam agar dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran, seperti diskusi,
simulasi, dan penugasan.
b. Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.
Nilai-nilai Pancasila perlu diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan agar
dapat dipelajari oleh peserta didik secara sistematis dan berkelanjutan. Hal ini dapat
dilakukan dengan memasukkan materi-materi tentang Pancasila dalam mata
pelajaran yang relevan, seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
Sejarah, dan Bahasa Indonesia.
c. Mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
karakter.
Model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dapat
membantu peserta didik untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.
d. Meningkatkan peran guru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Guru merupakan sosok yang paling dekat dengan peserta didik. Oleh karena itu,
guru memiliki peran yang penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
peserta didik. Guru dapat memberikan contoh dan teladan yang baik dalam
kehidupan sehari-hari, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk
mengembangkan karakter peserta didik.
Selain hal-hal tersebut, perlu juga adanya dukungan dari pemerintah dan
masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia.
Pemerintah dapat memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung penerapan nilai-
nilai Pancasila dalam pendidikan, seperti kurikulum yang berorientasi pada
pengembangan karakter. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mendukung
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, misalnya dengan memberikan
dukungan kepada guru dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Surya Dhinta Wulansari Tri Surya, “Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
dalam Mewujudkan Pembelajaran Berbasis Profil Pelajar Pancasila”, National
Conference for Ummah (NCU), Vol. 1, Nomor 1 Tahun 2023, hlm. 234-235.

Sari Tunjung Safitri Anggita dan Misnawati, “ Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa
Indonesia dan Perwujudannya di SMAN 5 Palangka Raya”, Jurnal Pengabdian
Masyarakat Global, Vol. 2, Nomor 1 Februari 2023, hlm. 153-154.

Pratiwi Enditiyas dan A. Wilda Indra Nanna, STEM dan Profil Pelajar Pancasila, (Yogyakarta:
Jejak Pustaka, Januari 2023), hlm. 6-7.

Anda mungkin juga menyukai