YENNI KARENITA
Bukti keberasilan kekuatan orde baru dalam kongres ini terlihat dari hasil kongres di
bidang unsure atau politik atau PB PGRI masa bakti XI.
Adapun hasil kongres XI adalah :
1. Menjunjung tinggi HAM.
2. PGRI diwakili secara resmi dalam DPRGR atau MPRS.
3. Frontnasional dibubarkan.
4. PGRI ditegaskan kembali sebagai organisasi yang bersifat unitarian, independen dan
non partai politik, dll.
Pada bulan Juli 1966, secara resmi diterima menjadi anggota WCOTP dalam kongres guru
se-Dunia di Seoul, Korea selatan. Setelah itu, PGRI diundang untuk mengikuti Trade Union
Leader Course di negeri Belanda selama 4 bulan. Kursus diadakan 2 angkatan, yaitu
Angkatan 1 pada tahun 1969 dan angkatan 2 pada tahun 1970.
Untuk melaksanakan keputusan kongres BP PGRI membentuk YPLP-PGRI dengan akta
notarie Moh. Ali No. 21, tanggal 31 Maret 1980 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 1980.
Yaitu melakukan pembinaan, pengelolaan , dan pengembangan lembaga pendidikan PGRI di
seluruh Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada PB PGRI
Hikmah dan manfaat dari yang diambil dari ketetapan PGRI sebagai organisasi profesi
adalah:
1. Medan perjuangan, pengabdiaan dan kekaryaan anggota PGRI dapat makin
ditingkatkan dan dimantapkan.
2. Upaya peningkatan mutu profesionalisme para anggota PGRI.
3. Dapat dipupuk rasa kesatuan dan kesatuan yang makin kokoh.
( JIWA SEMANGAT DAN NILAI NILAI 45 JSN 1945)
MAKNA JSN 45 :
1. NILAI – NILAI DASAR :
Semua nilai yg terdapat dlm proklamasi kemerdekaan 17- 08 – 1945 semua nilai yg
terdapat dlm setiap sila pancasila semua nilai yg terdapat dlm uud 45 (pembukaan, batang
tubuh & penjelasan)
2. NILAI – NILAI OPERASIONAL :
Merdeka, patriotisme, nasionalisme kepahlawanan, persatuan & kesatuan, pantang
mundur & tdk kenal menyerah, percaya diri, percaya masa depan, idealis, berani, disiplin,
setia kawan, ulet, rajin, jujur & anti penjajah.
METODE PELESTARIAN :
1. EDUKASI : melelui pendidikan formal, informal dan non formal.
2. KETELADANAN : memberikan contoh teladan yang baik pada masyarakat.
3. INFORMASI DAN KOMUNIKASI : memberikan penjelasan , ajakan,
dorongan dan motivasi baik kepada seseorang maupun kelompok yang
dilakukan memalui media masa modern/tradisional.
4. PEMASYARAKATAN : penyampaian secara timbal balik pada masyarakat
baik formal maupun non formal.
ARTI KESELURUHAN
Guru indonesia dengan itikad dan kesadaran pengabdian yang murni dengan segala
keberanian, keluran jiwa dan kasih sayang senantiasa menunaikan darma baktinya kepada
negara
Memberikan dorongan kepada KPK dan aparat penegak hukum untuk memberantas korupsi
tanpa tebang pilih.
PGRI menyesalkan perlakuan aparat di daerah yang melakukan pergantian dan mutasi
terhadap pejabat terutama guru pasca pemilukada yang bernuansa politik.
Menuntut Kemendikbud dan Kemenag untuk melaksanakan politik anggaran yang efektif dan
efisien sehingga berdampak langsusng kepada peningkatan mutu Pendidikan.
PGRI mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, untuk melakukan evaluasi secara
komprehensif terhadap implementasi / uji coba kurikulum 2013/2014.
PGRI mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, untuk mengkaji ulang sistem
penerimaan siswa dan mahasiswa baru dengan merumuskan kembali sistem seleksi yang adil,
transparan, dan akuntabel.
PGRI mendesak Pemerintah dan DPR untuk merevisi Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional dan Undang-Undang Otonomi Daerah.
Melalui kongres XXI, PGRI mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi profesi di bidang
pendidikan.
Permasalahan Guru
Pertama, adalah permasalahan distribusi guru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa
terjadi kesenjangan antara sebaran guru di daerah perkotaan dengan di daerah perdesaan yang
sangat lebar perbedaannya. Sampai-sampai pemerintah harus mengeluarkan pil pahit melalui
SKB 5 antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian PAN dan RB,
Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, dan Kementrian Agama yang isinya
mengatur kesepakatan untuk kerja sama dan memberikan dukungan dalam pemantuan,
evaluasi, dan kebijakan penataan serta pemerataan guru secara nasional.
Kedua, ketidaksesuaian (missmatch) bidang keilmuan dengan bidang kerja.
Permasalahan kekurangan guru pada bidang studi tertentu menjadi salah satu sumber
terjadinya persoalan missmatch bidang keilmuan ini.
Ketiga, Kualifikasi pendidikan. Standar tenaga pendidik yang telah ditetapkan
pemerintah masih belum bisa dicapai sepenuhnya. Sebagai contoh, dari buku saku statistik
pendidikan 2009/2010 diketahui bahwa untuk sekolah Taman Kanak-kanak, guru yang belum
memenuhi standar kualifikasi (dengan mengabaikan kesesuaian ijazah kependidikan yang
relevan) masih 90,13% , Sekolah Dasar masih 75,77% belum memenuhi kualifikasi.
Keempat, kompetensi dan karir guru. Dari hasil uji kompetensi awal yang dilakukan
pada 275.768 guru tingkat nasional, hasilnya cukup memprihatinkan, dari bobot skor 100,
ternyata nilai terendah dari hasil uji tersebut adalah 1, dan rata-rata skornya adalah
41,5.Terkait dengan karir guru, hampir menjadi hal yang lumrah, bahwa golongan
kepangkatan guru banyak yang terhenti di golongan IVa, padahal jenjang yang bisa dilalui
bisa sampai dengan golongan IV e.