Anda di halaman 1dari 2

Bunyi panjang

Menurut Ria Yuliati dan Frida Unsiah dalam buku Fonologi (2018), bunyi panjang adalah bunyi yang
diucapkan panjang. Bunyi panjang juga bisa bisa diartikan sebagai bunyi yang berlangsung lama. Berikut
beberapa beberapa contoh bunyi panjang: Bunyi bel sekolah Bunyi alarm pada jam atau handphone
Bunyi ayam berkokok

Bunyi pendek

Berbeda dengan bunyi panjang, bunyi pendek adalah bunyi yang diucapkan pendek. Atau bunyi yang
berlangsung sebentar. Berikut beberapa contoh bunyi pendek: Bunyi orang mengetuk pintu Bunyi orang
menutuk palu pada kayu Bunyi orang bersin dan batuk
Bunyi Keras dan lunak
Bunyi bahasa dilihat dari kekuatan arus udara pada waktu bunyi itu diartikulasikan dapat dibedakan
kembali menjadi bunyi keras (fortes) dan bunyi lunak (lenes). Marsono (1986). Fonetik. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press. hlm.  16–19.

Bunyi keras :
 Bunyi bahasa dapat dikatakan keras apabila diartikulasikan disertai dengan ketegangan kekuatan
arus udara.

Bunyi Lunak:

Sedangkan bunyi dapat dikatakan lunak jika tidak disertai ketegangan arus udara. ( WIKIPEDIA )

Bunyi Tunggal
Menurut Alfin dan Rosyidi (2019:30), Bunyi tunggal adalah sebuah bunyi yang berdiri sendiri
dalam satu suku kata. Semua bunyi vokal dan konsonan adalah bunyi tunggal. Bunyi tunggal
vokal disebut juga monoftong

Bunyi Rangkap
Bunyi rangkap merupakan bunyi ganda yang terdapat dalam satu Suku kata. Oleh sebab itu dapat
dikatakan bahwa bunyi rangkap memiliki gabungan bunyi yang menempati satu kata
(Setyaningsih dan Rahardi, 2014:63-64)
Sumber :
https://online.flipbuilder.com/mpfjo/ydng/files/basic-html/page37.html
(Setyaningsih dan Rahardi, 2014:63-64)

https://id.wikipedia.org/wiki/Bunyi_bahasa
Marsono (1986). Fonetik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. hlm.  16–19.

Anda mungkin juga menyukai