TENAGA KEPENDIDIKAN
Nama : Hafidhotul Maulana Aulia Rohmah
NPM : 21110079
Sejarah Guru
GURU
Tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
SEJARAH PERJUANGAN PGRI
Proklamasi
Tantangan yang harus
dihadapi
VISI MISI
Terwujudnya PGRI sebagai 1. meningkatkan profesionalisme guru dan dosen
organisasi profesi terpercaya, 2. memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan,
dinamis, kuat, dan bermartabat. dan kesehatan kerja, serta hak atas kekayaan
intelektual.
3. meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga
kependidikan.
4. membangun kerja sama dengan pemerintah, pemerintah
daeran, dan lembaga nonpemerintah
5. mewujudkqn pendidikan nasional yang bermutu dan
terjangkau masyarakat
6. mendorong layanan prima dalam pendidikan
7. . menyukseskan pembangunan nasional
PERIODE PERKEMBANGAN PGRI
Tahap ini mulai ada intrik kepentingan politik menjelang pemilu 1955,
kelompok pro PKI mulai menanamkan pengaruhnya melalui konggres VIII di
Bandung th 1956.
Perebutan pengaruh mencapai puncaknya pada konggres X PGRI di Jakarta,
diusulkan dengan lahirnya PGRI Non Vaksentral/PKI .
Terjadinya G.30 S/PKI th 1965 mempercepat rontoknya kekuatan-kekuatan pro-
PKI dalam tubuh PGRI
Krisis ini dapat diatasi berkat kematangan Ketua Umum M.E Subiadinata
3) Periode Ketiga (1967-1998)
(Tahap Stabilitas dan Pertumbuhan)
Pada tahap ini setelah organisasi selamat dari ujian berat, ibarat sebuah
second curve .
Sebagi komponen ORBA PGRI menikmati masa-masa perkembangan dan
stabilitas dan konduksif.
Keadaan itu direpresentasikan dalam kepengurusan setelah ME Subiadinata
yaitu masa kepemimpinan Basyuni Suriamihardja selama enam periode dalam
empat tahunan (1970-1998).
Periode Keempat (1998-Sekarang)
(Tahap perkembangan lanjut)
Sejak reformasi, konggres XVIII di Bandung th 1998.
PGRI mulai mengambil jarak secara lebih fair dari pemerintah, dg tetap
mempertahankan “sikap kooperatif”
PGRI kembali ke sifatnya secara konsisten dan konsekuen.
Dalam konteks politik multi partai anggota dibebaskan untuk menentukan pilihannya.
Perjuangan PGRI menjadi lebih berani menyampaikan tutuntannya. ( Puncaknya
adalah memperjuangkan Undang – undang Guru / UUGD No.14 Th 2005 )
Pemikiran PGRI sebagai organisasi Serikat Pekerja disamping organsasi profesi
menguat
Perjuangan PGRI
Sampai saat ini PGRI tetap konsisten dalam pejuangannya terfokus pada
upaya memperjuangkan hak-hak guru sebagaimana diatur di dalam UUGD
No.14 th 2005 yang belum direalisasikan oleh pemerintah.
Hal tersebut dimaksudkan agar guru memliki kehidupan yang layak sebagai
tenaga pendidik profesionol dihadapan para peserta didiknya.