Pendidikan Pancasila adalah pendidikan mengenai Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda Indonesia sehingga mereka memiliki karakter dan watak Pancasila di dalam diri mereka. Pendidikan Pancasila juga merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Pendidikan Pancasila meliputi berbagai aspek seperti nilai-nilai moral, kecakapan hidup, budaya, dan pengetahuan agama. Pendidikan pancasila? pendidikan pancasila termasuk pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Pendidikan Moral pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa serta unsur unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat dan nilai kejuangan, khususnya Nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, dilanjutkan dengan ditingkatkan di semua jalur, dan jenjang pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa toleransi merupakan syarat mutlak untuk mengamalkan pancasila dengan sebaik baiknya, dan menjamin hubungan baik sesama warga. (Yunita, 2021). Pendidikan Pancasila menjelaskan tentang landasan tujuan, sejarah paham kebangsaan Indonesia, Pancasila sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa dan Negara Indonesia, Pancasila dalam konteks kenegaraan RI, Pancasila sebagai etika politik dan lain-lain. Oleh karena itu, pendidikan tentang pancasila perlu diberikan di setiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Pendidikan Pancasila menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila ( Ibda, 2012). Nilai pancasila tersebut terdiri dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Secara hierarki piramidal pun nilai- nilai pancasila ini saling menjiwai dan dijiwai antar sila-silanya, seperti sila pertama menjiwai sila kedua, sila kedua menjiwai sila ketiga dan dijiwai sila pertama, begitu juga seterusnya. Pancasila juga mengandung nilai kausa material artinya ada hubungan sebab akibat dalam penerapan nilai-nilanya. Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan diseluruh jenjang pendidikan,mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Karakteristik dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila adalah sebagai pendidikan nilai dan moral ( Nurgiansah, 2021 ) 1. Tujuan Pendidikan Pancasila Tujuan Pendidikan Pancasila adalah untuk menghasilkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku: 1. Mencintai tanah air 2. Melestarikan kebudayaan bangsa 3. Mempunyai pengetahuan tentang Pancasila dan sejarah nya 4. Mampu memahami, menghayati, dan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam kehidupan sebagai warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila 5. Menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa 6. Meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa 7. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat 8. Mengerti, memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Jika diterapkan di sekolah dasar guru harus ikut berpartisipasi dan
bekerja sama untuk Pendidikan Pancasila ini, Selain itu, guru Pendidikan Pancasila juga harus selalu datang tepat waktu. Karena peserta didik akan mengikuti gurunya dan seorang guru harus memberi contoh yang baik agar ditiru oleh siswanya. Keteladanan dalam mendidik anak sangat penting (Wiseza, 2017). Dengan begitu guru tidak perlu lagi repot-repot memerintahkan siswa untuk berperilaku baik karena siswa sendiri yang akan berperilaku mencontoh gurunya. Selain itu nilai kejujuran juga sangat penting dimiliki peserta didik, Kejujuran berarti berbicara apa adanya dan berperilaku sewajarnya tanpa mengharapkan pujian orang lain. Kejujuran akan tercermin dalam perilaku berbicara sesuai dengan kenyataan, berbuat sesuai bukti dan kebenaran (Batubara, 2015). Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi juga harus tercermin dalam perilaku sehari-hari (Arianto, 2017). Perilaku sehari hari juga dapat tercermin saat pembelajaran Pendidikan Pancasila di Kelas, contohnya siswa tidak lagi datang terlambat dan memberikan alasan yang irasional. Siswa juga tidak lagi mencontek saat menjawab soal. Hal ini selalu ditekankan oleh guru saat pembelajaran berlangsung sehingga menjadi suatu kebiasaan. Jika karakter jujur ini bisa dibudayakan sejak di lembaga pendidikan sekolah, maka bangsa ini akan damai, maju dan beradab (Zulkhairi, 2011). Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan di nya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional merupakan suatu pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Sebagaimana telah diketahui, bahwa pendidikan bertujun untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap dan kreatif dan mandiri, Dengan demikian, maka pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa terhadap uhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku sebagai berikut: 1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya 2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya. Sudah saatnya bagi tiap sekolah untuk melaksanakan kembali Pancasila sebagai acuan dasar dalam membentuk karakter peserta didik. Terbukti Pancasila sangat kaya akan nilai-nilai keutamaan hidup yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. Satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan adalah melalui pendidikan karakter. ( Fauzi, 2013 ). Dengan adanya pendidikan Pancasila diharapkan warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisis, dan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan
mencerminkan nilai-nilai penting yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik yang paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta memiliki raca cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia. Pendidikan Pancasila mengajarkan tentang moral yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu karakter jujur secara spesifik dicantumkan dalam silabus pada kompetensi inti yang kedua, yakni menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif. sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional. Berdasarkan silabus tersebut, maka Pendidikan Pancasila harus bisa membuat siswa berperilaku jujur yakni perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat curang serta menjaga sportivitas yang akan mewujudkan hubungan harmonis dengan Tuhan dan dirinya sendiri (Herawan & Sudarsana, 2017).